Tulislah dua contoh lafal yang mengandung hukum bacaan idgam bilagunnah!

Ilustrasi Al Quran. Foto: iStock

Dalam ilmu tajwid, hukum nun mati berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Idgham adalah salah satu hukum yang termasuk di dalamnya. Idgam artinya memasukkan atau melebur.

Idgam terbagi menjadi dua macam, yaitu idgam bigunnah dan idgam bilagunnah. Jika idgam bigunnah dibaca mendengung, idgam bilagunnah sebaliknya, yaitu tidak dibaca mendengung.

Secara lengkap, yang dimaksud dengan idgam bilagunnah adalah menyembunyikan nun mati dan tanwin dengan memasukkan pada huruf sesudahnya dan dibaca tanpa mendengung.

Huruf idgam bilagunnah ada dua, yaitu lam [ل] ro’ [ر]. Jadi, hukum idgam bilagunnah berlaku apabila nun mati [نْ] atau tanwin [ ــًــ, ــٍــ, ــٌــ] bertemu dengan salah satu huruf tersebut.

Dikutip dari buku Ilmu Tajwid Lengkap oleh Samsul Amin, cara membaca idgam bilagunnah adalah memasukkan suara nun mati atau tanwin sepenuhnya kepada huruf setelahnya [lam atau ro’] tanpa disertai dengung/sengau. Huruf yang diidgamkan/dileburkan dibaca seakan-akan diberi tanda tasydid dan ditahan sejenak.

Agar lebih memahaminya, berikut contoh hukum bacaan idgam bilagunnah yang terdapat di dalam Al Quran beserta cara membacanya.

Ilustrasi membaca hukum idgam bilagunnah dalam Al Quran. Foto: iStock

فِيْهِ ۛھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ [Al Baqarah ayat 2]

Tanwin bertemu huruf lam sehingga dibaca fiihudal lilmuttaqiin.

فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ [Al Fajr ayat 25]

Tanwin bertemu huruf lam sehingga dibaca fa yawma izil laa yu'azzibu.

يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيْرٌ [Al Adiyat ayat 11]

Tanwin bertemu huruf lam sehingga dibaca yauma 'izil la khabiir.

عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍ [Al Qariah ayat 7]

Tanwin bertemu huruf ro’ sehingga dibaca 'ishatir raadiyah.

اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ [Al Alaq ayat 7]

Nun mati bertemu huruf ro’ sehingga dibaca ar-ra aahus taghnaa.

tirto.id - Bahasan idgham bighunnah dalam ilmu tajwid termasuk dalam hukum nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah. Cara membacanya adalah dengan disertai bunyi dengung atau ghunnah. Lantas, apa contoh-contoh idgham bighunnah dalam Al-Quran?

Secara definitif, ilmu tajwid adalah pengetahuan untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar, serta menempatkan huruf sesuai dengan sifat dan makhraj-nya.

Salah satu bahasan dalam ilmu tajwid adalah konsep idgham bighunnah. Dengan memahami idgham bighunnah, harapannya pembacaan Al-Quran dapat terhindar dari kesalahan.

Orang yang membaca Al-Quran dan mempelajari tajwidnya, termasuk belajar idgham bighunnah akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT.

Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar Al-Quran dan yang mengajarkannya," [H.R. Baihaqi].

Baca juga:

  • Hukum Bacaan Idgham Mutamatsilain Beserta Contoh dan Pengertiannya
  • Cara Membaca Idgham Mimi dan Contohnya dalam Al Quran

Pengertian Idgham Bighunnah dalam Ilmu Tajwid

Istilah idgham bighunnah terdiri atas dua kata, yaitu idgham dan bighunnah. Dalam bahasa Arab, idgham [ﺇﺩﻏﺎﻡ] artinya memasukkan. Sementara itu, bighunnah [بغنة] artinya "dengan dengung".

Berdasarkan hal tersebut, Imam Zarkasyi dalam Pelajaran Tajwid [1987] menuliskan pengertian idgham bighunnah adalah salah satu hukum tajwid yang pelafalan hurufnya dimasukkan ke huruf berikutnya disertai dengan bunyi dengung.

Adapun huruf-huruf idgham bighunnah ada 4, yakni mim [م], nun [ن], wau [و], dan ya [ي].

Dalam belajar ilmu tajwid, biasanya 4 huruf itu disingkat dengan sebutan ينمو [dibaca: Yanmuu] untuk memudahkan mengingat huruf-huruf idgham bighunnah.

Hukum bacaan idgham bighunnah wajib dilafalkan dengan memasukkan bacaan huruf sebelumnya ke salah satu di antara 4 huruf di atas, serta diiringi dengan dengung. Durasi bacaan idgham bighunnah dilafalkan sepanjang 2 harakat.

Baca juga:

  • Hukum Bacaan Mad Layyin dan Contohnya dalam Al Quran
  • Contoh Mad Iwad dalam Al Quran & Hukum Bacaannya dalam Ilmu Tajwid
  • Pengertian Mad Wajib Muttasil dan Contohnya dalam Al Quran

10 Contoh Idgham Bighunnah dalam Al-Quran

Terdapat banyak contoh idgham bighunnah dalam Al-Quran, di antaranya sebagai berikut:

1. Surah As-Syams Ayat 7

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ

Bacaan latinnya: "Wa nafsiw wa mā sawwāhā" Artinya:

Artinya: "Demi jiwa serta penyempurnaan [ciptaan]nya," [QS. As-Syams [91]: 7].

2. Surah Al-Bayyinah Ayat 2

رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً

Bacaan latinnya: "Rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah"

Artinya: "[Yaitu] seorang Rasul dari Allah [Muhammad] yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan [Al Quran]," [QS. Al-Bayyinah [98]: 2].

3. QS. Al-Lahab ayat 1

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

Bacaan latinnya: "Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb"

Artinya: "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa," [QS. Al-Lahab [111]: 1]

4. QS Al-Kafirun ayat 4

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ

Bacaan latinnya: "Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum"

Artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah," [QS. Al-Kafirun [109]: 4].

5. QS Al-Zalzalah ayat 6

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ

Bacaan latinnya: "Yauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a'mālahum"

Artinya: "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka [balasan] pekerjaan mereka," [QS. Az-Zalzalah [94]: 6].

6. QS An-Naba Ayat 30

فَذُوقُوا۟ فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا

Bacaan latinnya: "Fa żụqụ fa lan nazīdakum illā 'ażābā"

Artinya: "Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab," [QS. An-Naba [78]: 30].

7. QS. Al-Humazah Ayat 2

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ

Bacaan latinnya: "Allażī jama'a mālaw wa 'addadah"

Artinya: "Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung," [QS. Al-Humazah [104]: 2].

8. QS. An-Naziat Ayat 8

قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ

Bacaan latinnya: "Qulụbuy yauma`iżiw wājifah"

Artinya: "Hati manusia pada waktu itu sangat takut," [QS. An-Naziat [79]: 8].

9. QS. ‘Abasa Ayat 29

وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا

Bacaan latinnya: "Wa zaitụnaw wa nakhlā"

Artinya: "Zaitun dan kurma," [QS. Abasa [80]: 29].

10. QS. Al-Buruj Ayat 2

وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

Bacaan latinnya: "Wa syāhidiw wa masy-hụd"

Artinya: "Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan," [QS. Al-Buruj [85]: 2].

Baca juga:

  • Hukum Bacaan Tafkhim & Tarqiq Beserta Contohnya dalam Ilmu Tajwid
  • Macam-macam Idgham: Pengertian dan Contohnya dalam Al-Quran
  • Pengertian Ilmu Tajwid Menurut Para Ulama: Az-Zarkasy hingga Maziri

Baca juga artikel terkait HUKUM BACAAN IDGHAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/hdi]


Penulis: Abdul Hadi
Penyelia: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề