Tata cara memandikan jenazah yang baik

tirto.id - Niat dan cara memandikan jenazah perlu umat Islam ketahui, sebab ada 4 kewajiban bagi mereka ketika seorang muslim meninggal, yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkannya.

Kewajiban kepada jenazah ini bersifat wajib kifayah, yaitu bersifat gugur apabila sudah dikerjakan sebagian umat Islam.

Ada dua jenis cara memandikan jenazah. Pertama, memandikan jenazah cukup dengan memenuhi makna mandi dan kewajiban kepada mayat. Cara kedua, adalah memandikan jenazah dengan sempurna sesuai sunah.

Pada prosesi memandikan jenazah terdapat syarat-syarat wajib, seperti mayat harus umat Islam. Di samping itu, ada adab-abad dalam memandikan jenazah sesuai tuntunan.

Cara Memandikan Jenazah

Dikutip dari laman NU Online oleh Yazid Muttaqin [2018], para ulama menyebutkan ada dua cara untuk memandikan jenazah.

Pertama, memandikan jenazah cukup dengan memenuhi makna mandi dan kewajiban kepada mayat.

Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlmari dalam kitabnya Safinatun Najah [2009], Menuturkan “Paling sedikit memandikan mayit adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badan."

Cara kedua adalah memandikan jenazah dengan sempurna sesuai sunah. Dikutip dari Syekh Salim dalam kitab yang sama,

“Dan sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua pantatnya, menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudlukannya, menggosok badannya dengan daun bidara, dan mengguyunya dengan air sebanyak tiga kali."

Hukum Memandikan Jenazah

Ketika seseorang muslim meninggal, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan. Dimulai dari menyiapkan, memandikan, mengkafani, mensholatkan hingga menguburkan.

Dikutip dari tulisan Prof Marzuki M.Ag berjudul “Perawatan Jenazah", merawat jenazah adalah kewajiban umat Islam yang masuk hukum wajib kifayah. Kewajiban ini bersifat gugur apabila sudah dikerjakan sebagian umat Islam.

Syarat-syarat Wajib Memandikan Jenazah

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI [2014:38], syarat-syarat wajib memandikan jenazah sebagai berikut :

  • Jenazah adalah orang Islam
  • Didapati tubuhnya walau sedikit.
  • Bukan mati syahid [mati dalam berjihad di jalan Allah]

Tata Cara Memandikan Jenazah

Tata cara memandikan jenazah pada umat Islam sebagai berikut :

  1. Pada tempat tertutup, supaya tidak dilihat banyak orang selain yang memandikan dan mengurus.
  2. Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti dipan atau meja.
  3. Dipakaikan kain basah supaya aurat tidak terbuka.
  4. Mayat disandarkan, setelah itu diusap perutnya dan ditekan pelan supaya semua kotoran keluar. Kemudian, dibersihkan dengan tangan kirinya dan dianjurkan memakai sarung tangan. Gunakan wewangian untuk mengurangi bau kotoran mayat.
  5. Ganti sarung tangan berbeda untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
  6. Bersihkan semua kotoran dan najis.
  7. Mewudhukan dan membasuh seluruh badannya.
  8. Air untuk memandikan sebaiknya dingin. Gunakan air hangat apabila udara sangat dingin dan terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.

Adab Memandikan Jenazah

Dikutip dari laman Ponpes Al Hasanah Bengkulu [2021], Ada beberapa adab yang diperhatikan ketika memandikan mayat, yakni sebagai berikut:

1. Memandikan jenazah di tempat yang terlindungi

Memilih tempat yang terlindungi supaya terhindar dari pandangan orang lain. Menjaga aurat mayat dari yang bukan mahromnya.

2. Memandikan jenazah oleh orang yang memenuhi syarat

Syarat umum untuk memandikan jenazah yaitu muslim, berakal, sholeh, amanah, dan mengetahui adab serta tata caranya.

Apabila jenazah laki-laki hendaknya yang memandikan laki-laki. Perempuan tidak boleh kecuali istri dan mahrom. Begitupun jenazah perempuan, yang diperbolehkan suami dan mahrom.

Apabila mayat anak-anak, perempuan atau laki-laki boleh dimandikan oleh lelaki maupun perempuan.

3. Memandikan jenazah dengan menutup aurat.

Aurat mayat saat dimandikan harus tertutup. Penutup dapat menggunakan kain yang disiapkan sebelum prosesi memandikan. Kain digunakan untuk menghindari orang lain melihat aurat mayat.

4. Memandikan jenazah dengan lembut

Memandikan jenazah harus lemah lembut, karena Islam menghargai manusia termasuk mayat. Apabila jenazah mulai kaku, diperbolehkan untuk melemaskan sendi-sendi dengan menekuk dua atau tiga kali secara lembut.

5. Membersihkan najis dan kotorannya

Lakukan istinja pada jenazah, dengan mendudukkan dan menekan perut dengan lembut bersama aliran air. Bagian lain yang dibersihkan adalah mulut, gigi, rambut dan jenggot.

6. Merapikan jenazah setelah dimandikan

Setelah jenazah dimandikan, sebaiknya dirapikan seperti menyisir, mengepang rambut dan memotong kuku [jika Panjang].

7. Menutup aib jenazah

Orang yang memandikan sebaiknya amanah, yaitu menjaga dan menutup aurat pada saat dimandikan.

Niat Memandikan Jenazah dan Doa Mewudhukannya

Berikut ini bacaan niat untuk memandikan jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, dan doa mewdhukannya.

1. Niat Memandikan Jenazah

Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذَاالْمَيِّتِ للهِ تَعَالَى

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat [laki-laki] ini karena Allah Ta'ala."

Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذِهِ الْمَيِّتَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat [perempuan] ini karena Allah Ta'ala."

2. Bacaan niat mewudhukan jenazah.

Lafal untuk mewudhukan jenazah lelaki :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهَذَاالْمَيِّتِ للهِ تَعَالَى

“aku berniat mewudhukan jenazah [lelaki] ini karena Allah SWT"

Lafal untuk mewudhukan jenazah perempuan :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ للهِ تَعَالَى

“aku berniat mewudhukan jenazah [perempuan] ini karena Allah SWT"

Baca juga:

  • Tata Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki dan Perempuan dalam Islam
  • Tata Cara Memandikan & Shalat Jenazah Corona Sesuai Fatwa MUI

Baca juga artikel terkait TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
[tirto.id - sym/tha]


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ilustrasi jenazah. Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

Dalam memandikan jenazah, rupanya ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan. Namun, sebelum masuk ke pembahasan, sebenarnya dalam kehidupan sebagai manusia yang namanya kematian tentu akan selalu mengikuti. Ini sudah menjadi hal mutlak yang akan dialami semua manusia yang hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari kematian dan setiap manusia pasti akan menemukan ajalnya.

Roda kehidupan manusia perihal kelahiran dan kematian adalah dua hal yang diketahui dan disadari. Namun, jika kelahiran manusia akan disambut dengan suka cita, beda hal dengan kematian yang akan meninggalkan kesedihan bagi yang ditinggalkan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Luqman ayat 34 yang artinya:

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui [dengan pasti] apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dalam Islam, seorang Muslim memiliki empat kewajiban terhadap jenazah. Yakni, memandikan, mengkafani, menyalati, dan menguburkan. Ini termasuk syarat wajib mengurusi jenazah yang hukumnya fardhu kifayah. Di mana, jika sudah ada seorang yang memandikan jenazah, maka kewajiban bagi Muslim lainnya telah gugur atau tidak diwajibkan memandikan jenzah. Ini juga berlaku pada tiga syarat lainnya.

Kewajiban yang pertama adalah memandikan jenzah. Untuk melakukannya, tidak bisa secara sembarangan. Sebab, ada tata cara dan aturan dalam proses tersebut.

Nah, dilansir dari berbagai sumber pada Selasa [15/9/2020], berikut beberapa adab dan tata cara memandikan jenazah.

Jenazah yang wajib dimandikan

1. Seorang Muslim atau Muslimah

3. Kematian bukan karena mati syahid,

4. Bukan bayi yang meninggal karena keguguran

Jenazah yang tidak wajib dimandikan

1. Mereka yang meninggal dalam mati syahid

2. Bayi yang meninggal karena keguguran

Orang yang memandikan jenazah

Dalam hal memandikan jenazah, ada sebaiknya kamu mengetahui lebih dulu siapa yang akan memandikan jenazah tersebut. Lebih diutamakan, ini dilakukan dari kalangan keluarga.

Jika jenazah laki-laki, maka yang wajib memandikannya pun laki-laki. Begitupun jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan. Kecuali jenazah tersebut adalah suami terhadap istrinya, atau sebaliknya. Maka wajib untuk menjaga aurat meski sudah meninggal dunia.

Bagaimana jika jenazah tersebut masih kecil? Nah, untuk jenazah berusia di bawah 7 tahun, maka boleh dimandikan oleh laki-laki atau pun perempuan.

Tapi, ingat ya, memandikan jenzah harus dilakukan oleh orang yang paham fikih.

Sebelum memandikan jenazah, kamu juga perlu tahu peralatan apa saja yang harus dipersiapkan.

1. Tempat untuk memandikan jenazah pada ruang tertutup,

3. Sabun, air kapur barus, dan wangi-wangian,

4. Sarung tangan untuk memandikan,

5. Potongan atau gulungan kain kecil-kecil,

6. Kain basahan, handuk, dan lain-lain.

Cara memandikan jenazah beserta doanya

Niat memandikan jenazah laki-laki

نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذَاالْمَيِّتِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat memandikan untuk memenunhi kewajiban dari mayit [laki-laki] ini karena Allah Ta'ala.

Niat memandikan jenazah perempuan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ اَدَاءً عَنْ هذِهِ الْمَيِّتَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit [perempuan] ini karena Allah Ta'ala.

2. Letakkan kepala jenazah lebih tinggi,

3. Pakai sarung tangan sebelum memandikan,

4. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basah agar auratnya tidaj terlihat,

5. Bersihkan gigi, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiak, celak jari dan tangan, serta rambut,

6. Angkat kepala jenazah sampai setengah duduk, kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua,

7. Siram seluruh tubuh jenazah diikuti dengan membaca niat memandikan jenazah,

8. Bersihkan qubul [kemaluan depan] dan dubur [kemaluan belakang] jenazah,

9. Siram atau basuh jenazah, mulai dari anggota tubuh bagian kepala hingga ujung kaki sebelah kanan, lalu pindah ke sebelah kiri,

10. Basuh jenazah dengan menuangkan air besih ke tubuh dan gosok perlahan menggunakan handuk halus,

11. Siram dengan air kapur barus,

12. Jenazah diwudukan, seperti sebelum salat tanpa memasukkan air ke hidung dan mulut,

13. Menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air daun bidara atau sampo,

15. Keringkan tubuh menggunakan handuk kering.

Nah, itulah beberapa adab dan tata cara yang harus diperhatikan saat memandikan jenazah.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề