Pemahaman yang paling penting dalam mempelajari ruang dan persebaran fenomena geografi adalah dengan

Konsep Geografi

Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk menginventarisasi fenomena yang tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep dasar geografi ada 10 jenis, yaitu konsep lokasi, jarak, morfologi, keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan. Simak penjelasannya di bawah ini.

Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak adalah konsep utama sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang pasti di permukaan bumi yang dapat ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya. Sedangkan lokasi relatif bersifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut sebagai letak geografis dikaitkan dengan titik strategis suatu tempat. Nilai tinggi rendahnya objek dipengaruhi oleh objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang menjadi titik perhatiannya. Contoh lokasi relatif pada daerah yang dingin orang-orang cenderung berpakaian tebal atau hangat.

Konsep jarak berkaitan panjang satu objek dengan objek lain. Konsep jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya. Pada jarak relatif digambarkan dalam 3 peta, yaitu peta isokronik mengaitkan jarak dengan waktu; peta isofodik mengaitkan jarak dengan biaya yang dikeluarkan; dan peta isotacik mengaitkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama. Konsep jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung memperhitungkan jarak. Contoh jarak relatif, yaitu harga tanah naik jika dekat dengan pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.

Konsep morfologi menjelaskan tentang daratan muka bumi adalah hasil penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi, seperti erosi dan sedimentasi. Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain.

Konsep keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan. Contohnya keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat, Jakarta-Bandung dengan kereta api.

Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi, seperti fenomena alam, yaitu aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena sosial budaya, seperti pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian.  Konsep pola dapat dilihat dari pola aliran sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya.

Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Beberapa kenyataan geografi yang dapat dikaji dengan konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek manusia. Contohnya, orang-orang kaya memilih tinggal di kawasan elit sedangkan orang miskin tinggal di daerah kumuh.

Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan lingkungan yang memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu. Konsep ini dapat dilihat dari ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.

  1. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Konsep interaksi merupakan hubungan timbal balik antar dua daerah atau lebih yang dapat menghasilkan kenyataan baru, penampilan, dan masalah. Konsep interaksi dan interdependensi menyatakan ketergantungan setiap wilayah dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain sehingga memunculkan hubungan interaksi [timbal balik] dalam bentuk arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya. Contohnya, interaksi kota dan desa terjadi karena adanya perbedaan potensi alam. Desa memproduksi bahan baku sedangkan kota menghasilkan produk industri.

Page 2

20 Contoh Pantun Cinta dalam Bahasa Indonesia

Senin, 2 Mei 2022 | 00:26 WIB

Page 3

Konsep Geografi

Konsep geografi adalah cara memandang geografi terhadap bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup dan bukan sebagai suatu cara untuk menginventarisasi fenomena yang tersebar di permukaan bumi. Konsep-konsep dasar geografi ada 10 jenis, yaitu konsep lokasi, jarak, morfologi, keterjangkauan, pola, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi area, serta keterkaitan ruangan. Simak penjelasannya di bawah ini.

Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak adalah konsep utama sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang pasti di permukaan bumi yang dapat ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya. Sedangkan lokasi relatif bersifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut sebagai letak geografis dikaitkan dengan titik strategis suatu tempat. Nilai tinggi rendahnya objek dipengaruhi oleh objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang menjadi titik perhatiannya. Contoh lokasi relatif pada daerah yang dingin orang-orang cenderung berpakaian tebal atau hangat.

Konsep jarak berkaitan panjang satu objek dengan objek lain. Konsep jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya. Pada jarak relatif digambarkan dalam 3 peta, yaitu peta isokronik mengaitkan jarak dengan waktu; peta isofodik mengaitkan jarak dengan biaya yang dikeluarkan; dan peta isotacik mengaitkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama. Konsep jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung memperhitungkan jarak. Contoh jarak relatif, yaitu harga tanah naik jika dekat dengan pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.

Konsep morfologi menjelaskan tentang daratan muka bumi adalah hasil penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi, seperti erosi dan sedimentasi. Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contohnya bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain.

Konsep keterjangkauan kemudahan atau tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan. Contohnya keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat, Jakarta-Bandung dengan kereta api.

Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi, seperti fenomena alam, yaitu aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena sosial budaya, seperti pemukiman, persebaran penduduk, dan mata pencaharian.  Konsep pola dapat dilihat dari pola aliran sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya.

Konsep aglomerasi merupakan pengelompokan berbagai aktivitas manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya seperti pemukiman, aktivitas pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Beberapa kenyataan geografi yang dapat dikaji dengan konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek manusia. Contohnya, orang-orang kaya memilih tinggal di kawasan elit sedangkan orang miskin tinggal di daerah kumuh.

Konsep nilai kegunaan berhubungan dengan interaksi manusia dan lingkungan yang memberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu. Konsep ini dapat dilihat dari ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai kegunaan dalam geografi.

  1. Konsep Interaksi dan Interdependensi

Konsep interaksi merupakan hubungan timbal balik antar dua daerah atau lebih yang dapat menghasilkan kenyataan baru, penampilan, dan masalah. Konsep interaksi dan interdependensi menyatakan ketergantungan setiap wilayah dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain sehingga memunculkan hubungan interaksi [timbal balik] dalam bentuk arus barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya. Contohnya, interaksi kota dan desa terjadi karena adanya perbedaan potensi alam. Desa memproduksi bahan baku sedangkan kota menghasilkan produk industri.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề