Plastik dan karet disebut bahan apa Terkait dengan penghantar listrik?

Mengapa bahan plastik dan karet banyak digunakan sebagai bahan pengaman pd instalasi lisrik

Daftar isi

  • 1 Kegunaan
  • 2 Cara kerja
  • 3 Sifat
    • 3.1 Sifat kelistrikan
    • 3.2 Sifat mekanis
    • 3.3 Sifat termal
    • 3.4 Sifat kimia
  • 4 Referensi
  • 5 Daftar pustaka
  • 6 Pranala luar

KegunaanSunting

Kegunaan insulator yaitu sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara konduktor. Dari istilah ini juga kemudian dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik. Bahan seperti kaca, kertas, atau teflon merupakan bahan-bahan insulator yang sangat bagus. Pada bahan sintetis juga masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai insulator kabel, misalnya plastik atau karet. Bahan-bahan insulator kabel seperi plastik dan karet dipilih karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah [ratusan, mungkin ribuan Volt]. Pada umumnya bahan yang disebut dengan bahan dielektrik adalah sejenis material insulator listrik yang dapat dipolarisasikan atau dikutubkan [polarized] pada suatu medan listrik. Bahan dielektrik ini digunakan pada daerah non-konduktor.[3] Muatan listrik tidak dapat mengalir melalui bahan tersebu apabila material dielektrik ditempatkan di dalam medan listrik. tetapi muatan listrik tersebut akan bergeser sedikit dari rata-rata posisi setimbangnya yang kemudian akan menimbulkan polarisasi yang disebut dengan polarisasi dielektrik.[4] IC yang rusak disebabkan oleh insulator yang mudah panas apabila diberi tegangan yang besar. Insulator berfungsi sebagai pemisah antar komponen di dalam piranti tersebut yang terjadi apabila ada kerusakan karena adanya hubung singkat pada komponen satu dengan lainnya di dalam IC. Terjadinya hubung singkat tersebut mengakibatkan komponen ini tidak dapat digunakan lagi.[5] Insulator juga berfungsi menghidari adanya pertemuan muatan pada elektroda positif dan negative yang merupaka material yang dimiliki dua elektroda yang terdapat pada kapasitor konvensional.[6]

Cara kerjaSunting

Apabila bahan insulator menyapu kedua permukaan yang ditempatkan diatas plat logam paralel, maka kedua plat yang diberikan medan listrik akan tetap terjadi tarik menarik antara keduanya medan listrik sehingga dapat menembus insulator. Bahan insulator seperti itu termasuk dalam bahan dielektrik.[7] Di dalam medan listrik setiap bagian insulator terdapat momen magnerik, momen ini timbul akibat adanya polarisasi muatan. Demikian pula halnya pada setiap bagian bahan di dalam medan magnet, terdapat momen magnerik karen a bagian bahan tersebut mengalami polarisasi magnetik.[8] Insulator memiliki material dengan 5 sampai 8 elektron-elektron valensi. Elektron-elektron pada insulator dipegang kuat, cincinnya cukup penuh, dan EMF yang sangat tinggi yang diperlukan sehingga menyebabkan adanya aliran elektronnya. Material-material yang memiliki sifat insulator yaitu kaca, karet, plastik, dan keramik.[9] Apabila temperatur cukup tinggi, makar tahanannya akan turun.[10]

Jenis Jenis Isolator

A. Bahan Padat

Bahan padat adalah bahan Isolator yang tidak dapat berubah bentuk dengan mudah mengikuti wadahnya. Jenis – jenis Isolator padat diantaranya:


Isolator Keramik


1. Bahan Tambang

Bahan tambang adalah bahan yang berasal dan terdapat dari penggalian dalam tanah dalam bentuk biji [seperti besi, seng, bongkahan batu : pualam, batu tulis, dll.] yang harus diproses dahulu untuk mendapatkan bahan yang dikehendaki. Beberapa macam bahan tambang tersebut antara lain :

  1. Asbes, yaitu bahan berserat, tidak kuat dan mudah putus, dan sebenarnya kuat baik digunakan untuk isolator listrik.
  2. Batu pualam, yaitu batu kapur [CaCo3] atau dolomit meupakan bongkahan batu besar yang dipotong-potong menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu.
  3. Mika, yaitu mempunyai sifat-sifat teknis yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan isolator.
  4. Mikanit, yaitu Mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya sekat listrik, dan untuk menanbah kekuatan mekanis agar tidak retak jika digulung atau dilipat.
  5. Mikafolium, yaitu sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain. Mikafolium mudah dibengkokan dengan cara pemanasan, dan bahan ini digunakan sebagai isolator untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik tegangan tinggi.
  6. Mikalek, yaitu dengan menggunakan gelas dan plastik sebagai bahan dasar, bubuk mika sebagai pengisi dan ditambah perekat pernis kemudian dicetak. Pengepresan cetakan membutuhkan suhu yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
  7. Batu tulis, yaitu merupakan bahan isolator dengan bentuk berlapis -lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai isolator, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panas tetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
  8. Phlogopite, yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat magnesium aluminium yang berasal dari kanada dan madagaskar. Sedangkan Muscivite adalah mika putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu bahan isolator terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada Phlogopite dan juga tahan terhadap asam dan zat alkali.


2.Bahan Berserat

Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan [sintetis]. Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan isolator listrik karena sifatnya sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak isolator yang menyebabkan daya sekatnya menurun.


Tetapi karena faktor-faktor lain seperti : bahan berlimpah sehingga murah harganya; daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel; dan dengan disusun berlapis lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai isolator listrik.


Beberapa bahan yang termasuk bahan berserat, antara lain :


a] Benang


Benang merupakan hasil pemintalan pertama dari sebuah kapas yang berserat cukup panjang, setelah biji-bijinya yang menempel dipisahkan terlebih dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali, pita, dan kain tenun, yang selanjutnya disebut dengan tekstil.


Dalam bidang kelistrikan banyak digunakan sebagai isolator kawat. Pemakaian benang banyak dipakai untukisolator kawat halus yang digunakan dalam pembuatan pesawat-pesawat cermat seperti pengukuran listrik. Sekarang banyak digunakan benang sintetis dari bahan plastik, gelas, dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan panas.


b] Tekstil


Dengan menenun benang menjadi tekstil [pita dan kain dengan berbagai macam corak, ukuran dan kualitas] maksudnya adalah untuk memperoleh isolator yang lebih baik, yaitu pertama lebih kuat, dan kedua dalam beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan [membalut lilitan isolator kawat].


Selain tekstil dari kapas, ada juga dari serat yumbuh-yumbuhan yang dikenal dengan nama lena [linnen]. Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan tiruan [sintetis], dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai isolator kawat-kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke dalam cairan lak isolator.


c] Kertas


Bahan dasar kertas adalah selulosa, dimana bahan ini adalah zat sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara kulit dan batangnya. Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan menyerap air, sedangkan bahan pembuat kertasnya diambil dari kayu, merang, rami, majun [sisa bahan tekstil], dan lain-lain.


Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolatornya berkurang karena kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak isolator. Penggunaan kertas untuk isolator selain sebagai pembalut lilitan kawat dan kumparan, juga untuk isolator kabel dan kondensator kertas. Untuk memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis-lapis.


d] Prespan


Prespan juga sebetulnya kertas, karena bahan dasarnya sama hanya berbeda sifatsifatnya saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih padat sehingga kurang menyerap air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi sehingga lebih keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan dengan tidak retak-retak sehingga baik sekali untuk isolator alur stator atau rotor mes in listrik, juga pada transformator sebagai isolator lilitan dan kawatnya.


Prespan ini di pasaran berbentuk lembaran atau gulungan dengan ukuran tebal antara 0,1 sampai 5 mm, warnanya kekuning-kuningan, coklat muda atau abu. Karena daya menyerap air masih ada, maka dalam pelaksanaannya selalu masih perlu dilapisi lak isolator.


e] Kayu


Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai isolator misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat dimana-mana dan harganya murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton, dan bahan sintetis.


Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung dari macam dan kerasnya kayu, tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat rusak karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan lama, maka kayu harus diawetkan lebih dahulu.


f] Fiber Pulkanisir


Proses pembuatan bahan ini sebelum digulung pada silinder baja, kertas dilewatkan melalui larutan chlorida seng [ZnCl2] yang panas. Tiap lapisan direkatkan dengan perekat sampai mencapai tebal lapisan yang dikehendaki pada gulungan tersebut.


Pembersihan kembali zat chlorida seng dilakukan dengan air bersih, kemudian di pres menjadi lembaran, papan, atau dibuat pipa dengan tebal antara 0,5 sampai 25 mm. Bahan ini kuat sekali, tetapi menyerap air sehingga sebelumnya dilapis dahulu dengan parapin, minyak transformator atau zat lain serupa.


g] Kain Pernis


Bahan kain yang telah dipernis sering disebut dengan cambric. Kelebihan bahan iniadalah fleksibel, kekuatan mekanisnya tinggi sedangkan lapisan pernisnya merupakan isolator listrik yang baik. Sehingga daya isolator semacam ini sangat luas digunakan pada pekerjaan mesin listrik, peralatan, serta kabel listrik selain dijadikan pita dan pembalut.


Macam isolator ini dapat digunakan untuk suhu sekitar 1000C, dengan bahan sintetis seperti polyester dan polyamid. Kain pernisan dijual dalam gulungan dengan lebar kira-kira 1 yard dan panjang antara 45 yard sampai 90 yard.


h]Pita Isolator


Bahan ini banyak digunakan dalam bidang instalasi listrik, yang merupakan pita isolator dengan campuran karet dalam gulungan kecil antara 1 dan 5 cm lebar dan garis tengah luar kira-kira 15 cm. Tebal pita kira-kira 0,25 mm. Sekarang banyak pita perekat terbuat dari bahan sintetis kuat dan tidak menyerap air, tetapi tidak untuk suhu yang tinggi.



3.Gelas dan Keramik

a] Gelas


Gelar merupakan isolator yang baik untuk arus listrik, tetapi kekuatan mekanisnya kecil dan sangat rapuh tidak seperti bahan keramik. Pemakaian dalam teknik listrik antara lain untuk pembuatan bola lampu pijar, termometer-kontak [untuk mengontrol suhu tertentu suatu tenpat seperti tempat penetasan telur], dan lain-lain.


Untuk hiasan penerangan listrik banyak dipakai ornamen kaca yang dibuat dari kaca susu, kaca kabur [matglas] dan kaca opal, yang dalam perdagangan terdapat bermacam-macam bahan gelas seperti gelas kristal, gelas kali, gelas natron, dan gelas flint.


Bahan baku pembuatan gelas adalah kuarsa dan kapur yang dicairkan bersama-sama dengan bahan lainnya. Paduan kuarsa dengan oksida timbel menghasilkan gelas kristal, bahan baku ditambah dengan potas menghasilkan gelas kali, dan penambahan soda menghasilkan gelas natron.


Pengerjaan bahan baku di atas biasanya dipanaskan sampai + 20000C, sehingga menjadi encer dan baru dikerjakan.


b]Keramik


Keramik didapat dari bahan galian dengan melalui proses pemanasan, kemudian dijadikan barang keramik, seperti cangkir teko, dalam teknik listrik digunakan untuk isolator loceng dan mantal.


Keramik yang digunakan untuk keperluan teknik listrik harus mempunyai daya sekat yang besar dan dapat menahan gaya mekanis yang besar seperti porselin dan steatit. Bahan isolator dari porselin seperti: isolator lonceng, isolator mantel, isolator cincin, isolator tegangan tinggi, sekering pipa porselin, dan lain-lain.


Sedangkan bahan isolator terbuat dari steatit, antara lain: sakelar, kontak tusuk, manik-manik isolator kawat penghubung yang dapat melentur [fleksibel] dan letaknya berdekatan dengan alat pemanas listrik, untuk pembuatan bumbung penerus [tube], pena-kontak -baut, badan alat-alat pemanas seperti kompor listrik, seterika, dan lain-lain.



4.Plastik

Plastik merupakan paduan dari dua bahan yaitu bahan perekat [seperti damar atau resin] dan bitumin dengan bahan pengisi serbuk batu, serbuk kayu dan katun. Menurut paduannya, ada bermacam-macam bahan plastik, diantaranya bakelit. Ada dua jenis plastik yang perlu kita ketahui, yaitu:


1]Thermoplastik. Bahan ini pada suhu 600C sudah menjadi lunak, dan pemanasan sampai mencair tidak merubah struktur kimiawi


2]Thermosetting plastik. Bahan ini setelah mengalami proses pencairan dan cicetak menjadi barang akan mengalami perubahan struktur kimiawi, hingga tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan. Beberapa bahan pengisi paduan dalam pembuatan plastik selain yang telah disebutkan di atas, antara lain : mika, alpha selulosa, kain kapas, kertas, asbes, grafit, karbon, dan kanvas.


5.Karet, Ebonit dan Bakelit

a]Karet


Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik listrik yang terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet, salah satu diantaranya : Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan kualitas tinggi. Proses penyampuran karet kasar dengan belerang dan bahan tambahan lainnya dibeut vulkanisasi.

Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol. Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator [dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya perekat pada pita tersebut.

Pita isolator ini dapat dipakai untuk menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.


b]Ebonit


Bahan dasar ebonit adalah karet dan untuk mendapatkan kekerasan dicampur dengan belerang dan bahan tambahan lainnya sekitar 30 sampai 50 % dengan melalui proses vulkanisasi yang lama. Dalam perdagangan ebonit berbentuk lempeng, batang atau pipa dengan bermacam-macam ukuran.


c]Bakelit


Bakelit adalah bahan paduan secara kimia bermacam -macam zat yang pertama dibuat oleh perusahaan Bakelit Co., yang kemudian dibuat oleh perusahaan lain dengan nama sendiri-sendiri, seperti perusahaan Philips dari Belanda dengan nama philite, perusahaan Hasemeir dengan nama hajalite yang dikenal dengan nama bakelit.


6. Bahan Dipadatkan

Bahan isolator yang dipadatkan mula-mula cair kemudian dijadikan padat. Bahan ini banyak dipakai sebagai pelapis, pengisi, pemadatan [inpregnasi] dan perekat bahan isolator padat.


Beberapa bahan yang dipadatkan antara lain: lilin dengan parafin; damar [gondorukem, arpus]; bitumin; bahan-bahan pelarut seperti: kerosin [minyak tanah], gasolin, spiritus putih, bensin, methanol [methyl alkohol], ethanol [ethyl alkohol], aceton, minyak terpentin, dll.; minyak pengering [minyak biji lena dan minyak Tung]; pernis [pernis minyak, pernis hitam, lak selulosa, pernis bakelit, pernis sirlak, pernis gliptal]; dan kompon [kompon bitumin, kompon kuarsa, dan kompon kabel].



7.Bahan Isolasi PVC

Polivinilklorida atau PVC adalah hasil polimerisasi dari vinilklorida H2C = CHCl. Pada proses polimerisasi, ikatan ganda yang melekat pada molekul vinilklorida diubah menjadi ikatan tunggal. Ikatan yang bebas kemudian mengikat molekul-molekul vinilklorida lain sehingga timbul molekul-molekul makro panjang, yaitu PVC :


Pada suhu kamar PVC ini keras dan rapuh, dan supaya dapat digunakan sebagai bahan isolasi kabel, PVC harus dicampur dengan bahan pelunak [plasticiser]. Bahan lunak yang dicampur umumnya sebanyak 20 % hingga 40 % kadang-kadang bahkan lebih, dan hasil campuran ini disebut kompon PVC.


Untuk membedakan PVC yang belum dicampur dinamakan damar PVC [PVC resin]. Kompon PVC kabel ini harus digunakan bahan pelunak dengan sifat-sifat listrik yang baik, tidak boleh menguap, dan tidak boleh menjalarkan nyala api. Damar PVC sendiri walaupun dapat dibakar, tetapi akan padam sendiri apabila sumber apinya disingkirkan.

Berat jenis damar PVC sekitar 1,4 tergantung jenis dan banyaknya bahan yang dicampurkan, sedangkan berat jenis kompon PVC berkisar antara 1,25 – 1,55. Damar PVC memiliki ketahanan cukup baik terhadap sejumlah besar bahan kimia lain, dan dengan menggunakan bahan pelunak yang tepat dapat diciptakan kompon PVC yang tahan terhadap bahan kimia tertentu.


Salah satu kelemahan kompon PVC akibat digunakan bahan pelunak adalah ketahanan terhadap tekanan, yaitu kalau ditekan cukup lama dan cukup kuat kompon PVC tidak dapat pulih dan makin tinggi suhunya makin kurang ketahanan terhadap tekanan tersebut. Umumnya kompon PVC hanya dapat digunakan sampai suhu 700 C terus menerus. Tetapi dengan menggunakan bahan pelunak khusus dapat dibuah sampai suhu lebih tinggi sampai 1050C.


8.Polietilen atau PE

Polietilen atau PE adalah hasil polimerisasi dari etilen H2C = CH2, dengan sifat sifat listrik lebih baik dari pada yang dimiliki PVC. Hanya PE lebih mudah terbakar. Kalau PE dibakar, nyala apinya akan tetap menjalan, juga setelah sumber apinya disingkirkan.


Karena itu PE hampir tidak digunakan untuk kabel-kabel arus kuat, kecuali XLPE [crosslinked polyethylene]. Karena sifat PE yang baik pada frekuensi tinggi, maka banyak digunakan untuk kabelkabel telekomunikasi.


Kelebihan PE dibanding PVC adalah tidak lebih mudah menyerap air, dan kalau digunakan di tempat yang lembab atau basah, tahanan isolasi PVC akan lebih menurun dibandingkan dengan PE.


B. Bahan Cair

Bahan Cair adalah bahan yang dapat berubah bentuk dengan mudah mengikuti bentuk Wadahnya. Bahan Isolator yang paling banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam-macam minyak hasil bumi.


Minyak transformator

Minyak transformator adalah minyak mineral dari hasil pemurnian minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini akan menimbulkan hidrokarbon dikarenakan pengaruh panas dari rugi – rugi dalam transformator.


Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas [disirkulasi] dan juga berfungsi pula sebagai isolasi [memiliki daya tegangan tembus tinggi] sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.


Selain berasal dari minyak mineral, minyak transformator dapat pula dibuat dari bahan organic, misalnya: minyak trafo piranol, silikon. Minyak Transformator harus memiliki teganan tembus yang tinggi jika ingin berfungsi sebagai Isolator


Minyak Silikon

Minyak Silikon ini lebih Unggul dari minyak Transformator namun harganya Lebih mahal.. Tetapi mempunyai kelebihan antara lain sudut kerugian dielektrik kecil, higroskopisitasnya dapat diabaikan dan resistivitas panasnya relative tinggi.


Massa jenis ±1 g/cm3, permitivitas relatifnya 2,5; tan 0,OOO2 PADA 1000Hz, titik nyala tidak kurang dari 145˚C, titik beku tidak lebih rendah dari -60˚C.


C. Bahan Gas

Bahan Gas adalah bahan yang dapat menyesuaikan bentuk pada wadah dan memenuhi wadah tersebut. Bahan Isolator gas diantaranya adalah Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida [CO2], dan lain-lain.


Berdasarkan kekuatan dielektrik,rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia,korosi, dll, isolator gas dapat diklasifikasikan menjadi :


1. Gas sederhana, contohnya :


a. Udara

b. Nitrogen

c. Helium

d. Hidrogen ,

dan lain-lain


2. Gas Oksida, contohnya :


a. Gas karbondioksida

b. Gas Sulphur dioksida


3. Gas Hidrokarbon, contohnya :


a. Methana

b. Ethana

c. Propana

dan lain-lain


4. Gas Elektronegatif, contohnya :


a. Gas Sulphur hexaflorida

b. CH2Cl2


Apa itu isolator

Ilustrasi kabel | Brett Sayles dari Pexels

Isolator adalah material atau media yang sulit atau tidak dapat mengantarkan panas atau arus listrik. Bahan yang tidak dapat dilalui arus listrik disebut isolator listrik. Bahan yang mencegah panas melewatinya disebut isolator termal.

Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebagian besar konduktor listrik ditutupi oleh isolator. Isolator mendukung atau menjaga agar konduktor listrik tidak bersentuhan satu sama lain secara tidak sengaja.

Meskipun isolator listrik biasanya dianggap sebagai bahan nonkonduktor, sebenarnya isolator lebih tepat disebut sebagai konduktor yang buruk atau zat yang tinggi resistensi terhadap aliran arus listrik.

Contoh Bahan Konduktor

Terlihat dari tabel di bawah ini bahwa konduktor memiliki resistivitas yang sangat kecil dan konduktivitas yang sangat besar. Hal ini membuat listrik dapat mengalir dengan bebas dalam konduktor.

Semakin besar konduktivitas berarti semakin baik bahan tersebut dalam menghantarkan listrik. Berikut adalah contoh bahan konduktor yang dilansir dari ThoughtCo:

Bahan Resistivitas [ohm/meter] Konduktivitas [siemens/meter]
Perak 1,59 x 10^-8 6,03 x 10^7
Tembaga 1,68 x 10^-8 5,96 x 10^7
Emas 2,24 x 10^-8 4,1 x 10^7
Alumunium 2,82 x 10^-8 3,5 x 10^7
Kalsium 3,36 x 10^-8 2,98 x 10^7
Tungsten 5,60 x 10^-8 1,79 x 10^7
Seng 5,90 x 10^-8 1,69 x 10^7
Nikel 6,99 x 10^-8 1,43 x 10^7
Litium 9,82 x 10^-8 1,08 x 10^7
Besi 1,0 x 10^-7 1,0 x 10^7
Platinum 1,06 x 10^-7 9,43 x 10^6
Timah 1,09 x 10^-7 9,17 x 10^6
Titanium 4,02 x 10^-7 2,38 x 10^6
Air Raksa 9,8 x 10^-7 1,02 x 10^6

Contoh Bahan Isolator

Isolator memiliki resistivitas yang sangat tinggi dengan konduktivitas yang sangat rendah. Semakin besar resistivitas bahan berarti bahan tersebut adalah isolator yang baik karena dapat mengioslasi listrik agar tidak bisa mengalir di dalamnya. Berikut adalah contoh bahan konduktor yang dilansir dari:

Bahan Resistivitas [ohm/meter] Konduktivitas [siemens/meter]
Kaca 10 x 10^10 10^-11 hingga 10^-15
Karet 1 x 10^13 10^-14
Kayu 1 x 10^14 10^-16 hingga 10^-14
Udara 1,3 x 10^10 3 x 10^-15
  • Contoh Bahan Semikonduktor:

Bahan dengan semikonduktor memiliki resistivitas dan konduktivitas yang tidak terpaut begitu jauh dan dapat dipengaruhi dari doping zat lain. Contoh semikonduktor adalah Germanium dengan resistivitas 4,6 x 10^-1 dan konduktivitas 2,7.

Kemudian silikon dengan resistivitas 6,4 x10^2 dan konduktivitas 1,56 x 10^3. Contoh lain semikonduktor adalah Kadmium sulfida, Galium fosfida, Gallium arsenida, Timbal sulfida, dan Silikon karbida.

Baca juga: Perbedaan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video liên quan

Bài mới nhất

Chủ Đề