Bayi relatif lebih rentan terjangkit penyakit dibandingkan usia yang lebih besar. Mereka masih harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Karena itu, membawa si kecil bepergian jauh bukan pilihan tepat. Apalagi dengan mengendarai sepeda motor. Risiko kesehatannya dipertaruhkan, Bun.
—
BELUM ada patokan usia yang aman untuk membawa bayi bepergian. Meski begitu, tidak disarankan mengajak si kecil berkendara jauh. Terlebih dengan moda transportasi yang terpapar langsung oleh polusi dan debu. Hal itu berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna.
”Secara umum, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia [IDAI] belum ada usia pasti buat bayi yang aman untuk dibawa perjalanan naik motor. Namun, sebenarnya tidak disarankan kalau usia bayi kurang dari empat bulan,” tutur dokter spesialis anak Dr dr Dian Pratamastuti SpA kepada Jawa Pos, Kamis [11/8].
Daya tahan tubuh bayi di bawah usia satu tahun belum sempurna. Bisa dibilang, mereka masih dalam tahap perkembangan. Dampak dan bahaya dari paparan polusi, debu, cuaca, hingga kuman di jalanan akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan si kecil. Sebab, mereka memiliki respons sensitif terhadap perubahan situasi dan lingkungan di sekitarnya.
Polusi udara karena debu dari transportasi mobil, bus, dan motor yang sangat banyak itu mudah sekali menyerang si kecil sehingga bisa memengaruhi kesehatan paru-paru si kecil. ”Risikonya bisa terkena pneumonia, radang paru, juga mengalami gangguan pernapasan akibat polusi udara yang mengganggu,” jelasnya.
Tentu, risiko masuk angin tidak bisa terelakkan. Tidak hanya itu, posisi menggendong yang kurang tepat dalam jangka waktu lama membuat otot dan sendi bayi menjadi kaku. Posisi tersebut membuat bayi tidak nyaman sehingga rewel.
”Itu bisa mengganggu konsentrasi dalam mengendarai motor dan meningkatkan risiko kecelakaan,” imbuhnya. Meski kasus bayi dengan gangguan kesehatan akibat bepergian jauh naik motor terbilang jarang ditemukan. Namun, risikonya tetap ada, bahkan bisa mengancam jiwa.
Dokter Dian menyebut tidak masalah jika berkendara dengan jarak dekat seperti ke posyandu. Begitu pula jika terpaksa harus membawa anak bepergian jauh dengan motor. Namun, banyak hal yang perlu orang tua perhatikan sebelum berangkat.
’’Pakaikan jaket atau pakaian hangat, pelindung mata supaya tidak terpapar silaunya matahari dan partikel debu tidak langsung mengenai mata, itu penting sekali. Kalau menggendong juga jangan di depan yang menyetir motor, nanti bayinya justru jadi korban pertama terkena angin, ya,” ungkap dr Dian.
Yang tidak kalah penting adalah memperhatikan asupan makanan dan minuman si kecil. Apalagi bayi usia 6 bulan yang sudah MPASI. Orang tua harus berhenti setidaknya 2–3 jam sekali saat perjalanan. Waktu istirahat itu bisa digunakan untuk memberi makan, minum, hingga melemaskan otot si kecil.
’’Jadi, tiap 2–3 jam sekali bayi makan, 2 jam sekali minum susu, 2 jam lagi makan snack. Harus transit dulu ya supaya si kecil juga bisa melenturkan otot-ototnya, mungkin bisa lakukan pijatan ringan biar tidak pegal,” tambahnya.
Agar perjalanan tidak terganggu, pastikan pula kendaraan dalam kondisi baik. Terakhir, kenakan masker termasuk pada si kecil jika memungkinkan.
GANGGUAN KESEHATAN YANG MENGANCAM BAYI SAAT BEPERGIAN JAUH NAIK MOTOR
* Hipotermia
* Dehidrasi
* Gangguan pernapasan
* Pegal-pegal hingga cedera otot
* Masalah kulit seperti kulit kering
* Masuk angin
Perhatikan Ini agar Berkendara Aman dan Nyaman buat si Kecil
* Pastikan bayi selalu hangat. Gunakan gendongan yang tebal, jaket, penutup kepala, kaus kaki, hingga kacamata.
Bayi Diajak Mudik, Kata Dokter Begini Persiapannya
Puti Aini Yasmin - detikHealth
Selasa, 05 Jul 2016 08:08 WIB
Jakarta - Mulai usia satu bulan, bayi sudah boleh dibawa mudik. Akan tetapi orang tua harus membuat persiapan khusus agar si kecil tetap nyaman dalam perjalanan jauh.
dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan, yang utama adalah memastikan keamanan dan keselamatan anak terjaga selama perjalanan.
"Jika naik mobil, misalnya, jangan lupa untuk menggunakan car seat bagi bayi atau balita. Untuk anak yang lebih besar, gunakan safety belt," sarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkecualian untuk pesawat terbang, bayi baru boleh diajak bepergian dengan pesawat terbang setelah menginjak usia 2-3 bulan, di mana saat itu daya tahan tubuh mereka sudah lebih kuat dari sebelumnya.Baca juga: Bayi Usia Satu Bulan dalam Keadaan Sehat Boleh Kok Diajak Mudik
Orang tua juga harus memastikan bayi mendapatkan waktu istirahat secara berkala, dengan harapan mereka tidak kelelahan yang bisa berakibat pada si bayi rewel atau mudah jatuh sakit.
"Cari informasi di mana kira-kira tempat pemberhentian yang dapat dijadikan tempat beristirahat untuk anak," sarannya.
Namun yang tak kalah penting, untuk memastikan perjalanan lancar, dr Meta mengingatkan, bayi rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalannya yang belum sempurna.
"Sebaiknya, sebelum diajak mudik [apalagi perjalanan jauh], konsultasikan dulu kepada dokter apakah sekiranya bayi aman bepergian jauh atau tidak," pungkasnya.
Baca juga: Agar Perjalanan Mudik yang Lama Terasa Menyenangkan Bagi si Kecil, Ini Tipsnya [lll/up]
jelang mudik lebaran