Sebutkan 13 istilah jawa dalam proses pembuatan batik

Dalam membuat batik tulis indonesia, ada beberapa tahapan-tahapan yang perlu diketahui. Setiap sehelai kain batik tulis yang dihasilkan tidak hanya dihasilkan oleh seorang perempuan yang duduk sambil mencanting saja. Biasanya terdapat jasa empat hingga lima orang dalam mengerjakannya, yang kebanyakan bukan dikerjakan di pabrik, melainkan industry rumahan lah yang memainkan peran utama dalam mengerjakan proses membatik ini.

Berikut ini tahapan membuat Batik Tulis adalah sebagai berikut:

  1. Nyungging adalah kegiatan menggambar motif atau pola batik pada secarik kertas, karena tidak semua orang bisa menggambar motif batik sehingga dibutuhkan keterampilan khusus seseorang dalam melakukannya.
  2. Njaplak, atau jiplak, merupakan kegiatan memindahkan gambar atau pola tersebut ke kain.
  3. Nglowong, adalah proses menempelkan lilin malam di kain dengan media canting, dimana pada proses ini motif batik akan mulai terlihat.
  4. Ngiseni, adalah proses untuk memberi isenan [isian] atau popular dengan mengisi dengan motif pada kain sesuai gambar motif yang sudah digambarkan di tahap pertama. Tahapan ini juga menggunakan media canting.
  5. Nyolet, adalah proses mewarnai pada bagian-bagian gambar motif yang terlihat sering, seperti kembang, bunga dan lainnya.
  6. Mopok, adalah tahapan dalam menutup bagian yang dicolet dengan lilin malam, yang juga diiringi dengan proses nembok atau menutup dasar kain yang tidak diwarnai.
  7. Ngelir, adalah tahap dimana proses pewarnaan dilakukan secara menyeluruh pada kain.
  8. Nglorod, adalah tahap pertama dalam meluruhkan warna lilin malam ke dalam air yang mendidih.
  9. Ngrentesi, memberikan titik pada garis-garis ornamen utama dengan digunakannya canting kecil dan halus sehingga hasil titik yang dibuat terlihat rapi.
  10. Nyumri, adalah proses menutup kembali beberapa bagian dengan lilin malam
  11. Nyoja, adalah proses mencelupkan kain dengan warna sogan atau coklat, yang merupakan warna khas dasar batik asli Jogja atau Solo.
  12. Nglorod, adalah proses terakhir dalam meluruhkan lilin malam dengan air yang mendidih.

Kain Batik dalam pembuatannya ternyata melalui proses yang cukup panjang sehingga membentuk motif dan warna yang cantik pada kain yang digunakan. Berikut merupakan istilah - istilah yang digunakan dalam proses pembuatan batik yaitu :

1. NYUNGGING

Merupakan proses membuat pola atau motif pada kertas.

2. NJIPLAK

Merupakan proses pemindahan pola dari kertas ke media kain sebelum dilakukan proses selanjutnya.

3. NGLAWONG

Proses pelekatan malam dengan canting sesuai pola.

4. NGISENI

Merupakan proses pemberian motif isian pada ornamen utama.

5. NYOLET

Merupakan proses pewarnaan bagian - bagian tertentu dengan menggunakan kuas.

6. MOPOK

Merupakan proses menutup bagian yang dicolet dengan malam.

7. NGELIR

Adalah proses pewarnaan kain secara menyeluruh.

8. NGLOROD

Merupakan proses penghilangan malam dengan merendam kain pada air mendidih.

9. NYOGA

Merupakan proses pencelupan kain dengan warna cokelat atau sogan.

Page 2

Beranda Katalog Product Contact Us Cara Pemesanan form pemesanan Testimoni

KOMPAS.com - Edward Hutabarat mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan proses pembuatan batik, bukan sekadar mengagumi keindahan batik secara fisik. Sebab, menurut desainer yang berkolaborasi dengan PT Kao Indonesia mengampanyekan "Cintaku Pada Batik Takkan Pernah Pudar" ini, ada kisah panjang di balik pembuatan batik yang perlu diketahui oleh masyarakat pengguna batik.

Hal sederhana yang mungkin belum Anda ketahui, misalnya, batik ternyata bukan hanya dikerjakan oleh perempuan pembatik yang duduk di dingklik [bangku pendek] sambil melukisi kain mori dengan lilin malam. Sehelai kain batik bisa dikerjakan oleh empat hingga lima orang. Dari pembuat pola di kertas, pembatik, hingga pemberi warna dan penglorod.

Bila diurut-urut, proses membatik adalah sebagai berikut:

1. Nyungging, yaitu membuat pola atau motif batik pada kertas. Tidak semua orang bisa membuat motif batik, sehingga pola ini dibuat oleh spesialis pola. 2. Njaplak, memindahkan pola dari kertas ke kain. 3. Nglowong, melekatkan malam di kain dengan canting sesuai pola. Pada tahap ini, motif batik akan mulai tampak. 4. Ngiseni, memberikan motif isen-isen [isian] atau variasi pada ornamen utama yang sudah dilengreng atau dilekatkan dengan malam menggunakan canting. 5. Nyolet, mewarnai bagian-bagian tertentu dengan kuas. Misalnya, gambar bunga atau burung yang muncul di sana-sini. 6. Mopok, menutup bagian yang dicolet dengan malam. Tahap ini diiringi dengan nembok, atau menutup bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai. 7. Ngelir, melakukan proses pewarnaan kain secara menyeluruh. 8. Nglorod, proses pertama meluruhkan malam dengan merendam kain di dalam air mendidih. 9. Ngrentesi, memberikan cecek atau titik pada klowongan [garis-garis gambar pada ornamen utama]. Untuk menghasilkan cecekan yang halus, digunakan canting dengan jarum yang tipis. 10. Nyumri, menutup kembali bagian tertentu dengan malam. 11. Nyoja, mencelupkan kain dengan warna coklat, atau sogan. Batik sogan adalah batik yang berwarna dasar coklat, seperti batik yogya atau batik solo.

12. Nglorod, proses peluruhan malam kembali dengan cara merendam kain di dalam air mendidih.

Di kota-kota yang dikenal sebagai kota batik, seperti Pekalongan, orang tidak asing dengan kegiatan membatik karena biasanya sudah ada kesibukan membatik di rumahnya. "Karena itu, tidak ada lagi pelajaran atau pelatihan membatik di sini. Semua sudah mengetahui dasar-dasar membatik. Hanya saja, mereka harus diseleksi. Yang diterima tentu saja yang teknik membatiknya sudah cukup baik," ujar Nur Cahyo [45], pemilik Batik Cahyo, saat dijumpai di balai kerjanya di Desa Setono, Pekalongan, Desember lalu.

Setiap pembatik umumnya mempunyai canting sendiri. Menurut Liem Poo Hien, pengelola Batik Liem Ping Wie di kawasan Kedungwuni, bila pembatik menggunakan canting milik orang lain, hasilnya bisa berubah. "Canting itu kayak baju, yang dipakai orang lain. Kalau canting dipakai orang lain, bisa-bisa berantem," selorohnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kain batik adalah kebudayaan khas Indonesia yang telah menjadi kebanggaan dari zaman dahulu kala. Kebudayaan yang khas ini pun telah mendapat pengakuan di mata dunia. Oleh karenanya, menjaga dan melestarikannya menjadi tugas kita semua.

Batik sendiri terdiri dari kain batik tulis, batik print, dan cap. Nilai tertinggi ada pada jenis kain batik tulis karena proses pembuatannya yang memerlukan proses yang sulit dan panjang.

Batik tulis dibuat secara langsung oleh sentuhan pembatik dengan melukiskan kain kosong dengan lilin malam. Lukisan pada kain yang indah nantinya menjadi kain batik yang dapat dibentuk menjadi beragam pakaian dan kebutuhan kain lainnya.

Baca Juga: 10 Jenis Motif Batik Nusantara dan Cara Pencuciannya

Proses pembuatan batik tulis

Kain batik yang sering kita gunakan memerlukan proses pembuatan yang tidak mudah dan dilakukan dengan teliti serta telaten tahap demi tahap. Berikut setiap tahap dalam menghasilkan kain batik yang indah dan bernilai:

  1. Nyungging. Merupakan tahap pembuatan pola di atas kertas.
  2. Njaplak. Proses pemindahan pola dari kertas ke kain.
  3. Nglowong. Tahap melekatkan lilin dengan menyesuaikannya pada pola yang telah dibuat.
  4. Ngiseni. Proses memberikan ornamen-ornamen seperti gambar bunga, tumbuhan, atau hewan.
  5. Nyolet. Merupakan proses mewarnai dengan kuas.
  6. Mopok. Menutup bagian yang telah diwarnai dengan malam atau lilin.
  7. Nembok. Tahap untuk menutup bagian latar belakang pola yang tidak diwarnai.
  8. Ngelir. Proses pewarnaan kain dengan merendamnya pada pewarna alami atau kimia secara menyeluruh.
  9. Nglorod. Perendaman kain ke dalam air mendidih untuk meluruhkan malam.
  10. Ngrentesi. Merupakan proses memberikan titik pada klowongan menggunakan canting dengan jarum tipis.
  11. Nyumri. Penutupan bagian tertentu dengan malam.
  12. Nglorod. Merupakan tahap terakhir, tahap meluruhkan dan melarutkan malam pada kain. Dilakukan dengan memasukkan kain pada air mendidih.

Setelah tahap-tahap atas selesai dilakukan, kain batik dapat dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

Cara membuat batik cap

Proses pembuatan batik cap tidak serumit dan sepanjang tahap pembuatan kain batik tulis.

Kain batik cap dibuat dengan menggunakan stempel besar berukuran standar 20×20 cm yang sudah bermotif, dikenal juga dengan istilah canting cap.

Berikut beberapa tahap dalam membuat kain batik cap:

  1. Bentangkan kain di atas permukaan rata, seperti meja atau lantai.
  2. Panaskan lilin dengan loyang khusus. Letakkan loyang di atas kompor.
  3. Celupkan canting cap ke dalam lilin, kemudian capkan di atas kain. Tahan dengan kuat hingga lilin meresap ke dalam kain.

Baca Juga: Berbagai Tips Mencuci dan Merawat Baju Batik Agar Awet

Selalu rawat kain batik yang kamu miliki dengan proses pencucian yang baik dan tepat. Yuk, coba cuci kain batik berhargamu di D-Laundry! Nikmati manfaatnya sekarang, di sini.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề