Salah satu yang bukan dampak jatuhnya konstantinopel ke tangan bangsa turki bagi bangsa eropa adalah

Dampak Jatuhnya Kota Konstantinopel bagi Penjelajahan Samudera Foto:Unsplash

Salah satu peristiwa besar dalam sejarah yang terjadi di Eropa adalah jatuhnya Konstantinopel. Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak pada penjelajahan samudera. Simak ulasannya melalui artikel berikut ini.

Dari catatan sejarah kita belajar, bahwa setiap peristiwa yang terjadi di satu negara dapat mempengaruhi negara lainnya. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Saling ketergantungan antar negara mengakibatkan perubahan sekecil apa pun akan berdampak satu sama lain.

Ilustrasi Dampak Jatuhnya Kota Konstantinopel Foto:Unsplash

Konstantinopel adalah garis depan perseteruan panjang antara Islam dan Kristen demi keimanan yang hakiki. Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak pada penjelajahan samudera. Simak ulasannya melalui artikel berikut ini.

Konstantinopel adalah ibukota dari kekaisaran kuno, Byzantium. Konstantinopel banyak diincar oleh negara lain, termasuk negara Islam, karena memiliki kunci perdagangan, pertahanan, dan makanan sehingga disebut sebagai tahta Kekaisaran Romawi.[1453: Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim [2005:8].

Kemunculan bangsa Turki yang akhirnya dapat membuat Konstantinopel berhasil dikuasai. Perdagangan pun langsung diambil alih oleh para pedagang Islam. Ibu kota Konstantinopel kemudian berganti nama menjadi Istanbul, yang artinya tahta Islam.

Dari buku Perang Salib Timur dan Barat: Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa, Jati Pamungkas [2018:219], jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak luar biasa bagi Eropa. Komoditas dagang yang diperlukan Eropa yaitu rempah-rempah diblokade oleh Turki Usmani. Hal tersebut memengaruhi ekonomi Eropa dan juga stabilitas akan kebutuhan rempah-rempah yang hanya berasal dari Asia.

Dampak Jatuhnya Kota Konstantinopel ke Tangan Turki Usmani Foto:Unsplash

Dalam kondisi terjepit oleh kekuatan baru di Timur, membuat Eropa berani mengambil resiko untuk menjelajah samudera tanpa pengalaman ke arah Asia dan India. Tujuan bangsa Eropa adalah menyusuri pantai-pantai Afrika menuju pulau rempah-rempah yaitu Maluku.

Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak pada penjelajahan samudera. Tujuan bangsa Eropa adalah mencari rempah-rempah dan menguasai perdagangannya. Bangsa Eropa akhirnya berhasil tiba di Nusantara yang dikenal sebagai kepulauan penghasil rempah-rempah.[DK]

Setelah jatuhnya kota konstantinopel ke tangan turki usmani membawa dampak yang cukup besar bagi bangsa Eropa hingga ke nusantara. Hal ini menyebabkan bangsa Eropa mengalami krisis dan juga kesulitan melakukan perdagangan rempah-rempah yang dikuasai oleh para pedagang islam. Lalu, bagaimana Konstantinopel bisa jatuh ke tangan turki usmani?

Sejarah Jatuhnya Kota Konstantinopel

Kejadian ini bermula dari penyerangan Konstantinopel yang dilakukan oleh Sultan Usmani Muhammad II yang bergelar Al-Fatih pada tahun 1453 dan mengakibatkan Konstantinopel berpindah tangan ke Turki [salah satu kerajaan terkuat di Turki], kerajaan Ottoman pada tanggal 29 Mei 1453. Konstantinopel merupakan ibukota dari kekaisaran Romawi Timur, selain itu Konstantinopel juga menjadi pelabuhan transit perdagangan antara Eropa dan Asia.

Mengapa banyak bangsa-bangsa di sekitar Konstantinopel ingin menguasai kota tersebut termasuk umat Islam? Salah satu pemicunya adalah letak Konstantinopel yang strategis. Pemeluk agama Islam tergerak untuk mengembangkan peradaban Islam melalui wilayah-wilayah strategis, seperti Konstantinopel tujuannya untuk mempermudah penyebaran agama Islam.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan turki usmani atau Ottoman ini secara tidak langsung membuat riwayat Kekaisaran Romawi berakhir dan bidang perdagangan karena dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam. Kemudian, pada tahun 1930 nama ibu kotanya diganti menjadi Istanbul yang memiliki makna “Tahta Islam” dan menjadi kota terluas di Turki. Bahkan, kota Istanbul digunakan sebagai titik penyeberangan antara dua benua, yakni benua Asia dan Eropa yang seiring berjalannya waktu membuat kota tersebut memiliki daya tarik komersial, diplomatik dan kultural.

Dikarenakan letaknya yang strategis ini tidak heran jika Istanbul memiliki kemampuan untuk mengendalikan rute pelayaran antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari laut Mediterania ke Laut Hitam. Dan, pada masa itu pula kota Istanbul mencapai puncak kemakmuran.

Penyebab Lain Runtuhnya Kota Konstantinopel

Ada beberapa hal yang juga menjadi penyebab jatuhnya kota konstantinopel ke tangan turki usmani membawa dampak runtuhnya Konstantinopel, diantaranya:

  1. Terjadinya perang saudara
    Saat kota Konstantinopel masih dikuasai oleh bangsa Eropa terjadi Perang Salib ke-4 yang mana melibatkan sesama umat Katolik dan mengakibatkan Konstantinopel goyah dalam sistem pemerintahan dan krisis akibat perang tersebut.
  2. Kota masih dalam tahap pembangunan
    Konstantinopel mengalami perpindahan kekuasaan sebanyak tiga kali, tepatnya dari bangsa kolonial Yunani berpindah ke tangan kekaisaran Yunani dan terakhir jatuh ke kerajaan Ottoman.

Seperti yang diketahui bahwa perpindahan kekuasaan ini tentunya melibatkan serangan penaklukan yang bisa menimbulkan kerusakan kota, sehingga perlu dilakukannya pembangunan fasilitas, infrastruktur dan tatanan kehidupan masyarakat dari awal.

Penyebab Masa Sulitnya Bangsa Eropa Setelah Jatuhnya Kota Konstantinopel

Jatuhnya kota konstantinopel ke tangan turki usmani membawa dampak bagi bangsa Eropa. Adapun penyebab dari kesulitan bangsa Eropa sesudah jatuhnya Konstantinopel adalah sebagai berikut:

  1. Daerah Konstantinopel tertutup untuk jalur perdagangan.
  2. Kedudukan perdagangan bangsa Italia yang ada di Konstantinopel telah dihancurkan.
  3. Konstantinopel tidak lagi diizinkan sebagai lintas barang dagangan dari Asia. Sehingga, kebijakan pemerintah Turki ini lambat laun mengancam kehidupan perekonomian bangsa Eropa Timur dan Eropa Barat, seperti saat pindahnya bangsa di Eropa akibat serangan pasukan Islam masa itu.

Dampak Jatuhnya Kota Konstantinopel

Melihat kota Konstantinopel yang jatuh di tangan turki usmani membuat bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah-daerah yang menghasilkan barang kebutuhan mereka, terutama rempah-rempah yang langsung dari pedagangnya. Bangsa di Eropa amat sangat membutuhkan rempah-rempah khususnya saat musim dingin tiba. Rempah-rempah yang dicari adalah cengkeh, pala, lada dan lain-lain.

Dengan tujuan untuk mencari rempah-rempah ini mau tidak mau membuat bangsa Eropa menjelajahi samudra. Selama kegiatan penjelajahan tersebut, bangsa Eropa ditunjang oleh kompas, peta dan teropong. Penjelajahan samudra tersebut dipelopori oleh bangsa Portugis dikarenakan rakyatnya terbiasa melakukan perang dengan Moor dan memiliki pelabuhan yang baik dan menguntungkan, yaitu Porto dan Lisabon.

Tidak hanya itu saja, bangsa Portugis juga memiliki angkatan laut Portugis modern dan hubungan-hubungan dagang dengan pelabuhan yang ada di Mediterania dan negara-negara di Eropa Utara. Apa tujuan penjelajahan samudra? Selain untuk menemukan rempah-rempah, mereka juga berkeinginan untuk menemukan dunia baru dan menguasai politik, ekonomi dan agamanya.

Dunia baru disini yang dimaksud, yakni bagian dunia di sebelah timur Eropa karena daerah-daerah tersebut dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Sehingga tidak menutup kemungkinan bangsa Eropa juga datang ke Indonesia apalagi saat itu nusantara dikenal sebagai kepulauan penghasil rempah-rempah.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipetik kesimpulan, jatuhnya kota konstantinopel ke tangan turki usmani membawa dampak yang tidak hanya dirasakan oleh bangsa Eropa, melainkan juga negara-negara lainnya. Bahkan, kejadian tersebut sudah bisa diprediksi oleh bangsa konstantinopel sendiri hingga Rasulullah, yang mana keruntuhan kota konstantinopel merupakan babak baru dalam sejarah

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề