Informasi Barang
Spesifikasi
Deskripsi
Komposisi: Pantoprazole
Indikasi: Menghilangkan gejala dan terapi jangka pendek gangguan gaster dan pengurangan asam lambung; ulkus duodenal; ulkus gaster; refluks esofagitis sedang dan berat
Dosis: Tablet :
40 mg/hari selama 4-8 minggu IV injeksi : 40 mg/hari selama > siap kirim ke seluruh wilayah di indonesia.
>> budayakan membaca dan bertanya sebelum membeli ya kak.
>> barang selalu di cek sebelum dikirim. bintang 5 akan mendapat garansi 1 hari.
>> feedback kurang dari bintang 5 akan membatalkan garansi.
feedback negatif akan membatalkan garansi. diskusikan dengan sopan. anda sopan kami segan.
>> tidak melayani kurir gojek grab dls karena kami sudah kerja sama dengan kurir lain.
>> jangan tanya pengiriman dari mana, toko sebelah mana. langsung cek saja tu alamat toko kami. mohon maaf karena kami tidak ada waktu buat melayani COD.
>> cantumkan varian yang diminta, jika tidak ada tulisan kosong = cancel. maka akan kami kirim random sesuai stok yang ada.
Informasi Pelapak
Indikasi / Kegunaan
Digunakan untuk mengatasi penyakit tukak lambung, kemunculan tumor pada pankreas [Sindrom Zollinger-Ellison], dan penyakit gastroesophageal reflux disease [GERD].
Kandungan / Komposisi
Tiap tablet mengandung Pantoprazole Sodium Sesquihydrate setara dengan pantoprazole 20 mg
Dosis
ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Tukak duodenum dan tukak lambung, refluks esofagitis: 40 mg per hari. Kondisi hipersekresi, misalnya sindrom Zollinger-Ellison: 40-80 mg per hari
Cara Pemakaian
Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong
Kemasan
Dus 1 X 7 tablet salut enterik
Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh
Kerusakan fungsi hati dan kehamilan
Efek Samping
Nyeri perut atas, diare, konstipasi, kembung, sakit kepala.
Perhatian Khusus
Perhatikan penggunaan pada seorang dengan penyakit hati berat; terapi jangka panjang. Anak. Hamil dan laktasi. Pemberian secara lambat direkomendasikan jika pemberian secara oral tidak dimungkinkan. Singkirkan keganasan dari tukak lambung atau esofagus sebelum terapi.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya
Principal
PT. Takeda Indonesia
Nomor Ijin Edar [NIE]
DKI1553300715A1
Pantoprazole adalah obat untuk meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung, seperti rasa panas di dada, asam lambung naik, atau sulit menelan. Obat ini umum digunakan pada penderita gastroesophageal reflux disease[GERD], esofagitis erosif, tukak lambung, atau sindrom Zollinger-Ellison.
Pantoprazole bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung. Cara kerja tersebut membantu proses penyembuhan jaringan lambung atau kerongkongan yang rusak akibat asam lambung yang berlebihan.
Merek dagang pantoprazole: Ciprazol, Erprazol, Fiopraz Fastzol, Pantera 20, Pantomex, Pantopump, Pepzol 20, Pantomet, Pantopump 40, Pantozol 40, Pantozol IV, Pepzol, Pantocapri, Pantoprazole, Pantoprazole Sodium, Pantoprazole Sodium Sesquihydrate, Prazopump, Panvell, Propanzol, Panloc, Pranza, Topazol, Ulcan, Vomizole
Apa Itu Pantoprazole
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat pompa proton |
Manfaat | Mengurangi produksi asam lambung |
Digunakan oleh | Dewasa, lansia, dan anak-anak |
Pantoprazole untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Pantoprazole dapat terserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko menggunakan pantoprazole saat menyusui. |
Bentuk obat | Tablet, kaplet, dan cairan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Pantoprazole
Pantoprazole tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan pantoprazole jika memiliki alergi terhadap obat ini atau obat golongan penghambat pompa proton lainnya, seperti lansoprazole.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan elektrolit, penyakit autoimun, osteoporosis, hipoparatiroidisme , defisiensi vitamin B12, diare, atau kejang.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan pantoprazole pada lansia.
- Jangan memberikan pantoprazole pada anak-anak usia di bawah 5 tahun.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan pantoprazole jika berencana menjalani endoskopi atau tindakan medis apa pun.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan pantoprazole.
Dosis dan Aturan Pakai Pantoprazole
Dokter akan menentukan dosis dan lama pengobatan sesuai kondisi dan usia pasien. Pantoprazole bisa diberikan dalam bentuk obat minum, infus, atau suntik ke pembuluh darah vena [intravena/IV]. Berikut adalah penjelasannya:
Bentuk obat minum
Kondisi: gastroesophageal reflux disease [GERD]
- Dewasa: 20–40 mg, 1 kali sehari selama 4 minggu. Jika perlu, pengobatan dapat diperpanjang menjadi 8 minggu. Dosis pemeliharaan 20–40 mg per hari.
- Anak-anak usia 5 tahun dengan berat badan 15–40 kg: 20 mg, 1 kali sehari selama maksimal 8 minggu.
- Anak-anak usai 5 tahun dengan berat badan >40 kg: 40 mg, 1 kali sehari selama maksimal 8 minggu.
Kondisi: pencegahan tukak lambung akibat konsumsi obat golongan NSAID
- Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari.
Kondisi: tukak lambung atau ulkus duodenum
- Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari. Jika perlu dosis dapat ditingkatkan hingga 80 mg. Jika pasien menderita ulkus duodenum, pengobatan dilakukan selama 2–4 minggu. Sedangkan untuk tukak lambung, lama pengobatannya adalah 4–8 minggu.
Kondisi: Sindrom Zollinger-Ellison
- Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari. Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan hingga 240 mg per hari. Jika dosis harian lebih dari 80 mg, sebaiknya dosis dibagi ke dalam 2 jadwal konsumsi.
Kondisi: infeksi Helicobacter pylori
- Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari selama 7 hari. Pengobatan ini dikombinasikan dengan antibiotik clarithromycin, amoxicillin, atau metronidazole.
Bentuk suntik
Kondisi: gastroesophageal reflux disease [GERD] dan tukak lambung
- Dewasa: 40 mg per hari dengan suntikan IV lambat atau infus jangka pendek selama 2–15 menit.
Kondisi: sindrom Zollinger-Ellison
- Dewasa: 80 mg, 1–2 kali sehari dengan suntikan IV lambat atau infus jangka pendek selama 2–15 menit.
Cara Menggunakan Pantoprazole dengan Benar
Pantoprazole suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Namun, biasanya pemberian pantoprazole dengan obat minum lebih diutamakan.
Jika Anda diresepkan pantoprazole minum oleh dokter, ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan obat ini. Gunakan pantoprazole sesuai dosis yang dianjurkan dan jangan menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan.
Pantoprazole dalam bentuk tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Minumlah pantoprazole tablet dengan segelas air putih tanpa dihancurkan, dikunyah, atau dibelah terlebih dahulu.
Jika Anda juga sedang mengonsumsi sukralfat, gunakan pantoprazole setidaknya 30 menit sebelum sukralfat.
Usahakan untuk mengonsumsi pantoprazole di jam yang sama setiap harinya dan pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya, agar efeknya maksimal.
Bila lupa mengonsumsi pantoprazole, segera lakukan jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
Simpan pantoprazole di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Pantoprazole dengan Obat Lain
Interaksi antarobat yang dapat terjadi jika pantoprazole digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain adalah:
- Penurunan efekivitas rilpivirine atau atazanavir
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping digoxin terhadap jantung
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar magnesium dalam darah [hipomagnesemia] jika digunakan dengan obat diuretik
- Peningkatan risiko terjadinya memar-memar dan perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari methotrexate
- Penurunan efek terapi obat clopidogrel
- Penurunan penyerapan dan efektivitas ketoconazole atau itraconazole untuk mengatasi infeksi jamur
Efek Samping dan Bahaya Pantoprazole
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan pantoprazole antara lain:
- Sakit kepala atau pusing
- Perut kembung
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Nyeri sendi
- Diare
- Demam, ruam, atau pilek [biasanya pada anak]
- Bengkak di tempat suntikan
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sakit perut berat dan diare yang tidak kunjung mereda atau disertai darah
- Hipomagnesemia, yang bisa ditandai dengan pusing, tremor, denyut jantung cepat atau tidak teratur [aritmia], kram otot, serta kaku di tangan atau kaki
- Gejala lupus baru atau perburukan gejala lupus yang sudah ada, misalnya ruam di hidung dan pipi atau nyeri sendi
- Gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan mual, hilang nafsu makan, sulit buang air kecil, urine berdarah, bengkak di tungkai, dan berat badan bertambah
Penggunaan pantoprazole dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip pada lambung atau kekurangan vitamin B12. Ikuti anjuran dokter dan lakukan kontrol rutin ke dokter selama menggunakan pantoprazole, agar efek samping yang mungkin terjadi dapat terpantau.
Terakhir diperbarui: 7 Juni 2022