Urine mengandung darah, ginjal tidakberfungsi, ada pertumbuhan sel yang tidaknormal di dalam ginjal.

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi mata bengkak

KOMPAS.com – Setiap orang normalnya mempunyai dua buah ginjal.

Masing-masing ginjal tersebut mengandung sekitar satu juta nefron atau gelung halus pembuluh darah yang berfungsi sebagai filter [saringan] darah.

Oleh karena itu, apabila ginjal mengalami masalah kesehatan, beragam komplikasi dapat terjadi, seperti penumpukan limbah dan racun, anemia, hingga gangguan elektrolit.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

Penyakit ginjal akan terjadi ketika ginjal rusak dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Kerusakan dapat disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan berbagai kondisi kronis lainnya.

Penyakit ginjal dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, termasuk tulang lemah, kerusakan sarah, hingga kekurangan gizi.

Jenis-jenis penyakit ginjal dan penyebabnya

Melansir Health Line, ada beragam bentuk atau jenis penyakit ginjal yang perlu diwaspadai.

Berikut ini penjelasannya:

1. Penyakit ginjal kronis

Bentuk penyakit ginjal yang paling umum adalah penyakit ginjal kronis.

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah hematuria sebelumnya? Kondisi ini dikenal dengan istilah kencing berdarah. Adanya kandungan darah dalam urine akan membuat urine menjadi berwarna kemerahan atau kecokelatan. Normalnya, urine tidak memiliki kandungan darah sedikitpun, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi. 

Kencing berdarah umumnya tidak terasa sakit, tapi jika berbentuk gumpalan. Nah, gumpalan tersebut akan menyumbat saluran kemih dan menimbulkan rasa sakit. Apakah kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada ginjal?

Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 5 Penyakit Ini

Infeksi pada Ginjal Sebabkan Hematuria

Salah satu penyebab kencing berdarah adalah adanya infeksi pada ginjal. Berbagai penyakit pada ginjal yang menjadi penyebab dari kencing berdarah, antara lain:

  • Batu kandung kemih, yaitu segumpal mineral keras pada kandung kemih  yang terjadi jika buang air kecil tidak tuntas, sehingga urin menggumpal dan membentuk kristal mineral.

  • Glomerulonefritis, yaitu peradangan pada glomerulus, yang merupakan bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan membuang cairan, elektrolit, serta zat sisa dari aliran darah.

  • Kanker ginjal, yaitu pertumbuhan sel-sel abnormal yang berubah menjadi ganas dalam organ ginjal.

Selain infeksi pada ginjal, beberapa penyakit juga menjadi penyebab dari kencing berdarah. Beberapa penyakit tersebut di antaranya:

  • Infeksi saluran kemih, yaitu kondisi yang terjadi saat organ dalam sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. 

  • Pembesaran kelenjar prostat, yaitu kondisi yang terjadi saat kelenjar prostat membesar. Akibatnya, aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak sepenuhnya tuntas.

  • Kanker kandung kemih, yaitu sel-sel abnormal yang berubah menjadi tumor ganas dalam kandung kemih.

  • Hemofilia, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada sistem pembekuan darah.

  • Anemia sel sabit, yaitu kelainan genetik di mana bentuk sel darah merah menjadi tidak normal.

Selain berbagai macam penyakit yang dapat menjadi penyebab dari hematuria, berikut sejumlah faktor risiko yang menjadi pemicu:

  • Pria lebih dari 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembesaran kelenjar prostat yang berujung pada hematuria.

  • Memiliki riwayat penyakit ginjal atau batu ginjal pada keluarga.

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

  • Melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

  • Merokok.

  • Sering terpapar zat kimia tertentu.

Saat menemukan serangkaian faktor pemicunya, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc guna mendapatkan langkah penanganan yang tepat. Kencing berdarah akan ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Jika langkah perawatan tepat dilakukan, pengidap akan terhindar dari sejumlah komplikasi yang membahayakan.

Baca juga: Urine Berdarah Akibat Hematuria, Ini 3 Cara Mencegahnya

Adakah Langkah Pencegahan Hematuria?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kencing berdarah ditandai dengan perubahan warna urine menjadi kemerahan atau kecokelatan. Gejala lainnya yang tampak akan tergantung pada penyebabnya. Gejala umum yang dialami, di antaranya sering buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, atau kesulitan buang air kecil.

Untuk mencegah hematuria, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Rutin berolahraga.

  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

  • Kurangi konsumsi makanan asin.

  • Banyak minum air putih.

  • Jangan menahan buang air kecil.

  • Berhenti merokok.

Baca juga: Gumpalan Darah pada Urine, Berbahayakah?

Pada banyak kasus, adanya darah pada urine disebabkan oleh kondisi kesehatan yang serius. Untuk itu, jangan abaikan jika kamu mengalami kondisi ini, meskipun baru pertama kali terjadi. Segera periksakan diri di rumah sakit terdekat jika sulit buang air kecil, terlalu sering buang air kecil, buang air kecil terasa menyakitkan, sakit pada perut atau organ ginjal meskipun tidak ada darah dalam kandungan urine.

Pasalnya, tanda-tanda tersebut dapat menjadi pemicu dari hematuria mikroskopik. Apalagi, jika gejala disertai dengan mual, muntah, demam, menggigil, serta sakit pada kedua sisi tubuh, perut, atau punggung belakang.

Referensi: NHS. Diakses pada 2020. Blood in urine. Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Blood in urine [hematuria]. Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Blood in Urine?

Halodoc, Jakarta - Urine normalnya hanya mengeluarkan zat-zat sisa hasil penyaringan ginjal. Jika ada darah dalam urine, tentu hal itu tidak bisa disepelekan. Kencing berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah pada saluran kencing, ginjal, atau prostat. Dalam dunia medis, kencing berdarah dikenal dengan nama hematuria, yaitu kondisi ketika urine mengandung sel darah merah, sehingga berwarna merah muda, merah, atau merah gelap agak kecoklatan.

Sebenarnya, warna urine memang bisa berubah-ubah. Makanan tertentu yang warnanya pekat, kecukupan air putih, dan olahraga bisa mengubah warna urine untuk sementara. Namun, biasanya ini akan hilang dalam beberapa hari. Selain itu, perubahan warna urine juga biasa disebabkan oleh obat-obatan, seperti pencahar dan beberapa antibiotik [seperti nitrofurantoin dan rifampicin].

Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 4 Penyakit Ini

Kencing berdarah dapat muncul secara tiba-tiba, tanpa ada tanda atau gejala lain sebelumnya. Bahkan pada beberapa kasus, darah dalam urine bisa jadi tidak akan terlihat dengan mata telanjang. Sel darah baru akan terlihat dengan tes di laboratorium. Ini yang disebut dengan hematuria mikroskopik.

Bisa Jadi Gejala Penyakit-Penyakit Berikut

Ada beberapa penyebab keluarnya darah dalam urine. Berikut beberapa di antaranya:

1. Infeksi Kandung Kemih

Cystitis akut atau yang biasa disebut dengan infeksi kandung kemih akan membuat pengidapnya sakit ketika sedang mengeluarkan urine. Ini terjadi pada usia dewasa. Namun, pada bayi atau anak-anak, infeksi ini bisa saja terjadi. Biasanya, bayi atau anak-anak akan mengalami demam, rasa sakit ketika sedang buang air kecil, dan terkadang rasa sakit pada perut bagian bawah.

2. Infeksi Ginjal

Pyelonephritis atau infeksi ginjal memiliki gejala demam dan menggigil. Terkadang pengidapnya juga akan merasakan sakit pada punggung bagian bawah, karena di sanalah letak ginjal.

Baca juga: Inilah 5 Penyebab Hematuria yang Perlu Diketahui

3. Peradangan pada Saluran Kemih

Urethritis atau peradangan pada saluran kemih [uretra] biasa disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti chlamydia. Saluran ini menjadi jalan keluarnya urine dari kandung kemih. Penyakit ini bisa diikuti dengan rasa sakit ketika buang air kecil dan bau urine yang sangat menyengat.

4. Batu Ginjal

Batu ginjal juga dapat menyebabkan kencing berdarah. Ketika batu ginjal keluar karena terdorong urine, bisa jadi pengidap tidak akan merasa apa-apa, dan baru akan sadar ketika batu telah menghambat keluarnya urine. Keluarnya batu ginjal juga bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa di sekitar perut bagian bawah dan panggul. Ini bisa menyebabkan keluarnya darah yang terlihat ataupun darah yang jumlahnya sedikit dan tidak dapat dilihat kasat mata.

5. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis atau pendarahan pada glomerulus bisa menyebabkan ada darah dalam urine. Glomerulus merupakan jaringan kapiler penyusun ginjal yang berfungsi sebagai penyaring pertama dalam proses pembuatan urine.

6. Pembengkakan Kelenjar Prostat

Pembengkakan kelenjar prostat biasa terjadi pada laki-laki yang telah berusia lanjut. Gejala yang biasa mengikuti adalah keinginan sering buang air kecil namun kesulitan ketika akan membuangnya dan mengosongkan kandung kemih.

Baca juga: Penyebab Urine Berbau Tidak Sedap

7. Kelainan karena Penyakit

Beberapa kelainan pada darah seperti anemia sel sabit dan kelainan genetik seperti Alport syndrome yang menyerang membran penyaring di dalam kumpulan ujung saraf juga bisa menyebabkan ada darah dalam urine ketika berkemih.

8. Cedera dan Olahraga yang Terlalu Keras

Kecelakaan atau olahraga yang terlalu keras bisa menyebabkan cedera pada ginjal. Ketika ginjal terluka, darahnya bisa juga terbawa keluar lewat urine.

Itulah sedikit penjelasan tentang penyebab adanya darah dalam urine. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề