Tegangan listrik di Jepang

Yuk Kenali Jenis & cara Memakai Colokan Listrik di Jepang

Jangan meremehkan sekecil apa pun kebutuhan saat akan berlibur. Pastikan semua aman, semua sudah siap dan semua sudah disediakan. Termasuk ketika Anda akan berlibur ke Jepang. Pastikan cari tahu lebih dulu mengenai kebutuhan-kebutuhan mendasar.

Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut antara lain pakaian yang harus disesuaikan dengan musim, makanan halal bagi yang Muslim dan obat-obatan pribadi. Selain itu, ada satu hal yang harus Anda cari tahu informasinya yaitu colokan listrik di Jepang.

Kebutuhan terhadap listrik kerap dilupakan saat jalan-jalan. Padahal saat liburan, Anda membutuhkan kamera atau handphone untuk mengabadikan moment dan kebahagiaan bersama teman atau keluarga. Sementara perangkat-perangkat elektronik tersebut tentu perlu diisi daya, bukan? Kecuali alat elektronik Anda menggunakan baterai sekali pakai.

Bayangkan jika kamera atau handphone Anda kehabisan daya saat berada di tempat yang asyik. Rasanya pasti menyesal karena tidak bisa mengabadikannya. Oleh karena itu, penting pula untuk mencari tahu informasi mengenai colokan listrik yang berlaku di negara tujuan.

Nah! Jika Anda berencana untuk berlibur ke Jepang, informasi mengenai hal-hal menyangkut listrik di negara mereka wajib diketahui. Tentu saja tujuannya untuk membuat liburan semakin nyaman dan menyenangkan.

Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang banyak difavoritkan warga Indonesia sebagai tujuan liburan. Akhir tahun 2019 lalu, tepatnya di bulan Oktober, angka wisatawan Indonesia yang berlibur ke Jepang mencapai 34.100 orang.

Angka tersebut cukup menggambarkan betapa antusiasnya warga Indonesia mengunjungi Jepang. Akan tetapi kira-kira berapa persen yang peduli dan ngeuh dengan colokan listrik di Jepang? Perlu diketahui di awal bahwa setiap negara punya sistem kelistrikan yang berbeda. Soket atau colokan listriknya pun otomatis berbeda.

Untuk tahu mengenai hal itu lebih lanjut, mari simak uraian di bawah ini! Anda cukup membacanya sampai selesai.

Colokan Listrik di Jepang dan Indonesia Ternyata Berbeda Loh! Begini Perbedaannya

Sering tidak, terpikirkan bahwa di dunia ini memiliki banyak sekali perbedaan. Bahkan sampai hal sederhana seperti colokan listrik saja, berbeda-beda di setiap negara. Sebagai contoh colokan listrik di Jepang ternyata berbeda dengan colokan listrik yang biasa digunakan di Indonesia. Tentu ini menjadi informasi baru yang cukup penting.

Mengapa hal ini menjadi informasi penting? Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara favorit yang paling sering dikunjungi turis dari Indonesia. Jadi, sebelum bepergian ke Jepang ada baiknya untuk mengetahui perbedaan mendasar. Salah satunya seperti colokan listrik di Jepang, yang tentunya memiliki peran vital terhadap kegiatan liburan disana.

Daftar Isi

  1. Jenis Colokan Listrik di Jepang
  2. Jangan Lupa Membawa Universal Adaptor
  3. Adanya Perbedaan Voltase Jepang dan Indonesia
  4. Cara Mengakali Perbedaan dengan di Indonesia

Perbedaan Steker Jepang dan Steker Indonesia

Seperti yang kita lihat di atas, ini adalah jenis steker Indonesia. Steker Indonesia merupakan steker tipe E dan F. Ciri utamanya berbentuk bulat di bagian ujung dan terdiri dari dua colokan. Sementara itu, steker Jepang merupakan tipe A yang terdiri dari dua colokan dengan bentuk yang pipih. Selain tipe A, Jepang juga memakai colokan tipe B dengan tiga colokan.

Dengan adanya perbedaantipe colokan ini,kamu tidak bisa memakai steker Indonesia di Jepang. Kecuali, kamu memakaiplug conversion yaitu universal travel adaptor. Satu universal travel adaptor bisa dipakai untuk pelbagai jenis tipe colokan, seperti tipe A, tipe B, dan tipe E. So, sebelum berangkat ke Jepang, pastikan untuk membeli universal travel adaptor dulu, ya. Jika kamu mencari di online shop, banyak sekali universal travel adaptoryang bisa kamu pilih dengan harga dan desain yang berbeda-beda.

Mengatasi Perbedaan Voltase Jepang dan Indonesia

Image credit: Conrad H. McGregor – Taken with full permission from Electricity around the world, Public Domain, Link

Jika masalah steker dapat diatasi dengan universal travel adaptor, lalu bagaimana dengan perbedaan voltase? Banyak orang salah kaprah mengartikan bahwa universal travel adaptorjuga dapat mengkonversi voltase. Padahal, universal travel adaptorhanya untuk mengkonversi colokan saja, voltasenya sama sekali nggak berubah. Oleh karena itu, gadget ataupun barang elektronik dari Indonesia belum tentu bisa kita pakai di Jepang. Solusinya, kamu bisa membelivoltage converter 100 v.

Pada umumnya, barang-barang elektronik dan gadget didesain dengan dua jenis voltase. Yakni, didesain untuk lokal sesuai voltase negara masing-masing atau single voltage dan ada yang memakai standar voltase internasional yang disebut dengan dual voltage. Jika barang elektronik atau gadgetmemiliki standar voltase Indonesia yaitu 220-240 V, kamu membutuhkan voltage converter.

Namun, kalau barang elektronik dan gadgetsudah dual voltage, kamu tidak perlu memakai voltage converter.Biasanya, handphone dan laptop sudah didesain dual voltage sehingga bisa dipakai di Jepang tanpa voltage converter, tetapi tetap membutuhkan universal travel adaptor.

Artikel terkait:

Selain voltase, kamu juga perlu memperhatikan soal frekuensinya. Negara Jepang memiliki dua frekuensi tergantung dari kawasannya. Sebagai contoh, kawasan Yokohama, Tokyo, Tohoku, Hokkaido memiliki frekuensi 50 Hz. Sementara itu, frekuensi area barat Jepang, seperti Osaka, Kyushu, Kyoto, Shikoku, Nagoya, dan Hiroshima frekuensinya 60 Hz. Jika kita memaksakan untuk memakai gadget atau barang elektronik dengan frekuensi 50 Hz di frekuensi 60 Hz, adaptor akan cepat panas.

Lalu, Bagaimana Cara Mengecek Voltase Gadget?

Cek pada power adaptordan cari informasi tentang voltase dan frekuensi. Jika tertulis 100-240 V 50-60 Hz berarti dual voltage dan bisa bisa dipakai di mana saja tanpa voltage converter.Lalu, bagaimana jika hanya tertulis satu voltase saja, misalnya 240 V? Tandanya, barang tersebut merupakan single voltagedan hanya dapat dipakai dengan voltase yang sesuai. Barang dengan single voltage’ini dapat dipakai di negara dengan voltase yang berbeda jika kamu memiliki voltage converter. So, selalu perhatikan detail informasi pada adaptor agar gadgetatau barang elektronik yang kamu bawa bisa digunakan di Jepang.

Photo cover:StockSnap/Pixabay

Senang dengan tips ini?
Bagikan dengan teman dan travel buddies Anda dengan menggunakan tombol social media share dibawah ini!

Daftar isi

  • 1 Sumber rujukan utama– IEC World Plugs
  • 2 Tegangan
  • 3 Colokan
    • 3.1 Panduan identifikasi
  • 4 Tabel induk tegangan, frekuensi, dan colokan
  • 5 Referensi
  • 6 Pranala luar

Sumber rujukan utama– IEC World PlugsSunting

International Electrotechnical Commission menerbitkan sebuah situs web mikro World Plugs[1] yang menyediakan sumber utama untuk halaman ini, kecuali di mana sumber-sumber lain yang ditunjukkan. World Plugs mencakup beberapa sejarah, deskripsi dari jenis steker, dan daftar negara-negara yang memberikan jenis yang digunakan dan tegangan listrik dan frekuensi.

Meskipun berguna untuk referensi cepat, terutama untuk wisatawan, IEC World Plugs tidak dapat dianggap sebagai benar-benar akurat, seperti yang digambarkan oleh contoh-contoh di bagian colokan di bawah ini, dan kesalahan mungkin ada, seperti Indonesia yang terdaftar sebagai menggunakan 220 V dan 110 V ketika Standar SPLN 1[2] dengan jelas menyatakan tegangan 230 V, dan situs resmi perjalanan mengatakan "pasokan listrik adalah 220 volt di semua daerah."[3]

TeganganSunting

Tegangan dalam artikel ini adalah tegangan suplai nominal fase tunggal, atau tegangan fase terbelah. Beban-beban industri dan tiga fase mungkin memiliki tegangan lain.

Semua tegangan merupakan tegangan root mean square; puncak tegangan AC lebih besar dengan faktor √2, dan tegangan puncak-ke-puncak yang lebih besar dengan faktor 2√2.

Video liên quan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề