perbedaan biotin 10000 mcg dengan 7500mcg

Apa perbedaan 1000mcg,5000mcg,7500mcg dan 10.000mcg pada biotin?

Sebelum kita membahas apa perbedaannya,alangkah lebih baik untuk kita mengetahui terlebih dahulu apa itu BIOTIN?

Biotin atau yang lebih di kenal dengan VITAMIN B7 atau dengan nama lain VITAMIN H ini memiliki peran penting dalam reaksi biokimia seperti mentransfer CO2 [karbondioksida] dan metabolisme karbohidrat dan lemak.

Dan BIOTIN memiliki sifat yang cukup stabil di berbagai kondisi lingkungan,seperti panas,paparan cahaya matahari dan O2.

jadi sangat tidak benar jika kita menyebut biotin ini sebagai "obat",karena dari kandungan dan manfaat yang terkandung di dalam biotin ini,maka lebih tepat biotin ini di sebut sebagai suplemen/vitamin untuk tubuh.

Dan inilah beberapa dampak apabila kita kekurangan biotin dalam tubuh :

1. Membuat rambut,kuku dan kulit terganggu. Karena salah satu manfaat dari mengkonsumsi biotin adalah dapat menyuburkan dan menumbuhkan serta menjaga rambut dari kerusakan seperti kebotakan,rontok dan munculnya uban di usia dini.

Maka,dengan kurangnya vitamin B7/biotin dalam tubuh kita jelas akan membuat kerusakan pada rambut,menguningnya kuku dan kulit menjadi kusam.

2.Kulit menjadi kusam
Ketahuilah,selain untuk kesehatan rambut,biotin juga memiliki manfaat untuk membuat kulit lebih cerah,maka tidak heran jika pada komposisi kosmetik - kosmetik banyak yang mengandung biotin di dalamnya.

3. Berat badan tidak stabil Kekurangan biotin juga membuat berat badan kita tidak stabil. Terutama bagi kaum hawa,bertambahnya berat badan yang berlebihan jelas menjadi momok yang sangat mengerikan,karna akan merusak penampilan mereka.

Nah,di sinilah peran biotin di butuhkan dalam tubuh kita..karena dari kandungan - kandungan yang ada pada biotin,vitamin ini mampu membakar lemak jahat yang ada pada tubuh kita dan menghindarkan dari terlalu berlebihan berat badan [obesitas].

4. Kelainan jantung


5. Proses metabolisme tubuh menurun


6. Kelebihan gula darah


7. Inveksi vagina


8. Cepat lelah

Dan masih banyak lagi yang lainnya..

Kesimpulannya,dari pembahasan di atas maka kita akan temukan banyaknya manfaat BIOTIN bagi tubuh kita.bukan hanya untuk rambut saja seperti kebanyakan kita ketahui.

Kembali ke topik yang akan kita bahas,jadi apa perbedaan 1000mcg,5000mcg,7500mcg dan 10.000mcg pada biotin??

Yang membedakan adalah KONSENTRAT yang terkandung di dalamnya.

Perlu kita ketahui,untuk manfaat biologis,mengkonsumsi biotin dengan kadar 1000mcg sehari sekali sudah mencukupi.

Karena "absorbtion" [maximal tubuh dapat menyerap vitamin/biotin] hanya di kisaran 700 - 1000 saja.

Absorbtion rate pada biotin jenis capsul lebih rendah,pada jenis gel lebih tinggi dan liquid yang paling tinggi,makanya untuk biotin jenis capsul relatif lebih murah dari pada yang liquid.

Dari pembahasan di atas,mungkin akan muncul pertanyaan :


" jadi lebih bagus yang berapa mcg jika tujuannya untuk rambut/BREWOK/bulu yang lain?"

"Jika melihat dari dosis,jelas yang 10.000mcg lebih bagus..tapi tetap,kembali kepada kemampuan tubuh menyerap vitamin yang terkandung di dalamnya,bahwa kemampuan tubuh hanya mampu menyerap vitamin [absorbtion] maximal 1000."

Kesimpulannya,mengkonsumsi biotin untuk tujuan bulu/rambut/brewok dengan kadar 5000mcg sudah lebih dari cukup,tapi jika ingin yang lebih maximal boleh mengkonsumsi dengan kadar 7500mcg/10.000mcg.

NB :
* JIKA TUJUANNYA UNTUK MENGATASI MASALAH KEBOTAKAN/UBAN,MAKA BIOTIN SANGAT DI ANJURKAN.

by.abangbewoksemarang

Semoga bermanfaat..

ORDER :

WA : 082243892225 PIN : D08302C3 LINE : @qlo3193i IG : @minoxidilsemarang

Page 2

Ilustrasi: mengonsumsi suplemen

Biotin atau dikenal juga sebagai vitamin H adalah bagian dari kelompok vitamin B kompleks. Vitamin ini menjadi populer di kalangan tertentu setelah diketahui bahwa efek dari kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan kebotakan. Sebenarnya biotin adalah salah satu agen yang mengubah makanan kita menjadi energi. Dalam kasus ini Anda tak perlu merasa khawatir kekurangan biotin, karena untungnya biotin hampir selalu ada dalam setiap asupan makanan kita.

Manfaat Biotin untuk Tubuh

  • Biotin memiliki peran penting dalam membantu tubuh melakukan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
  • Biotin juga membantu tubuh memproses glukosa sehingga tubuh bisa menghasilkan energi dengan lebih efisien. Hal tersebut berarti membantu mengurangi rasa kelelahan pada saat melakukan proses metabolisme.
  • Dalam beberapa penelitian biotin juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga baik untuk penderita diabetes [baik tipe diabetes tergantung insulin maupun diabetes tak tergantung insulin].
  • Biotin bisa digunakan sebagai penanda kesehatan rambut dan kulit. Biotin sangat bermanfaat untuk kesehatan rambut, kulit, dan kuku. Banyak orang melihat peningkatan nyata dalam kesehatan rambut, kulit, dan kuku setelah mengonsumsi suplemen biotin.
  • Biotin juga membantu membangun dan memertahankan jaringan otot, sumsum tulang, saraf, dan sistem.

Bahan makanan sumber biotin [sumber: stryx.com]

Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Hal tersebut bisa terjadi jika kita memakan putih telur mentah terlalu banyak karena putih telur mentah bisa menetralkan kandungan biotin. Gejala kekurangan biotin antara lain rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek dan muntah-muntah, otot terasa sakit, kebotakan [khusus pada orang dewasa], kulit kering dan bersisik, dan kesemutan.

Baca juga:  Cara Mengembalikan Kolagen Alami Untuk Wajah Tetap Awet Muda

Sampai saat ini belum ada efek samping dari mengonsumsi biotin secara berlebih. Karena larut air, maka kelebihan vitamin ini bisa ikut keluar bersama urine dan feses.[1]

Biasanya defisiensi biotin disebabkan oleh ketiadaan enzim yang memproses biotin, bukan karena kekurangan biotin. Kebutuhan harian orang dewasa pada biotin sebesar 150-300µg. Kadar biotin normal dalam urine adalah sebesar 30-50µg/hari. Defisiensi terjadi bila kadar biotin dalam urine di bawah 5µg/hari. Proses penyimpanan dan pemasakan menyebabkan kehilangan biotin sebesar 10-15%.[2]

Tentang Suplemen Biotin

Seperti yang Anda tahu, belakangan suplemen Biotin makin populer karena disebut-sebut dapat membantu mengatasi rambut rontok sekaligus mengatasi kebotakan. Oleh sebab itu, bermunculan produk suplemen Biotin dalam kadar yang beragam, murah dari 1000 mcg, 5000 mcg, 7500 mcg, hingga 10000 mcg.

Baca juga:  Hubungan Antara Endometriosis dan Seks yang Menyakitkan

Setidaknya ada beberapa merek suplemen Biotin yang beredar di pasaran, mulai dari Puritan, Natrol, 21st Century USA, Pehavral, Soluvit N, Vivena-9, dan masih banyak lagi. Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara Biotin 7.500 dan 10.000? Berikut ulasannya.

Biotin 7500mcg & Biotin 10000mcg

Perbedaan Biotin 7500 dan 10000

Perbedaan utama antara suplemen Biotin 7.500 dan 10.000 mcg tentu saja ada pada kandungan konsentrat di dalamnya. Biotin 10.000 mcg mengandung konsentrat Biotin lebih tinggi dibandingkan varian 7.500 mcg. Namun demikian, perlu Anda ketahui bahwa untuk sekadar menjaga kesehatan saja sebenarnya konsumsi Biotin dengan kadar 1.000 mcg sehari sudah mencukupi. Pasalnya, tubuh kita ini kabarnya hanya mampu menyerap biotin di kisaran 700-1.000 mcg saja.

Perbedaan kedua adalah wujud suplemennya. Biotin 7.500 atau yang kadarnya lebih rendah umumnya hadir dalam sediaan tablet atau kapsul, sedangkan khusus Biotin 10.000 dikemas dalam bentuk softgel. Suplemen Biotin yang dikemas dalam tablet atau kapsul kabarnya akan lebih cepat hancur saat terkena asam lambung, sehingga penyerapan pada usus kurang maksimal jika dibandingkan suplemen Biotin yang dikemas dalam softgel. Biotin berbentuk softgel diklaim dapat melewati asam lambung dan tidak akan cepat hancur, sehingga dapat diserap secara maksimal oleh tubuh.

Perbedaan berikutnya adalah dari segi harga. Umumnya, Biotin 7500 dijual dengan harga mulai Rp100 ribuan. Sedangkan Biotin 10000 mcg harganya lebih mahal, berkisar mulai Rp140 ribuan lebih per botol. Biotin 10000 lebih disarankan untuk dikonsumsi pada orang-orang yang mengalami defisiensi atau kekurangan biotin [vitamin B7].

[1]BestBook. 2010. A-Z Multivitamin untuk Anak & Remaja [hlm 81-83]. Benedicta RW, editor. Yogyakarta: ANDI.

[2]Handoyo, K. 2019. Amankah Makanan Anda? [hlm 22]. Mely R, editor. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề