Pembatasan kuota apakah termasuk faktor pendorong atau penghambat dan berikan penjelasannya

Jawaban:

Pembatasan Impor termasuk ke dalam Faktor Pendorong Ekonomi setempat. Dengan adanya kebijakan dalam pembatasan Impor, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan kepada produk produk impor dan mampu berdiri sendiri dengan membuat produk produk sendiri

Semoga Membantu

CNN Indonesia

Rabu, 15 Sep 2021 17:07 WIB

Ilustrasi. Ada beberapa faktor penghambat perdagangan internasional yang perlu diketahui. [CNN Indonesia/Andry Novelino]

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdagangan internasional tak selalu berjalan mulus. Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan perdagangan internasional yang perlu diketahui.

Secara pengertian, perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh dua negara, atau dalam ekonomi dikenal dengan istilah international trade.

Transaksi bisnis ini melibatkan banyak pihak, mulai individu, pemerintah, dan perusahaan. Bentuk perdagangan internasional pada umumnya berupa ekspor dan impor.


Dengan begitu, perdagangan internasional merupakan salah satu cara bagi negara meningkatkan perekonomian. Pasalnya, setiap negara mempunyai ketergantungan komoditas tertentu yang didapatkan dari negara lain.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa menjadi kendala bagi berlangsungnya perdagangan internasional. Saat terhambat, tak hanya merugikan ekonomi negara, tapi juga masyarakat yang bekerja di sektor terkait.

Faktor Penghambat Perdagangan Internasional

Ilustrasi. Ada beberapa faktor penghambat perdagangan internasional yang perlu diketahui. [CNN Indonesia/Andry Novelino]

Perdagangan internasional sudah terjadi sejak lama dalam kegiatan perdagangan. Mengutip berbagai sumber, sejumlah faktor berikut bisa menghambat berlangsungnya perdagangan.

1. Kebijakan ekonomi dan politik internasional

Kebijakan ekonomi dan politik internasional menjadi salah satu hambatan perdagangan internasional.

Secara umum, setiap negara pasti melindungi komoditas produknya agar tidak didominasi oleh produk luar atau negara lain. Tidak jarang negara memberlakukan kebijakan pembatasan impor atau memberlakukan tarif impor.

Pemberlakuan tarif impor secara tidak langsung akan menghambat para pengusaha yang berbisnis barang impor untuk dijual di dalam negeri. Sementara di sisi lain, tarif impor menguntungkan pelaku usaha kecil di dalam negeri karena harga barang lebih murah dari barang impor [politic dumping].

2. Perbedaan nilai mata uang

Setiap negara memiliki mata uang berbeda dengan nilai yang berbeda pula. Sering kali negara pengekspor hanya ingin produknya dibayar menggunakan mata uang negaranya.

Misalnya, Indonesia mengekspor produk kelapa dan turunannya ke Belanda, maka Indonesia hanya ingin produknya dibayar dalam rupiah.

Dalam hal ini, umumnya kedua negara menggunakan mata uang asing lain yang biasa digunakan sebagai pembayaran internasional seperti dolar atau euro.

3. Ada konflik besar di suatu negara

Ilustrasi. Konflik dalam negeri menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional. [ANTARA FOTO/Rony Muharrman]

Dalam hal ini, konflik merujuk pada situasi politik dalam negeri seperti kerusuhan etnis, peperangan, kudeta, dan sebagainya. Risiko keamanan yang tidak terjamin berpengaruh terhadap proses transaksi jual beli.

4. Birokrasi yang bertele-tele

Setiap kegiatan ekspor dan impor harus melalui birokrasi pemerintahan.

Semakin pelik sistem birokrasi, maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor. Sebagai imbasnya, kepercayaan penjual dan pembeli akan menurun hingga menghambat aktivitas perdagangan.

5. Rendahnya kualitas SDM

Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kualitas produksi.

Jika suatu negara kaya akan hasil alam namun tidak memiliki SDM yang memadai untuk mengolahnya, maka produk yang dihasilkan juga akan bernilai rendah. Hal itu tentu akan berdampak pada nilai jual hingga sulit bersaing dengan produk serupa yang diproduksi negara lain.

6. Organisasi ekonomi pada regional tertentu

Hambatan perdagangan internasional lainnya disebabkan karena perdagangan dikhususkan atau terbatas bagi negara anggota anggota organisasi.

Dengan begitu, negara luar yang memiliki kualitas produk bagus tidak bisa menjual produknya ke negara anggota tersebut, begitu pula sebaliknya.

Itu-lah sejumlah hambatan perdagangan internasional. Setiap faktor tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

[imb/asr]

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

Bola.com, Jakarta - Perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli antara dua negara yang berbeda. Kegiatan tersebut menjadi satu di antara sektor yang mampu meningkatkan perekonomian negara.

Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah. Ekspor impor menjadi komponen penting dalam perdagangan internasional.

Perdagangan internasional tidak hanya berdampak pada pendapatan negara. Akan tetapi, juga turut serta membuka peluang kerja, menjaga hubungan baik antar negara, dan meningkatkan kemakmuran.

Itulah mengapa, penting untuk memahami faktor pendorong maupun penghambat perdagangan Internasional agar kegiatan ini tetap bisa dilancarkan.

Apa saja faktor-faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional ?

Berikut ini rangkuman tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional, seperti dilansir dari Kemdikbud dan SobatMateri, Selasa [12/1/2021].

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

Perbedaan Sumber Daya Alam

Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mengolahnya.

Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.

Penghematan Biaya Produksi

Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membuat sendiri produk, seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain.

Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi.

Perbedaan Penguasaan Teknologi

Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara, menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana.

Perbedaan Selera

Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meski demikian, setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara.

Ilustrasi perdagangan internasional. / Sumber: Pixabay

Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.

Namun, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan dan berisiko.

Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari negara lain.

Hal tersebut yang membuat setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menetapkan tarif impor.

Apabila tarif impor tinggi, barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor.

Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional

Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi, apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan.

Sumber: Kemdikbud, SobatMateri

Lanjutkan Membaca ↓

Dapatkan berita terkini setiap hari

email berhasil dikirim

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề