Rumah joglo merupakan rumah adat yang berasal dari pulau

Indonesia memiliki banyak daerah dengan ciri khas yang beragam. Tidak hanya bahasa dan budaya, setiap daerah juga memiliki rumah adat masing-masing.

Salah satu rumah adat yang menjadi daya tarik masyarakat adalah rumah adat Joglo.

Rumah adat Joglo dulunya hanya dimiliki oleh kalangan priayi atau bangsawan. Sebab, materialnya terbilang mahal dan cukup memakan memakan waktu yang lama dalam proses pembuatannya.

Meski terlihat sederhana, rumah Joglo memiliki keunikannya sendiri yang menjadi daya tarik. Apa saja ya, Ma?

Nah, bisa jadi wawasan baru untuk Mama dan anak mama, berikut Popmama.com rangkumkan tentang 6 fakta unik rumah adat Joglo dari Pulau Jawa. Disimak yuk, agar tidak penasaran!

1. Mengenal rumah adat Joglo

Pinterest/widyahalim

Rumah adat Joglo merupakan rumah adat yang berasal dari Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah. Umumnya, rumah adat Joglo dibangun dengan menggunakan kayu jati.

Istilah Joglo berasal dari kata "tajug" dan "loro" yang disingkat menjadi juglo. Makna dari istilah tersebut adalah dua gunung [tajug].

Karena atap rumah Joglo yang berbentuk dua gunung, tidak heran jika rumah adat ini sangat filosofis. Dalam filosofi Jawa, gunung adalah tempat yang tinggi dan sakral.

Akan tetapi, dalam perkembangannya, penyebutan juglo berubah menjadi joglo berubah menjadi Joglo.

Meski dulunya hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan atau priayi, tetapi seiring berjalannya waktu rumah adat Joglo sudah dapat dibangun oleh berbagai kalangan. Bahkan, rumah Joglo kerap digunakan pada gedung perkantoran atau pemerintahan.

2. Bentuk arsitekturnya mengandung nilai filosofi Jawa

rumahjoglo.net

Bangunan rumah Joglo memiliki ciri khas tersendiri dan mengandung nilai filosofi Jawa di setiap bagiannya. Hal tersebutlah yang menjadikan rumah Joglo terasa lebih istimewa dibandingkan dengan rumah adat lainnya.

Selain itu, bentuk arsitektur, ruangan yang terdapat di dalam rumah, dan fungsi dari setiap ruangan yang ada di dalam rumah memiliki perbedaan yang membuatnya lebih unik.

Rumah adat Joglo terbagi menjadi dua bagian, yakni rumah adat Joglo dibagi menjadi dua, yakni rumah induk dan rumah tambahan. Rumah induk sendiri terdiri dari beberapa bagian, mulai dari Pendopo yang terletak di depan rumah.

3. Memiliki empat tiang bangunan

rumahjoglo.net

Umumnya, bangunan rumah adat Joglo memiliki empat tiang utama. Berapapun jumlah tiang yang digunakan, tiang utama yang terdapat di rumah adat Joglo akan tetap memiliki empat tiang utama atau yang disebut dengan “saka guru” secara keseluruhan.

Saka guru menjadi sebuah pondasi penegak dan pondasi utama yang dapat menopang keseluruhan bangunan dari rumah adat Joglo.

EDITORS' PICKS

  1. 7 Aplikasi Cek Grammar Bahasa Inggris yang Bisa Anak Coba
  2. 9 Rekomendasi Bedak Remaja untuk Kulit Kering
  3. 5 Cara Menggunakan Media Sosial dengan Baik, Perlu Anak Ketahui

4. Pintu utama terletak di tengah rumah

rumahjoglojmi.wordpress.com

Berbeda dengan rumah lainnya, pintu utama rumah Joglo terletak pada bagian tengah rumah yang dibangun sejajar dengan ruangan di bagian belakang rumah. Hal tersebut menjadi salah satu ciri khas lain yang menonjol dan menjadi elemen pembeda dari rumah-rumah biasanya.

Pintu utama ini menggambarkan kedekatan dan keterbukaan antara penghuni rumah dengan seorang tamu. Sementara tata letak pada pintu rumah Joglo melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang di dalam sebuah keluarga besar.

Adapun jumlah pintu yang terdapat pada rumah Joglo sebanyak tiga pintu, yaitu pintu utama di tengah, dan pintu lainnya di kedua sisi [kanan dan kiri] bawah.

5. Teras rumah Joglo cukup luas

adat-tradisional.blogspot.com

Rumah Joglo adalah memiliki teras yang cukup luas. Teras tersebut memiliki fungsi tersendiri sebagai tempat untuk melakukan interaksi sosial, misalnya silaturahmi antara penghuni rumah dengan masyarakat lainnya.

Teras rumah adat Joglo sengaja didesain dengan ukuran yang cukup luas dan tidak menggunakan sekat. Selain rumah Joglo, teras yang luas juga dimiliki oleh rumah adat lainnya di Jawa Tengah.

6. Dilengkapi dengan jendela berukuran besar

griya-tumpengsolo.blogspot.com

Keunikan rumah adat Joglo lainnya adalag dilengkapi jendela yang berukuran besar dengan jumlah yang banyak. Jendela besar tersebut merupakan salah satu warisan dari kolonial Belanda. Meski demikian, model jendela tersebut juga dikombinasikan dengan arsitektur khas dari daerah Jawa.

Jumlah jendela yang terdapat pada rumah Joglo dari depan hingga ke belakang mencapai puluhan secara keseluruhan. Rumah Joglo memiliki jendela dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar.

7. Pagar mangkok

malesnulis.com

Berbeda dengan rumah lainnya pada zaman dahulu, rumah Joglo memiliki pagar yang tidak terbuat dari bilah bambu. Masyarakat biasa menyebut pagar rumah Joglo sebagai pagar mangkok.

Pagar rumah adat Joglo tersebut terbuat dari tanaman perdu yang memiliki ketinggian kurang dari satu meter. Fungsi dari pagar mangkok adalah agar tetangga atau masyarakat lebih mudah berinteraksi.

Itu dia 6unik rumah adat Joglo dari Pulau Jawa. Di zaman sekarang ini sudah banyak rumah adat Joglo yang di modernisasi lho, Ma. Meski begitu, filosofi Jawa-nya masih tetap ada.Jangan lupa beritahu anak mama ya!

Baca juga:

  • 10 Hewan Endemik Asal Indonesia yang Unik Banget! Yuk, Kenali Dulu
  • 34 Rumah Adat Indonesia dari Semua Provinsi, Bisa Jadi Ilmu Baru Anak
  • Kisah Sunan Kalijaga, Sosok Ulama Penyebar Islam di Pulau Jawa

Ilustrasi: Rumah Joglo. /tangkap layar instagram.com/ @joglosalak

BERITA DIY – Indonesia memiliki beragam suku dan budaya, keragaman ini dapat dilihat dari berbagai bidang salah satunya adalah rumah adat setiap daerah. Pulau Jawa sebagai bagian dari Indonesia memiliki beragam rumah adat.

Mulai dari jawa timur terdapat Rumah Tanean Lanjeng di Madura. Kemudian di bagian Jawa Tengah terdapat rumah Gebyok Kudus dan Rumah Joglo, Sementara itu di bagian Jawa Barat terdapat rumah Kebaya, Rumah Baduy dan Rumah Jolopong.

Berikut keunikan dari setiap rumah adat di Pulau Jawa, selengkapnya.

Rumah Tanean Lanjeng merupakan rumah adat dari Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur. Rumah Tanean Lanjeng berupa kompleks rumah-rumah sederhana di dekat ladang. Dinding rumah Tanean Lanjeng dindingnya tdari papan yang dipasang tegak dan bentuk atapnya seperi pelana. Rumah ini dibuat dan dihuni oleh satu keluarga besar. Biasanya terdiri dari sembilan buah rumah, di mana rumah tetua keluarga terletak di tengah.

Baca Juga: Rekomendasi Film Korea Terbaik tentang Anak Muda Semua Genre yang Lucu dan Menambah Motivasi

Rumah Gebyok merupakan rumah adat dari Provinsi Jawa tengah. Gebyok Kudus ini merupakan sekat ruangan pada rumah joglo yang besar dengan pintu di tengahnya. Sekat tersebut terbuat dari kayu berukir halus, orang lain menyebutnya sebagai gebyok.

Rumah Joglo merupakan rumah adat yang banyak ditemui di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Rumah Joglo dilengkapi dengan pendopo untuk bersantai atau menerima tamu. Bentuk rumah joglo ini berupa rangka atapnya bertumpuk-tumpuk mulai dari tiga sampai sembilan tumpuk.

  1. Rumah Kebaya atau Rumah Bapang

Rumah Kebaya atau Rumah Bapang merupakan rumah adat suku Betawi, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Rumah Kebaya atau Rumah Bapang ini jika dilihat dari samping, bentuk atapnya berlipat seperti kain kebaya. Sementara jendelanya memiliki tirai dan daun jendela berbentuk jalusi atau susunan bilah kayu.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo: Perekrutan CPNS Tahun 2021 Tidak Didasari Jumlah Pegawai yang Pensiun

Lihat Foto

KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR

Undak-undakan berbahan bata menyambut pengunjung menuju Rumah Joglo Saridin, salah satu bangunan utama yang ada di Kampoeng Djowo Sekatul, Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pertengahan Februari 2018. Nama Saridin ini mengacu pada tokoh yang hidup pada masa Sultan Agung Anyokrokusumo, Raja Mataram yang memimpin pada tahun 1613 hingga 1645.

KOMPAS.com - Rumah Joglo merupakan rumah tradisional kebanyakan daerah yang berada di Pulau Jawa, salah satunya di Jawa Tengah.

Meski sama berupa rumah Joglo, namun masing-masing memiliki perbedaan dan makna.

Rumah Joglo umumnya dibuat dari kayu, bagian atap berbentu Tajug seperti atap piramida yang mengacu pada format gunung.

Dikutip dari buku Mengenal Kecerdasan Ruang dari Arsitektur Rumah Adat Indonsia [2017] karya Muhaimin, rumah Joglo sebagai rumah adat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di mana memiliki kekhasan tersendiri jika dibandingkan dengan rumahg adat daerah lain di Indonesia. Kekhasan terutama pada bentuk atap dan struktur bangunan rumah.

Hal lain yang tampak menonjol adalah ornamen-ornamen khas Jawa dengan ukiran-ukiran dalam bahan-bahan bangunan yang terbuat dari kayu.

Di mana ukiran-ukiran tersebut tampa pada pintu, ornamen ruang depan. UKiran pada atap depan rumah dan sebagaianya.

Baca juga: Rumah Kebaya, Rumah Tradisional Betawi

Struktur rumah Joglo Jawa Tengah

Dikutip dari buku Rumah Adat Nusantara [2017] karya Intania Poerwaningtias dan Nindya K. Suwarto, rumah Joglo berbentuk persegi panjang yang memiliki tiga pintu depan.

Jendela-jendela terletak di samping rumah. Rumah Joglo memiliki tiang utama yang disebut soko guru yang besar untuk menyangga atap.

Puncak atapnya berbentuk trapesium. Pada semua sisi, atap dilebarkan menjadi lebih landai, dengan menggunakan tiang-tiang tambahan, potongan atap total berjumlah delapan.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề