Salah satu contoh perubahan bidang Sosial Budaya sebagai dampak Globalisasi adalah

Globalisasi mempengaruhi seluruh aspek penting kehidupan, termasuk sosial budaya. Perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dari jaringan kawat telegram dan telepon yang menghubungan berbagai kota antar negara, sampai teknologi Internet yang diakses menggunakan komputer.

Sebelum membahasnya lebih jauh, mari kita telaah pengertian globalisasi. Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan menyebut globalisasi sebagai terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama.

Baca Juga: Globalisasi: Pengertian, Dampak dan Manfaat

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kata globalisasi diambil dari global yang maknanya universal.

Globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Berikut dampak globalisasi bidang sosial budaya:

Dampak Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya

  • Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
  • Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
  • Globalisasi berdampak terhadap perkembangan Bahasa Indonesia, banyak kata-kata dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Contohnya kata hallo, televisi, dan radio.

Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya

  • Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui Internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
  • Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualisme.

Keberagaman Sosial Budaya Indonesia Ditengah Globalisasi

Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam.

Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa.

Keragaman dalam masyarakat majemuk merupakan sesuatu yang alami yang harus dipandang sebagai suatu identitas bangsa. Hal tersebut dapat dianalogikan seperti halnya jari tangan manusia yang terdiri atas lima jari yang berbeda, akan tetapi kesemuanya memiliki fungsi dan maksud tersendiri, sehingga jika semuanya disatukan akan mampu mengerjakan tugas seberat apapun.

Untuk menyadari hal tersebut, Bhinneka Tunggal Ika memiliki peran yang sangat penting. Pengembangan multikulturalisme mutlak harus dibentuk dan ditanamkan dalam suatu kehidupan masyarakat yang majemuk.

Jika hal tersebut tidak ditanamkan dalam suatu masyarakat yang majemuk, agar kemajemukan tidak membawa pada perpecahan dan konflik. Indonesia sebagaibangsa yang multikultural harus mengembangkan wawasan multikultural tersebut dalam semua tatanan kehidupan yang bernafaskan nilai-nilai kebhinekaan.

Membangun masyarakat multikultur di Indonesia harus diawali dengan keyakinan bahwa dengan bersatu kita memiliki kekuatan yang lebih besar.

Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional.

Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional.

Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya Bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.

Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Buddha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Masalah yang biasanya dihadapi oleh masyarakat majemuk adalah adanya persentuhan dan saling hubungan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan umum lokal, dan dengan kebudayaan nasional.

Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan wilayah negara Indonesia.

Jakarta -

Modernisasi muncul seiring perkembangan zaman. Modernisasi turut berpengaruh terhadap perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Modernisasi juga dapat diartikan sebagai perubahan ke arah yang lebih maju.

Sedangkan Antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Dikutip dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat oleh Janu Murdiyatmoko, modernisasi bersifat preventif dan konstruktif.

Ada beberapa syarat untuk menciptakan sebuah modernisasi. Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi dapat terjadi dengan 6 syarat berikut ini:

1. Cara berpikir ilmiah yang bersifat institusional dalam masyarakat.

2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.

3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, terpusat pada suatu lembaga atau badan hukum tertentu.

4. Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat terhadap modernisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi massa.

5. Tingkat organisasi yang tinggi.

6. Sentralisasi [pemusatan] wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

Perubahan Sosial Budaya Akibat Modernisasi

Modernisasi disebabkan oleh dorongan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi, mendapatkan nilai tambah, hingga dorongan untuk hidup lebih praktis dan nyaman.

Secara umum, modernisasi memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut pengaruh positif modernisasi terhadap perubahan sosial budaya.

A. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang berpengaruh terhadap tindakan dan tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai inilah yang kemudian menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Setidaknya ada 9 perubahan sosial budaya dalam tata nilai dan sikap akibat pengaruh modernisasi, sebagai berikut:

1. Memiliki pikiran [state of mind] terbuka terhadap pengalaman baru.

2. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini.

3. Berorientasi ke masa depan.

4. Melakukan perencanaan.

5. Percaya terhadap ilmu pengetahuan.

6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan.

7. Menghargai orang lain atas prestasinya.

8. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik dalam masyarakat.

9. Mengejar fakta dan informasi.

10. Melakukan pengambilan keputusan dengan akal sehat.

11. Pola pikir masyarakat semakin logis dan rasional.

B. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan membawa perubahan yang cepat dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin besarnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.

Teknologi memiliki nilai kebermanfaatan tinggi bagi produktivitas. Pemanfaatan teknologi tersebut dapat memudahkan dan membuat waktu operasional lebih efektif. Berikut beberapa perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:

Bidang Transportasi

1. Menghemat waktu dalam perjalanan.2. Menghemat tenaga3. Menghemat ongkos atau biaya transport

4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan

Bidang Pendidikan

1. Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.2. Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin fotokopi.3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi.

Bidang Pertanian

1. Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka2. Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah

3. Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi

Bidang Ekonomi

1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.2. Terjadinya industrialisasi.3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.

4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

C. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi

Perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap kegiatan. Efektivitas digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan. Modernisasi membawa pengerjaan sesuatu dengan cara cepat dan tepat dan efisien. Secara umum efektivitas dan efisiensi terjadi pada tiga hal berikut:

1. Efektivitas dalam menggunakan pikiran.2. Efektivitas dalam menggunakan tenaga.

3. Efektivitas dalam menggunakan waktu.

Perubahan sosial budaya akibat modernisasi dapat memudahkan terpenuhinya segala kebutuhan manusia, ya detikers!

Simak Video "Warga Berbondong Saksikan Babi yang Diklaim Ngepet, Sosiolog: Gejala Perilaku Kolektif"



[kri/nwy]

Page 2

Jakarta -

Modernisasi muncul seiring perkembangan zaman. Modernisasi turut berpengaruh terhadap perubahan sosial budaya bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Modernisasi juga dapat diartikan sebagai perubahan ke arah yang lebih maju.

Sedangkan Antropolog Indonesia, Koentjaraningrat, mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Dikutip dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat oleh Janu Murdiyatmoko, modernisasi bersifat preventif dan konstruktif.

Ada beberapa syarat untuk menciptakan sebuah modernisasi. Menurut Soerjono Soekanto, modernisasi dapat terjadi dengan 6 syarat berikut ini:

1. Cara berpikir ilmiah yang bersifat institusional dalam masyarakat.

2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.

3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, terpusat pada suatu lembaga atau badan hukum tertentu.

4. Penciptaan iklim yang baik dari masyarakat terhadap modernisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi massa.

5. Tingkat organisasi yang tinggi.

6. Sentralisasi [pemusatan] wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.

Perubahan Sosial Budaya Akibat Modernisasi

Modernisasi disebabkan oleh dorongan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi, mendapatkan nilai tambah, hingga dorongan untuk hidup lebih praktis dan nyaman.

Secara umum, modernisasi memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap perubahan sosial budaya masyarakat. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut pengaruh positif modernisasi terhadap perubahan sosial budaya.

A. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang berpengaruh terhadap tindakan dan tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai inilah yang kemudian menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Setidaknya ada 9 perubahan sosial budaya dalam tata nilai dan sikap akibat pengaruh modernisasi, sebagai berikut:

1. Memiliki pikiran [state of mind] terbuka terhadap pengalaman baru.

2. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini.

3. Berorientasi ke masa depan.

4. Melakukan perencanaan.

5. Percaya terhadap ilmu pengetahuan.

6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan.

7. Menghargai orang lain atas prestasinya.

8. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik dalam masyarakat.

9. Mengejar fakta dan informasi.

10. Melakukan pengambilan keputusan dengan akal sehat.

11. Pola pikir masyarakat semakin logis dan rasional.

B. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan membawa perubahan yang cepat dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin besarnya minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.

Teknologi memiliki nilai kebermanfaatan tinggi bagi produktivitas. Pemanfaatan teknologi tersebut dapat memudahkan dan membuat waktu operasional lebih efektif. Berikut beberapa perubahan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi:

Bidang Transportasi

1. Menghemat waktu dalam perjalanan.2. Menghemat tenaga3. Menghemat ongkos atau biaya transport

4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan

Bidang Pendidikan

1. Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.2. Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti penggandaan soal ujian dengan adanya mesin fotokopi.3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi.

Bidang Pertanian

1. Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka2. Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah

3. Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi

Bidang Ekonomi

1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.2. Terjadinya industrialisasi.3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.

4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

C. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi

Perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap kegiatan. Efektivitas digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai tujuan. Modernisasi membawa pengerjaan sesuatu dengan cara cepat dan tepat dan efisien. Secara umum efektivitas dan efisiensi terjadi pada tiga hal berikut:

1. Efektivitas dalam menggunakan pikiran.2. Efektivitas dalam menggunakan tenaga.

3. Efektivitas dalam menggunakan waktu.

Perubahan sosial budaya akibat modernisasi dapat memudahkan terpenuhinya segala kebutuhan manusia, ya detikers!

Simak Video "Warga Berbondong Saksikan Babi yang Diklaim Ngepet, Sosiolog: Gejala Perilaku Kolektif"


[Gambas:Video 20detik]
[kri/nwy]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề