Urutan tangga nada yang digunakan dalam lagu adalah g a b c d e f g

39 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Salah satu kemampuan yang dituntut dalam permainan musik non klasik dan wajib dimiliki oleh setiap musisi adalah melakukan improvisasi. Hal ini merupakan salah satu hal yang membedakan antara permainan musik klasik pada umumnya dan pemain musik non klasik. Kemampuan ini wajib dimiliki dalam permainan music non klasik, maka diperlukan bekal untuk menguasai teknik dasar berimprovisasi. Kemampuan ini selain berfungsi untuk mengembangkan kemampuan musikalitas juga sangat dituntut oleh dunia kerja musik non klasik. Improvisasi berarti mengembangkan melodi yang merupakan nada- nada dari tangga nada dalam suatu akor. Improvisasi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh pemain musik non klasik. Dalam beberapa repertoar, seringkali dituntut tidak harus sama dengan lagu aslinya, namun kadang-kadang dituntut sama dengan lagu asli. Lagu yang sudah ditentukan akornya dianalisis, karena pada dasarnya setiap tingkatan akor masing-masing memiliki tangga nada. Nada-nada dalam tangga nada tersebut kemudian dirangkai, sehingga membentuk melodi baru yang merupakan pengembangan dari nada-nada dalam tangga nadanya. Penguasaan tangga nada setiap akor pada suatu lagu merupakan bekal dasar seseorang dalam melakukan improvisasi. Pemain musik tidak mungkin dapat melakukan improvisasi, apabila tidak menguasai akor dan progresinya yang ada pada suatu lagu. 40 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Nama-nama akor 7 seventh chords dalam tangga nada C Mayor, adalah sebagai berikut: Cmaj7 D-7 E-7 Fmaj7 G7 A-7 B-75 Akor tingkat I Cmaj7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada c ionian, seperti berikut ini: c d e f g a b c 41 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Akor tingkat II D-7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada d dorian, seperti dibawah ini: d e f g a b c d Akor tingkat III E-7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada e phrygian, seperti berikut ini: e f g a b c d e Akor tingkat IV Fmaj7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada f lydian, seperti berikut ini: f g a b c d e f Akor tingkat V G7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada g myxolydian, seperti dibawah ini: g a b c d e f g Akor tingkat VI A-7 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada a aeolian, seperti berikut ini: a b c d e f g a 42 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Akor tingkat VII B-7b5 memiliki nada-nada yang sama dengan tangga nada b locrian, seperti berikut ini: b c d e f g a b Perlu kita ingat bahwa di dalam pendidikan musik terdapat ada 2 dua macam sistem membaca notasi, yaitu:

a. Fix do : yaitu sistem

do tetap, artinya nada c dalam tangga nada apapun selalu dibaca „do‟. Misalnya dalam tangga nada D mayor berikut ini: d e f g a b c d re mi fa sol la si do re

b. Movable do: adalah sistem do berpindah, artinya nada do tidak

selalu pada nada c tetapi bisa berpindah sesuai dengan tangga nadanya. Sistem ini lebih banyak dikenal dalam dunia pendidikan musik kita, sehingga timbul istilah nada dasar 1 = G, 1 = D, dan seterusnya. Bagi kita yang menganut sistem ini lebih banyak menguntungkan, karena kita lebih cepat mendeteksi interval suatu tangga nada. d e f g a b c d do re mi fa sol la si do Menentukan nada yang akan dikembangkan menjadi melodi dapat didahului dengan pembuatan pola ritme. Pola ritme dapat disusun mulai dari tingkat yang sederhana sampai tingkat yang rumit, Tingkat sederhana, artinya nilai nadanya menggunakan bentuk not yang besar, misalnya not utuh, setengah, seperempat dan seperdelapan. Sedangkan pola ritme yang rumit biasanya banyak menggunakan sinkop, disamping menggunakan bentuk not kecil seperti perenam 43 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern belasan, triol kecil dan besar, atau mungkin kwartol atau kwintol, dan lain-lain. Perlu diingat bahwa pola ritme yang baik belum tentu rumit dan sulit dalam memainkannya. Sebaliknya pola ritme yang sederhana juga belum tentu tidak menarik. Keindahan melodi yang terbentuk dari pola ritme tidak ditentukan oleh sederhana dan rumitnya ritme yang disusun. Keindahan melodi ditentukan oleh beberapa hal, misalnya: 1 Kesesuaian melodi dengan karakter lagu, artinya apabila lagu yang diimprovisasi adalah lagu yang melankolis, maka pola ritmenya juga sederhana dan tidak memerlukan nilai nada yang kecil misalnya seperenambelasan atau bahkan sepertiga puluh duaan. 2 Pola ritme yang disusun dan tidak harus sama dengan pola ritme lagu yang akan diimprovisasi. Contoh pola ritme Pola ritme diatas tidak sama dengan pola ritme yang ada pada lagu „All I am‟. Nilai nada pada pola rirme diatas, tidak terlalu sulit untuk dimainkan, karena hanya menggunakan bentuk dan nilai not seperempat, dan seperdelapan. Nilai not ini masih mudah untuk dinyanyikan maupun dimainkan dengan instrumen musik. Perlu diingat bahwa pola ritme yang rumit, kecuali sulit untuk dinyanyikan maupun dimainkan juga belum tentu menjamin nilai keindahannya lebih tinggi daripada pola ritme sederhana. Lagu „All I am’ di atas, telah ditentukan akor yang hampir semuanya menggunakan seventh chords. Setiap akor tersebut telah diketahui tangga nadanya. Untuk dapat melakukan improvisasi suatu lagu, satu hal penting yang harus dikuasai adalah menganalisis jenis akor dan tangga nada akornya, serta progresi akor. Lagu diatas berbirama 44 dan bernada dasar do=C. Ini berarti akor C merupakan akor tingkat I pertama dari lagu tersebut, memiliki nada yang sama dengan ionian, akor D merupakan akor tingkat II ke dua memiliki nada yang sama dengan dorian, akor E merupakan akor tingkat III ke tiga, memiliki nada yang sama dengan phrygian, dan seterusnya sesuai dengan uraian materi diatas. 44 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern 2. Langkah-langkah menyusun ritme Bedasarkan uraian teori dalam membuat ritme diatas, maka langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Nyanyikan lagu tersebut sampai Di menemukan motif ritmenya. Lagu tersebut memiliki pola ritme yang sederhana, karena hanya menggunakan bentuk dan nilai not penuh, setengah, seperempat, dan seperdelapan. Nilai not tersebut tidak terlalu sulit untuk dinyanyikan maupun dimainkan dengan menggunakan instrumen. Salah satu hal yang mungkin memerlukan kecermatan adalah terdapat di ligatura yang berarti dimainkan secara bersambung. b. Buatlah ritme sesuai dengan ide musikal yang di miliki. Perlu diingat bahwa didalam lagu terdapat frasering atau struktur kalimat. „All I am‟ memiliki bentuk yang tidak simetris, karena dalam satu kalimat lagu ada yang terdiri dari 4 empat birama dan ada yang terdiri dari 6 enam birama. Latihan pertama, buatlah juga ritme dalam empat birama dan enam birama tergantung dari jumlah birama pada setiap kalimat lagu, sambil mengingat melodi pada lagu aslinya. c. Setelah menemukan pola ritme, kemudian tuliskan ke dalam garis paranada. Buatlah beberapa motif ritme supaya Di bisa memilih motif yang sesuai dengan lagu aslinya. Apabila dalam lagu tidak terdapat sinkop sebaiknya tidak membuat pola ritme yang banyak menggunakan sinkop supaya tidak mengubah karakter lagu aslinya. d. Bacalah pola ritme yang telah ditulis secara berulang-ulang sampai Di menguasai pola ritme itu tanpa teks lagi. 3. Langkah-langkah berlatih improvisasi: Progresi akor pada lagu All I am adalah sebagai berikut ini: 45 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Ada 6 enam jenis akor yang digunakan dalam lagu diatas, berdasarkan tingkatannya adalah sebagai berikut: a. C mayor7 b. D minor7 c. E minor7 d. F mayor7 e. G7 f. G sus4 g. A 7 Ke tujuh akor diatas, merupakan seventh chords dalam tangga nada C mayor. Setiap jenis akor dianalisis isi nadanya seperti uraian materi terdahulu. 4. Karakteristik akor a. Akor yang ditentukan pada birama pertama dari lagu tersebut adalah C mayor7 atau C M7. Akor ini merupakan akor tingkat I dari tangga nada C mayor, memiliki nada yang sama dengan tangga nada ionian. Sesuai dengan uraian diatas berarti akor tersebut sebenarnya bukan hanya memiliki 4 nada dalam C mayor7 tetapi memiliki 7 nada dalam tangga nada C Ionian. Pada dasarnya semua nada dalam tangga nada tersebut bisa dimainkan. Nyanyikan dengan vokal atau bisa juga menggunakan alat musik yang telah Di kuasai. Mainkanlah sesuai dengan gambar tangga naga ionian berulang-ulang dengan arah naik dan turun. Hindarilah nada yang ke-4 dalam setiap tangga nada, karena karakter dari nada tersebut „kasar‟ dan terdengar kurang lembut. Buatlah melodi dari motif yang telah dibuat berdasarkan tangga nada akornya. Nada pertama dari melodi yang dibuat diusahakan bukan nada pertama dari tangga nadanya. Dalam tangga nada dorian, nada pertama adalah „d‟, maka dari itu nada pertama dari melodinya sebaiknya bukan „d‟, tetapi bisa „e‟, „b‟, atau nada-nada yang lain. Apabila nada pertama dari melodi yang dibuat merupakan nada pertama dari tangga nada, maka bunyinya akan terkesan “jenuh” dan kurang indah. Akor yang terdapat pada birama pertama bukan merupakan akor pembalikan. Ini berarti nada „d‟ sudah dibunyikan oleh nada terendah, kalau dalam format band nada ini dibunyikan oleh bass. Apabila akor pada posisi 46 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern pembalikan, nada yang dijadikan bass sebaiknya juga tidak menjadi nada pertama dari melodi yang ingin dikembangkan. Ketentuan ini nantinya berlaku untuk semua tangga nada. Untuk membuktikan keterangan diatas coba praktekkan dengan menggunakan vokal atau instrumen yang telah dikuasai. Mulailah mengembangkan melodi dengan nada „d‟, maka Di akan dapat membedakan dan merasakan keindahannya apabila dimulai dengan menggunakan nada selain „d‟. b. Birama ke-3 terdapat akor Em7 atau E-7, ini berarti merupakan akor tingkat III dari tangga nada C mayor. Isi nada-nadanya sama dengan yang terdapat pada gambar tangga nada phrygian. Nyanyikan atau mainkanlah tangga nada tersebut dengan menggunakan vokal atau instrumen yang telah Di kuasai secara berulang-ulang. Hindarilah nada ke-4 a dari tanga nada tersebut. Buatlah melodi yang dikembangkan berdasarkan motif yang telah dibuat. Perlu diingat bahwa melodi yang akan dibuat pada birama ini harus ada kaitannya dengan melodi pada birama pertama karena masih dalam satu kalimat lagu atau frase. Hindarilah nada pertama dalam tangga nada ini menjadi awal melodi, seperti apa yang telah dilakukan pada birama pertama. Ini berarti pada birama ke-2 sebaiknya tidak memulai melakukan improvisasi dengan nada „e‟. Nada pertama dalam birama ini merupakan rangkaian melodi dari birama sebelumnya, maka perhatikan interval yang mudah dijangkau dari nada terakhir pada birama sebelumnya sehingga rangkaian nada-nadanya bersifat melodis. c. Birama ke-4 sama dengan birama sebelumnya yaitu akor Em7. Secara umum sama dengan ketentuan dalam birama pertama. Meskipun akornya sama, bukan berarti melodi dan pola ritmenya juga harus sama, tetapi dianjurkan berbeda, baik motif ritme maupun nada-nadanya. Hal ini untuk menghindari kejenuhan bagi pendengar dan juga bagi pemain sendiri sebagai improvisator. d. Birama ke-6 sama dengan birama ke-5. Ketentuannya sama dengan birama sebelumnya mengenai nada pertama yang dianjurkan, keterkaitannya dengan nada pada birama sebelumnya, nada yang sebaiknya dihindari, dan lain-lain. 47 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern e. Birama ke-7 terdapat akor Gsus4 dan G7. Gsus4 merupakan akor yang biasanya digunakan untuk memberikan variasi sebelum G7. Namun akor ini akan dibahas lebih lanjut, karena keberadaannya diluar 7 jenis akor di atas non diatonic chord. G7 merupakan akor dominan tingkat V dalam tangga nada C Mayor yang memiliki tangga nada myxolydian seperti uraian di atas. Sama seperti akor lain, akor ini juga memiliki 7 buah nada yang pada dasarnya semua nada bisa dimainkan.Nada yang dihindari adalah nada ke-4 yaitu c. f. Birama ke -8 dan 9 menggunakan jenis akor yang sama pada birama sebelumnya. Dengan demikian ketentuannya sama dengan akor-akor yang telah digunakan pada birama sebelumnya. g. Birama ke -10 terdapat akor C7G maksudnya akor C7, tetapi nada pada posisi dasarnya adalah G. Nadanya terdiri dari g,bes,c, dan e. Akor ini merupakan jenis akor diluar tangga nada C mayor non diatonic chord, maka akan dibahas pada materi akor tersendiri. h. Birama ke-11 terdapat akor Fmaj7. Akor ini merupakan akor tingkat IV dari tangga nada C Mayor. Isi nadanya sama dengan tangga nada Lydian. Secara umum ketentuan setiap akor sama dengan akor yang lain menyangkut nada ke-4 yang sebaiknya dihindari, nada pertama dalam melodi yang disarankan untuk tidak dipakai sebagai nada pertama dalam improvisasi, dan tingkat kemelodisannya supaya indah apabila dimainkan, serta keterkaitannya dengan birama sebelumnya. i. Pada birama ke -12 dan 13 tidak ada akor baru, semua telah dibahas sebelumnya. Perhatikan kemelodisanya, keterkaitan dengan akor sebelumnya dan nada-nada yang dipakai pada pada awal dan nada yang dihindari supaya nada yang dimainkan terkesan indah. j. Birama ke-14 pada ketukan ke -3 terdapat akor A7. Akor ini termasuk dalam non diatonic chord, berarti akan dibahas pada materi tersendiri. 48 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern k. Birama ke -15 dan 16 menggunakan akor yang sama dengan birama-birama sebelumnya. l. Birama ke -17 terdapat dua jenis akor yaitu Dm7 dan G7. Dm7 telah dibahas di depan. Akor G7 merupakan akor dominan yang biasanya bergerak ke tonika tingkat I, yaitu akor C Mayor yang merupakan akor tingkat I dari tanga nada C Mayor. m. Birama ke -18 terdapat akor Cmaj7. Isi nadanya sama dengan tangga nada Ionian. Ketentuan improvisasinya sama dengan akor- akor lain yang sudah dipelajari sebelumnya. Perlu diingat bahwa pada birama ini merupakan akhir kalimat lagu. Dalam ilmu bentuk analisa musik, hal ini merupakan kalimat jawab tetapi melodi yang dimainkan tidak harus berakhir dengan nada pertama c. Jadi bisa menggunakan nada yang lain asalkan masih merupakan nada dalam tangga nada akornya. Beberapa catatan penting dalam melakukan improvisasi Melodi yang dikembangkan sedapat mungkin berbeda pola ritmenya dengan lagu yang diimprovisasi. Melodi dapat juga dimulai sebelum jatuh pada birama yang bersangkutan atau tepat pada biramanya. Dianjurkan agar tidak ada satu birama pun yang tidak diisi dengan improvisasi, meskipun hanya satu nada panjang. Bunyi dari melodi yang dibuat adalah priorotas utama, maka dari itu sebaiknya nada dinyanyikandimainkan secara berulang-ulang agar terdengar indah, tidak monoton dan mudah untuk dimainkan. Dalam teori musik atau ilmu harmoni ada berbagai macam cara penulisan simbol akor. Misalnya akor D minor, dapat ditulis dengan simbol Dm atau dalam ilmu harmoni modern lebih populer dengan sebutan D-, atau gambar frets pada gitar untuk instrumen gitar untuk mempermudah posisi jari. 49 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Berikut contoh melodi yang dikembangkan berdasarkan tangga nada akor pada lagu di atas untuk empat birama pertama yang dikembangkan berdasarkan pola ritme yang telah ditulis di atas: Keterangan: Birama pertama lagu di atas menggunakan tangga nada ionian. Contoh melodi tersebut dimulai dengan nada ke dua yaitu „d‟, berarti bukan nada pertama dari tangga nada c ionian seperti yang dianjurkan dalam langkah-langkah diatas. Pola ritmenya tidak sama dengan pola ritme yang terdapat pada lagu aslinya. Bentuk dan nilai nadanya termasuk sederhana, hanya menggunakan bentuk not tengahan dan seperdelapanan. Tidak ada nada ke empat dari tangga nada c ionian yaitu nada „f‟ yang digunakan dalam contoh melodinya. Nada-nada yang dimainkan pada birama pertama tidak didominasi oleh nada dalam akor Cmaj7. Hal ini untuk menghindari kejenuhan, karena nada-nada dalam akor ini kadang-kadang sudah dimainkan oleh block chord. Birama ke dua merupakan rangkaian dari birama sebelumnya, karena kebetulan pada birama ke dua menggunakan akor yang sama dengan akor birama pertama. Nada pertama pada birama ini bukan merupakan nada pertama dari tangga nada Cmaj7, melainkan nada ke tujuh yaitu „b‟. Bentuk dan nilai notnya ada variasi untuk menghindari kejenuhan yaitu not seperenambelasan untuk menghubungakan dengan nada pada birama selanjutnya. Terdapat tanda legato yang berarti nada yang ke dua tidak dibunyikan lagi, hanya memperpanjang nada pertama. Tidak ada nada ke empat yaitu nada „f‟ yang digunakan dalam birama ini. Pola ritmenya tidak sama dengan pola ritme lagu dan ada kemiripan tetapi lebih bersifat pengembangan motif. 50 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Birama ke tiga menggunakan nada-nada dalam tangga nada E phrygian. Meskipun pola ritmenya sama dengan birama pertama, tetapi melodi yang digunakan sedikit berbeda untuk menambah warna improvisasi dan juga dimaksudkan untuk menghindari kejenuhan. Tidak ada nada ke empat dari tangga nada E phrygian yaitu „a‟, karena nada ini terdengar kasar, sama seperti setiap nada ke empat dari setiap tangga nada. Nada pertama yang digunakan adalah nada „d‟ dan bukan nada pertama dari tangganadanya. Birama ke empat menggunakan akor yang sama dengan birama sebelumnya. Namun karena menyambung melodi sebelumnya, maka nada yang digunakan juga harus terkesan melodis. Nada pertama adalah „b‟. Nada tersebut bukan merupakan nada pertama dalam tangga nada E phrygian. Tidak ada nada ke empat d, karena nada tersebut memang sebaiknya dihindari. Contoh diatas masih sangat sederhana apabila ditinjau dari pola ritme, melodi dan pengembangan motifnya. Kita bisa menyusun melodi berdasarkan tangga nada akor yang digunakan dalam birama tersebut dan membuat variasi sesuai dengan ide musikal masing-masing. Pada prinsipnya improvisasi adalah pengembangan melodi yang disusun berdasar tangga nada akor. Pemain musik yang tidak menguasai akor dan progesi akornya tidak mungkin dapat melakukan improvisasi dengan benar. 5. Seventh chords dalam tangga nada G mayor Gmaj7 A-7 B-7 Cmaj7 D7 E-7 F7-5 Tangga nada G ionian Tangga nada A dorian 51 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Tangga nada B phrygian Tangga nada C lydian Tangga nada D myxolydian Tangga nada E aeolian Tangga nada F locrian 6. Seventh chords dalam tangga nada F mayor Fmaj7 G-7 A-7 Besmaj7 C7 D-7 E-7-5 Tangga nada F Ionian 52 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada G dorian Tangga nada A Phrygian Tangga nada Bes Lydian Tangga nada C myxolydian Tangga nada D Aeolian Tangga nada E locrian 7. Seventh chords dalam tangga nada D mayor Dmaj7 E-7 F-7 Gmaj7 A7 B-7 C-7-5 53 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Tangga nada D Ionian Tangga nada E dorian Tangga nada F Phrygian Tangga nada G Lydian Tangga nada A myxolydian Tangga nada B Aeolian Tangga nada C locrian 54 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern 8. Seventh chords dalam tangga nada Bes mayor Besmaj7 C-7 D-7 Esmaj7 Bes7 C-7 D-7-5 Tangga nada Bes Ionian Tangga nada C dorian Tangga nada D Phrygian Tangga nada Es lidian Tangga nada F myxolydian Tangga nada G aeolian 55 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Tangga nada A locrian 9. Seventh chords dalam tangga nada A mayor Amaj7 B-7 C-7 Dmaj7 E7 F-7 G-7-5 Tangga nada A ionian Tangga nada B dorian Tangga nada C phrygian Tangga nada D lydian Tangga nada E myxolydian 56 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada F aeolian Tangga nada G locrian 10. Seventh chords dalam tangga nada Es mayor Esmaj7 F-7 G-7 Asmaj7 Bes7 C-7 D-7-5 Tangga nada Es Ionian Tangga nada F dorian Tangga nada G phrygian Tangga nada As lydian 57 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Tangga nada Bes myxolydian Tangga nada C aeolian Tangga nada D locrian 11. Seventh chords dalam tangga nada E mayor Emaj7 F-7 G-7 Amaj7 B7 C-7 D-7-5 Tangga nada E ionian E ionian Tangga nada F dorian 58 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada G phrygian Tangga nada A lydian Tangga nada B myxolydian Tangga nada C aeolian Tangga nada D locrian 12. Seventh chords dalam tangga nada As mayor Asmaj7 Bes-7 C-7 Desmaj7 Es7 F-7 G-7-5 Tangga nada As ionian 59 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Tangga nada Bes dorian Tangga nada C phyrygian Tangga nada Des lydian Tangga nada Es myxolydian Tangga nada F aeolian Tangga nada G locrian 13. Seventh chords dalam tangga nada B mayor Bmaj7 C-7 D-7 Emaj7 F7 G-7 A-7-5 60 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada B ionian Tangga nada C dorian Tangga nada D phrygian Tangga nada E lydian Tangga nada F myxolydian Tangga nada G aeolian Tangga nada A locrian 61 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern 14. Seventh chords dalam tangga nada Des mayor Desmaj7 Es-7 F-7 Gesmaj7 As7 Bes-7 C-7-5 Tangga nada Des ionian Tangga nada Es dorian Tangga nada F phrygian Tangga nada Ges lydian Tangga nada As myxolydian Tangga nada Bes aeolian 62 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada C locrian Jika kita medengarkan suatu lagu yang menggunakan akor tiga nada trinada terdengar sudah biasa pada pendengaran kita. Misalnya ada lagu Tanah Air ibu Sud atau lagu-lagu wajib lain, baik diaransemen secara orkestrasi maupun hanya diiringi suatu instrumen misalnya piano maka harmonisasi yang digunakan tidak ada yang asing pada pendengaran kita. Hampir semua harmonisasi yang digunakan kita dapat mengidentifikasi baik jenis akornya mayor dan minor maupun tingkatan akornya apalagi jika hanya menggunakan akor primer pokok yaitu I, IV, dan V. Memang tidak semua orang dapat menebak dengan cepat tentang jenis akor, posisi, dan tingkatan akor, meskipun hanya akor pokok, namun ini adalah kemampuan musikal awal yang harus dikuasai oleh siswa musik non klasik. Marilah kita amati lagu berikut dan kita letakkan kemungkinan akor yang digunakan: 63 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Baris pertama Bes Bes F Baris ke dua Bes Es Bes F Baris ke tiga Bes Bes Es Es Bes F Bes Lagu diatas hanya menggunakan tiga akor pokok dan menggunakan akor trinada. Jika dimainkan, semua akor tersebut terdengar tidak asing pada telinga kita. Inilah yang sering kita sebut dengan akor sederhana yaitu akor yang susunannya hanya terdiri dari tiga suara. Lagu diatas menggunakan tangga nada Bes. 64 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Akor tingkat I : Bes mayor Akor tingkat IV : Es mayor Akor tingkat V : F mayor Marilah juga kita cermati atau dengarkan lagu dibawah ini, kemudian kita akan mencari tahu perbedaan antara dua lagu tersebut secara harmonisasi. Mungkin kita belum tahu jenis akor yang digunakan, namun dari karakter akornya kita merasa ada sesuatu yang terdengar baru pada pendengaran kita. Ini adalah permulaan bahwa kita memiliki rasa musikal, karena musik pada dasarnya adalah bunyi. Jika kita mendengar bunyi yang tidak seperti biasanya dan kita tidak memberikan reaksi atas bunyi tersebut, maka kita harus melatihnya berkali-kali, sehingga menjadi peka terhadap bunyi yang kita dengar. 65 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern o Birama pertama dan ke dua ditentukan akor C, namun jika kita lihat melodinya tidak harmonis atau mungkin bisa disalahkan, karena nada pertama atau ketukan pertama dan ke tiga adalah d dan b. Kedua nada tersebut tidak ada dalam akor C, seperti berikut ini: Dalam ilmu harmoni modern seperti kita bahas di depan bahwa akor C mayor tujuh Cmaj7 memiliki tangga nada C, D, E, F, G, A, B, dan C seperti pada notasi dibawah ini: Nada d an b merupakan nada-nada yang ada pada tangga nada dari akor Cmaj7. Jadi penentuan akor C atau lebih lengkapnya Cmaj7 tersebut beralasan, karena semua nada ada pada tangga nada akor Cmaj7. Inilah yang disebut dengan penerapan ilmu harmoni modern Jika kita kembali ke harmoni SATB tentu berbeda masalahnya, karena pada harmoni SATB lebih banyak menggunakan akor tiga nada trinada, sehingga nada d dan b tidak ada dalam daftar nada pada akor C. o Birama ke tiga dan ke empat ditentukan akor A- atau A minor. Jika kita cermati melodinya sama dengan melodi pada birama pertama dan ke dua, yaitu: 66 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Penentuan akor A minor pada birama ke tiga jika dilihat secara konvensional sepertinya tidak benar, karena nada d dan b dalam akor A minor tidak ada didalamnya. Akor A minor terdiri dari a, c, dan e. Namun dalam harmoni modern akor A minor sebagai akor tujuh yang diberi nama A-7 atau A minor 7. Akor ini memiliki tangga nada A ionian yang terdiri dari: Berdasarkan tangga nada diatas, ternyata nada d dan b juga termasuk dalam tangga nada A ionian jadi penentuan akor A minor pada lagu diatas secara harmoni modern sudah tepat. Baris ke dua D- G G7 Tangga nada diatas adalah contoh progreasi yang umum terjadi pada musik populer yaitu progreasi I – VI - II – V. Kita cermati pada birama pertama dan ke dua ditentukan akor D-. Pada akor ini terdapat nada yang kasusnya sama dengan birama terdahulu yaitu: Tangga nada diatas menunjukkan nada diluar akor D minor dalam arti trinada yang justru berada pada ketukan pertama kuat yaitu nada e. Kita tahu dalam trinada D minor terdiri dari d, f, dan a. Namun dalam harmoni modern posisi akor D dalam tangga nada C mayor merupakan tangga nada D dorian yang terdiri dari: 67 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Nada e merupakan nada ke dua dalam tangga nada D dorian, sehingga nada ini secara harmoni modern merupakan nada yang boleh digunakan dalam akor D minor. Birama ke tiga pada baris ini adalah: G Akor G pada awal birama tersebut diatas juga merupakan nada e yang diluar akor G mayor, karena trinada dari G mayor adalah g, b, dan d. Namun dalam akor tujuh, akor G mayor posisinya dalam tangga nada C mayor merupakan G myxolydian yang terdiri dari: Beberapa lagu pop jika dilihat dari melodinya ada yang tidak kita sadari telah menggunakan harmoni modern jika dilihat dari melodinya yang mengharuskan memggunakan akor tujuh sebagai salah satu cirinya. Misalnya lagu “Biru” Vina Panduwinata: Pada awal lagu terdapat melodi: 68 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Pada syair „nah‟ terdapat akor D dengan melodi berada pada tingkat ke tujuh. Dengan demikian akor D tersebut tidak hanya terdiri dari nada d, fis, dan a seperti berikut ini: Namun karena melodi pada ketukan pertama tersebut ada pada nada ke tujuh, maka akor dituntut untuk menyesuaikan dengan melodi yaitu ditambah nada ke tujuh cis, sehingga akornya menjadi D mayor 7 seperti ini: Pada syair „ku‟ pada birama ke dua ditentukan akor B minor B-. Akor B minor terdiri dari nada b, d, dan fis yaitu: Pada syair tersebut diatas terdapat nada cis.Dalam akor diatas tidak ada nada fis, berarti akor B minor tersebut harus ditambah dengan nada cis. Akor B minor dalam tangga nada d mayor sebagai nada ke enam aeolian, sehingga akor B minor pada posisi tersebut memiliki tangga nada B aeolian seperti dibawah ini: Dengan urutan tangga nada tersebut, sehingga dapat disusun akor B-9 seperti berikut ini: 69 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Harmonisasi dalam suatu lagu ada dua kemungkinan penentuan akor. 1 Kemungkinan pertama bahwa akor ditentukan berdasarkan pada melodi yang jatuh pada akor tersebut, sehingga mau tidak mau menggunakan akor tersebut. Misalnya dua lagu diatas, lagu “Cinta Ini membunuhku” Dmasiv dimulai dengan nada d dan b pada ketukan kuat. Pemberian akor tingkat I C mayor harus ditambah dengan nada b dan d, sehingga secara otomatis membentuk seventh chords. Lagu ke dua dari Vina Panduwinata berjudul “Biru” juga sama proses terjadinya akor, karena nada atau melodi yang jatuh pada akor tersebut nada cis sebagai nada ke tujuh dari tangga nada D mayor. Nada tersebut secara otomatis membentuk akor tujuh yang menjadi ciri khas lagu tersebut. 2 Kemungkinan kedua adalah lagu yang diberikan akor tujuh. Lagu-lagu ini banyak kita jumpai pada musik jazz. Musik jazz pada dasarnya adalah musik yang memiliki kekayaan harmonisasi. Salah satu cirinya adalah penggunaan akor tujuh. Hampir tidak ada musik jazz yang menggunakan akor trinada. Marilah kita amati lagu berikut: 70 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Lagu diatas secara melodi tidak mengharuskan membentuk akor tujuh seperti halnya contoh lagu diatas Biru dan Cinta Ini Membunuhku. Namun lagu tersebut diberikan akor-akor tujuh yang membuat suasana lagu menjadi lebih hidup oleh harmonisasinya. Kita perhatikan akor yang digunakan pada lagu di atas tidak dijumpai akor trinada, semua menggunakan seventh chords. Birama pertama lagu “All of Me” jika ditinjau dari sisi nada atau melodi tidak menunjukkan akor tujuh, karena nadanya adalah c, e, dan g. Nada-nada tersebut merupakan trinada dari akor C mayor. Sebenarnya kita tidak membayangkan keindahan akor-akor tujuh tersebut jika kita tidak memainkannya atau minimal mendengarkan lagu tersebut. Pertama kita mainkan dengan akor trinada, kemudian kita mainkan akor tujuh barulah kta bisa membedakan dan mendeskripsikan perbedaannya. 71 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Akor C6 merupakan akor C mayor ditambahkan nada ke enam a jadi susunannya adalah : Tangga nada akornya adalah: Akor 6 memberikan kesan tersendiri pada sebuah lagu. Namun tidak semua lagu dapat diberikan akor ini. Akor 6 banyak digunakan lagu-lagu berirama Swing. Irama ini terkesan energik dan dinamis, “Lagu All Of Me”. Birama ke dua terdapat akor E7 artinya dalam tangga nada C mayor sebagai nada ke tiga, namun statusnya sebagai E myxolydian, karena bukan E-7 sebagai nada ke tiga dari tangga nada C mayor. Susunan tangga nadanya adalah: Tangga nada diatas sebenarnya merupakan dominan dari akor A mayor, sehingga ada tiga nada yang dinaikkan setengah. Kita analisis bahwa akor dan tangga nada ini adalah tangga nada non diatonik, karena terdapat nada-nada diluar tangga nada C mayor yaitu nada fis, gis, dan cis: Didalam tangga nada C mayor tidak terdapat nada-nada tersebut seperti dalam lingkaran. Birama ke lima terdapat akor A7. Akor ini dianalisis merupakan akor A myxolydian dari akor D mayor. Urutan tangga nadanya adalah: 72 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Susunan nada-nada tersebut diatas terdapat nada non diatonik, karena dalam tangga nada C mayor tidak terdapat nada cis dan fis. Birama ke tujuh terdapat akor D-7 merupakan akor tingkat II dari tangga nada C mayor. Dalam akor ini tidak terdapat nada non diatonik, karena dalam tangga nada C mayor terdapat akor minor tujuh padatingkat II D. Birama sembilan sama dengan birama ke tiga yaitu akor E7. Birama ke sebelas adalah akor A-7 merupakan akor ke VI dari tangga nada c mayor, tidak terdapat nada non diatonis, karena pada tingkat VI merupakan akor minor 7. Birama ketiga belas adalah akor D13. Ini merupakan akor dominan dari akor G, namun terdapat beberapa nada non diatonik. Susunan akornya adalah: Susunan akor tersebut jika diamati merupakan susunan dari dua akor D7 dan E minor, yaitu: dan Tangga nada inilah yang disebut dengan polychord yaitu akor yang terdiri dari susunan akor yang lebih dari satu. Akor D13 merupakan susunan dari akor D7 dan E minor. Jika kita memainkan instrumen piano, maka tangan kiri kita memainkan akor D7 tangan kanan memainkan akor E minor. Untuk lebih jelasnya kita dapat mencoba pada piano atau kibor. Setiap akar yang lebih dari empat nada kemungkinan besar kita harus memainkannya secara polychord karena kemampuan salah satu tangan kita hanya empat nada. 73 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Pada suatu permainan bersama dalam ansambel ada kemungkinan dua instrumen memainkan akor yang berbeda pada saat yang sama. Misalnya kibor memainkan akor D7, gitar memainkan E minor. Hal ini merupakan sesuatu yang lazim dalam permainan musik jazz. Polychord ini membuktikan kekayaan akor dalam musik jazz seperti yang dibahas di atas. Bagian B birama ke delapan terdapat akor F6. Akor ini adalah akor F mayor f,a, dan c ditambah nada ake enam d. Susunan akornya adalah: Susunan tangga nadanya adalah: Bagian B birama ke sembilan terdapat akor F-6 Fmin6. Akor F-6 adalah akor F minor f, as, dan c ditambah nada ke enam yaitu d. Susunan akornya adalah: Akor ini memiliki tangga nada F dorian, susunannya adalah: Akor A9 pada bagian B birama ke 12 merupakan akor dominan dari akor D mayor. Akor A9 merupakan akor A7 ditambah nada ke 9 b. Susunan tangga nadanya adalah: 74 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Susunan tangga nadanya adalah seperti myxolydian yaitu: Bagian B pada birama ke 14 terdapat akor G13. Akor ini memiliki nada: g, b, d, f, a, c, e yaitu: Sama seperti akor D13 di atas, akor G13 juga merupakan polychord terdiri dari dua akor yaitu akor G7 dan A minor, seperti notasi berikut: dan Dua akor ini jika dibunyikan bersama-sama akan menimbulkan kesan suara yang penuh frekwensinya, sehingga membuat akor menjadi kuat. Untuk membuktikan, kedua akor ini harus dibunyikan, sehingga kesan akor tersebut dapat dirasakan apalagi dimainkan secara bersama dengan instrumen lain dengan pembagian suara akor pada dua instrumen seperti contoh di atas. Perasaan peka terhadap berbagai jenis akor yang makin kompleks dapat dilatih melalui mendengar dan melakukan. Kebiasaan mendengarkan lagu-lagu yang bernuansa jazz atau minimal jazzy membuat pendengaran menjadi terlatih. Melakukan dengan mencoba memainkan akor-akor tujuh apalagi sampai polychord dibutuhkan ketekunan yang praktek berulang-ulang. Salah satu tokoh musik jazz yang kita kenal adalah Nat King Cole. Nat King Cole lahir pada tanggal 17 Maret 1917 di Montgomery, Alabama , dengan nama Nathaniel Adams Coles dan meninggal pada tanggal 15 Februari 1965. Ia belajar bermain piano dengan ibunya sendiri bernama Perlina, seorang pemain organ di gereja. Mulai umur empat tahun ia 75 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern sudah mulai menunjukkan bakatnya sebagai musisi dengan melakukan berbagai pementasan. Jenis musik yang ditekuni bukan hanya musik jazz, tetapi juga musik gereja bahkan dia juga mampu memainkan jenis musik klasik. Nat pernah mengatakan bahwa jenis musik yang dimainkan adalah from Bach to Rachmaninoff artinya dia mampu memainkan karya musik mulai dari zaman Bach sampai zaman Rachmaninoff www. en.wikipedia.org wikiNat_King_Cole . Selain lagu Mona Lisa, lagu-lagu lain yang terkenal adalah Straighten Up and Fly Right; Sweet Lorraine; Get Your Kicks On Route 66; The Christmas Song ; Nature Boy; Lush Life; Pretend ; Darling Je Vous Aime Beaucoup ; Answer Me, My Love ; Smile ; They Tried to Tell Us Were Too Young ; Ramblin Rose; Unforgettable. Lagu-lagu tersebut sebagian besar juga menjadi repertoar standar pada dunia musik hiburan. Seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang perekaman recording, lagu Unforgettable pernah direkam ulang secara dubbing dengan putrinya Natalie Cole. Meskipun Nat King Cole sudah meninggal, namun hasil rekamannya sangat menakjubkan, terkesan seperti benar-benar dinyanyikan Nat King Cole bersama putrinya dalam satu panggung pertunjukan. 76 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Natalie Cole Sumber: www. en.wikipedia.org wikiNat_King_Cole Nat King Cole merupakan penyanyi berkulit hitam pertama yang mencapai kesuksesan di tingkat nasional maupun internasional dalam Mainstream American Popular Music. Berawal dari kariernya sebagai penyanyi pada beberapa night club di Amerika bersama kelompok musiknya bernama The King Cole Trio, ia juga telah sukses membawa pengaruh dalam transisi dari jenis penampilan big band menjadi lebih sederhana dalam format combo band yang terdiri dari instrumen gitar, piano, bass, dan vokal. Sehubungan dengan reputasinya dalam musik musik populer dan jazz, Pleasant 1980: 525 menyatakan: “Allthough Cole left elaboration to the keyboard and other instrument, his singing was closer to jazz and rhythm and blues than to the styles of such popular singers as Bing Crosby, Perry Como, and Frank Sinatra; its distinguising 77 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern characteristic was his way of caressing the words. After his hit recording of The Christmas Song 1947, in which the first song as a soloist accompanied by strings, his style become more popular singer as his jazz reputation declined”. Nat King Cole meninggalkan instrumen keyboard dan lain-lain beserta lagu-lagunya yang bernuansa jazz dan blues, kemudian masuk ke dalam musik populer seperti halnya artis Bing Crosby, Perry Como, dan Frank Sinatra. Hal tersebut telah membedakan karakter jenis musiknya pada lirik-liriknya yang manis. Setelah menyelesaikan album rekamannya berjudul Christmas Song pada tahun 1947 Nat King Cole menjadi sangat terkenal di kalangan musik populer, tetapi kariernya dalam musik jazz menjadi merosot. Mona Lisa berhasil menjadi lagu hit di Amerika karena keindahan lirik dan melodinya, bahkan selama delapan minggu berturut-turut menjadi lagu nomor satu atau favorit di Billboard Pop Single, serta berhasil menjual lebih dari tiga juta copy. Hit bermakna pada sesuatu yang disenangi masyarakat pada umumnya. Pada waktu itu lagu tersebut sangat digemari masyarakat Amerika, bahkan hingga saat ini masih tetap digemari dan menjadi lagu abadi. Meskipun terkenal dengan sebutan musisi jazz, tetapi pada awalnya Nat King Cole tidak pernah memperdulikan dasar- dasar permainan musik jazz. Setelah tahun 1956 barulah dia memulai merekam lagu-lagunya menjadi bernuansa jazz dan dikemas dalam album After Midnight oleh Capitol Records. Karakteristik lagu jazz terutama terletak pada aspek harmonisasinya. Selain jenis akor yang digunakan sebagian besar menggunakan seventh chords, jazz memiliki bentuk musik sederhana misalnya A-A-B-A, dan banyak dijumpai permainan improvisasi. Coker 1987: 1 dalam Improvising Jazz menjelaskan sebagai berikut: “Jazz music, with in roots in basic rhythms and simple melodies, has developed naturally into a blend of musicianship, humanity, and intellect, having universal appeal. Jazz has brought about renessance in improvisation, providing a style which in conducive to spontaneus creation by 78 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern utilizing standard music elements, such as 44 time, song of uniform length and form usually 32 measures in length, with in A-A-B-A structure”. Musik jazz memiliki ritme dasar dan melodi sederhana yang dikembangkan secara alamiah ke dalam keharmonisan. Jenis musik ini memiliki ciri-ciri yaitu: permainan improvisasi yang merupakan kreativitas bersifat spontan, pada umumnya banyak menggunakan tanda birama 44, jumlah biramanya 32, dan memiliki bentuk A-A-B-A. Pada dunia musik hiburan, misalnya pementasan reguler di hotel-hotel, lagu Mona Lisa telah menjadi salah satu lagu abadi. Lagu abadi di kalangan musisi hiburan disebut dengan istilah lagu ”standar”. Lagu abadi dan lagu standar memiliki makna sama yaitu lagu yang sering dinyanyikan dalam berbagai pementasan, karena banyak dikenal oleh kalangan pecinta musik sepanjang masa. Lagu tersebut biasanya digemari oleh pecintanya yang berusia setengah baya karena pada saat itu mereka rata-rata berusia muda dan sempat mengenal lagu Mona Lisa. Lagu abadi biasanya bersifat sederhana jika ditinjau dari aspek melodi, harmoni, dan bentuk musiknya. Mona Lisa identik dengan sebuah keindahan, kepopulerannya dipakai dalam beberapa judul lagu misalnya lagu yang dinyanyikan Madonna, Britney Spears, dan bahkan menjadi nama kelompok musik campursari yang cukup terkenal di Yogyakarta. Terlepas apakah semuanya itu ada keterkaitannya dengan keindahan lukisan Mona Lisa ataupun tidak, tetapi beberapa orang yang menggunakan nama Mona Lisa dipastikan sangat mengagumi keindahan. Thomas Aquinas Sutrisno, 2003: 109 menjelaskan syarat-syarat keindahan adalah: 1 indah itu sekaligus sempurna; 2 berciri harmoni, selaras; dan 3 jelas atau terang. Apabila dilihat dengan cermat, pandangan Aquinas tersebut bersifat subjektif dan objektif. Subjektif mengandung makna bahwa indah itu menyenangkan bagi si subjek penikmat, objektif berarti indah itu harus sempurna, selaras, dan terang. Keindahan seni tidak bisa 79 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern diukur secara matematis, tetapi ia memiliki kriteria pasti tentang syarat-syarat keindahan. Meskipun setiap orang memiliki ukuran berbeda dalam menilai suatu karya seni yang disebut dengan istilah subjektivitas, tetapi unsur-unsur keindahan tetap menjadi pertimbangan utama. Berikut ini lagu Mona Lisa karya Jay Livingston dan Ray Evans: Lagu Mona Lisa Musik populer seringkali disingkat menjadi musik pop. Musik pop bersifat komersial, karena musik tersebut selalu diciptakan untuk memenuhi selera dan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Hurd 1979: 269 mendefinisikannya seperti berikut ini: “Pop music can be in any style…provide that it can be made into commercial product. Clever publicity, or the voice of a 80 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern currently famous pop star or group, can turn a pop song into a hit that will sell thousands of records until it is displaced by the next hit”. Musik pop bisa berbentuk apa saja asalkan bisa dikemas dalam produk komersial. Publikasi, suara bintang pop atau grup pada saat itu bisa mengubah lagu pop menjadi hit yang akan menghasilkan ribuan rekaman sampai lagu itu digantikan posisinya oleh hit berikutnya. Musik populer dinyatakan memiliki ciri-ciri: 1 diketahui banyak orang; 2 disukai kebanyakan orang; 3 mudah dipahami rakyat Mack, 1995: 586. Musik populer popular music berasal dari Amerika, yaitu semacam musik entertaining dalam kurun waktu yang cukup lama. Musik ini menggunakan bahasa dengan gambaran yang kuat secara emosional, frase-frase melodinya mudah dipahami, karena sering terjadi sekuens atau pengulangan secara terus menerus. Lagu Mona Lisa termasuk salah satu lagu yang banyak dikenal pengunjung yang menikmati hiburan di hotel. Pada buku-buku koleksi lagu yang ada di hotel, lagu tersebut selalu tercatat sebagai salah satu lagu diantara beberapa lagu standar lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa lagu Mona Lisa diketahui dan disukai banyak orang karena melodi dan liriknya mudah dipahami. Lirik lagunya terdiri dari dua bait, melodinya sederhana dan lompatan nada-nadanya pendek sehingga mudah untuk diingat dan dinyanyikan. Lagu Mona Lisa banyak menggunakan pengulangan repetisi, misalnya pada awal melodi berikut ini: Mo na- li -sa Mo na- li- sa men have named you Pengulangan terjadi pada melodi berikutnya yaitu: Is it only cause you lonely they have blamed you 81 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Musik populer dapat diartikan sebagai jenis musik yang sedang berkembang, sejajar dengan perkembangan media audio visual. Dari awal abad XX sampai sekarang di Amerika disebut dengan istilah entertainment music. Dalam perkembangannya musik populer menuju pada berbagai jenis sajian pada tahun 50-an Mack, 1995: 20. Musik pop lebih mudah diterima oleh masyarakatnya, karena pada umumnya bersifat sederhana, melodis, terstandarisasi, dan lebih ingin memu-askan orang dengan khayalan ekspresi positif yaitu keindahan. Lagu Mona Lisa sebagai salah satu lagu yang populer di kalangan pengun-jung bar di hotel karena lagu tersebut sederhana dan melodis. Seni selalu berkaitan dengan keindahan. Filsuf Rusia bernama Tolstoy mengatakan bahwa: “Art is such activity as produces beauty”. Seni selalu bersangkut-paut dengan keindahan. Dengan melakukan survei yang menyeluruh kepada beberapa filsuf mengenai hubungan antara seni dan keindahan ditulis dalam buku What is Art?, Tolstoy mengatakan bahwa keindahan itu mutlak diperlukan dalam setiap cabang seni Soedarso Sp., 1998: 5. Lagu Mona Lisa memiliki banyak nilai keindahan yang dapat ditinjau dari unsur-unsur musik dan unsur-unsur di luar musiknya sebagai lagu yang mereferensikan sebuah lukisan. Seni adalah ekspresi emosi atau perasaan dari penciptanya yaitu seniman itu sendiri. Terkait dengan pandangan seni sebagai ungkapan perasaan, Eugene Veron pada akhir abad XIX mengatakan: ”Art is the manifestation of emotion, obtaining external interpretation, now by a series of gestures, sounds, or words governed by particular rhythmic cadence” Sutrisno, 2003: 131. Lagu bisa disebut indah apabila didalamnya terdapat unsur-unsur keindahan yang terdapat pada lirik, melodi, harmoni, dan penentuan jenis irama yang tepat. Lirik lagu Mona Lisa merupakan manifestasi perasaan komponisnya pada kecantikan wanita yang dipuja. Melodinya sederhana, mudah diingat dan dinyanyikan, karena bersifat melankolis, serta memiliki progresi akor yang sederhana apabila ditinjau dari ciri-ciri musik populer pada umumnya. 82 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Lagu Mona Lisa memiliki melodi sederhana tetapi indah, sehingga mudah diingat dan populer secara internasional. Lagu itu mudah diapresiasi oleh masyarakat karena tidak memerlukan kemampuan analisis khusus untuk menikmatinya. Di balik kesederhanaannya, lagu itu menyimpan makna yang dalam karena keterkaitannya dengan sebuah karya seni rupa besar dunia yang mempesona pengamat seni sepanjang masa. Ada beberapa jenis irama yang digunakan untuk mengiringi lagu tersebut. Irama-irama tersebut adalah: Swing, Slow Rock12 beats, Rumba, Cha Cha, 8 beats, Beguine. Jenis irama seperti Cha Cha, Rumba, dan Beguine sering digunakan untuk mengiringi pengunjung yang berdansa. Pada waktu berdansa biasanya beberapa lagu dimainkan secara sambung menyambung medly, kadang-kadang lagu Mona Lisa menjadi salah satu lagu yang dinyanyikan. Bagi musisi yang memiliki dasar bermain piano, mereka hanya menggunakan instrumen piano saja tanpa irama. Dengan bermain piano saja tanpa menggunakan irama tertentu, musisi menganggap lebih bisa mengatur dimanik dan tempo secara bebas sesuai dengan keinginannya. Setiap jenis irama memiliki karakteristik yang berbeda mengenai nilai nada, harmonisasi, nuansa lagu, tempo, dan jenis harmonisasinya. Pola irama Swing dan Slow Rock 12 beats memiliki bentuk dan nilai not triol kecil, sehingga melodi lagunya terdiri dari not-not yang sama dengan pola ritmenya. Jenis irama yang menggunakan bentuk dan nilai not triol kecil dapat dijumpai pula pada irama Rock’n Roll, Waltz, Big Band, dan lain-lain. Jenis irama tersebut ada juga yang pola iramanya menggunakan bentuk dan nilai not perempatan, perdelapanan, dan sebagainya. Setiap jenis irama memiliki sifat harmonisasi yang berbeda, misalnya pada irama Swing banyak menggunakan akor-akor mayor tujuh dan mayor sembilan sebagai pembawa nuansa lembut dan manis, sedangkan irama Rock‟n Roll hampir semua akornya selalu menggunakan akor tujuh bersifat keras dan memberontak 83 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern sesuai dengan latar belakang munculnya jenis irama tersebut. Berikut ini contoh penulisannya pada bagian A: Berdasarkan pengalaman, tangga nada yang digunakan pada repertoarnya berbeda dan lebih rendah dari lagu aslinya meskipun seorang penyanyi mampu menyanyikannya. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga stamina fisik, karena pada satu kali pertunjukan berdurasi antara dua sampai tiga jam dituntut menyanyikan kurang lebih 30 lagu. Untuk menentukan tangga nada pada suatu lagu pertama kali mempertimbangkan nada tertinggi kurang lebih nada d2. Melodi tertinggi pada lagu ”Mona Lisa” terdapat pada suku kata ”li” lirik coda pada birama 49 sehingga sedapat mungkin jatuh pada nada d seperti lagu di atas. Setiap penyanyi memiliki kemampuan yang berbeda dalam hal jangkauan nada, tetapi wilayah nadanya tidak memiliki perbedaan signifikan. Oleh karena itu seorang musisi biasanya tidak pernah menanyakan kepada penyanyi tentang tangga nada yang digunakan pada suatu lagu, karena dia memiliki kemampuan dalam menentukan nada dasarnya. Apabila seorang musisi dan penyanyi baru pertama kali bertemu dalam suatu pementasan biasanya untuk lagu pertama 84 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern menanyakan tangga nadanya, kemudian untuk lagu selanjutnya tidak perlu lagi menanyakan lagi, karena sudah dapat diketahui nada tertinggi yang mampu dicapai oleh penyanyi. Selain irama Swing, jenis irama lain yang digunakan adalah Cha-Cha, Rumba, dan berbagai jenis irama Latin. Masing- masing jenis memiliki pola ritme dan karakteristik yang berbeda dengan irama lainnya. Pada irama-irama Latin ini tidak menggunakan bentuk dan nilai not triol, tetapi sebagian besar not-not seperdelapanan, seperempat, dan lain-lain. Irama-irama ini biasanya digunakan untuk mengiringi pengunjung yang berdansa. Irama-irama tersebut apabila dianalisis sebenarnya kurang tepat untuk mengiringi lagu ”Mona Lisa” karena bersifat atraktif, sehingga lagu menjadi kurang ekspresif. Kepopuleran lagu tersebut membuat pecintanya selalu mengenang dan menyanyikannya dalam berbagai jenis irama musik. Irama-irama Latin bersifat komunikatif yang mampu membuat pecintanya ingin larut di dalamnya. Jika mendengarkan irama tersebut secara spontan orang membayangkan tarian-tarian dansa, karena irama Latin identik dengan tarian. 85 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Mona Lisa Latin Jay Livingston Ray Evans Lagu Mona Lisa Bagian A dalam irama Latin Lagu Mona Lisa seringkali juga dinyanyikan dengan iringan Waltz yang bertanda sukat ¾. Hal ini biasanya digunakan sebagai lagu untuk mengiringi tamu yang sedang berdansa dalam irama Waltz. Kenyataan ini menunjukkan bahwa lagu tersebut banyak dikenal oleh pecinta musik hiburan sepanjang masa. Melodi lagu selalu meyesuaikan dengan karakteristik irama seperti halnya pada irama Swing dan Latin di atas. Pada irama Waltz melodi lagu terpola menjadi ¾ sesuai dengan pola ritmenya seperti berikut ini: 86 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Mona Lisa Waltz Jay Livingston Ray Evans 87 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Lagu Mona Lisa Bagian A dalam irama Waltz Lagu Mona Lisa cukup dikenal dalam dunia musik hiburan. Dalam musik populer, penyanyi yang mempopulerkan suatu lebih terkenal dibandingkan penciptanya. Berbeda halnya dengan musik klasik, pencipta lagu lebih terkenal dibandingkan dengan musisi yang memainkan. Lagu Mona Lisa termasuk jenis musik pop yang sedikit bernuansa jazz atau lebih dikenal dengan istilah jazzy yaitu akor yang digunakan bernuansa jazz. Lagu tersebut lebih mampu menyentuh rasa apabila diiringi dengan akor yang tepat. Pemilihan jenis akor yang tepat mampu membawa lagu tersebut ke dalam suasana baru penuh ekspresi. Salah satu konsep penciptaan musik menurut DeBellis 2003: 531 adalah referensialis referentialist. Ia menjelaskan bahwa referensialis bermakna karya musik yang mereferensikan sesuatu di luar musik. Lagu Mona Lisa jelas merenferensikan lukisan Mona Lisa yang dapat dilihat dari lirik lagu “the lady with the mystic smile”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lagu Mona Lisa terkait langsung dengan lukisan Mona Lisa. Teori bahwa musik bisa mereferensikan sesuatu di luar musik dapat didukung dengan pendapat berikut ini: “Among those who seek and propound theories of musical meaning, the most persistent disagreement is between the referentialists or “heteronomists”, who hold that music can and does refer to meanings outside itself, and the nonreferentialists who are sometimes called formalists or absolutists, who maintain that the art is autonomous and “means itself”. Encyclopaedia Britannica 2005. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa di antara beberapa teori tentang makna musik yang telah ditemukan, yang paling kuat mempertentangkan adalah di antara referensialis dan formalis. Referensialis memiliki makna bahwa musik dapat mereferensikan sesuatu diluar musik, sedangkan formalis meyakini bahwa seni memiliki makna sendiri yang tidak ada hubungannya dengan sesuatu diluar seni. 88 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Banyak orang berpendapat bahwa musik populer adalah jenis musik yang mudah dan bisa dimainkan oleh siapa saja. Akor- akor yang dimainkan sangat sederhana dan mudah dimainkan. Memang banyak musik populer yang sederhana dan mudah, namun untuk memainkannya tidak semudah yang dibayangkan. Proses pembelajaran melalui mendengar dan memainkan melalui instrumen musik yang dikuasai bukan merupakan sesuatu yang sederhana dan mudah. Kemampuan ini dibutuhkan rasa musikal yang tinggi apalagi memahami kompleksitas akor dan mengidentifikasi tangga nadanya dengan cermat. Kemampuan mendengar dan mengidentifikasi akor perlu dilatih berulang-ulang dengan tekun. Marilah kita cermati lagu berikut ini dan kita analisis akor yang telah ditentukan: 89 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Lagu Girl From Ipanema diatas menggunakan nada dasar 1=F. Simbol pada akor F sama dengan Fmaj7. Susunan akornya adalah: Ada beberapa lagu yang dimulai bukan dari akor pokok. Biasanya lagu pada umumnya dimulai dengan nada ke lima, ke tiga, dan pertama. Misalnya lagu yang menggunakan tangga nada C mayor dimulai dengan nada g, e, atau c. Contoh: Lagu “All Of Me” menggunakan tangga nada C mayor, nada pertama dimulai dengan nada pertama c. Contoh lagu lain: Lagu Mona Lisa menggunakan tangga nada C mayor dimulai dengan nada ke lima g. 90 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Lagu Pantang Mundur di atas dimulai pada nada ke tiga e dari tangga nada C mayor. Pada perkembangannya tidak semua lagu dimulai dengn nada ke satu, tiga, dan lima. Ada lagu yang dimulai dengan nada ke dua, misalnya: Lagu di atas dimulai dengan nada kedua g karena menggunakan tangga nada F mayor. Ada juga yang dimulai dengan nada ke empat seperti berikut ini: Lagu tersebut dimulai dengan nada ke empat g dari tangga nada D mayor. 