Untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari baterai ke sistem beban adalah fungsi dari

Kunci kotak adalah rangkaian sistem penguncian dalam mobil yang sudah terhubung dengan ignition switch. Sebenarnya apa fungsi kunci kontak pada kendaraan? Ternyata, ada beberapa fungsi kunci kontak belum banyak diketahui. Bahkan, kunci kontak menjadi bagian penting dalam keamanan mobil. Tanpa perlu berlama-lama lagi, inilah fungsi kunci kontak.

Fungsi Kunci Kontak

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kunci kontak merupakan rangkaian dari sistem penguncian di dalam mobil. Sistem ini terhubung pula dengan ignition switch. Dengan sambungan yang ada, kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik yang ada dalam rangkaian. Selain itu bisa juga untuk mematikan dan menghidupkan sistem mobil. Jadi ketika Anda mulai memasukkan kunci mobil ke komponen ini dan melakukan starter, maka sudah pasti mesin mobil menyala. 

Kunci kontak dalam mobil biasa memiliki 3 atau lebih terminal. Terminal utama pada kontak adalah terminal B yang dihubungkan ke baterai. Kemudian ada terminal IG/ON yang dihubungkan ke koil pengapian dan beban juga beberapa hal lain yang membutuhkannya. Terakhir ada terminal ST yang dihubungkan ke selenoid starter.

Selain itu ada terminal nomori empat di dalam sistem kerja kunci kontak. Untuk yang nomor empat, disebut juga sebagai terminal ACC. terminal ini terhubung langsung dengan beberapa aksesoris mobil yang membutuhkan daya listrik, seperti tape, radio, dan lainnya.

Baca Juga: Fungsi Kunci Ring dan Cara Penggunaan

Posisi Terminal Kunci Kontak

Sebenarnya posisi terminal kunci kontak sudah Anda rasakan selama menggunakan mobil. Namun mungkin Anda tidak tahu bahwa itu merupakan terminal kunci kontak. Di bawah ini ada penjelasan posisi terminal dari setiap kunci kontak mobil berikut berserta fungsi yang dimilikinya:

1. LOCK

Sesuai namanya, LOCK adalah posisi terminal kunci kontak yang membuat setir mobil tidak bisa diputar. Selain itu, terminal kunci kontak tersebut memiliki fungsi utama, yaitu seluruh daya listrik yang disalurkan ke berbagai perangkat kelistrikan mobil juga terputus. Jadi secara garis besar, mobil sudah terhitung mati total. 

2. ACC

ACC adalah singkatan dari accessory yang berarti aksesoris. Ketika kunci mobil diputar ke posisi terminal ACC, maka akan tercipta hubungan baru dari aki/baterai untuk menyalurkan daya listrik ke berbagai accesoris kendaraan, seperti radio, tape, dan lainnya. Pada posisi ini, mesin mobil tidak menyala, tetapi Anda bisa menyalakan aksesoris kendaraan, seperti radio/tape untuk mendengarkan lagu atau radio.

Baca Juga: 5 Solusi Mobil Tidak Bisa Hidup Sama Sekali

3. IG/ON

Ketika memasuki terminal IG/ON, posisi ini akan membuat aki/baterai menghubungkan listrik pada rangkaian mesin mobil. Baterai terminal IG ini bisa mengaktifkan berbagai komponen kendaraan, mulai dari sistem bahan bakar, pengisian, EFI, dan lainnya. Selain itu, beberapa lampu indikator di dashboard mobil juga menyala, seperti lampu oli, aki, temperatur, hingga check engine.

4. ST

ST adalah akronim dari starter. Dari namanya saja sudah jelas bahwa ketika Anda memutar kunci mobil ke arah terminal ST, maka aki/baterai menjadi terhubung dengan motor starter. Kemudian ada gerakan berputar dari motor starter sehingga membuat mesin hidup. Setelah mesin hidup, biasanya posisi kunci mobil akan kembali ke posisi IG/ON.

Baca Juga: Keuntungan Memiliki Jenis Mobil MPV

Sekarang AutoFamily sudah tahu apa saja fungsi kontak di dalam mobil yang sangat bermanfaat. Kinerja sistem kunci kontak harus tetap prima sepanjang waktu. Oleh karena itu, AutoFamily bisa segera kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga apabila AutoFamily ingin melakukan servis berkala. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile kami. Dengan dukungan barisan teknisi handal, perawatan berkala secara menyeluruh bisa AutoFamily dapatkan.

Kunjungi Auto2000 Digiroom untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai bengkel, tukar tambah mobil Toyota hingga daftar harga mobil Toyota terbaru.

Lihat Foto

elektro.uma.ac.id

Contoh sebuah rangkaian listrik sederhana

KOMPAS.com - Rangkaian listrik dapat ditemui dalam peralatan elektronik yang sering kita gunakan. Rangkaian listrik terdiri atas berbagai komponen penting. Komponen ini diperlukan supaya rangkaian listrik dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dikutip dari buku Rangkaian Listrik [2018] karya Khairunnisa, rangkaian listrik merupakan sambungan beberapa alat listrik sederhana, terdiri atas minimal atau paling sedikit satu jalan tertutup yang dapat dilalui arus.

Ada banyak jenis rangkaian listrik. Salah satunya rangkaian listrik sederhana. Dibanding jenis lainnya, rangkaian listrik ini cenderung lebih mudah dibuat dan diaplikasikan. Tidak hanya itu, pemilihan serta penggunaan komponennya juga sederhana.

Contoh peralatan elektronik yang menggunakan rangkaian listrik sederhana adalah senter. Berikut komponen-komponen listrik pada rangkaian listrik sederhana, yaitu:

Dalam buku Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet [2018] karya Saminan, resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat aliran listrik. Resistor sering juga disebut hambatan. Apabila nilai hambatan resistornya makin besar, maka aliran arusnya semakin kecil. Begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Sumber Daya Alam Pembangkit Listrik

Dalam rangkaian listrik sederhana, baterai menjadi komponen penting yang wajib ada. Baterai merupakan sumber energi atau tegangan, sehingga suatu rangkaian bisa menghasilkan listrik. Contohnya pada lampu senter, tanpa baterai atau tegangan listrik, baterai tidak akan bisa menyala.

Adalah alat listrik yang digunakan untuk memutus serta mengalirkan arus listrik. Ketika sakelar dalam posisi hidup [on], arus akan mengalir.. Sebaliknya, saat sakelar dalam posisi mati [off], arus listrik tidak akan mengalir lewat rangkaian listrik.

Adalah alat listrik yang difungsikan sebagai sumber cahaya. Lampu akan menyala setelah dialiri listrik. Lampu dapat menyala ketika posisi sakelar on atau hidup. Agar bisa menyala, lampu membutuhkan baterai dan juga sakelar.

Adalah alat listrik yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Sebagai contoh, kabel dipasang antara baterai dengan lampu serta sakelar, ketika sakelar hidup, aliran listrik dari baterai akan dihantarkan lewat kabel ke lampu, supaya dapat menyala.

Baca juga: Ciri-Ciri Medan Listrik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Sistem pengisian [charging system] merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang ada di dalam kendaraan. Untuk menyalakan mobil dibutuhkan tenaga listrik, tenaga listrik yang digunakan bersumber dari baterai. Jika baterai digunakan secara terus menerus maka lama-kelamaan tenaga listrik di dalamnya akan habis juga karena baterai memiliki nilai kapasitas berapa tegangan listrik yang bisa disimpan di dalamnya oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengisi tegangan listrik didalam baterai kembali. 

Selain itu, untuk mensuplai kebutuhan aksesoris berupa lampu-lampu, radio dan lain-lain juga dibutuhkan tegangan listrik, jika hanya baterai yang digunakan untuk mensuplai semua kebutuhan tersebut maka baterai tidak akan sanggup dan bisa juga akan memperpendek umur baterai, oleh sebab itu juga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan kelistrikan kendaraan tersebut.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan mengenai fungsi sistem pengisian pada kendaraan, antara lain :

  • Untuk melakukan pengisian [charging] pada baterai ketika mesin hidup.
  • Untuk mensuplai kebutuhan listrik ketika mesin hidup, meliputi kebutuhan lampu-lampu dan aksesoris lainnya.

Komponen-komponen pada sistem pengisian :

Alternator

Alternator pada sistem pengisian memiliki fungsi untuk merubah energi gerak [mekanis] dari mesin menjadi energi listrik. Alternator sendiri didalamnya terbadat banyak komponen, komponen-komponen pada alternator tersebut antara lain :

  • Puli berfungsi sebagai tempat dari tali kipas [V-belt] untuk menggerakkan rotor.
  • Kipas atau fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen didalam alternator meliputi dioda [rectifier], kumparan dan lain-lain.
  • Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet
  • Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk menghasilkan arus AC [Alternating Current] atau arus bolak-balik.
  • Dioda [rectifier] merupakan komponen elektronika yang ada didalam alternator yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan oleh alternator [dari arus AC menjadi arus DC].

Regulator

Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan [sama] pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi. Regulator pada sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point [terpisah dengan alternator] dan regulator tipe IC [menjadi satu didalam alternator].

Baca juga : cara kerja regulator konvensional pada sistem pengisian

Kelebihan dari regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :

  • Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.
  • Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
  • Tahan terhadap guncangan [getaran] dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama karena tidak banyak komponen-komponen pada ic regulator yang bergerak.
  • Tidak memerlukan banyak penyetelan.
  • Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.

Baterai [Accu]

Baterai [accu] berfungsi sebagai sumber listrik pada saat starter, sistem pengapian dan sistem kelistrikan body. Selain itu, baterai juga berfungsi sebagai penstabil arus dan sebagai tempat penampung tegangan saat proses pengisian berlangsung.

Ampere meter

Ampere meter berfungsi untuk mengusur besarnya arus listrik yang dikeluarkan alternator untuk pengisian baterai.

Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG dan ke regulator [aliran listrik yang ke regulator berfungsi untuk mengaktifkan regulator].

Kabel

Kabel berfungsi untuk konduktor listrik [tempat mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke komponen lain].

Sekering [fuse]

Sekering [fuse] berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat [konslet].

Lampu Indikator [CHG]

Lampu indikator [CHG] berfungsi sebagai indikator [indikasi] bahwa sistem pengisian ini berfungsi dengan normal.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề