com-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: Shutterstock
Tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang dibaca setelah sholat tahajud. Namun, Rasulullah SAW pernah mencontohkannya dalam rakaat sholat.
Rasulullah biasa membaca surat Surat Al-Baqarah ayat 284-286 pada rakaat pertama. Kemudian, pada rakaat kedua, beliau biasa membaca Surat Ali Imran ayat 18-19 dan 26-27.
Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa surat yang dianjurkan dibaca pada rakaat pertama adalah Al-Kafirun dan rakaat kedua adalah Al-Ikhlas. Hal ini disampaikan oleh Cepi Burhanudin dalam bukunya yang berjudul Fasholatan Lengkap.
Lantas, bagaimana sebenarnya ketentuan syarat dan rukun sholat tahajud? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Tata Cara dan Ketentuan Sholat Tahajud
Bicara soal surat yang dibaca setelah sholat tahajud, sebenarnya tidak ada nash khusus yang membahasnya. Oleh karena itu, umat Muslim boleh membaca surat apa saja yang dikehendakinya.
Ilustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter Stock
Namun dalam rakaat sholat, seorang Muslim bisa membaca surat lain yang sudah dihafal seperti Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Kafirun, dan lain-lain. Ini merupakan kemudahan bagi umat Muslim supaya ia bisa istiqomah menjalankan sholat tahajud.
Sebab, sholat tahajud merupakan amalan yang utama dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda dalam hadist riwayat Muslim, “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah qiyamul lail [sholat lail].”
Allah SWT pun berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 79 yang artinya, “Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Bagi Anda yang ingin menunaikan sholat tahajud, berikut penjelasan tentang bacaan niat dan tata cara sholat tahajud yang dikutip dari buku Panduan lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim [2012].
Sebelum melaksanakan sholat tahajud, umat Muslim dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu. Ini merupaka salah satu syarat sah yang harus ditunaikan.
Ilustrasi salat di tengah waktu kerja. Foto: Shutter Stock
Adapun bacaan niat sholat tahajud adalah sebagai berikut.
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’aalaa
Artinya, “Aku niat sholat tahajud 2 rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Setelah membaca niat, sholat tahajud bisa dikerjakan dengan jumlah rakaat yang tak terbatas. Bisa dikerjakan dalam 2, 4, 6, 8, 1o, ataupun 12 rakaat.
3. Membaca doa setelah sholat tahajud
Bacaan doa setelah sholat tahajud sangat utama bagi seorang Muslim. Sebab, doa ini berisi lantunan permohonan kepada Allah SWT atas segala harapan dan ampunan.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya, "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."