Properti yang digunakan untuk Tari Merak adalah

Ilustrasi properti Tari Merak. Foto: Encyclopedia DKI Jakarta

Tari Merak adalah tari tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini merupakan penerapan tingkah laku seekor burung merak jantan saat ingin memikat burung merak betina.

Menilik sejarahnya, Tari Merak diciptakan pada tahun 1955 oleh seorang koreografer asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Somantri lalu dikembangkan dan disempurnakan oleh Irawati Durban, murid Tjetje Somantri.

Mengutip situs Warisan Budaya Kemendikbud, penciptaan tarian ini awalnya ditujukan untuk menghibur delegasi Konferensi Asia Afrika dalam acara resepsi di Bandung tahun 1955.

Tari Merak sering dipertunjukkan untuk menyambut tamu dalam acara resepsi pernikahan, tamu agung dalam acara suci atau ritual, serta sebagai sarana memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara.

Tari Merak biasanya ditampilkan oleh tiga penari atau lebih. Masing-masing penari memerankan merak jantan dan merak betina. Dengan iringan musik gending macan ucul, para penari menggerakkan tubuhnya dengan gemulai menyerupai burung merak.

Tari Merak. Foto: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan, gerakan Tari Merak memperlihatkan tingkah laku burung merak jantan dan betina. Karena itu, kostum dan properti Tari Merak pun dibuat menyerupai burung merak yang sebenarnya.

Properti Tari Merak terbilang cukup banyak, mulai dari kostum hingga aksesorisnya. Dikutip dari jurnal Bentuk Visual Kostum Tari Merak Jawa Barat Karya Irawati Durban Ardjo oleh Venny Agustin Hidayat, setidaknya ada 11 properti Tari Merak yang dikenakan para penarinya.

Siger atau mahkota yang dikenakan pada kepala penari memiliki bentuk seperti kepala burung merak. Bagian atas siger dilengkapi dengan jambul seperti yang ada di kepala burung merak. Semenara, di bagian paruh siger terdapat mute yang dibuat memanjang sehingga ketika menari mute itu ikut bergerak.

Bentuk siger Tari Merak menyerupai bulu merak sehingga menambah unsur estetikanya. Siger diberi payet dengan berbagai macam warna, seperti hijau, putih, kuning, dan keemasan.

Susumping digunakan pada kedua telinga penari dengan cara disisipkan. Susumping memiliki unsur-unsur bulu merak yang diukir dan dipercantik dengan cat berwarna keemasan. Susumping juga dilengkapi dengan payet warna-warni, mulai dari kuning keemasan, hijau muda, hijau tua, dan silver.

Giwang yang digunakan sebagai properti tari Merak memiliki garis-garis lengkung yang membentuk lingkaran. Perpaduan lingkaran-lingkaran itu menyerupai bunga berwarna keemasan dan dilengkapi dengan permata.

Kelat bahu merupakan properti Tari Merak yang diikatkan pada lengan penari. Bagian depannya memiliki bentuk yang menyerupai burung merak disertai dengan garis-garis lengkung dan garis dekoratif. Kelat bahu diberi warna hijau tua, hijau muda, putih, kuning, dan kuning keemasan.

Garuda Mungkur diletakkan pada bagian belakang sanggul penari. Bentuknya menyerupai bagian kepala hingga ekor burung merak.

Gelang merupakan aksesoris yang dikenakan penari untuk menghiasi pergelangan tangannya. Gelang yang dikenakan penari Tari Merak dilengkapi dengan ornamen-ornamen dan hiasan mute.

Kemben merupakan properti yang digunakan pada badan penari. Bentuknya mengikuti bentuk tubuh penari mulai dari atas dada hingga bagian pinggang. Warna dan motif kemben disesuaikan dengan bulu merak.

Bentuk ekor kostum Tari Merak adalah setengah lingkaran. Properti ini diletakkan pada bagian belakang punggung penari agar tidak mengganggu gerakan tari dengan panjang mencapai mata kaki. Pada ujungnya diberi tali kecil untuk memudahkan penari saat melebarkan ekornya.

Kacih atau apok berfungsi untuk menutupi bagian dada penari. Kacih berbahan dasar kain beludru dan memiliki warna dasar hitam. Bentuk kacih terdiri dari garis lengkung yang membentuk lingkaran dari depan ke belakang.

Selendang dilipat memanjang hingga memiliki tumpukan-tumpukan kain yang melebar ketika ditarik oleh penari. Tujuannya untuk memperlihatkan sayap burung merak.

Ikat pinggang berfungsi untuk merekatkan kemben, sinjang, dan selendang. Bahan dasarnya adalah kain beludru berwarna hitam yang dilengkapi dengan manik-manik warna-warni. Di bagian depannya terdapat hiasan berbentuk lingkaran yang berfungsi mengunci ikat pinggang.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề