Penyakit autisme seperti apa?

Merdeka.com - Ciri-ciri anak autis sebenarnya dapat dideteksi melalui perilaku hingga kebiasaan yang ditunjukkan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam dunia medis, istilah autisme lebih merujuk pada gangguan spectrum autisme yang dikenal sebagai autism spectrum disorder [ASD].

Pada umumnya, autisme tersebut lebih sering dialami oleh anak-anak di dalam masa pertumbuhan. Autisme tersebut terjadi lantaran adanya gangguan perkembangan pada otak hingga mempengaruhi kemampuannya untuk berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain.

Advertisement

BACA JUGA: Obesitas saat kehamilan akan lahirkan anak autis?

Hal ini seringkali membuat anak-anak yang mengidap autisme terlihat sedikit mencolok dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, perilaku yang ditunjukkan oleh pengidap autisme cukup berbeda dan lebih unik daripada orang biasa.

Hal tersebut dapat diamati dari beberapa ciri-ciri autisme yang sebaiknya Anda ketahui. Dengan begitu, maka jenis gangguan tersebut akan lebih mudah untuk terdeteksi lebih dini. Berikut 8 ciri-ciri anak autis yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

BACA JUGA: Lukman Sardi kembali perankan sosok pengidap autis
2 dari 5 halaman

Mengulangi Perkataan dan Perilaku

©healthsciencetechnology.wikispaces.com

Salah satu ciri-ciri anak autis yang dapat dikenali adalah sikap mengulangi saat dirinya menyukai ataupun fokus pada satu hal tertentu. Hal ini membuat penderita seolah memiliki dunia sendiri.

Biasanya, mereka akan mengulangi suatu perilaku yang baru pertama kali ia lihat dan dengar. Selain itu, mereka juga akan membawa berbagai barang yang sama lantaran penderita menganggap bahwa hal itu merupakan sesuatu yang berharga baginya sehingga orang lain pun tak diizinkan untuk menyentuh atau merebutnya.

Sering Berkomunikasi Sendiri

Selain sering mengulangi perilaku hingga perkataan yang baru baginya, penderita autisme juga kerap berkomunikasi sendiri. Hal ini juga merupakan ciri-ciri anak autis yang merasa bahwa dirinya memiliki dunianya sendiri. Tak jarang pula, ciri ini seringkali dilakukan meski sang penderita berada di situasi yang cukup mengancam.

Advertisement

BACA JUGA: iPad membantu anak autis berkomunikasi
3 dari 5 halaman

Memiliki Ketertarikan Pada Suatu Objek

©iStockPhoto

Ciri-ciri anak autis yang berikutnya adalah memiliki ketertarikan tertentu terhadap suatu objek. Saat penderita telah mengalami gejala yang satu ini, maka biasanya mereka justru menjadi cukup piawai dan ahli pada suatu objek tersebut.

Saat merasa tertarik terhadap sesuatu, maka penderita biasanya akan mengulangi ataupun bermain dengan hal tersebut secara terus-menerus tanpa mengenal waktu. Maka dari itu, tak jarang pula anak-anak autis tersebut justru cukup pintar saat mereka telah memiliki ketertarikan terhadap suatu hal tertentu.

Sulit Berkomunikasi

Salah satu ciri-ciri anak autis yang paling banyak ditemui adalah kesulitan mereka saat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini tentu saja membuat interaksi dengan anak yang menderita autisme menjadi sulit terbangun.

Hal tersebut biasanya datang saat anak merasa sulit untuk memahami suatu pembicaraan, menulis, membaca, hingga berbicara. Saat mereka merasakan hal tersebut, biasanya mereka akan kesulitan untuk mengekspresikan tubuh seperti menunjuk, melambai, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Popchilla: Robot imut, teman belajar anak autis
4 dari 5 halaman

Kurang Peka Terhadap Suara

Shutterstock/ChameleonsEye

Ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah kurangnya sensitivitas pendengaran terhadap suatu bunyi atau suara. Berbeda dengan yang lainnya, anak autis yang mendengar suatu bunyi aatu suara biasanya akan memberikan reaksi yang berbeda yakni dengan menjerit, berlari, atau melompat.

Kedua, respon yang dapat dilakukan anak pengidap autisme adalah dengan justru mengabaikannya. Hal ini membuat mereka seolah sama sekali tidak mendengar suatu bunyi atau suara apapun di sekitarnya.

Kerap Merasa Emosional

Selain memiliki gangguan terhadap sensitivitas suara, ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah kerap merasa marah saat merasa terancam. Pada umumnya, anak autis tersebut akan menjadi sulit untuk ditenangkan meski dirinya sebenarnya berada di situasi yang cukup aman.

Rasa emosional tersebut dapat ditunjukkan dengan berteriak atau menangis dengan suara yang cukup tinggi. Hal ini jelas membuat perasaan dan pikiran anak penderita autisme menjadi cukup kacau.

Advertisement

BACA JUGA: Bayi prematur lebih berisiko autis
5 dari 5 halaman

Tidak Memiliki Empati

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Zurijeta

Ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah tidak memiliki empati sehingga sulit untuk berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Hal ini lantaran anak penderita autisme memiliki kecenderungan yang sulit untuk mengekspresikan diri dan perasaannya.

Kurangnya empati tersebut tentu dapat mempengaruhi kemampuan sosialnya dengan orang lain, termasuk dengan orang tuanya sekalipun. Hal ini membuat anak autis menjadi individu yang memiliki keterampilan sosial rendah dibandingkan dengan yang lainnya.

Kurang Menyukai Kontak Fisik

Ciri-ciri anak autis yang terakhir adalah kurangnya minat untuk melakukan kontak fisik dengan orang lain di sekitarnya. Apabila anak penderita autisme tersebut merasa tersentuh, mereka pun seketika akan memberikan respon yang cukup emosional.

Tak jarang, mereka seringkali marah hingga meledak-ledak saat tersentuh oleh orang lain. Hal ini lantaran mereka merasa berada di sebuah situasi yang mengancam dan membahayakan dirinya sendiri.

Hal ini pun membutuhkan banyak pengertian dan perawatan yang lebih dari orang tua agar membiasakan anak autis menjadi lebih tenang dan tak merasa emosional secara berlebihan.

[mdk/mta]

Advertisement

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề