Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam berdiplomasi

Lihat Foto

40 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1

Penandatanganan pengakuan kedaulatan Indonesia hasil Konferensi Meja Bundar. Tokoh dalam foto: Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr Willem Drees, Menteri Urusan Kolonial J.A Sassen, dan Moh Hatta

KOMPAS.com - Indonesia dinyatakan merdeka melalui sebuah proklamasi yang dikumandangkan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945. 

Namun, perjuangan Indonesia masih belum berakhir lantaran selama kurun waktu tahun 1945 sampai 1949, Belanda masih terus menolak untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Indonesia lantas melakukan berbagai cara untuk bisa mempertahankan status kemerdekaannya. 

Bentuk perjuangan diplomatik yang dilakukan Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan adalah:

Baca juga: Bank Indonesia: Sejarah, Fungsi, dan Tugasnya

Perjanjian Linggarjati 

Perjanjian Linggarjati dimulai di Jawa Barat pada 11 - 15 November 1946. Melalui perundingan ini, Indonesia dan Belanda membahas soal status kemerdekaan Indonesia. 

Perjanjian Linggarjati ini terjadi lantaran waktu itu Jepang berusaha menetapkan status quo di Indonesia yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda. 

Kemudian, Indonesia dan Belanda pun diundang untuk melakukan perundingan di Hooge Veluwe oleh pemerintah Inggris. 

Dalam perundingan tersebut, Indonesia meminta Belanda untuk mengakui kedaulatan atas Pulau Jawa, Sumatera, dan Madura. 

Namun, Belanda hanya menerima untuk mengakui Indonesia atas Pulau Jawa dan Madura saja. Alhasil perundingan tersebut gagal dilakukan. 

Kemudian pada 25 Maret 1947, di Istana Rijswijk [sekarang Istana Merdeka], Perjanjian Linggarjati terbentuk dan ditandangani oleh kedua belah pihak.

Selain dengan kekuatan senjata, perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya juga dilakukan melalui perundingan atau diplomasi. Diplomasi berkebalikan dengan perjuangan fisik. Karena lebih mengutamakan perundingan, menarik simpati dunia internasional, serta menghasilkan kesepakatan. Diplomasi sama sekali tidak menggunakan kekuatan senjata sehingga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan. Diplomasi ini dilakukan dalam tiga cara, yaitu mencari dukungan negara-negara anggota PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda ke hadapan Dewan Keamanan PBB, dan berunding secara langsung dengan Belanda. Sebagai hasil dari proses itu, dukungan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia mengalir dari negara-negara sahabat. Negara-negara tersebut antara lain Australia, India, dan negara-negara yang bergabung dalam Liga Arab. Contohnya, Australia mendesak Belanda agar segera menghentikan operasi militernya di Indonesia. Australia juga bersedia menjadi anggota KTN serta dalam sidang Dewan Keamanan PBB aktif membentuk opini dunia internasional untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Selain itu, India merupakan salah satu negara yang mengakui kedaulatan Indonesia dalam forum internasional sekaligus menjadi pelopor terlaksananya Konferensi Inter-Asia pada tahun 1949. Adapun contoh perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui diplomasi adalah Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem Royen, dan Konferensi Meja Bundar.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah D.

Pasca proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia tidak bisa langsung menikmati kemerdekaannya karena masih banyak permasalahan untuk menjadi sebuah negara yang berdaulat. Pengakuan secara de facto memang merupakan landasan dari terbentuknya sebuah negara. Akan tetapi, pengakuan secara de jure atau adanya pengakuan dari negara lain juga sama pentingnya dengan pengakuan secara de facto. Upaya Indonesia untuk mendapatkan pengakuan secara de jure diantaranya adalah melalui pengakuan dari negara Mesir. Pada 1947, Haji Agus Salim yang merupakan tokoh diplomasi Indonesia sekaligus menteri luar negeri saat itu berkunjung ke Kairo, Mesir, untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara. Mesir merupakan salah satu pemimpin dari Liga Arab jadi sangat penting bagi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Mesir yang nantinya berdampak ke negara-negara Liga Arab lainnya. Pada saat itu, duta besar Belanda di Mesir memprotes sikap Pemerintah Mesir yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Dengan demikian upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari dunia Internasional yaitu melakukan diplomasi bantuan beras dengan India, menggalang simpati negara-negara Asia melalui Konferensi Inter Asia di New Delhi dan melakukan misi diplomasi ke negara-negara Timur Tengah.

Home / Pelajaran / Pengetahuan

Upaya diplomasi diwujudkan dengan melakukan perundingan dan membuat persetujuan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Dan Upaya-upya Diplomasi Indonesia Mempertahankan kemerdekaannya tersebut adalah sebagai berikut.

1]. Perundingan/Persetujuan Linggarjati

perundingan linggar jati

Perundingan/Persetujuan Linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946. Persetujuan ini menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Madura.

kapal renville terjadinya perjanjian

Perjanjian Renville diselenggarakan pada tahun 1948 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Sumatra. Pendatanganan Perjanjian Renville dilakukan di atas kapal perang USS Renville Milik Amerika.

3]. Perundingan Roem-Royen

suasana saat perjanjian roem royen

Perundingan Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal 14 April-7 Mei 1949 yang menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan Konferensi Meja  Bundar [KMB].

4]. Perjanjian Konferensi Meja Bundar [KMB]

konferensi meja bundar

Perjanjian KMB diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949-2 November 1949  di Den Haag, Belanda yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah bekas jajahan Belanda dalam bentuk negara federal  Republik Indonesia Serikat [RIS].

5]. Penentuan Pendapat Rakyat [Pepera]

Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera dilakukan untuk membebaskan Irian Barat. Hasil Musyawarah Pepera dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan secara resmi oleh PBB dalam Sidang Umum ke-24 pada tanggal 19 November 1969.

6]. Penetapan Deklarasi Djuanda

Penetapan ini dilakukan dalam konferensi hukum laut PBB ke lll tahun 1982 [United nations convention on the law of the sea/Unclos] Penetapan ini merupakan hasil perjuangan panjang Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 1957. Pengakuan atas Deklarasi Djuanda menyebabkan luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km².

Demikian artikel saya tentang  Upaya Diplomasi Indonesia Mempertahankan kemerdekaannya semoga bisa bermanfaat untu agan semua yang membaca artikel ini.

Newer Posts Older Posts

Skip to content

Selepas Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia belum sepenuhnya diakui dunia. Jalur diplomasi menjadi jalan yang dipilih untuk menggalang pengakuan dunia di tengah ancaman militer Belanda yang berencana merebut kembali Indonesia dengan memanfaatkan Sekutu sebagai pemenang Perang Dunia II.

IPPHOS Konferensi Meja Bundar [KMB] tanggal 23 Agustus 1949 antara lain memutuskan, sebagai imbalan penyerahan kedaulatan kepada Indonesia, pihak Belanda mendapat bayaran sejumlah Rp 4,5 miliar gulden dari pihak Indonesia. Lewat tulisannya di de [...]

This entry was posted in Paparan Topik and tagged Agresi Militer Belanda, Agresi Militer I, agresi militer II, Ahmad Soebardjo, BFO, Den Haag, Hari Kemerdekaan, Kabinet Hatta, Kabinet Sjahrir, kementerian luar negeri, Kemerdekaan RI, KII, KMB, KNIP, Konferensi Inter Indonesia, Konferensi Meja Bundar, KTN, Linggarjati, mempertahankan kemerdekaan, Mohammad Hatta, Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI, PBB, Perjanjian Renville, Persetujuan Linggarjati, Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville, proklamasi, Republik Indonesia Serikat, Roem-Royen, Schermerhorn, Sejarah Diplomasi, sekutu, Sutan Sjahrir, Van Mook.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề