Sebutkan tiga bahaya kabut asap bagi kesehatan

Merdeka.com - Polusi udara menjadi salah satu masalah lingkungan yang sampai saat ini masih terjadi. Polusi udara dapat terjadi akibat ulah manusia atau secara alami. Ada beberapa bentuk polusi udara, salah satunya kabut asap di wilayah tempat tinggal.

Munculnya kabut asap di sekitar tempat tinggal terjadi karena adanya campur tangan manusia di dalamnya, meski tidak jarang ada juga kabut asap yang berasal dari fenomena alam. Tak hanya berbahaya bagi manusia, kabut asap tebal juga dapat mengganggu jarak pandang karena tebalnya kabut asap bisa menghalangi sinar matahari.

Advertisement

Banyaknya dampak buruk bagi kesehatan akibat kabut asap, sangat penting mengetahui penyebab kabut asap yang masih sering terjadi. Berikut beberapa penyebab kabut asap dan cara mencegahnya yang dilansir dari Liputan6.com:

BACA JUGA:
Kabut asap, 6 penerbangan di Banjarmasin delay
2 dari 4 halaman

Kebakaran Hutan

Ilustrasi shutterstock.com

Salah satu penyebab kabut asap yang sering terjadi adalah kebakaran hutan. Umumnya, kebakaran hutan terjadi karena adanya suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia.

BACA JUGA:
Kebakaran hutan di Sumatera, titik api terus bertambah

Kabut asap dari pepohonan yang terbakar ini akan membentuk asap tebal. Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan cenderung berbahaya karena bisa terjadi di beberapa titik sekaligus. Oleh karenanya, sudah seharusnya manusia menghindari kebakaran hutan yang dilakukan secara illegal dan merugikan makhluk hidup lainnya.

Gunung Meletus

Penyebab kabut asap yang sering terjadi di Indonesia selanjutnya, yaitu gunung meletus. Kabut asap yang terjadi secara alami ini terjadi ketika gunung api sedang mengalami proses erupsi. Hal ini bisa terjadi karena adanya komposisi asap serta beberapa partikel yang ada di dalam asap dari gunung meletus bisa bereaksi dengan sinar matahari, oksigen, hingga menjadi kabut asap.

BACA JUGA:
Menteri Lingkungan Hidup: Penjarakan orang yang bakar hutan

Advertisement

3 dari 4 halaman

Asap Kendaraan Bermotor

Shutterstock/Hung Chung Chih

Salah satu penyebab kabut asap yang umum terjadi yaitu berasal dari asap kendaraan bermotor. Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, hidrokarbon, dan berbagai bahan yang mudah menguap lainnya.

BACA JUGA:
Ini kebakaran hutan di Riau yang kirim asap hingga Malaysia

Ketika beberapa bahan kimia tersebut bersentuhan dengan sinar matahari, akan timbul reaksi kimiawi yang mengubahnya menjadi kabut asap. Umumnya, kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor ini sering ditemukan di beberapa negara dengan populasi kendaraan bermotor yang besar, tak terkecuali di Indonesia.

Pembakaran Batu Bara

Penyebab kabut asap yang sering terjadi berikutnya, yaitu pembakaran batu bara. Biasanya, hal ini terjadi pada era awal kemajuan industri, di mana mesin dan peralatan berat lainnya dijalankan dengan menggunakan bahan bakar batu bara.

BACA JUGA:
Bandara Internasional Pekanbaru ditutup akibat kabut asap
4 dari 4 halaman

Dampak Buruk Kabut Asap bagi Kesehatan

©www.wikihow.com

Berbagai penyebab kabut asap itu, menimbulkan dampak buruk, salah satunya bagi tubuh. Ada beberapa dampak buruk kabut asap bagi kesehatan yang perlu diwaspadai, di antaranya sebagai berikut:

BACA JUGA:
Menteri Lingkungan Hidup terjunkan tim selidiki kebakaran hutan

Gangguan Pernapasan

Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan yang pertama, yaitu gangguan pernapasan. Tingginya konsentrasi asap di udara akan membuat Anda menjadi sulit bernapas dan bisa menyebabkan kerusakan paru-paru. Biasanya, hal ini menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka.

Sebuah penelitian menunjukkan, seseorang yang menghirup kabut asap dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko kematian. Hal ini bisa terjadi akibat berbagai jenis penyakit paru-paru.

BACA JUGA:
{news_title}

Gangguan Fungsi Jantung

Tak hanya merusak paru-paru, kabut asap juga bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung. Partikel-partikel yang ada di dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi darah manusia, sehingga bisa berakibat buruk bagi jantung. Selain itu, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan kabut asap dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Batuk dan Iritasi Tenggorokan

BACA JUGA:
{news_title}

Seseorang yang biasa menghirup kabut asap juga berisiko mengalami penyakit batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya, keluhan ini berlangsung hanya beberapa jam. Namun, efeknya bagi sistem pernapasan bisa berlangsung lama meski gejala sudah menghilang.

Merusak Kesehatan Kulit

Dampak buruk kabut asap bagi kesehatan berikutnya, yaitu merusak kesehatan kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit. Selain itu, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kabut asap bisa meningkatkan risiko jerawat, penuaan pada kulit, dan memberatnya gejala eksim dan psoriasis.

BACA JUGA:
{news_title}

Advertisement

[mdk/jen]

Advertisement

Advertisement

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề