Proses komunikasi langsung tanpa adanya media yang dapat memanipulasi

A. Pendahuluan

1. Deskripsi Singkat

Dalam Bab ini akan dibahas materi yang meliputi, pengertian media secara umum, media dalam proses komunikasi, dan media dalam proses pembelajaran. selanjutnya pembahasan tentang media ini akan memfokuskan pada fungsi media dalam proses pembelajaran dan manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan media dalam proses pembelajaran.

2. Kemampuan Akhir yang Diharapkan

Setelah mempelajari materi dalam Bab ini, peserta pelatihan akan dapat :

  1. Menjelaskan pengertian media
  2. Menjelaskan pengertian media dalam proses pembelajaran
  3. Menjelaskan pengertian media dalam proses pembelajaran
  4. Menyebutkan fungsi media dalam proses pembelajaran
  5. Menyebutkan manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran

B. Penyajian

1. Pengertian Media

Kata media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa Latin, yang berarti perantara [between]. Ada banyak batasan yang diberikan oleh para ahli media untuk mendefinisikan istilah media, seperti :

  1. Media merujuk ke apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi [source] ke penerima informasi [receiver] [Smaldino, et al., 2014:9].
  2. Media adalah orang, materi, atau peristiwa yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa pengetahuan, keterampilan, dan sikap [Jacob, et al., 202:240]
  3. Media merujuk kepada penyampaian materi dengan menggunakan kata-kata dan gambar [Mayer, 2001:1]
  4. Media adalah saluran komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan ke penerima pesan [Blake & Horalsen dalam Latuheru [1988:11]

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa media adalah apa saja yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.

2. Media dalam Proses Komunikasi

Komunikasi terjadi ketika dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang mengakibatkan saling pengertian. Menurut Prastati & Irawan [2005 : 3] dalam proses komunikasi, media merupakan salah satu dari empat unsur yang ada yaitu sumber informasi, informasi, penerima informasi, dan media. Ketiadaan salah satu dari empat unsur ini akan mengakibatkan tidak terjadinya proses komunikasi. Sumber informasi adalah orang atau lembaga yang mempunyai, gagasan, atau perasaan kepada orang lain. Dalam konteks komunikasi, sumber informasi sering disebut dengan istilah komunikator. Unsur informasi adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator kepada orang lain. Unsur penerima pesan adalah orang atau sekelompok orang yang dimaksudkan oleh komunikator untuk menerima pesan yang disampaikan. Dalam konteks komunikasi, unsur penerima pesan sering disebut dengan istilah komunikan. Sedangkan unsur media adalah alat atau sarana yang dipakai oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. unsur media dalam proses komunikasi sering disebut dengan istilah saluran [channel]. Interaksi dan saling ketergantungan empat unsur komunikasi tersebut dapat digambarkan melalui Gambar 1.1

Seperti ditunjukan pada Gambar 1.1 proses komunikasi dapat berlangsung secara satu arah atau dua arah. Komunikasi satu arah terjadi apabila pesan disampaikan hanya dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sebaliknya, dalam komunikasi yang berlangsung secara dua arah, seseorang yang berperan sebagai sumber informasi atau komunikator pada saat yang lain dapat berperan sebagai penerima informasi atau komunikan.

3. media dalam Proses Pembelajaran.

Konsep komunikasi tersebut diatas dapat diperankan dalam konteks pembelajaran, sehingga menimbulkan konsep komunikasi dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran, unsur-unsur komunikasi merujuk kepada peran yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Unsur informasi atau komunikator adalah dosen, mahasiswa atau orang-orang lain; unsur penerima pesan atau komunikan adalah mahasiswa, dosen, atau orang-orang lain. Menurut Smaldino et al. [2014:11], unsur media dalam konteks pembelajaran ini secara khusus disebut dengan istilah media pembelajaran [instructional media] karena media ini berperan sebagai penyampai pesan untuk tujuan pembelajaran. Tujuan penggunaan media dalam konteks pembelajaran ini adalah memfasilitasi terjadinya komunikasi dan pembelajaran.

Di samping keempat unsur komunikasi tersebut [informasi, sumber informasi, penerima informasi, dan media] dalam komunikasi pembelajaran terdapat satu unsur lain, yaitu metode pembelajaran [Heinich et all. dalam Prastanti & Irawan [2005: 4]. Metode pembelajaran adalah prosedur yang sengaja dirancang untuk membantu mahasiswa belajar lebih baik, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelima unsur komunikasi dalam proses pembelajaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.2. Proses Komunikasi dalam Pembelajaran.

Menurut Santyasa [2007:4], karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan  berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi jika tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi ditunjukan pada Gambar 1.3

Pembelajaran sebagai proses komunikasi merupakan penyampaian sejumlah pesan dari pengirim [dosen/fasilitator] kepada penerima pesan [mahasiswa]. Pesan berupa isi/materi pembelajaran yang dinyatakan dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal maupun non-verbal, yang diharapkan dapat dipahami oleh mahasiswa. Terdapat dua proses yang berkenaan dengan pesan, yaitu pengkodean [encoding] dan penafsiran kode [decoding]. Proses pengkodean adalah kegiatan yang dilakukan oleh dosen/fasilitator dalam memilih simbol-simbol atau lambang-lambang yang akan digunakan untuk menyampaikan materi perkuliahan. Sedangkan proses penafsiran kode adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkap dan memahami makna simbol-simbol atau lambang-lambang yang disampaikan oleh dosen/fasilitator.

Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai hasil yang diinginkan, maka penyampaian pesan dilakukan dengan lebih konkret dan jelas, serta memilih simbol-simbol verbal yang berada dalam pengalaman yang dimiliki mahasiswa.

4. Fungsi Media Pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran dapat difokuskan pada dua hal: berdasarkan medianya dan berdasarkan penggunaanya [Gerlach & Ely dalam Prishardoyo, 2010: 30; Santyasa, 2007 :4].Berdasarkan medianya terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi sebagai sumber belajar, fungsi semantik, dan fungsi manipulatif. Sedangkan berdasarkan penggunaanya, media pembelajaran memiliki fungsi psikologis dan fungsi sosio-kultural.

1. Fungsi sebagai sumber belajar

Media pembelajaran sebagai sumber belajar memungkinkan peserta didik memahami segala materi pembelajaran yang ada di luar dirinya dan terjadinya proses belajar. Sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat teknik, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

2. Fungsi Semantik

Dalam proses pembelajaran, media pembelajaran mampu menambah perbendaharaan kata [simbol verbal] yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh peserta didik [tidak verbalistik].

3. Fungsi manipulatif

Media pembelajaran dapat memanipulasi atau menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya. Fungsi manipulatif media pembelajaran juga memungkinkan transformasi suatu kejadian atau objek dalam kegiatan pembelajaran. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Suatu kejadian dapat dipercepat dan juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.

4. Fungsi psikologis

Media pembelajaran dapat menimbulkan perhatian, perasaan, persepsi, daya pikir, imajinasi, dan motivasi mahasiswa terhadap materi dan aktivitas pembelajaran. Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yaitu sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah rangsangan yang datang. Datang adanya saraf penghambat, mahasiswa dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggap menarik, dan membuang rangsangan yang kurang menarik. Dengan adanya media pembelajaran yang efektif, maka mahasiswa akan tertarik dan kegiatan pembelajaran akan menyenangkan. Media pembelajaran juga dapat menggugah perasaan dan tingkat penerimaan atau penolakan mahasiswa terhadap sesuatu. Dalam hubungannya dengan proses berpikir, media pembelajaran ikut andil dalam mengembangkan gagasan dan memperluas alam pikir kognitif. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi mahasiswa melalui proses penciptaan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data teoritis. Akhirnya penggunaan media pembelajaran yang efektif juga memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dapat tercapai.

Secara psikologis, pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya [prior experience]. Menurut Jerome Bruner dalam Smaldino, 2014 ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung [enactive], pengalaman piktorial [iconic], dan pengalaman abstrak [symbolic].

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media pembelajaran adalah konsep Kerucut Pengalaman [Cone of Experience] yang dikemukakan oleh Edgar Dale [1969]. Pengaruh media dalam pembelajaran dapat dilihat dari jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.4.

5. Fungsi sosio-kultural

Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda, khususnya apabila dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, dan pengalaman. Penggunaan media pembelajaran yang efektif dapat memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama [Munadi & Yudi, 2010].

5. Manfaat Media Pembelajaran.

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah interaksi dosen dan mahasiswa menjadi lancar sehingga membantu mahasiswa dapat belajar secara optimal. Selain itu, ada beberapa manfaat khusus media pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Kemp & Dayton [dalam Prasasti & Irawan, 2005:6-9].

a. Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan.

Dosen mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada mahasiswa secara seragam. Setiap mahasiswa yang melihat atau mendengar uraian tentang suatu konsep melalui media yang sama akan menerima informasi yang persis sama dengan yang diterima teman-temannya. Dengan demikian, semua mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman yang sama tentang konsep yang disampaikan oleh dosen. Penyampaian pesan pembelajaran yang lebih terstandar ini juga menghindarkan mahasiswa dari pemahaman terhadap suatu istilah/konsep yang lebih bersifat verbalistis. Dalam pemahaman yang bersifat verbalistis, mahasiswa dapat menghafalkan kata demi kata dari definisi suatu istilah/ konsep, tetapi tidak mengetahui wujud istilah/konsep tersebut di dunia nyata. Misalnya, dalam ilmu kebidanan dikenal ada empat posisi menyusui bayi [breastfeeding positions], yaitu: craddle hold, cross craddle hold, football hold, dan lying down. Keempat istilah tersebut secara verbal dapat didefinisikan atau dijelaskan seperti Table 1.1

Untuk menghindari perbedaan pemahaman oleh mahasiswa terhadap keempat istilah/konsep tersebut, dosen dapat menggunakan media pembelajaran [misalnya, gambar] sehingga mereka dapat melihat secara jelas keempat cara menyusui bayi tersebut. Keempat posisi tersebut secara visual dapat dijelaskan melalui Gambar 1.4

b. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar [audio] dan dapat dilihat [visual], sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. Media juga dapat menghadirkan “masa lampau” ke masa kini, menyajikan gambar dengan warna-warna yang menarik.

Misalnya, dalam pembelajaran materi sejarah perjuangan kemerdekaan negara Indonesia, dosen dapat menampilkan rekaman suara [audio] pidato agitasi Bunga Tomo ketika membakar semangat pemuda-pemudi Surabaya dalam mempertahankan Kota Surabaya dari serangan penjajah Inggris dalam peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945. untuk meningkatkan daya tarik mahasiswa terhadap pembelajaran materi tersebut, dapat disajikan pula gambar-gambar tentang peristiwa peperangan dan tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut atau film-film dokumenter yang mendokumentasikan peristiwa tersebut. Daya tarik mahasiswa akan berbeda apabila materi pembelajaran seperti ini disajikan hanya dengan penjelasan secara lisan oleh dosen tanpa menggunakan media pendukung kegiatan pembelajaran.

Media dapat membangkitkan keingintahuan mahasiswa, merangsang mereka untuk bereaksi terhadap penjelasan dosen, membuat mereka tertawa atau ikut sedih, memungkinkan mereka menyentuh objek kajian perkuliahan, membantu mewujudkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. Pendeknya, media dapat membantu dosen menghidupkan suasana kelas dan menghindarkan suasana monoton atau membosankan.

c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Proses pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran cenderung menjadi komunikasi yang bersifat satu arah. Komunikasi pembelajaran seperti ini ditandai dengan dominasi dosen [komunikator] dalam bentuk penyampaian materi pembelajaran secara verbal kepada mahasiswa sebagai komunikan. Dosen hanya menyampaikan materi pembelajaran tanpa memperhatikan respon atau tanggapan mahasiswa terhadap materi pembelajaran. Akibat dari tidak digunakannya media dalam pembelajaran seperti ini adalah sikap pasif mahasiswa selama kegiatan pembelajaran.

Sikap pasif mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran dapat diubah dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan media yang dipilih dan dirancang secara benar dapat membantu dosen dan mahasiswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Penggunaan media yang mampu menarik perhatian mahasiswa akan merangsang mahasiswa untuk memberi tanggapan terhadap apa yang disampaikan dosen, misalnya dalam bentuk pertanyaan lebih lanjut, komentar, dan umpan balik sebagai indikasi tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan.

d. jumlah waktu proses pembelajaran dapat dikurangi.

Seringkali terjadi, dosen terpaksa menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu materi pembelajaran yang berbentuk konsep abstrak, misalnya Hukum Kepler tentang orbit planet dalam ilmu astronomi. Hal ini terjadi karena dosen menjelaskan Hukum tersebut secara lisan belaka. Semakin panjang lebar penjelasan lisan dosen tentang Hukum tersebut, semakin sulit mahasiswa memahami penjelasan dosen tentang Hukum Kepler.

Banyaknya waktu yang digunakan dosen dalam menjelaskan Hukum Kepler tersebut dapat dikurangi apabila penjelasan secara lisan disertai dengan ilustrasi dalam bentuk gambar atau diagram yang menggambarkan Hukum Kepler. penggunaan gambar sebagai visualisasi sebuah konsep dapat mempercepat tingkat pemahaman mahasiswa terhadap penjelasan dosen.

e. Kualitas belajar mahasiswa dapat ditingkatkan.

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu mahasiswa menyerap materi perkuliahan secara lebih mendalam dan utuh. Dengan memperhatikan pada media pembelajaran yang digunakan dosen dalam menjelaskan materi perkuliahan, mahasiswa mendapatkan penjelasan yang lengkap dari dosen, sehingga tingkat pemahaman mereka akan konsep tersebut menjadi lebih baik. Pemahaman mahasiswa yang baik terhadap materi perkuliahan memungkinkan peningkatan kualitas hasil belajar mereka. Dengan adanya media pembelajaran bersama dengan penjelasan dosen, mahasiswa mendapatkan pemahaman melalui melihat menyentuh, merasakan, atau mengalami secara langsung materi perkuliahan.

f. Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

Media pembelajaran yang dirancang dengan baik memungkinkan mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa harus tergantung kepada dosen. Apalagi saat ini tersedia banyak materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk video berbantuan komputer yang memungkinkan mahasiswa belajar sendiri mandiri tanpa harus berada di dalam kelas dengan kehadiran dosen. Program seperti ini biasanya disajikan dalam bentuk program tutorial yang membantu pembelajar mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru dengan mengikuti langkah demi langkah yang ada dalam program untuk meyakinkan pembelajar dapat mengikuti dan memahami materi yang sedang dipelajari.

g. Sikap positif mahasiswa terhadap bahan belajar maupun terhadap proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat menarik perhatian mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran, sehingga mahasiswa memiliki peran positif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu sikap positif dalam pembelajaran yang dapat ditumbuhkan melalui penggunaan media pembelajaran adalah kecintaan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu pengetahuan tersebut. Dengan memiliki sikap positif dalam belajar, mahasiswa dapat memilih dan melakukan aktivitas belajar yang mengarah ke pencapaian tujuan pembelajaran.

h. Peran dosen dapat merubah ke arah yang lebih positif dan produktif

Penggunaan media pembelajaran memungkinkan dosen berperan secara positif dan produktif selama kegiatan pembelajaran, seperti :

1. Dosen tidak perlu mengulang-ulang penjelasan materi perkuliahan.

Materi perkuliahan yang sudah disajikan dalam bentuk media [misalnya, slide presentasi] dapat ditampilkan kepada mahasiswa ketika materi tersebut dibahas kembali, dosen cukup menampilkan kembali media tersebut seperti pada penjelasan pertama. Hal ini tentu meringankan tugas dosen dalam kegiatan pembelajaran.

2. Dengan mengurangi uraian verbal [lisan], dosen dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dari pembelajaran.

Media pembelajaran yang disiapkan dosen untuk suatu konsep, khususnya media dalam bentuk visual, dapat mengurangi waktu yang digunakan dosen dalam menjelaskan konsep tersebut secara lisan. Dengan demikian, dosen dapat menggunakan waktu tersebut untuk membangkitkan motivasi mahasiswa, membantu mahasiswa mencari bahan bacaan tambahan, mengamati respon mahasiswa terhadap penjelasan dosen, dan tentunya mengetahui apakah keterampilan yang diharapkan dimiliki mahasiswa sudah tercapai atau belum.

3. Peran dosen tidak lagi menjadi sekedar “pengejar”, tetapi juga konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran, dosen menjalankan banyak peran: pengajar, konsultan, penasehat, dan manajer pembelajaran. Untuk keberhasilan kegiatan pembelajaran, semua peran tersebut harus dijalankan secara lengkap dan berimbang. Selama ini banyak dosen yang berpandangan bahwa tugas utama dosen adalah mengajar, sehingga dosen menghabiskan waktu yang ada dalam kegiatan pembelajaran hanya untuk “menyampaikan” materi kepada mahasiswa, tanpa memperhatikan hal-hal lain, seperti: apakah mahasiswa menghadapi masalah dalam memahami penjelasan dosen: apakah mahasiswa membutuhkan bantuan dalam memahami penjelasan: dan apakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dosen secara terencana, terstruktur, dan sistematis. Semua peran tersebut dapat dilaksanakan apabila dosen menggunakan media pembelajaran yang dapat mengurangi waktu untuk menjelaskan materi perkuliahan, sehingga dosen dapat menjalankan peran lainnya.

C. Penutup

1. Rangkuman 

Media adalah apa saja yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan  dari  pengirim pesan ke penerima pesan dalam konteks komunikasi. Media yang digunakan dalam konteks komunikasi dalam kegiatan pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran, disamping komponen dosen, materi pembelajaran, mahasiswa, dan metode pembelajaran. Berdasarkan medianya, terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yaitu fungsi manipulatif. Sedangkan berdasarkan penggunaanya, media pembelajaran memiliki fungsi psikologis dan fungsi sosio-kultural. Selain memiliki fungsi, media pembelajaran juga memiliki manfaat, yaitu: penyampaian  materi perkuliahan dapat diseragamkan: proses pembelajaran menjadi lebih interaktif: jumlah waktu pembelajaran dapat dikurangi: kualitas pembelajaran mahasiswa dapat ditingkatkan: proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja: sikap positif mahasiswa terhadap pembelajaran dapat ditingkatkan: dan peran dosen dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

2. Evaluasi

Untuk mengetahui apakah anda sudah memahami materi pembahasan Bab ini :

  1. Jelaskan pengertian media secara umum dan media dalam pembelajaran
  2. Jelaskan tiga fungsi media pembelajaran berdasarkan  medianya
  3. Jelaskan dua fungsi media pembelajaran berdasarkan penggunaanya.
  4. Jelaskan manfaat penggunaan media dalam pembelajaran.

3. Tindak Lanjut

Untuk menambah pemahaman anda tentang media dalam proses komunikasi dan pembelajaran :

  1. Carilah sumber rujukan pustaka lain yang membahas tentang media, komunikasi, dan pembelajaran
  2. Carilah salah satu contoh komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan identifikasi unsur-unsur pembentuk komunikasi tersebut.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề