Pertempuran apa saja yang pernah terjadi di Indonesia?

4 subkategori di kategori ini ditampilkan berikut ini. Terdapat 4 subkategori seluruhnya dalam kategori ini.

  • Perang Banjar‎ [47 H]

  • Perang Padri‎ [12 H]

  • Perang Dunia II‎ [17 K, 191 H]

  • Pertempuran yang melibatkan Indonesia‎ [2 K, 12 H]

Kategori ini memiliki 51 halaman, dari 51.

  • Perang Aceh
  • Perang Aceh I
  • Agresi Militer Belanda I

  • Pemberontakan di Kalimantan Barat [1823]
  • Perang Bali I
  • Barisan Selempang Merah
  • Perang Bayu
  • Perang Bone [1859]

  • Delapan Jam Pertempuran di Mangkang

  • Ekspedisi Sumatra Pertama

  • Geger Cilegon 1888
  • Pertempuran Gorong

  • Intervensi Belanda di Bali [1906]
  • Intervensi Belanda di Lombok dan Karangasem
  • Operasi Trikora

  • Pemberontakan di Kalimantan Barat [1850-1854]
  • Konflik Papua
  • Konfrontasi Indonesia–Malaysia
  • Krisis sandera Mapenduma

  • Operasi Gunung Gede
  • Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma
  • Operasi Seroja
  • Organisasi Papua Merdeka

  • Pao An Tui
  • Pemberontakan Darul Islam
  • Pemberontakan di Aceh
  • Pemberontakan di Kalimantan Barat [1854-1855]
  • Pemberontakan di Pantai Barat Sumatra [1841]
  • Pengeboman Semarang Salatiga Ambarawa
  • Penyerbuan Jawa [1811]
  • Penyerbuan Meester Cornelis
  • Perang Bali III
  • Perang Banjar
  • Perang Batak
  • Perang Besar Cirebon
  • Perang Bone I
  • Perang Bone II
  • Perang Diponegoro
  • Perang Dunia II
  • Perang Guntung
  • Perang Padri
  • Permesta
  • Pertempuran Babang
  • Pertempuran Bojong Kokosan
  • Pertempuran Lima Hari

  • Revolusi Nasional Indonesia

  • Sengketa Irian Barat
  • Serangan ke Limbang
  • Serangan Umum 1 Maret 1949
  • Serangan Umum Surakarta

  • Tragedi Simpang KKA

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kategori:Perang_yang_melibatkan_Indonesia&oldid=13317575"

INDOZONE.ID - Sebentar lagi kita akan memperingati hari Kemerdekaan Indonesia [17 Agustus] yang membuktikan bahwa Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun. Banyak perjuangan, pengorbanan besar dan perang besar di Indonesia yang dilakukan para pahlawan kita dahulu.

Menjadikan Indonesia damai dan layak huni seperti saat ini tidak lepas dari sebuah peperangan besar yang pernah terjadi di tanah NKRI ini. Untuk mewujudkan rasa bersyukur kita, alangkah baiknya kita mengingat dan mengenang masa perang tersebut.

Inilah beberapa perang besar yang pernah terjadi di tanah Indonesia yang perlu ketahui.

Penyerbuan Batavia [1628-1629]

Penyerbuan Batavia [dictio.id]

Mungkin perang besar Indonesia ini tidak sepopuler perang lainnya. Namun, invasi Batavia adalah salah satu peristiwa paling ikonik pada tahun 1628-1629. Perang ini dipimpin oleh Sultan Agung dari Kesultanan Mataram yang menyerang Batavia [sekarang Jakarta], pusat VOC di Nusantara.

Serangan pertama terjadi di Benteng Belanda pada bulan Oktober 1628. Meskipun memiliki 10.000 orang di dalamnya, tentara Mataram dihancurkan karena kekurangan persediaan. VOC menemukan 744 jenazah Jawa, beberapa tanpa kepala!

Kemudian serangan kedua dilakukan dengan 14.000 tentara. Seperti yang diharapkan, mereka membangun lumbung padi di Karawang dan Cirebon. Namun mata-mata VOC menemukan dan menghancurkan lumbung ini.

Tim, yang dilemahkan oleh kurangnya pasokan, dilemahkan oleh wabah malaria dan kolera. Namun, Sultan Agung berhasil mencemari Sungai Ciliwung dan membiarkan Jan Pieterszoon Coen meninggal akibat wabah kolera yang melanda Batavia.

Perang Jawa [1741-1743]

Perang Jawa [wikimedia.org]

Perang Jawa adalah perang terbesar Indonesia yang pernah dimulai selama pendudukan Belanda. Perang ini membawa Belanda ke dalam kekacauan, tetapi pada akhirnya mereka berhasil meredakan keadaan. Perang ini melibatkan tentara Jawa dan tentara Cina, yang tidak tahan dengan tindakan tentara Belanda di Batavia. Mereka membunuh sedikitnya 10.000 etnis Tionghoa hanya dalam dua minggu.

Kemarahan ini akhirnya menyebar ke seluruh wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akhirnya ada perang dimana-mana. Belanda memiliki 3.400 tentara bersenjata lengkap, sedangkan penduduk asli hanya menggunakan apa yang mereka miliki dan jumlah total pasukan 23.000. Perang ini memastikan bahwa kerajaan di Jawa berada di bawah kendali Belanda. Namun kerugian Belanda juga cukup besar.

Perang Diponegoro [1825-1830]

Perang Diponegoro [theawkwardposer.wordpress.com]

Perang Diponegoro dikenal dengan nama lain yaitu Perang Jawa. Ini adalah perang besar Indonesia yang berlangsung selama lima tahun [1825-1830]. Sesuai namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, sedangkan di pihak musuh Jenderal Hendrik Merkus de Kock.

Dengan menggunakan prinsip “Sadumuk Bathuk, Sanyari Bumi Ditohi Press Pati”, artinya satu cawan dan satu sentimeter bumi dipertahankan sampai mati, orang Jawa berjuang sampai habis darahnya melawan Belanda. Akibat perang ini, sekitar 200.000 orang Jawa tewas, sedangkan Belanda kehilangan 8.000 tentara. Banyak prajurit Jawa yang tewas karena dilemahkan oleh malaria dan disentri.

Perang akhirnya perang besar Indonesia ini dimenangkan oleh Belanda dan orang-orang yang mendukung mereka. Meski dimenangkan oleh Belanda, perang Perang Diponegoro mengalami kerugian yang sangat besar. Bahkan Belanda harus mencari taktik untuk menutupi kerugian.

Serangan 10 November 1945

Serangan 10 November 1945 [redaksiindonesia.com]

Serangan tanggal 10 November 1945 atau yang juga dikenal dengan Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran dramatis yang akan selalu dikenang dan salah satu perang besar Indonesia. Peristiwa itu diawali dengan perobekan bendera merah putih di Hotel Yamato pada tanggal 18 September 1945, dilanjutkan dengan baku tembak antara masyarakat dengan tentara Inggris. Puncaknya adalah kematian Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin militer Inggris untuk Jawa Timur, pada 30 Oktober 1945.

Akibat kematian Mallaby, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum pada tanggal 10 November 1945 agar rakyat Indonesia menyerahkan senjata dan perlawanannya. Tentunya masyarakat Surabaya enggan tunduk. Dengan slogan "merdeka atau mati", masyarakat Surabaya terus berjuang. Dalam pertempuran berdarah tersebut 6.000-16.000 pejuang tewas dan 200.000 warga sipil melarikan diri.

Keberanian Bung Tomo juga bisa ditopang oleh keberanian Arek-arek Suroboyo yang menahan pikirannya melalui tutur katanya yang berapi-api. Tokoh lain yang tidak mempengaruhi KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, kemudian kyai-kyai dari pesantren lain. Berkat acara ikonik ini, 10 November telah ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Bandung Lautan Api [1946]

Bandung Lautan Api [kronologi.id]

Bandung Lautan Api adalah perang besar Indonesia yang paling ikonik dan menarik. Pada 24 Maret 1946, 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka dan pergi ke pegunungan di selatan Bandung. Tujuannya untuk mencegah pasukan Sekutu dan NICA menggunakan Bandung sebagai pangkalan militer strategis.

Akibat kejadian ini, kebakaran besar terjadi dan asap hitam melayang ke udara. Strategi ini digunakan karena kekuatan Tentara Rakyat Indonesia [TRI] tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan NICA.

Tak bisa tinggal diam, Tentara Inggris menyerang dan menyebabkan pertempuran sengit di desa Dayeuhkolot, Bandung. Kemudian, dua orang anggota milisi BRI [Barisan Rakjat Indonesia] ditugaskan untuk menghancurkan amunisi. Mereka berdua tewas dan gudang terbakar.

Puputan Margarana [1946]

Puputan Margarana [minews.id]

Tepatnya pada tanggal 20 November 1946, perang besar Indonesia yang dikenal dengan Puputan Margarana juga terjadi di Bali. Pemimpin perang adalah Kolonel I Gusti Ngurah Rai dan dibuat untuk mempertahankan desa Marga dari serangan NICA. Orang Bali memiliki prinsip untuk terus berjuang, pantang mundur lalu menyerah.

Karena prinsip ini, 96 orang meninggal, termasuk I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan Belanda kehilangan 400 orang karena Puputan Margarana, lebih banyak dari Bali. Padahal, Belanda sudah membawa seluruh pasukannya ke Bali ditambah bomber yang didatangkan dari Makassar.

Perang Gerilya Jenderal Soedirman [1949]

Perang Gerilya Jenderal Soedirman [grid.id]

Serangan umum pada 1 Maret 1949 adalah serangan paling mematikan orang Indonesia terhadap Belanda. Bagaimana mungkin, Yogyakarta dibuat sangat tegang dan Belanda bingung. Penyerangan tersebut melibatkan Jenderal Soedirman yang sebelumnya melakukan strategi gerilya melawan Belanda dan sekutunya yang sangat kuat.

Perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Raden Soedirman, seorang pegawai negeri sipil senior yang lahir pada 24 Januari 1916. Strategi perang ini merupakan reaksi atas Agresi Militer Belanda II. Dalam keadaan rapuh akibat tuberkulosis, Soedirman tidak takut terus berjuang melawan penjajah. Bersama dengan sekelompok kecil tentara dan dokter pribadi mereka, mereka melakukan perjalanan jauh melalui hutan, gunung, sungai, dan lembah.

Puncak perang ini terjadi pada pagi hari tanggal 1 Maret 1949. Serangan besar-besaran ini dilakukan di seluruh Indonesia dengan penekanan di Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu. Dalam waktu 6 jam, kota Yogyakarta direbut oleh pasukan Indonesia dan peristiwa ini dikenang sebagai penyerangan umum pada tanggal 1 Maret 1949.

Sayangnya, Soedirman masih harus berjuang melawan TBC setelah kejadian ini. Ia menerima perawatan keliling dari Panti Rapih, sanatorium dekat Pakem, sebelum pindah ke Magelang pada Desember 1949. Soedirman meninggal di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 pada pukul 18.30 pada usia yang relatif muda yaitu 34 tahun.

Operasi Trikora [1962]

Operasi Trikora [hariansejarah.id]

Meskipun sipil terlibat dalam perang sebelumnya, Operasi Trikora [Komando Tri Rakyat] melibatkan unsur militer. Tujuannya untuk menaklukkan Irian Barat, karena Belanda masih menganggap daerah ini sebagai wilayah kekuasaan Kerajaan Belanda. Panglima perang dalam misi ini adalah Mayjen Suharto.

Indonesia melengkapi diri dengan berbagai jenis peralatan militer seperti helikopter, pembom, kapal penjelajah, pesawat tempur supersonik dan lain-lain. Pada tanggal 15 Januari 1962, pertempuran dahsyat terjadi di Laut Aru. Dalam pertempuran ini Komodor Yos Sudarso dibunuh oleh kapal Belanda.

Konflik tersebut diakhiri dengan Treaty of New York pada 15 Agustus 1962. Markas PBB di New York menjadi tempat perundingan antara Indonesia dan Belanda. Isi kesepakatan New York adalah bahwa Belanda akan menyerahkan pemerintahan Irian Barat kepada pemerintah Indonesia.

Perang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga bisa menambah semangat patriotisme dan menumbuhkan nasionalisme pada diri kita.
 

Artikel Menarik Lainnya: 


Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề