Penyakit apa saja yang diakibatkan dari pergaulan bebas

Halodoc, Jakarta - Berbicara mengenai hubungan seksual, sebenarnya tak cuma berbicara hasrat dan romantisme saja. Hubungan dua sejoli ini juga bersinggungan erat dengan kesehatan tubuh, khususnya organ reproduksi. 

Coba tebak berapa banyaknya kasus penyakit menular seksual [PMS] di dunia? Jangan kaget, menurut WHO setidaknya ada sekitar satu juta kasus penularan infeksi seksual yang terjadi tiap harinya. Tuh, banyak sekali bukan? 

Nah, hal yang perlu digarisbawahi, PMS ini enggak cuma menyoal HIV atau AIDS saja. Praktik seksual yang tidak aman bisa menimbulkan sederet masalah kesehatan. 

Lantas, penyakit apa saja sih yang bisa ditularkan lewat hubungan seksual? 

Baca juga: 6 Tanda Fisik Jika Mengidap Penyakit Seksual

Penyakit Menular Lewat Hubungan Seks

1. Gonore

Gonore merupakan salah satu penyakit yang ditularkan dari hubungan seksual. Infeksi bakteri merupakan biang keladi utama dari penyakit ini. Awas, gonore amat menular, bakterinya bisa menyebar dari kontak seksual dengan penis, vagina, anus, ataupun mulut seseorang yang telah terinfeksi. 

Bagaimana dengan gejalanya? Dalam kebanyakan kasus, gejala gonore tak disadari oleh pengidapnya atau tanpa disertai gejala. Namun, ketika gejalanya sudah mulai muncul, pengidapnya akan mengalami gatal, rasa terbakar saat buang air kecil, hingga keputihan.

Tak cuma itu saja, gonore juga bisa menyebabkan keluarnya cairan berwarna hijau, putih, atau kuning dari penis. Sedangkan wanita, bisa saja terjadi pendarahan di luar siklus menstruasi. Ngeri, kan?

2. Hepatitis

Hepatitis A, B, C merupakan virus yang menyerang hati. Virus ini bisa ditularkan lewat cairan tubuh ketika berhubungan seksual. Jangan main-main dengan penyakit ini, hepatitis bisa menyebabkan komplikasi berupa sirosis, kanker hati, dan gagal hati. 

Menurut data yang dipublikasikan oleh WHO, angka kematian karena virus hepatitis jauh lebih banyak daripada AIDS dan TB. Di Asia Timur dan Selatan, memiliki jumlah angka kematian hepatitis terbesar [52 persen dari total kematian yang terjadi secara global karena hepatitis], lalu disusul oleh Afrika.

3. Sipilis

Selain hepatitis dan gonore, hubungan seksual yang tidak aman juga bisa menularkan sipilis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa menyebar dari oral, penis, anal, vagina, dan kontak kulit. Selain itu, luka yang terbilang kecil pun juga bisa jadi media penularan sipilis. 

Bagaimana dengan gejalanya? Di tahap awal, gejalanya bisa berupa banyak luka kecil dan melepuh. Luka ini akan muncul di sekitar kuman sipilis masuk ke dalam tubuh. 

Ingat, sipilis yang tak ditangani atau tak diobati dengan tepat bisa menyebabkan sederet masalah lain. Mulai dari demensia, kegagalan organ, hingga masalah kesehatan serius lainnya. 

4. Herpes Genital

Herpes genital ditularkan dari hubungan intim ini disebabkan oleh virus herpes simpleks [HSV]. Hati-hati, herpes genital merupakan penyakit yang sangat menular, apalagi ketika terjadi wabah aktif. 

Ketika seseorang terserang herpes genital, di tubuhnya akan muncul luka pada sekitar wilayah genitalnya. Luka ini akan disertai rasa sakit dan warna kemerahan. Awas, luka ini bisa saja menyebar ke bokong, paha, atau daerah terdekat lainnya. 

Baca juga: Gejala Herpes Zoster yang Perlu Diwaspadai

Meski pada dasarnya virus HSV bersifat tidak aktif atau dan bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala, tetapi virus ini bisa kembali aktif dan memunculkan kembali luka. 

5. Kutil Kelamin

Familiar dengan penyakit ini? Kutil kelamin merupakan penyakit lainnya yang bisa ditularkan lewat hubungan seksual. Penyakit ini akibat infeksi virus Human Papillomavirus [HPV]. Virus HPV ini dari 40 tipe, tetapi yang lebih sering menyebabkan kutil kelamin adalah HPV 6 dan 11. Kutil kelamin ini bisa muncul setelah beberapa bulan atau tahun ketika seseorang telah terinfeksi HPV. 

Kutil kelamin merupakan kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di dubur. Umumnya sih, kutil ini enggak menimbulkan rasa sakit. Namun dalam banyak kasus, bisa membuat pengidapnya gatal-gatal, kulit memerah, bahkan bisa berdarah.

Yang bikin ngeri lagi, kutil ini bisa saja tumbuh bergerombol, sehingga terlihat seperti kembang kol. Enggak cuma itu, kutil kelamin juga bisa timbul di bagian mulut seseorang melalui oral seks, lho. 

Baca juga: Kutil Kelamin, Cari Tahu Penyebabnya

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:  Mayo Clinic [Diakses pada 2019]. Diseases and Conditions. Sexually Transmitted Diseases [STDs] NIH [Diakses pada 2019]. MedlinePlus. Sexually Transmitted Diseases WebMD [Diakses pada 2019]. Treatment for Sexually Transmitted Diseases [STDs]

Covesia.com - Pergaulan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembentukan kepribadian. Remaja adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan dengan penyimpangan pergaulan, salah satunya adalah perilaku seks bebas yang menjadi sorotan dari masa ke masa.

Selain menjadi sorotan karena dipandang negatif secara norma agama dan juga sosial, perilaku seks bebas juga menjadi sorotan karena berbagai resiko yang dapat ditimbulkan olehnya.

Berikut ini adalah beberapa resiko perilaku seks bebas di kalangan remaja dirangkum covesia dari berbagai sumber:

Hamil diluar nikah

Dari segi fisik, remaja belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu pemerintah mendorong masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 20-30 tahun.

Dari segi mental pun, emosi remaja belum stabil. Kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa remaja, boleh di bilang baru berhenti pada usia 19 tahun.

Dan pada usia 20-24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan jati dirinya.

Aborsi

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:

  • Kematian mendadak karena pendarahan hebat
  • Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
  • Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
  • Rahim yang sobek [Uterine Perforation]
  • Kerusakan leher rahim [Cervical Lacerations] yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
  • Kanker payudara [karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita]
  • Kanker indung telur [Ovarian Cancer]
  • Kanker leher rahim [Cervical Cancer]
  • Kanker hati [Liver Cancer]
  • Kelainan pada placenta/ari-ari [Placenta Previa] yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
  • Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi [Ectopic Pregnancy]
  • Infeksi rongga panggul [Pelvic Inflammatory Disease]
  • Infeksi pada lapisan rahim [Endometriosis]

Penyakit Menular Seksual [PMS]

Berikut 7 jenis Penyakit menular seksual [PMS] yang ditularkan pria dan wanita yang dapat menyebabkan sakit, bisa menimbulkan kemandulan dan juga kematian.

1. HIV/AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome [disingkat AIDS] adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip dan menyerang spesies lainnya [SIV, FIV, dan lain-lain].

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus [atau disingkat HIV] yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.

Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam [membran mukosa] atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim [vaginal, anal, ataupun oral], transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

2. Gonorea [Kencing Nanah]

Kencing nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata [konjungtiva].

Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.

Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak.

Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika. Pada pria, gejala GO termasuk nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih. Gonorea yang tidak diobati atau ditangani dengan baik bisa menyebabkan epididimitis, yaitu kondisi menyakitkan pada buah pelir dan bisa menyebabkan kemandulan.

Sedangkan pada perempuan, GO merupakan penyebab utama penyakit radang panggul dan seperti klamidia, bisa menimbulkan infertilitas. GO membuat seseorang 3-5 kali kemungkinannya mengalami HIV.

3.  Klamidia

Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual [IMS] pada manusia. Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia. Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri Chlamydiaceae.

Sebagai contoh, bakteri C trachomatis hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata. Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala.

Di Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.

Meskipun tidak menunjukkan gejala, klamidia dapat menimbulkan peradangan testikel, prostat, maupun uretra. Konsekuensi bagi wanita lebih serius lagi. Infeksi yang tidak ditangani menjadi penyebab utama penyakit radang panggul, kehamilan ektopik, dan beberapa kejadian infertilitas. Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan yang ditangani untuk masalah klamidia mengalami infeksi kembali dalam waktu setahun.

4.  Virus Herpes Simpleks [HSV-2]

Virus herpes simpleks 1 dan 2 [HSV-1 dan HSV-2] adalah dua virus dari famili herpesvirus, Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada manusia. HSV-1 dan 2 juga merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2 [HHV-1 dan HHV-2].

Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi, selama virus ada pada sel tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju kulit. Kemampuan HSV untuk menjadi tersembunyi menyebabkan infeksi herpes kronik’ setelah beberapa infeksi terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat tempat infeksi awal.

HSV-2 diduga yang menyebabkan sakit herpes genital oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.

Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir [Zovirox], sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.

5.  Human Papillomavirus [HPV]

Human Papillomavirus atau Virus papiloma manusia adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 100 jenis virus papiloma manusia telah diidentifikasikan. Beberapa jenisa virus papiloma dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit.

Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus [HPV], dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.

Virus itu diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim [serviks]. HPV juga menyebabkan kutil genital dan meningkatkan risiko kanker pada penis dan anus pada pria. Jutaan pria membawa virus tersebut dan berisiko menularkan kepada pasangan seksualnya.

6.  Sifilis [Penyakit Raja Singa]

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis [penularan melalui ibu ke anak dalam uterus].

Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan. Sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.

Penyakit Seksual Sifilis Raja Singa juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.

Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun.

Untunglah, obat efektif untuk mengatasi sifilis telah ditemukan. Pencegahan penyakit itu belum terbukti mudah. Sifilis yang tidak ditangani dengan baik bisa merusak otak, sistem kardiovaskular, dan organ dalam tubuh. Lebih dari itu, memiliki sifilis berarti meningkatkan bahaya terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat.

7. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin [Genital Wart]

Jengger ayam atau kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.

Memahami dan menyadari bahaya perilaku seks bebas adalah hal yang sangat dianjurkan kepada remaja agar mereka terhindar dari berbagai bahaya yang dapat merusak kehidupan dan masa depan mereka.

Di sinilah diperlukan dukungan berbagai pihak dan komponen sosial, termasuk orang tua, lingkungan sekitar, dan lingkungan pendidikan untuk menyampaikan apa yang remaja butuhkan tentang pengetahuan seks bebas dan bahaya yang mengancamnya.

[sea]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề