Tujuan penari menggunakan pola lantai agar setiap gerakan penari terlihat

Ilustrasi varian pola lantai, sumber gambar: //www.pexels.com/

Ada banyak aspek yang dibutuhkan dalam melakukan tarian, baik tari tradisional maupun tari modern. Salah satu elemen penting yang perlu diterapkan yaitu variasi pola lantai. Varian pola lantai diperlukan agar tarian lebih terlihat indah.

Pola lantai merupakan jalur garis yang dijadikan sebagai acuan untuk dilewati para penari saat berada dipangung. Pola lantai merupakan suatu pola yang dibentuk untuk memudahkan penari dalam bergerak, berpindah, ataupun bergeser ke berbagai posisi di atas panggung.

Pola atau garis yang dimaksud yaitu pola garis maya yang dibuat oleh penari saat melakukan gerakan tari. Pola ini akan mempermudah penari dalam menyampaikan makna keindahan melalui setiap gerakan yang ditampilkan.

Fungsi pola lantai yatu agar para penari dapat menata gerakan tari. Sehingga lebih kompak dan selaras. Pola lantai dibangun untuk memperelok pertunjukan seni tari. Dengan begitu, maka pembuatan pola lantai perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti variasi pola lantai, makna pola lantai, jumlah penari, koreografi, dan tempat pertunjukan.

Ada beberapa tujuan dibentuknya pola lantai, yaitu:

  • Untuk membuat penari tidak bertabrakan dengan penari lainnya, sehingga letaknya sinkron atau sesuai.

  • Untuk membedakan gerakan antar seni tari satu dengan yang lainnya.

  • Membuat sebuah tarian tampil menarik Membuat penari bisa tampil atau terlihat secara keseluruhan oleh penonton.

  • Penari dapat menguasai panggung

Ilustrasi varian pola lantai, sumber gambar: //www.pexels.com/

Mengutip buku 99% Sukses Menghadapi Ulanga Harian SD/MI Kelas 6 [2018], variasi pola lantai dibuat oleh koreografer atau penata tari. Seperti yang telah disebutkan di atas, varian pola lantai diperlukan agar tarian terlihat indah. Adapun variasi pola lantai yaitu sebagai berikut:

  • Pola lantai horizontal: mendatar ke samping, ke kanan atau ke kiri.

  • Pola lantai vertikal: maju-mundur.

  • Pola lantai melingkat: melingkat atau setengah lingkaran.

  • Pola lantai diagonal: serong menyudut ke kiri atau ke kanan.

Variasi pola lantai diperlukan agar tarian yang ditampilkan dapat “lebih hidup” dan menguasai suasana panggung. Dengan memperhatikan pembuatan variasi pola lantai, maka performa para penari dapat ditampilkan secara optimal.

Pola lantai merupakan modal utama seorang penari untuk dapat menampilkan tarian yang menarik, indah, dan kompak. Pola lantai dijadikan patokan atau tolak ukur penari dalam bergerak agar tidak bertabrakan dengan penari lainnya.

Pengertian dan Fungsi Pola Lantai

Pola lantai adalah garis-garis di lantai atau garis imajiner yang dilalui penari ketika melakukan gerak tari. Pola tersebut dibentuk sebagai aturan mereka dalam berpindah, bergerak, atau bergeser ketika menampilkan tarian.

Meskipun sebagian besar pola lantai dilakukan untuk tari berkelompok, pola lantai dapat dilakukan oleh penari tunggal. Intinya, pola lantai berfungsi menata gerakan tarian, membentuk komposisi dan kekompakan agar tarian yang disajikan tampak lebih indah dan penuh persiapan.

Pola lantai memudahkan penari dalam melakukan perpindahan gerak. Dengan begitu, tiap penari tidak perlu ragu dan khawatir mengganggu atau bertabrakan dengan area penari lainnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pola lantai berguna untuk menjaga setiap penari agar tidak bertabrakan, membantu menentukan gerakan selanjutnya, membuat penari lebih energik, kompak, dan menonjolkan ciri khas suatu tarian tertentu. Selain itu, pola lantai dapat memperkuat atau memperjelas gerakan dan peranan tertentu, memberi tekanan atau kekuatan pada tokoh yang ditonjolkan, dan menghidupkan karakteristik gerak.

Jenis Pola Lantai

Secara umum, ada dua jenis pola lantai, yakni garis lurus dan lengkung. Dalam perancangan pola lantai, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti jumlah penari, panggung, dan gerakan tari.

Advertising

Advertising

Setiap desain pola lantai memiliki keunggulannyan masing-masing. Mengutip emodul.kemdikbud.go.id dan sumber terkait lainnya, berikut jenis-jenis pola lantai.

Pola Lantai Garis Lurus

Pola lantai ini cukup sering dijumpai dalam berbagai pertunjukan tari. Garis tari yang satu ini terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Selain itu, pengembangannya bisa menjadi pola segitiga, segilima, hingga zig-zag.

  • Pola lantai horizontal: Pola ini membentuk suatu barisan dengan posisi penari berjajar dari kiri ke kanan atau sebaliknaya. Garis imajiner ini melambangkan ikatan antar sesama manusia.
  • Pola lantai vertikal: Pola lurus memanjang ini membentuk formasi dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola ini menyimpbolkan ikatan manusia dengan sang pencipta.
  • Pola lantai diagonal: Pola lantai ini memiliki bentuk garis menyudut ke kiri atau ke kanan yang dapat membuat penari menjadi lebih indah ketika menampilkan tarian.

Pola Lantai Garis Melengkung

Pola lantai garis melengkung atau melingkar mampu memberikan kesan lembut dan manis pada tiap gerakan dan perpindahan penari. Umumnya, pola lantai ini diaplikasikan pada tari tradisional, namun tak menutup kemungkinan menggunakan campuran pola lantai garis lurus dan melengkung.

Pola garis melengkung dapat berbentuk lingkaran, lengkung busur, angka delapan, atau lengkung ular.

Contoh Pola Lantai

Tari Kecak

Tari kecak merupakan jenis tarian ritual yang menggunakan pola lantai lengkung yang membentuk lingkaran. Gerakan utama dari tarian ini adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak cak cak”.

Di dalam ritual sanghyang untuk menolak bala ini, para penari tidak perlu mengikuti setiap tari yang diiringi oleh gamelan, melainkan bisa lebih santai, karena jalan cerita dan perpaduan suara lebih diutamakan.

Seperti tari tradisional lainnya, ada properti khusus yang digunakan di dalam tari kecak, yaitu: bara api, gelang kerincing, bunga kamboja, topeng, selendang hitam-putih, dan tempat sesaji yang membuatnya semakin sakral dan mistis.

Tari Saman

Tari saman menggunakan gerak tangan, badan dan kepala. Keserasian dari ketiga unsur tersebut yang menjadikan ragam gerak tari saman. Kaki para penari tetap pada tempat duduknya. Oleh sebab itu, Tari saman hanya memiliki satu pola lantai saja, yaitu pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton.

Posisi penari duduk bersimpuh dengan berat badan bertumpu pada kedua kaki yang terlipat. Penari sejajar rapat hingga bahu bersentuhan. Gerakan tari saman terdiri dari gerak tangan, badan, dan kepala sehingga menghasilkan ragam gerak. Berikut penjelasannya.

Tari Yapong

Tarian yapong termasuk tari kontemporer dari rakyat Betawi dicampur unsur tari pop dan Sumatra. Tari yapong bertumpu pada gerakan kaki, tangan, dan pinggul. Penari akan memainkan gerak kaki dan tangan secara bergantian. Ketika perpindahan satu titik ke titik lain, ada bagian tertentu yang memperlihatkan gerakan pinggul eksotis.

Pola lantai tari yapong memiliki garis imajinatif yang dilewati sekelompok menari. Pola tarian ini ada dua, yaitu garis lurus dan melengkung. Berikut penjelasannya:

  • Gerak Megol Lembehan: gerakan ini posisi kaki jalan di tempat dengan tangan kiri diletakkan di dada. Sedangkan ibu jari diletakkan di pinggul untuk penari laki-laki dan ibu jari menempel di dada untuk penari perempuan.
  • Enejer Loncat: ketika menari salah satu tangan dibengkokkan sedangkan tangan yang lain lurus. Penari lalu melompat ke arah tangan yang dibengkokkan.
  • Singgetan Ngigel: gerakan tarian ini ketika posisi tangan berada di depan mata lalu melakukan putaran [ngigel] .
  • Gerak Yapong: gerakan terakhir ini tangan diletakkan di atas kepala. Kemudian telapak tangan membuka lagu bergerak seperti menyapu angin dari kiri ke kanan.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề