Setelah patung kering dapat kita

Ilustrasi teknik pewarnaan patung. Foto: Unsplash

Patung merupakan karya seni rupa murni tiga dimensi. Seni patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan atau estetika.

Di tiap daerah di Indonesia, terdapat berbagai macam patung dengan ciri khas masing-masing. Misalnya patung di Magelang berbeda ukuran dan dimensinya dengan patung di Asmat.

Patung biasa ditampilkan dalam sebuah pameran. Namun sebelum itu patung harus melalui serangkaian proses hingga tercipta dengan sempurna. Salah satu prosesnya adalah pewarnaan.

Terdapat dua teknik pewarnaan patung yang umum dilakukan yakni akuarel dan plakat. Agar lebih memahami kedua teknik pewarnaan patung tersebut, simak penjelasan berikut.

Ilustrasi teknik pewarnaan patung. Foto: Unsplash

1. Akuarel

Teknik pewarnaan akuarel adalah teknik dengan sapuan tipis dan menggunakan banyak air. Selain air, dapat pula ditambahkan minyak sebagai bahan pengencer. Umumnya, hasil akhir dari teknik ini adalah cat yang cenderung transparan

2. Plakat

Teknik pewarnaan plakat adalah teknik pewarnaan dengan sapuan tebal. Umumnya, teknik ini tidak mengandung air atau hanya menambahkan sedikit bahan pengencer, sehingga cat yang di pakai masih kental.

Teknik pewarnaan patung harus diperhatikan, termasuk dalam memilih jenis cat. Berikut contoh jenis cat yang biasanya digunakan dalam teknik pewarnaan patung.

1. Cat Poster

Cat poster disebut juga cat plakat karena sifatnya yang plakat atau menutup secara merata. Tekstur cat ini agak mengkilap karena terdapat unsur minyak sebagai bahan dasarnya. Cat poster biasanya terdiri dari warna dasar seperti merah, biru, kuning, hitam dan putih.

2. Cat Akrilik

Cat akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Saat diaplikasikan pada patung, cat akrilik mudah kering dan ketika kering akan sulit dihapus.

[AFM]