Sebutkan 5 cara menggunakan teknologi dengan baik dan benar

Artikel ini memberikan informasi bagaimana cara menggunakan internet yang aman untuk para guru dan jugas iswa-siswinya.

--

Sudah hampir 3 pekan semua kegiatan yang biasa dilakukan di luar rumah, jadi harus dilakukan di dalam rumah. Mulai dari bekerja, belajar, dan bermain. Hal ini merupakan bagian dari upaya mengurangi tingkat persebaran COVID-19. Agar tidak semakin banyak orang yang tertular, maka kebijakan untuk menjaga jarak fisik sangat diutamakan dan harus dilaksanakan kan?

Nah, bagaimana kabar Bapak/Ibu Guru yang saat ini masih harus menerapkan pendidikan jarak jauh? Apakah sudah mulai terbiasa? Bantuan internet semoga bisa semakin memudahkan ya! Namun, jangan lupa juga untuk selalu waspada. Banyak informasi yang tidak valid dan rentan untuk orang lain mengutak-atik akun pribadi di internet.

Agar dapat terhindar dari hal tersebut, UNICEF Indonesia punya 6 tips yang bisa dilakukan untuk menjadikan internet sebagai tempat yang aman. Simak ya.

1. Tunjukkan perilaku baik di dunia maya

Penggunaan media sosial [Sumber: earth.com]

Berikan dukungan bagi teman atau siswa Anda dengan memberikan komentar yang positif, memberikan senyuman secara virtual, atau menekan tombol suka pada fitur media sosial. Kemudian, berikanlah pengetahuan kepada siswa Anda bahwa di dalam penggunaan internet, seringkali kita menemukan perilaku cyberbullying. Didiklah siswa agar terhindar dari praktik tersebut, dan peringatkan untuk tidak melakukannya. Banyak hal yang bisa Anda beritahu, seperti pengetahuan tentang undang-undang, dampak moral dan psikis, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk membuat siswa-siswi Anda dapat terus menebarkan pesan dan perilaku positif selama menggunakan internet.

2. Periksa pengaturan akun dan kata sandi

Biasanya, saat harus membuat kata sandi, siswa mungkin cenderung memilih yang sederhana dan mudah diingat, bahkan misalnya 1234567. Wah, tentu saja itu sangat bahaya. Sebisa mungkin, Anda bisa meminta siswa untuk membuat kata sandi yang sulit ditebak oleh orang. Bagaimana jika nanti lupa? Dicatat! Di laptop atau HP tentu ada aplikasi notes, bukan? Himbau pula agar siswa tidak menunjukkan ke orang lain. Jangan beritahu siapapun.

3. Jangan menyebarkan rumor

[Sumber: kominfo.go.id]

Informasi di internet sangatlah banyak dan beragam, mulai dari informasi bermanfaat, sampai yang merusak nalar dan mental. Nah oleh karena itu, ajak siswa untuk menghindari menyebarkan rumor semacam cerita atau foto-foto yang menyakitkan, menyinggung, menuduh, sampai membuat orang lain malu. Mungkin bagi mereka itu lelucon, tapi itu bisa jadi sangat bisa menyakitkan orang lain. Bahkan, jika tidak hati-hati, hal yang lebih buruk bisa justru berbalik ke penyebar rumornya. Maka dari itu, tidak ada gunanya menebar cerita bohong.

4. Tidak sembarang menerima permintaan pertemanan

Mengetahui akun palsu [Sumber: innewsweekly.com]

Siapa yang tidak senang mendapat permintaan teman baru di sosial media? Sebagai salah satu bentuk eksistensi di dunia maya, siswa-siswa pasti dengan senang hati akan langsung menerimanya. Namun, Anda sebagai seorang guru bisa memberi saran agar siswa bisa membiasakan untuk mengecek profil teman baru tersebut. Hal ini penting sekali lho, karena banyak orang yang berpura-pura menjadi orang lain, untuk niat yang tidak baik. Misalnya, untuk mencuri foto-foto. Memang di awal sedikit sulit untuk tahu apakah orang tersebut jujur atau tidak. Tetapi, kalau sekiranya tidak terlalu penting dan tidak berpengaruhnya pada kehidupan siswa, minta ia abaikan.

5. Pikirkan dahulu sebelum mengirim sesuatu

Sebelum mengirim sesuatu, ingatkan siswa untuk memikirkannya dengan matang, terutama ketika sedang dalam kondisi mood yang tidak bagus. Karena kalau kirimannya sampai menyinggung dan menyakiti orang lain, misalnya pada pesan di kolom komentar, foto, atau video, tentu akan jadi sulit sekali mengontrol apa yang akan terjadi selanjutnya. Kalau sudah terlanjur, bisa jadi sangat tidak mungkin untuk menghapusnya. Apalagi sudah terbaca, dan ada yang melakukan screenshot. Kemudian, minta ia pikirkan baik-baik sesuatu yang kamu bagikan itu. Jangan membagikan informasi pribadi seperti alamat, nomor telepon, bahkan data bank. 

6. Verifikasi berita sebelum dibagikan 

Sudah menjadi kebiasaan ketika mendapat informasi yang menarik, langsung dibagikan ke publik. Apalagi usia anak-anak. Padahal, belum tahu jelas apakah konten yang kita bagikan itu baik, terverifikasi, atau berhubungan dengan orang yang kita bagi. Oleh karena itu, penting untuk memilah-milah mana yang baik dan buruk. Caranya, sarankan siswa untuk mengatur akun media sosial menjadi private, supaya tidak sembarang orang bisa membagikan sesuatu padanya.

Begitulah kira-kira hal-hal yang perlu diperhatikan selama kita menggunakan internet. Buat teman-teman Guru, pesan ini penting banget selalu disampaikan kepada peserta didik Anda. Baik saat melakukan proses belajar mengajar, atau ketika peserta didik Anda bertanya secara personal. Momen-momen seperti ini sangat pas untuk memberikan informasi seperti ini. Sebuah informasi penting tentang bagaimana cara berinternet yang aman.

Ruangguru terus berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan berkualitas para para siswa di Indonesia. Selama sekolah diliburkan, kamu bisa belajar lewat video beranimasi di ruangbelajar.

Teknologi seyogyanya membuat hidup masyarakat menjadi lebih mudah. Namun, teknologi dapat 'memangsa' seseorang apabila ia tidak menggunakannya dengan benar. Hal ini penting dan bisa menjadi masalah serius terutama bagi orang tua yang mengkhawatirkan anak-anaknya. Dengan banyaknya informasi yang tersebar di internet, setiap orang tua tentu memiliki kekhawatiran atas efek kecanggihan teknologi pada anak-anak mereka.

Pertanyaan yang muncul dari efek negatif penggunaan internet untuk anak-anak adalah, haruskah orang tua menjauhkan anak-anak dari penggunaan teknologi? Jawabannya tentu tidak, tetapi tentu saja, orang tua harus memantau penggunaannya.

Bagaimanapun, kini transformasi digital terjadi, tidak ada gunanya menjauhkan anak dari teknologi. Sebaliknya, membuat anak memahami cara yang tepat untuk memanfaatkan penggunaan teknologi adalah kuncinya. Bagaimana sih cara melakukannya? Yuk cek tips di bawah ini!

1. Menjaga intensitas komunikasi sehari-hari

Komunikasi merupakan aspek penting dalam mengasuh anak. Orang tua perlu membangun kepercayaan agar anak merasa nyaman dengan kita. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk mendidik anak, termasuk dalam hal penggunaan teknologi. Ketika anak telah memiliki rasa kepercayaan, mereka akan memperlakukan orang tua sebagai penasihat yang mereka hormati, bukan sebagai diktator.

Bagaimana kita melakukannya? Orang tua harus memiliki quality time bersama sang anak melalui pemakaian gadget, semudah memberikan tips saat mereka bermain game dan melakukan panggilan video atau bahkan hanya SMS sehari-hari. Hal ini sederhana tetapi ampuh untuk membuat orang tua menjadi lebih dekat dengan anak.

2.Membatasi penggunaan teknologi

Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, tidak kecuali dalam hal teknologi untuk anak. Meskipun kita memantau aktivitas online mereka, bukan berarti anak terhindar dari risiko kecanduan bermain gadget. Ada banyak cara untuk membatasi penggunaan teknologi pada anak.

Orang tua dapat membuat jadwal kapan sang anak dapat dengan bebas menggunakan teknologi, hanya saat akhir pekan misalnya. Orang tua juga bisa memperlakukannya sebagai reward ketika sang anak mendapatkan nilai bagus atau saat mereka melakukan perbuatan baik. Tidak hanya mencegah anak dari kecanduan teknologi, tetapi kita juga dapat menggunakan tips berikut sebagai ‘cheat key’ untuk membuat anak lebih patuh, bukan?

3. Melakukan aktivitas bersama

Ada banyak cara untuk mengajarkan anak tentang cara memanfaatkan teknologi dan cara terbaik adalah dengan menggunakannya bersama. Dengan melakukannya, kita tidak perlu khawatir bahwa penetrasi teknologi akan menjauhkan kita dengan anak karena orang tua masih terlibat dalam aktivitas online sang anak.

Orang tua akan membuat sang anak merasa kita selalu bersama mereka, yang juga membuat kita merasa aman saat mereka menggunakan teknologi. Beragam aktivitas yang dapat orang tua lakukan bersama anak termasuk bermain game, belajar menggunakan aplikasi, dan bahkan membuat video pendek. Mengakomodir kegalauan orang tua, platform pembuatan video pendek, Likee, dan brand Phone Watch untuk anak, imoo, berkolaborasi untuk menghadirkan #imooLikeetoDance challenge.

Likee melakukan kolaborasi bersama imoo

Likee berkolaborasi dengan imoo, brand Phone Watch untuk anak, untuk mengadakan #imooLikeetoDance challenge. Menggunakan lagu yang diciptakan khusus untuk imoo, challenge ini ditujukan bagi pengguna Likee atau juga dikenal sebagai Likers untuk mengekspresikan kreativitas diri dengan lagu tersebut. Melalui challenge ini, Likee dan imoo mengajak anak-anak Indonesia untuk menggunakan teknologi secara sehat.

4. Memanfaatkan aplikasi dan perangkat child-friendly

Jika kita dapat menemukan aplikasi atau perangkat yang dapat membantu kita untuk mengontrol anak dengan mudah, mengapa tidak? Menjadi orang tua di era digital tentu merupakan sebuah keberuntungan, karena kita dapat menggunakan teknologi yang kian berkembang ini sebagai ‘enabler’, dalam konteks ini adalah untuk mengajar dan melindungi anak dari kejahatan teknologi yang bisa digunakan dalam bentuk perangkat atau aplikasi. Mari kita ambil masing-masing satu contoh dari perangkat dan aplikasi yang dapat membantu orang tua untuk melakukannya, imoo dan Likee.

Sebagai brand Phone Watch yang dirancang khusus untuk anak, imoo tidak ingin membuat anak kecanduan teknologi, melainkan ingin menjadi gadget yang mendukung kegiatan tumbuh kembang anak. Sementara itu, Likee adalah platform pembuatan video pendek yang memiliki fitur ramah anak bernama Parental Control untuk menyediakan lingkungan online yang aman serta terpercaya untuk para penggunanya. Kalian dapat mengikuti #imooLikeetoDance challenge di aplikasi Likee dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan imoo seri Z!

Teknologi tentu mampu memberikan manfaat bagi pertumbuhan anak. Tips di atas akan membantu para orang tua untuk membimbing dan melindungi anak dari potensi berbahaya yang dapat timbul dari transformasi digital.

Likee adalah platform pembuatan video pendek yang mendukung generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka di bawah perlindungan orang tua. Ikuti #imooLikeetoDance challenge dan sebarkan pengaruh yang baik!

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề