Mengapa Tarif Listrik Bisnis dan Rumah Tangga Berbeda?
Di sisi lain, biaya listrik untuk bisnis justru dikatakan lebih hemat. Inilah yang membuat masyarakat mulai memikirkan untuk melakukan migrasi listrik dari R1 ke B1. Adanya beda tarif listrik rumah tangga dan bisnis ini dikatakan menguntungkan bagi pelaku UMKM.
Bahkan, jika dilakukan perhitungan, biaya listrik bisnis dikatakan lebih hemat daripada tarif listrik nonsubsidi untuk rumah tangga. Angka penurunan pun sama meski Anda menggunakan listrik prabayar maupun pascabayar.
Tentu saja, ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha yang sangat bergantung pada tenaga listrik saat menjalankan usahanya. Tidak hanya itu, pemilik usaha tidak perlu risau ketika melakukan migrasi listrik dari R1 berdaya 900 VA ke B1 1.300 VA.
Bukan tanpa alasan, saat dilakukan perhitungan tarif, biaya yang dibutuhkan untuk pembayaran keduanya bisa dikatakan tidak jauh berbeda, tetapi daya listrik yang diperoleh jelas lebih besar. Artinya, para pelaku usaha sudah pasti bisa menghemat biaya listrik dan meningkatkan produksi.
Beda tarif listrik rumah tangga dan bisnis ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sederhananya, ini disebabkan karena biaya listrik untuk kebutuhan rumah tangga merupakan tarif pada tegangan yang rendah. Sementara itu, pada sektor bisnis dan industri seperti misalnya kelompok I-3 dan I-4 merupakan biaya listrik untuk tegangan menengah dan tinggi.
Lalu, biaya pada tegangan tinggi dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan biaya untuk tegangan menengah. Pun, biaya untuk tegangan menengah lebih murah daripada biaya untuk tegangan rendah. Mengapa? Mudahnya, karena listrik pada tegangan rendah bisa langsung digunakan.
Sementara untuk listrik tegangan menengah, konsumen perlu memiliki gardu distribusi dan trafo guna membantu menurunkan tegangan menjadi rendah, begitu pula dengan listrik pada tegangan tinggi dengan biaya yang lebih rendah lagi.
Selain itu, konsumen tentu akan membutuhkan biaya yang tak sedikit guna menyediakan gardu dan trafo tadi. Belum lagi dengan biaya perawatan yang harus dilakukan secara rutin dan mengganti suku cadang apabila ditemukan kerusakan.