135
Bekal Kepribadian
A. Hal-Hal Menarik dari Cerita Rakyat
13.1 Mendengarkan Sastra
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman.
Apakah kamu sering mendengar pembacaan dongeng berupa cerita rakyat? Atau kamu juga sering menyaksikan dongeng cerita rakyat di televisi atau radio?
Dari cerita yang kamu tonton, dapatkah kamu menemukan hal-hal yang menarik di dalamnya?
Hal-hal yang menarik dari cerita rakyat tersebut antara lain tema, amanat, alur, settinglatar, dan penokohan. Namun pada pelajaran ini kamu akan berlatih
mengemukakan hal-hal menarik dari cerita rakyat melalui penokohannya saja. Untuk itu, ikutilah pembelajaran berikut ini
1. Macam-Macam Karakter Tokoh
Karakter tokoh disebut juga penokohan. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan sifat, watak, dan karakter pelaku dalam
cerita. Penokohan dalam cerita ada tiga macam, yaitu tokoh protagonis, antagonis,
dan tritagonis. a. Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang memiliki karakter baik, disukai,
dan diidolakan pembaca atau pendengarnya. b. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki perwatakan tidak baik, jahat,
dan dibenci pembaca atau pendengarnya. c. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu yang bersifat netral dan penengah,
baik bagi tokoh antagonis maupun protagonis.
2. Mengidentifikasi Karakter Tokoh
Identifikasi karakter tokoh artinya menggambarkan karakter seorang tokoh pada suatu cerita. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi tokoh ada dua
macam, yaitu teknik analitik dan dramatik. a. Teknik analitik, yaitu karakter tokoh diceritakan secara langsung dan sedetail
mungkin dari segi lahir dan batin.
136
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
b. Teknik dramatik, yaitu karakter tokoh diungkapkan melalui penggambaran fisik, lingkungan, dialekbahasa, pola pikir, dan sebagainya.
Sebagai latihan, tutuplah bukumu, kemudian dengarkan pembacaan cerita rakyat berikut yang akan dibacakan oleh tiga orang kawanmu
Asal Mula Reog Ponorogo - Jawa Timur
Dahulu kala ada seorang puteri yang cantik jelita bernama Dewi Sanggalangit. Ia puteri seorang raja yang terkenal di Kediri. Karena wajahnya yang cantik jelita
dan sikapnya yang lemah lembut banyak para pangeran dan raja-raja yang ingin meminangnya untuk dijadikan sebagai istri.
Namun sayang Dewi Sanggalangit nampaknya belum berhasrat untuk berumah tangga. Sehingga membuat pusing kedua orang tuanya. Padahal kedua
orang tuanya sudah sangat mendambakan hadirnya seorang cucu. Anakku, sampai kapan kau akan menolak setiap pangeran yang datang melamarmu?
tanya Raja pada suatu hari.
Ayahanda sebenarnya hamba belum berhasrat untuk bersuami. Namun jika ayahanda sangat mengharapkan, baiklah. Namun hamba minta syarat, calon
suami hamba harus bisa memenuhi keinginan hamba. Ayahanda, calon suami hamba harus mampu menghadirkan suatu tontonan
yang menarik. Tontonan atau keramaian yang belum ada sebelumnya. Semacam tarian yang diiringi tabuhan dan
gamelan. Dilengkapi dengan barisan kuda kembar sebanyak seratus
empat puluh ekor. Nantinya akan dijadikan iringan pengantin.
Terakhir harus dapat menghadirkan binatang berkepala dua.
Wah berat sekali syaratmu itu sahut Baginda.
Meski berat syaratnya itu tetap diumumkan kepada segenap
khalayak ramai. Siapa saja boleh mengikuti sayembara itu. Tidak
peduli para pangeran, putera bangsawan, atau rakyat jelata.
Para pelamar yang tadinya menggebu-gebu untuk memperistri
Dewi Sanggalangit jadi ciut nyalinya. Banyak dari mereka yang
mengundurkan diri karena merasa tak sanggup memenuhi permintaan
sang Dewi.
Gambar 7.1 Reog Ponorogo kesenian asal
Ponorogo Jawa Timur.
Su mb
e r:
w w
w .g
o o
g le
.ima g
e .co
m
137
Bekal Kepribadian
Akhirnya tinggal dua orang yang menyatakan sanggup memenuhi permintaan Dewi Sanggalangit. Mereka adalah Raja Singabarong dari Kerajaan Lodaya dan
Raja Kelanaswandana dari Kerajaan Bandarangin. Baginda Raja sangat terkejut mendengar kesanggupan kedua raja itu. Sebab
Raja Singabarong adalah manusia yang aneh. Ia seorang manusia yang berkepala harimau. Wataknya buas dan kejam. Sedang Kelanaswandana adalah seorang
raja yang berwajah tampan dan gagah, namun punya kebiasaan aneh, suka pada anak laki-laki. Anak laki-laki itu dianggapnya sebagai gadis-gadis cantik.
Namun semua sudah terlanjur, Dewi Sanggalangit tidak bisa menggagalkan persyaratan yang telah diumumkan.
Raja Singabarong dari Kerajaan Lodaya memerintah dengan bengis dan kejam. Semua kehendaknya harus dituruti. Siapa saja dari rakyatnya yang membangkang
tentunya akan dibunuh. Raja Singabarong bertubuh tinggi besar. Dari bagian leher ke atas berwujud harimau yang mengerikan. Berbulu lebat dan penuh
dengan kutu-kutu. Itulah sebabnya ia memelihara seekor burung merak yang rajin mematuki kutu-kutunya.
Ia sudah mempunyai selir yang jumlahnya banyak sekali. Namun belum mempunyai permaisuri.
Raja Singabarong telah memerintahkan kepada para abdinya untuk mencarikan kuda-kuda kembar. Mengerahkan para seniman dan seniwatinya
menciptakan tontonan yang menarik, dan mendapatkan seekor binatang berkepala dua. Namun pekerjaan itu ternyata tidak mudah. Kuda kembar sudah
dapat dikumpulkan, namun tontonan dengan kreasi baru belum tercipta, demikian pula binatang berkepala dua belum didapatkannya.
Maka pada suatu hari ia memanggil patihnya yang bernama Iderkala. Hai Patih coba kamu selidiki sampai bagaimana si Kelanaswandana
mempersiapkan permintaan Dewi Sanggalangit. Kita jangan sampai kalah cepat oleh Kelanaswandana.
Raja Singabarong menjadi gusar sekali. Ia bangkit berdiri dari kursinya dan berkata keras.
Patih Iderkala Mulai hari ini siapkan prajurit pilihan dengan senjata yang lengkap. Setiap saat mereka harus siap diperintah menyerbu ke Bandarangin.
Demikianlah, Raja Singabarong bermaksud merebut hasil usaha keras Raja Kelanaswandana. Setelah mengadakan persiapan yang matang, Raja Singabarong
memerintahkan prajurit mata-mata untuk menyelidiki perjalanan yang akan ditempuh Raja Kelanaswandana dari Wengker menuju Kediri. Rencananya Raja
Singabarong akan menyerbu mereka di perjalanan dan merampas hasil usaha Raja Kelanaswandana untuk diserahkan sendiri kepada Dewi Sanggalangit.
Raja Kelanaswandana yang memerintah kerajaan Wengker berwajah tampan dan bertubuh gagah. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana. Namun ada
wataknya yang tidak baik, ia suka mencumbui anak laki-laki.
138
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
Pada suatu hari Raja Kelanaswandana memanggil semua pejabat kerajaan dan para pendeta. Ia berkata bahwa ia akan menghentikan kebiasaannya jika dapat
memperistri Dewi Sanggalangit dari Kediri. Karena mendapat dukungan seluruh rakyatnya, maka dalam tempo yang
tidak begitu lama Raja Kelanaswandana dapat menyiapkan permintaan Dewi Sanggalangit. Hanya binatang berkepala dua yang belum didapatnya. Patih
Pujanggeleng yang bekerja mati-matian mencarikan binatang itu akhirnya angkat tangan, menyatakan ketidaksanggupannya kepada Raja.
Tidak mengapa kata Raja Kelanaswandana. Soal binatang berkepala dua itu aku sendiri yang akan mencarinya. Sekarang tingkatkan kewaspadaan, aku
mencium gelagat kurang baik dari kerajaan tetangga. Jadi Raja Singabarong akan menggunakan cara licik untuk memperoleh
Dewi Sanggalangit. Kalau begitu kita hancurkan Kerajaan Lodaya. Siapkan bala tentara kita, kata Raja Kelanaswadana.
Sementara itu Raja Singabarong yang menunggu laporan dari prajurit mata- mata yang dikirim ke Bandarangin nampak gelisah. Ia segera memerintahkan
Patih Iderkala menyusul ke perbatasan. Sementara dia sendiri segera pergi ke tamansari untuk menemui si burung merak, karena pada saat itu kepalanya terasa
gatal sekali.
Hai burung merak Cepat patukilah kutu-kutu di kepalaku teriak Raja Singabarong dengan gemetaran menahan gatal.
Burung merak yang biasa melakukan tugasnya segera hinggap di bahu Raja Singabarong lalu mematuki kutu-kutu di kepala Raja Singabarong.
Patukan-patukan si burung merak terasa nikmat, asyik, bagaikan buaian sehingga Raja Singabarong terlena dan akhirnya tertidur. Ia sama sekali tak
mengetahui keadaan di luar istana. Karena tak ada prajurit yang berani melapor kepadanya. Memang sudah diperintahkan kepada prajurit bahwa jika ia sedang
berada di tamansari siapa pun tidak boleh menemui dan mengganggunya, jika perintah itu dilanggar maka pelakunya akan dihukum mati.
Ketika peperangan itu sudah merembet ke dalam istana dekat tamansari barulah Raja Singabarong terbangun karena mendengar suara ribut-ribut.
Sementara si burung merak masih terus bertengger mematuki kutu-kutu di kepalanya, jika dilihat sepintas dari depan Raja Singabarong seperti binatang
berkepala dua yaitu berkepala harimau dan burung merak.
Hai mengapa kalian ribut-ribut? teriak Raja Singabarong. Tak ada jawaban, kecuali berkelebatnya bayangan seseorang yang tak lain
adalah Raja Kelanaswandana. Raja Bandarangin itu tahu-tahu sudah berada di hadapan Raja Singabarong.
Raja Singabarong terkejut sekali. Hai Raja Kelanaswandana mau apa kau datang kemari?
139
Bekal Kepribadian
Jangan pura-pura bodoh sahut Raja Kelanaswandana. Bukankah kau hendak merampas usahaku dalam memenuhi persyaratan Dewi Sanggalangit
Untuk itu aku datang menghukummu berkata demikian Raja Kelanaswandana mengeluarkan kesaktiannya. Diarahkan ke bagian kepala Raja
Singabarong. Seketika kepala Singabarong berubah. Burung merak yang bertengger di bahunya tiba-tiba melekat jadi satu dengan kepalanya sehingga
Raja Singabarong berkepala dua.
Raja Singabarong marah bukan kepalang, ia mencabut kerisnya dan meloncat menyerang Raja Kelanaswandana. Namun Raja Kelanaswandana segera
mengayunkan cambuk saktinya bernama Samandiman. Cambuk itu dapat mengeluarkan hawa panas dan suaranya seperti halilintar.
Jhedhaaar begitu terkena cambuk Samandiman, tubuh Raja Singabarong terpental, menggelepar-gelepar di atas tanah. Seketika tubuhnya terasa lemah
dan anehnya tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi binatang aneh, berkepala dua yaitu kepala harimau dan merak. Ia tidak dapat berbicara dan akalnya telah hilang.
Raja Kelanaswandana segera memerintahkan prajurit Bandarangin untuk menangkap Singabarong dan membawanya ke negeri Bandarangin.
Beberapa hari kemudian Raja Kelanaswandana mengirim utusan yang memberitahukan Raja Kediri bahwa ia segera datang membawa persyaratan Dewi
Sanggalangit. Raja Kediri langsung memanggil Dewi Sanggalangit. Anakku apa kau benar-benar bersedia menjadi istri Raja Kelanaswandana?
Ayahanda apakah Raja Kelanaswandana sanggup memenuhi persyaratan hamba?
Tentu saja, dia akan datang dengan semua persyaratan yang kau ajukan. Masalahnya sekarang, tidakkah kau menyesal menjadi istri Raja
Kelanaswandana? Jika hal itu sudah jodoh hamba akan menerimanya. Siapa tahu kehadiran
hamba di sisinya akan merubah kebiasaan buruknya itu, tutur Dewi Sanggalangit.
Demikianlah, pada hari yang ditentukan datanglah rombongan Raja Kelanaswandana dengan kesenian Reog sebagai pengiring. Raja Kelanaswandana
datang dengan iringan seratus empat puluh ekor kuda kembar, dengan suara gamelan, gendang, dan terompet aneh yang menimbulkan perpaduan suara aneh,
merdu mendayu-dayu. Ditambah lagi dengan hadirnya seekor binatang berkepala dua yang menari-nari liar namun indah dan menarik hati. Semua orang yang
menonton bersorak kegirangan, tanpa terasa mereka ikut menari-nari dan berjingkrak-jingkrak kegirangan mengikuti suara musik.
Demikianlah, pada akhirnya Dewi Sanggalangit menjadi permaisuri Raja Kelanaswandana dan diboyong ke Bandarangin di Wengker. Wengker adalah
nama lain dari Ponorogo sehingga di kemudian hari kesenian Reog itu disebut Reog Ponorogo.
Sumber: Cerita Rakyat Nusantara, Djambatan
140
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
Untuk mengukur tingkat pemahaman hasil simakanmu, coba kamu ceritakan isi cerita rakyat di atas secara ringkas dengan bahasamu sendiri
Bentuk kelompok bersama dengan empat anggota.
Gurumu akan memutarkan VCD tentang cerita rakyat. Namun bila tidak ada, carilah buku atau teks cerita rakyat di perpustakaan sekolah atau
internet Bacakan di depan kelompok lain. Dengarkanlah dengan saksama, kemudian temukanlah hal-hal yang
menarik dari cerita rakyat tersebut disertai dengan alasan yang santun. 1. Kamu sudah mendengarkan pembacaan cerita rakyat Asal Mula Reog-Jawa
Timur. Coba kamu temukan hal-hal menarik dari hasil simakanmu
No.
1. 2.
3 4.
5.
Hal Menarik dari Cerita
Tema Pesanamanat cerita
Isi cerita Jalan cerita
Penokohan a. protagonis
b. antagonis c. tritagonis
Teknik perwatakan a. analitik
b. dramatik
Penjelasanmu
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kerjakan di buku tugasmu
2. Siapakah tokoh yang kamu sukai dan tidak kamu sukai? Berikan penjelasanmu secukupnya
1
2
1
141
Bekal Kepribadian
B. Memberi Pendapat terhadap Suatu Artikel
Video