Teknik pencarian Google yang dapat digunakan untuk mencari konten yang tidak berhubungan dengan kata

Sobat Pintar pernah bertanya ke Google apa saja tips mencari di Google? Eits. Jangan melotot dulu. Hari gini apa sih yang enggak kita tanyakan ke Google? Mulai dari cara belajar sampai cara menyontek, semua kita tanyakan ke Google. [Ehm... nomor ponsel doi juga nanya ke Google?]

Biar pencarianmu semakin tajam, setajam... rautan pensil, sebenarnya ada beberapa teknik pencarian di Google yang wajib diketahui. Mau tahu bagaimana cara menggunakan mesin pencari ini agar hasilnya spesifik, enggak melantur ke mana-mana? Nah, pengaturan yang digunakan untuk meningkatkan hasil pencarian yang lebih spesifik adalah?

1. Tanda Hubung [-]


Photo bySHVETS productionon Pexels

Sobat Pintar pasti sudah cukup sering menggunakan tanda hubung [hypen]. Kita menggunakannya pada pengulangan kata, seperti kupu-kupu atau sayur-mayur. Namun khusus pada salah satu tips Google ini, tanda hubung digunakan untuk mengecualikan pencarian kita.

Misalnya, Sobat Pintar mencari rekomendasi aplikasi untuk belajar secara mandiri. Tetapi, Sobat tidak ingin mendapatkan rekomendasi aplikasi belajar untuk tingkat SMA. Maka, cara menggunakan Google search adalah dengan mengetikkan: aplikasi belajar –SMA.

2. Tanda Kutip [" "]


Photo byMike van Schoonderwalt on Pexels

Tanda kutip, seperti yang kita pelajari di kelas Bahasa Indonesia, digunakan untuk menuliskan kalimat langsung. Misalnya, oma bertanya "Di mana adikmu?"

Beda lagi dengan Google, Sobat. Tanda kutip merupakan trik pencarian Google yang dapat memberi kita hasil pencarian berupa frasa dengan urutan kata yang sama persis seperti yang kita tuliskan. Misalnya, Sobat ingin membaca salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono. Saking banyaknya puisi beliau, cara search di Google harus disempitkan.

Gunakan saja urutan kata yang Sobat ingat dalam tanda kutip. Cara searching Google adalah dengan mengetik "pada suatu hari" untuk memunculkan puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Pada Suatu Hari Nanti.

3. Tipe File


Photo byMikeon Pexels

Bagaimana cara mencari PDF di Google? At one point, pertanyaan ini pasti pernah nyantol di kepala.

Jika Sobat Pintar mencari suatu informasi dalam satu jenis file tertentu saja, seperti PDF, jangan keburu panik duluan. Gampang kok, cara menggunakan mesin pencari Google-nya. Setelah mengetikkan informasi yang dicari, tambahkan saja kata filetype: diikuti dengan jenis file yang diinginkan. Misalnya, ketik membuat akuarium filetype:pdf jika Sobat Pintar ingin mendapatkan informasi tentang pembuatan akuarium.

4. Pencarian di Situs Tertentu


Photo by Igor Miske on Unsplash

Ada nggak sih, Sobat Pintar yang die hard fan-nya idol tertentu? Kalau begitu, ada nggak, Sobat Pintar yang die hard fan-nya situs tertentu? 'Enggak bisanya' mengakses situs lain udah kayak enggak bisanya berpaling ke idol lain, gitu. Hayo, ada nggak?

Nah, kalau enggak mau direcokin dengan hasil pencarian Google dari situs atau web lain, ada triknya nih, Sobat. Cara mencari kata di web tertentu adalah dengan mengetikkan site: diikuti dengan situs favoritmu itu. Misalnya, untuk mencari cara belajar di Aku Pintar, ketik cara belajar site:akupintar.id.

5. Waktu di Tempat Lain


Photo byTara Winsteadon Pexels

Long distance relationship, entah dengan orang tua atau doi, selalu penuh tantangan. Tak mudah menjalin komunikasi dengan jam istirahat dan jam sibuk yang berbeda. Kalau ada hal-hal mendadak yang harus segera dibicarakan, bagaimana, dong? Tanya Google dulu, jam berapa di tempat lain itu.

Caranya gimana? Gampang, Sobat Pintar bisa menggunakan kata time atau waktu diikuti dengan nama negara atau kota. Cara menggunakan Google search untuk trik ini adalah dengan mengetik time Paris atau waktu Australia. Udah deh, Sobat tahu jam berapa di sana.

6. Gunakan Kata Kunci


Photo byFirmbee on Pixabay

Trik ini pasti tak asing lagi buatmu. Teknik pencarian di Google memang sederhana, berbeda dengan cara kita bertanya pada orang lain. Misalnya, Sobat Pintar disuruh membeli whipping cream untuk pertama kalinya. Alternatif pertama, Sobat bertanya di mana toko kue yang menjual whipping cream. Jika bertanya pada lima orang saja, Sobat Pintar akan mendapatkan lima jawaban yang berbeda – mereka mungkin akan mengarahkanmu ke toko langganannya masing-masing.

Alternatif kedua, Sobat bertanya ke Google. Eits, jangan bertanya seperti ke lima orang tadi, "Di mana toko kue yang menjual whipping cream?" Tetapi, gunakan kata kunci, seperti toko kue terdekat atau toko kue termurah atau toko kue terlengkap. Kata kunci Google membuat pencarianmu lebih efisien dan spesifik, sesuai dengan keinginanmu sendiri. Bagi orang lain, toko kue yang terlengkap mungkin lebih penting. Tapi dengan cara search Google, Sobat bisa mendapatkan referensi toko kue terdekat yang lebih cocok dengan jiwa magermu.

Dari keenam tips mencari di Google di atas, mana saja yang sudah Sobat ketahui? Dan trik pencarian Google mana yang masih baru dan bakal dicoba?

Google Penelusuran adalah mesin telusur yang sepenuhnya otomatis, yang menggunakan software bernama web crawler untuk menjelajahi web secara rutin guna menemukan halaman yang akan ditambahkan ke indeks. Faktanya, sebagian besar halaman yang tercantum dalam hasil penelusuran kami tidak dikirimkan secara manual untuk dicantumkan, tetapi ditemukan dan ditambahkan secara otomatis saat web crawler mengeksplor web tersebut. Dokumen ini menjelaskan tahap cara kerja Penelusuran dalam konteks situs Anda. Memiliki pengetahuan dasar ini dapat membantu Anda memperbaiki masalah crawling, membuat halaman Anda diindeks, serta mempelajari cara mengoptimalkan tampilan situs Anda di Google Penelusuran.

Mencari informasi yang tidak terlalu teknis? Lihat situs kami terkait Cara Kerja Penelusuran, yang menjelaskan cara kerja Penelusuran dari perspektif penelusur.

Beberapa catatan sebelum memulai

Sebelum membahas detail cara kerja Penelusuran, penting untuk diperhatikan bahwa Google tidak menerima pembayaran untuk meng-crawl situs tertentu lebih sering, atau memberinya peringkat lebih tinggi. Jika Anda mendapatkan informasi sebaliknya, artinya informasi tersebut tidak benar.

Google tidak menjamin bahwa halaman Anda akan di-crawl, diindeks, atau ditayangkan, meskipun halaman tersebut mengikuti kebijakan dan panduan Google untuk pemilik situs.

Memperkenalkan tiga tahap Google Penelusuran

Google Penelusuran bekerja dalam tiga tahap dan tidak semua halaman berhasil melewati setiap tahap:

  1. Crawling: Google mendownload teks, gambar, dan video dari halaman yang ditemukan di internet dengan program otomatis yang disebut crawler.
  2. Pengindeksan: Google menganalisis file video, gambar, dan teks di halaman, serta menyimpan informasi tersebut di indeks Google, yang merupakan database berukuran besar.
  3. Penayangan hasil penelusuran: Saat pengguna melakukan penelusuran di Google, Google akan menampilkan informasi yang relevan dengan kueri pengguna.

Crawling

Tahap pertama adalah mencari tahu halaman apa yang ada di web. Tidak ada registry pusat untuk semua halaman web, sehingga Google harus terus-menerus mencari halaman baru dan halaman yang diperbarui, serta menambahkan halaman tersebut ke daftar halaman yang dikenal. Proses ini disebut "Penemuan URL". Beberapa halaman sudah dikenal karena telah dikunjungi Google. Halaman lain akan ditemukan saat Google mengikuti link dari halaman yang dikenal ke halaman baru: misalnya, halaman hub, seperti halaman kategori, menautkan ke postingan blog baru. Selain itu, halaman lain akan ditemukan saat Anda mengirimkan daftar halaman [peta situs] untuk di-crawl oleh Google.

Setelah menemukan URL halaman, Google mungkin mengunjungi [atau "meng-crawl"] halaman untuk mencari tahu apa yang ada di halaman tersebut. Kami menggunakan banyak sekali komputer untuk meng-crawl miliaran halaman di web. Program yang melakukan pengambilan ini disebut Googlebot [juga dikenal sebagai robot, bot, atau spider]. Googlebot menggunakan proses algoritme untuk menentukan situs mana yang akan di-crawl, seberapa sering, dan berapa banyak halaman yang diambil dari setiap situs. Crawler Google juga diprogram sedemikian rupa sehingga crawler tersebut mencoba untuk tidak meng-crawl situs terlalu cepat agar tidak membebaninya. Mekanisme ini didasarkan pada respons situs [misalnya, error HTTP 500 berarti "perlambat"] dan setelan di Search Console.

Namun, Googlebot tidak meng-crawl semua halaman yang ditemukannya. Beberapa halaman mungkin tidak diizinkan untuk di-crawl oleh pemilik situs, halaman lain mungkin tidak dapat diakses tanpa login ke situs, dan halaman lain mungkin merupakan duplikat di halaman yang telah di-crawl sebelumnya. Misalnya, banyak situs yang dapat diakses melalui versi nama domain www [www.example.com] dan non-www [example.com], meskipun konten tersebut identik di kedua versi ini.

Selama crawling, Google merender halaman dan menjalankan semua JavaScript yang ditemukannya menggunakan Chrome versi terbaru, mirip dengan cara browser merender halaman yang Anda kunjungi. Rendering itu penting karena situs sering kali mengandalkan JavaScript untuk menyajikan konten ke halaman, dan tanpa rendering, Google mungkin tidak akan melihat konten tersebut.

Crawling bergantung pada apakah crawler Google dapat mengakses situs. Beberapa masalah umum Googlebot saat mengakses situs meliputi:

Pengindeksan

Setelah halaman di-crawl, Google akan mencoba memahami apa yang ada di halaman tersebut. Tahap ini disebut pengindeksan, yang mencakup pemrosesan serta analisis konten tekstual serta tag & atribut konten utama, seperti elemen dan atribut alt, gambar, video, dan lainnya.

Selama proses pengindeksan, Google menentukan apakah suatu halaman merupakan duplikat halaman lain di internet atau kanonis. Kanonis adalah halaman yang dapat ditampilkan di hasil penelusuran. Untuk memilih kanonis, pertama kami mengelompokkan halaman yang kami temukan di internet yang memiliki konten serupa, lalu kami memilih halaman yang paling mewakili grup. Halaman lain dalam grup adalah versi alternatif yang dapat ditayangkan dalam konteks yang berbeda, seperti apakah pengguna melakukan penelusuran dari perangkat seluler atau mencari halaman yang sangat spesifik dari cluster tersebut.

Google juga mengumpulkan sinyal tentang halaman kanonis dan kontennya, yang dapat digunakan di tahap berikutnya, yaitu menayangkan halaman di hasil penelusuran. Beberapa sinyal tersebut menyertakan bahasa halaman, negara asal konten, kegunaan halaman, dan sebagainya.

Informasi yang dikumpulkan tentang halaman kanonis dan cluster-nya dapat disimpan di indeks Google, yaitu database berukuran besar yang dihosting di ribuan komputer. Pengindeksan tidak dijamin; tidak setiap halaman yang diproses oleh Google akan diindeks.

Pengindeksan juga bergantung pada konten halaman dan metadatanya. Beberapa masalah umum pengindeksan dapat mencakup:

Penayangan hasil penelusuran

Google tidak menerima pembayaran untuk memberi peringkat halaman lebih tinggi, dan pemberian peringkat dilakukan secara terprogram.

Saat pengguna memasukkan kueri, mesin kami menelusuri indeks untuk mencari halaman yang cocok dan menampilkan hasil yang kami yakini berkualitas tinggi dan paling relevan bagi pengguna. Relevansi ditentukan oleh ratusan faktor, yang dapat mencakup informasi seperti lokasi, bahasa, dan perangkat pengguna [desktop atau ponsel]. Misalnya, hasil penelusuran "bengkel reparasi sepeda" bagi pengguna di Bandung akan berbeda dengan hasil penelusuran bagi pengguna di Bangkok.

Search Console mungkin memberi tahu Anda bahwa halaman diindeks, tetapi Anda tidak melihatnya di hasil penelusuran. Hal ini dapat terjadi karena:

Meskipun panduan ini menjelaskan cara kerja Penelusuran, kami selalu berupaya meningkatkan kualitas algoritme kami. Anda dapat memantau perubahan ini dengan mengikuti blog Pusat Google Penelusuran.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề