Sebutkan sikap mandiri yang Rasul lakukan ketika masih kecil

Jawaban:

1. Rasulullah Saw tidak pernah bermanja manja kepada siapapun juga

2. ketika usia beliau menginjak remaja, beliau pergi ke pasar berdagang mencari rezeki sendiri mengikuti pamannya, Abu Thalib

3. bekerja dan mengerjakan kewajiban rumah sendiri

4. tidak meminta uang jajan kepada orang tua ketika sudah dewasa

5. giat melakukan sesuatu tugas yang dilakukan

6. rajin bekerja meringankan beban pamannya

7. belajar menghabiskan waktu menjadi pengembala

8. berjuang hingga menjadi pengusaha hingga luar negeri

9. menabung setiap uang yang dihasilkannya untuk bekal hidup

10. tidak ingin keluarganya terbebani dengan beliau, maka dari itu beliau ingin hidup mandiri

Penjelasan:

semoga membantu

Nabi Muhamamd juga terjaga dari godaan setan.

Rabu , 08 Jan 2020, 17:57 WIB

Sejak Kecil, Nabi Muhammad Terpelihara dari Dosa. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW [ilustrasi]

Rep: Kiki Sakinah Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah swt memilih Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi, yang menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya. Karenanya, Allah menghimpunkan sifat-sifat yang baik dan terpuji dalam diri sang nabi akhir zaman. Bahkan, sejak kecil, Muhammad terjaga dari kemaksiatan. Dr. Nizar Abazhah dalam bukunya berjudul "Pribadi Muhammad" menyebutkan, bahwa Rasulullah saw terhindar dari segala dosa, baik dosa besar maupun kecil. Muhammad melaksanakan semua perintah Allah dan tidak melanggarnya. Akhlaknya begitu terjaga dari sifat-sifat yang buruk. Nabi saw sendiri menegaskan keterjagaan akhlak dan perilakunya di masa jahiliyah. "Sejak anak-anak, aku telah membenci berhala, benci pada syair [puisi], dan tak pernah melakukan apapun yang dilakukan orang Jahiliyah. Hanya dua perilaku Jahiliyah yang pernah aku lakukan, tetapi kemudian Allah menjagaku dari keduanya dan aku tak mengulanginya lagi."Buku-buku biografi Nabi saw menyebutkan soal dua perbuatan jahiliyah itu, yakni ketika pada malam hari beliau hendak menyaksikan pesta orang Makkah, namun Allah membuatnya tertidur dan bangun karena disengat panas matahari keesokan harinya. Nabi Muhammad saw juga tidak pernah bersentuhan dengan dosa menyangkut wanita di saat pemuda lain biasa melakukan hubungan haram. Sebab di masa jahiliyah, orang Makkah kala itu menyembah patung di mana-mana, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, gemar pesta mabuk-mabukan, dan banyak keburukan lainnya. Namun, Muhammad muda tidak mengikuti kebiasaan masyarakat di sekelilingnya.Selain itu, Nabi saw juga terpelihara dari godaan syetan. Padahal, hadits menyebutkan bahwa semua manusia terkadang tidak lepas dari godaan syetan. Nabi saw bersabda, "Tak seorang pun dari kalian yang tak ditemani jin dan malaikat." "Termasuk engkau ya Rasulullah?" Tanya sahabat. "Ya, termasuk aku. Hanya saja, Allah menolongku sehingga ia memeluk Islam dan tak menyuruhku kecuali pada kebaikan." [HR. Muslim]Semasa hidupnya, Nabi saw juga terjaga dari kejahatan manusia yang hendak membunuhnya. Tidak ada satu pun orang kafir atau munafik yang berhasil membunuh sang nabi. Dalam Sirah Ibn Hisyam, al-Shifa, dan kitab biografi Nabi lainnya diterangkan bagaimana kaum Quraisyi berupaya dengan segala cara untuk membunuh Nabi saw di Makkah, hingga konspirasi kaum munafik untuk melemparkan Nabi dari atas bukit sepulang dari Perang Tabuk. Namun, semua rencana jahat itu gagal. Allah melindungi Muhammad hingga misi kerasulannya selesai saat beliau wafat setelah mengalami sakit. 

Baca Juga

Rasulullah Muhammad SAW mencari rezeki dengan jerih payah sendiri

Senin , 07 Jun 2021, 05:58 WIB

smileyandwest.ning.com

Rasulullah Muhammad SAW mencari rezeki dengan jerih payah sendiri. Kaligrafi Nama Nabi Muhammad [ilustrasi]

Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Terdapat dua pekerjaan yang diemban Rasulullah ﷺ selama tinggal bersama dengan pamannya, Abu Thalib. 

Nabi Muhammad tidak bergantung pada pamannya, ternyata beliau bekerja sebagai pengembala kambing dan pedagang. Mengapa dua pekerjaan itu dan apa alasannya? Dikutip dari laman Mawdoo3 pada Ahad [6/6],  Rasulullah bersabda: 

ما بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إلَّا رَعَى الغَنَمَ، فقالَ أصْحابُهُ: وأَنْتَ؟ فقالَ: نَعَمْ، كُنْتُ أرْعاها علَى قَرارِيطَ لأهْلِ مَكَّةَ Ya, sayapun menggembala kambing itu, yaitu di Qararith. Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah". Qararith itu ada yang mengatakan bahwa ia adalah nama tempat penggembalaan di Makkah, tetapi ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama bagian dari uang dinar atau dirham, yakni bahwa beliau shalallahu alaihi wasalam menggembala itu dengan menerima upah qararith.” [HR Bukhari].

Sebelum diutus menjadi Nabi,  beliau mengembala kambing, ini juga sebagai latihan agar dapat memikul tanggung jawab. Membutuhkan kesabaran yang besar saat menggembalakan binatang ini. Setelah kambing bertebaran di padang rumput, maka mereka semua harus dikumpulkan kembali. Kemudian digiring menuju tempat yang lain.

Kambing juga lebih sulit untuk dikendalikan. Binatang ini sulit untuk diikat, tidak seperti unta dan sapi. Itulah mengapa beliau memilih kambing, dan tidak ada ternak lain yang dapat dipelihara Nabi.

Di samping itu, dari pekerjaan ini, beliau mendapatkan penghasilan dari usaha tangannya sendiri. Menggembala kambing hasilnya merupakan penghasilan yang paling mulia. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah: 

ما أكَلَ أحَدٌ طَعامًا قَطُّ، خَيْرًا مِن أنْ يَأْكُلَ مِن عَمَلِ يَدِهِ، وإنَّ نَبِيَّ اللَّهِ داوُدَ عليه السَّلامُ، كانَ يَأْكُلُ مِن عَمَلِ يَدِهِ "Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya [bekerja] sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud Alaihissallam memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." [HR Bukhari]. 

Di sisi lain, Nabi juga bergelut dalam dunia perdagangan. Beliau berdagang dengan pamannya Abu Thalib, dan juga untuk Khadijah radhiyallahu anha. Beliau mulai berdagang dari kecil, sebelum diutus menjadi nabi dan rasul.  Allah SWT berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil [tidak benar], kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu" [QS An nisa ayat 29].

Pada awalnya, Nabi ikut berdagang bersama dengan pamannya, Abu Thalib ke Syam. Tatkala kafilah dagang sampai di Bushra, Syam bagian selatan, mereka dijamu pendeta atau rahib Buhaira. Buhaira melihat ada tanda-tanda kenabian pada diri Rasulullah semasa kecil tersebut.

Abu Thalib bertanya: "Dari mana engkau tahu? Buhaira menjawab: "Sungguh, ketika kalian mulai mendekati Aqabah, semua batu dan pepohonan bersujud [merunduk] padahal batu dan pohon tidak akan bersujud, kecuali di situ ada seorang nabi. Aku mengenali dia dari cincin nubuwat di bawah tulang rawan bahunya. Bentuknya menyerupai buah apel. Kami mengetahui tanda seperti itu dari kitab suci kami." 

Buhaira menjamu seluruh kafilah layaknya tamu. Dia minta Abu Thalib untuk segera membawanya kembali ke Makkah. Jangan diteruskan pergi ke Syam membawa Muhammad. Buhaira khawatir kalau orang-orang Romawi dan Yahudi mengetahuinya, mereka akan membunuhnya. Maka Muhammad dibawa kembali ke Makkah, sesuai anjuran pendeta tersebut.

Di samping itu, Kesuksesan bisnis Rasulullah pun semakin cemerleng ketika beliau bertemu Khadijah. Sebelum mempersunting Khadijah, Rasulullah ﷺ merupakan rekan bisnis Khadijah.

Sumber: mawdoo3

Assalamu'alaikum wr. wb anak shalih dan shalihah, semoga sehat selalu ya...

Untuk pembelajaran hari ini kita akan belajar tentang sikap Mandiri. Sebelum memulai pembelajaran ini sebaiknya kita membaca kalimat Basmallah...

[ Bismillaahirrahmaanirrahiim ]

1. Siswa dapat menyebutkan sikap mandiri Nabi Muhammad Saw. dengan benar.

2. Siswa dapat menjadi pribadi yang mandiri.

Sikap Mandiri Nabi Muhammad saw.

   Rasulullah saw. adalah contoh manusia yang sangat mandiri. Sejak kecil, Nabi sudah yatim piatu. Ayahnya, bernama Abdullah, sudah meninggal sejak ia belum lahir. Sedangkan ibunya, Aminah, meninggal ketika usianya baru 6 tahun. Meskipun yatim piatu, Nabi tidak pernah menyusahkan orang di sekitarnya. Nabi kemudian diasuh oleh Ummu Aiman. Ummu sangat mencintai Nabi oleh karena sifat-sifat Nabi yang mandiri. Nabi tidak pernah bermanja-manja kepada siapapun juga. Ketika usianya beranjak remaja, Nabi pergi ke pasar berdagang mencari rezeki sendiri mengikuti pamannya, Abu Talib. Nabi menabung setiap uang yang dihasilkannya dari berdagang untuk bekal hidup mandiri. Karena kemandiriannya Rasulullah dikenal sebagai pekerja keras, jujur, disiplin dan sabar.

   Tahukah kamu, seperti apakah sifat mandiri itu? Bila kita suka menyusahkan orang di sekitar kita, bermanja-manja kepada orangtua, tidak mau membantu orangtua, tidak ikut merapikan tempat tidur setiap pagi hari, suka menyuruh pembantu, sering meminta bantuan orang lain padahal kita mampu melakukannya, maka itulah tanda-tanda kita tidak mandiri. Mandiri adalah kebalikan dari sifat manja. Anak yang mandiri akan disukai banyak orang. Anak yang manja akan menyusahkan banyak orang. Anak mandiri biasanya suka membantu orangtua dan bisa mengurus diri sendiri. Sebaliknya, anak manja selalu minta tolong dan bergantung kepada orang lain. Anak mandiri tidak mudah menyerah jika menghadapi masalah. Sedangkan anak manja akan cepat menyerah dan putus asa ketika menghadapi masalah.

   Jadilah anak mandiri. Baik kita anak orang miskin ataupun anak orang kaya. Mengapa? Karena anak yang mandiri akan lebih sabar menghadapi segala situasi, disukai teman-teman, orangtua dan semua orang yang kita kenal. Jadi janganlah mau menjadi anak manja!.

     ayo anak shaleh dan shalihah kita saksikan video di bawah ini !


Berilah tanda [√] di kolom di bawah ini !

Aku berusaha bangun tidur sendiri.

Aku membereskan kamar tidur sendiri.

Ketika aku makan, disuapi.

Aku mencuci piring sendiri setelah makan.

Aku menyiapkan buku-buku pelajaran sendiri.


Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề