Pekerjaan apa saja yang bisa membatalkan puasa?

Hal-hal Yang Membatalkan Puasa

 

terbagi menjadi 2 yaitu: Muhbithat dan Mufathirat.

a.  Muhbithat, yaitu hal yg membatalkan pahala puasa [puasa sah dan tidak wajib qadha, tapi tidak dapat pahala]:

 كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش

Rasulullah Saw bersabda: “betapa banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapatkan rasa lapar dan haus karena puasanya [tanpa mendapat pahala]”.

خَمْسٌ يُفْـطِرْنَ الصَّائِمَ: الْكَـذِبُ، وَالْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالنَّظْرُ بِشَهْوَةٍ، وَالْيَمِيْنُ الْكَـاذِبُ

“5 hal yang membatalkan pahala puasa: kebohongan, ghibah, adu domba, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu”.

  1. Berbohong, [termasuk menyebar berita hoax].
  2. Ghibah, yaitu membicarakan tentang keburukan saudara sesama muslim meski perkataan tersebut benar.
  3. Namimah, mengadu domba antara orang satu dengan yang lain.
  4. Melihat kepada sesuatu yang haram, juga sesuatu yang halal, tapi dengan pandangan penuh syahwat, dan ia menikmati pandangan tersebut.
  5. Sumpah palsu.

b.  Mufathirat, yaitu hal yang membatalkan puasa [puasa tidak sah dan wajib qadha]:

  1.  Murtad, keluar dari Islam dengan niat, perkataan atau perbuatan, meski hanya sebentar.
  2.  Haid dan Nifas, meski hanya sebentar.
  3.  Gila, meski sebentar.
  4.  Mabuk atau pingsan. Menurut Imam Romli: jika tak sadarkan diri sehari penuh, maka membatalkan puasa. Tapi jika tersadar sebentar, maka tidak batal. Menurut Ibn Hajar: jika mabuk-pingsannya disengaja, maka batal, meski hanya sebentar.
  5.  Jimak [berhubungan badan] jika sengaja, tau keharamannya, dan tidak dipaksa.
  6.  Masuknya benda [`ain: sesuatu yang bisa terlihat kasat mata] melalui manfadz maftuh [lubang alami pada organ tubuh manusia] ke jauf [dalam tubuh].

Manfadz maftuh diantaranya: mulut, hidung, telinga, qubul dan dubur dengan sengaja. Mata, menurut Imam Syafii tidak termasuk manfadz maftuh.

Masuknya benda ini tidak membatalkan jika: lupa, dipaksa atau ketidaktauan yang ditolerir [karena hidup jauh dari ulama/ baru masuk Islam].

لا يجوز الفطر لنحو الحصاد وجذاذ النخل والحراث إلا إن اجتمعت فيه الشروط. وحاصلها كما يعلم من كلامهم ستة : أن لا يمكن تأخير العمل إلى شوال، وان يتعذر العمل ليلا، أو لم يغنه ذلك فيؤدي إلى تلفه أونقصه نقصا لا يتغابن به, وان يشق عليه الصوم مشقة لا تحتمل عادة بأن تبيح التيمم أو الجلوس في الفرض خلافا لابن حجر، وان ينوي ليلا ويصبح صائما الا عند وجود العذر، وان ينوي الترخص بالفطر ليمتاز ليمتاز الفطر المباح عن غيره
 

Baca Juga:
Alasan Sayyidah Aisyah Mengqadha Puasa Ramadhan saat Sya’ban

 

Tidak diperbolehkan membatalkan puasa bagi pekerja kecuali memenuhi enam syarat:
 

1. Pekerjaannya tidak bisa dikerjakan di waktu malam, atau bisa dikerjakan pada malam hari akan tetapi akan mengalami kerugian atau malah menyebabkan rusaknya panen.
 

2. Tidak bisa ditunda sampai pada bulan Syawal.
 

3. Bila berpuasa akan merasa sangat kepayahan.
 

4. Harus niat pada malam hari dan baru boleh berbuka ketika merasa sangat payah.
 

5. Ketika berbuka harus niat dengan memperoleh kemurahan.
 

6. Bekerja bukan dengan tujuan agar mendapatkan keringanan.
 

Baca Juga:
Ingin Meraih Berkah? Jujurlah saat Bekerja

Sedangkan redaksi lain dari kitab Busyra al-Karim, juz 2, halaman: 72 sebagai berikut:
 

ويلزم أهل العمل المشق  في رمضان كالحصادين ونحوهم تبييت النية ثم من لحقه منهم مشقة شديدة أفطر، وإلا فلا. ولا فرق بين الأجير والغني وغيره والمتبرع وإن وجد غيره، وتأتي العمل لهم العمل ليلا كما قاله الشرقاوي. وقال في التحفة إن لم يتأت لهم ليلا، ولو توقف كسبه لنحو قوته المضطر إليه هو أو ممونه علي فطره جاز له، بل لزمه عند وجود المشقة الفطر، لكن بقدر الضرورة. ومن لزمه الفطر فصام صح صومه لأن الحرمة لأمر خارج، ولا أثر لنحو صداع ومرض خفيف لا يخاف منه ما مر.
 

Artinya: Wajib bagi para pekerja untuk tetap niat berpuasa di malam hari hingga bila di tengah puasanya mengalami kepayahan dan ada kekhawatiran akan membahayakan jiwanya, maka ia diperbolehkan untuk membatalkan puasanya.
 

Dengan demikian bisa kita pahami, bahwa pekerjaan seberat apapun, kewajiban puasa Ramadhan tetap harus dijalankan. Sedangkan bila di tengah pekerjaan ia mengalami kepayahan yang luar biasa, maka ia diperbolehkan membatalkan puasanya. Wallahu a'lam

Pekerjaan apa saja yang membatalkan puasa?

8. Melakukan pekerjaan yang membatalkan puasa. Menggunjing, membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, berbicara kotor, riya, membuat sumpah palsu, merupakan bagian dari pekerjaan yang membatalkan puasa. Selain itu tidak sah puasa orang tersebut, perilakunya ikut menghilangkan pahala puasa sehingga sia-sia.

Apakah orang yang bekerja boleh membatalkan puasa?

Tidak diperbolehkan membatalkan puasa bagi pekerja kecuali memenuhi enam syarat: 1. Pekerjaannya tidak bisa dikerjakan di waktu malam, atau bisa dikerjakan pada malam hari akan tetapi akan mengalami kerugian atau malah menyebabkan rusaknya panen. 2. Tidak bisa ditunda sampai pada bulan Syawal.

Apakah boleh membatalkan puasa karena pekerjaan berat?

Adapun pekerjaan berat, maka itu bukanlah uzur yang diterima oleh syariat sehingga membolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadan. “Wajib hukumnya bagi setiap mukmin untuk berpuasa di bulan Ramadan secara sempurna, dan tidak boleh baginya untuk tidak berpuasa/ membatalkan puasa karena sebab pekerjaan.

Bài mới nhất

Chủ Đề