91 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Contoh lain ada lagu yang dimulai dengan nada ke enam misalnya: Bagian lagu di atas dimulai dengan nada a merupakan nada ke enam dari tangga nada C mayor. Berikut contoh lagu yang dimulai dengan nada ke tujuh: Lagu di atas berjudul “Biru” dipopulerkan Vina Panduwinata, menggunakan tangga nada D mayor dimulai dengan nada ke tujuh cis. Selain lagu-lagu diatas, ada juga lagu yang dimulai dengan nada non diatonik, misalnya: 92 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Lagu di atas dimulai dari nada cis. Nada cis merupakan nada non diatonik dari tangga nada G mayor karena tangga nada G mayor tidak terdapat nada cis seperti berikut ini: Jika kita mencari informasi dari berbagai sumber misalnya buku, kaset maupun notasi musik masih banyak lagu yang tidak dimulai dari nada diluar nada ke 1, 3, dan 5 atau bahkan dimulai dengan nada non diatonik seperti diatas. Marilah kita berlatih memainkan tangga nada modus berdasarkan akor yang telah ditentukan pada lagu “All Of Me”. Langkah kita pertama hanya memainkan tangga nada akornya dalm tiap birama dari awal lagu sampai akhir lagu. Progresi akornya adalah: 93 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Langkahnya adalah setiap akor dicari tangga nadanya kemudian dimainkan tetapi sesuai dengan ketukan, misalnya pada birama pertama akan kita nyanyikan atau kita mainkan dengan instrumen jika kita ada yang telah menguasai teknik. Notasinya adalah: 94 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Kita mainkan dengan vokal atau jika kita telah punya dasar bermain instrumen bisa kita mainkan sesuai tangga nadanya. Pertama kali kita mainkan semua nada, kemudian kita mainkan dari nada yang paling atas misalnya pertama kali kita mainkan tangga nada dari akor C6 yaitu: Kemudian kita mainkan urutan dari atas misalnya: Atau bisa juga birama pertama naik, kemudian birama ke dua turun misalnya: Pertama kali yang harus dikuasai adalah tangga nada akornya. Kita bisa mencoba berulang-ulang sampai kita menguasai dan merasakan juga setiap jenis akor. Setalah memahami karakter tangga nada akor, maka langkah selanjutnya kita mulai mengurangi nada-nada yang menjadi nada pokok misalnya trinada. Pada tangga nada C mayor atau mungkin C6 kita mulai tidak memainkan atau minimal mengurangi nada-nada: c, e, dan g. Kita juga diberi kebebasan membuat pola ritme baru yang tidak seperti latihan 95 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern tangga nada akor seperti diatas, misalnya dalam tangga nada akor C6 pada mulanya seperti ini: Kemudian menjadi pola ritme baru namun tetap dalam dua birama misalnya: Perhatikan nada yang diberi tanda tersebut merupakan salah nada dalam tri nada C mayor. Nada-nada lainnya dalah nada- nada diluar nada trinada C mayor, namun masih merupakan nada-nada dalam tangga nada C mayor. Tentu banyak variasi yang dapat kita buat, namun pertama kali kita mainkan melodi tersebut dan kita rasakan variasi nadanya, karena nada-nada c, e, dan g dalam akor C mayor sebenarnya sudah dapat kita katakan sebagai nada yang jenuh. Jika ini dalam sebuah permainan bersama baik band maupun orkestra, nada c sudah dimainkan bass, nada e dan g mungkin sudah dimainkan oleh kibor sebagai block akor jadi jika nada-nada tersebut dimainkan lagi secara dominan, maka menjadi monoton. Namun nada-nada d, a, dan b jika dimainkan menjadi lebih lengkap dan tidak merasa jenuh. Meskipun improvisasi itu sebuah ide yang spontan, namun pertama melakukan improvisasi tidak akan lepas dari penguasaan tangga nada suatu akor pada birama tersebut berada. Banyak mencoba dan belajar adalah kunci dari permainan improvisasi, selain memberikan apresiasi terhadap permainan musik yang ditunjukkan para pemain profesional. Dengan belajar dan berapresiasi kita akan mendapatkan ide pengembangan melodi. Belajar improvisasi juga dapat dilakukan dengan meniru permainan improvisasi yang ada di CD Compact Disc. Selanjutnya berdasarkan pengalaman tersebut, dapat kita kembangkan lagi atau disederhanakn sesuai kemampuan. 96 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Contoh lagu-lagu diatas adalah lagu yang bertangga nadamayor, berikut contoh laguyang bertangga nada minor: Lagu Autumn Leaves diatas menggunakan tangga nada G minor. Tangga nadanya dalah: 97 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Atau Lagu tersebut progresi akornya adalah : 98 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Tangga nada akornya seperti dibawah ini: Sama halnya dengan lagu “All Of Me” di atas, lagu “Autumn Leaves” juga harus dikuasai tangga nada akornya. Setelah tangga nada akor dikuasai barulah mencoba membuat pola ritme sendiri dengan mengembangkan tangga nada akor tersebut dengan mengurangi dominasi nada-nada dari trinada akornya. 99 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Untuk berlatih menganalisis lagu mari kita cermati lagu berikut: Progresi akornya adalah: 100 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern Lagu tersebut menggunakan tangga nada D mayor. Perhatikan simbol-simbol akornya, kemudian kita analisis posisi akor pada lagu tersebut sekaligus menyusun modus dari masing masing akor. Setelah kita susun, kemudian kita berlatih memainkan atau menyanyikannya. Jika terdapat akor yang baru cobalah cermati dengan temanmu dan buatlah analisis tentang susunan tangga nadanya, atau carilah sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi atas analisis akor tersebut. Kekayaan akor dan improvisasi merupakan ciri khas musik jazz. Musik jazz memiliki ritme dasar dan melodi sederhana yang dikembangkan secara alamiah ke dalam keharmonisan. Jenis musik ini memiliki ciri-ciri yaitu: permainan improvisasi yang merupakan kreativitas bersifat spontan, pada umumnya banyak menggunakan tanda birama 44, jumlah biramanya 32, dan memiliki bentuk A-A-B-A. Ilmu harmoni adalah ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi musik Pono Banu, hal 180. Harmoni modern modern harmony adalah ilmu harmoni yang membahas susunan akor tujuh seventh chords, tangga nada modus yang akan kita gunakan sebagai dasar bermain improvisasi pada suatu lagu. Improvisasi dapat dipelajari dengan suatu teori dan bukan tanpa alasan dan hanya sekedar memainkan nada secara seketika saja. Banyak orang beranggapan bahwa improvisasi itu tidak biasa diajarkan, karena berhubungan dengan bakat, musikalitas dan penguasaan instrumen. Memang diperlukan jam terbang dan proses panjang dalam menguasai kompetensi ini. Selain musikalitas yang diperlukan sebagai dasar bermain improvisasi, pengetahuan musik khususnya tangga nada akor modus sangat perlu dikuasai secara menyeluruh. Tiap akor yang akan kita kembangkan nantinya memiliki tangga nada sesuai dengan posisinya dalam tingkatan akor pada lagu tersebut, dan juga memiliki karakter yang bermacam-macam. 101 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern Jika pada teori musik kita kenal dengan istilah ionian, dorian, phrygian, lydian, myxolidian, aeolian, dan locrian, maka pada ilmu harmoni modern ini bukan hanya sekedar teori lagi, namun akan kita implementasikan ke dalam cara melakukan improvisasi untuk semua instrumen dan vokal. Improvisasi pada dasarnya adalah mengembangkan melodi berdasarkan pada tangga nada akor yang digunakan. Jadi improvisasi disamping dapat dipelajari berdasarkan teori, juga memerlukan latihan dan apresiasi karya dan permainan orang lain untuk menambah wawasan dan pengalaman mendengarkan musik. Semakin banyak berapresiasi dan mendengarkan permainan improvisasi akan semakin memperkaya pegalaman kita dalam bermain musik. Dalam Buku How to Improvise, dikatakan bahwa salah satu kemampuan bermain improvisasi dalah habits yaitu kebiasaan. Jadi kebiasaan itu sesuatu yang dikerjakan berulang-ulang, sehingga menjadi suatu yang selalu dikerjakan dengan sendirinya. Jika kita banyak melakukan eksperimen dengan mencoba berulang-ulang, sesuai dengan prosedur dalam pengembangan melodi, maka bermain improvisasi dapat dicapai dengan baik.

E. Rangkuman

Ilmu harmoni modern adalah ilmu pengetahuan musik yang memberikan bekal untuk melakukan improvisasi yaitu dengan mengembangkan melodi berdasarkan akor dan tangga nadanya. Mengembangkan melodi biasanya dilakukan pada saat seorang pemain musik memberikan isian-isian tertentu dan yang paling banyak pada saat mengisi interlude pada suatu lagu. Improvisasi pada dasarnya bertujuan agar lagu menjadi lebih indah dan menarik dengan tambahan pengembangan melodi dari lagu tersebut. 102 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern

F. Penilaian

1. Instrumen penilaian sikap: Aktifitas peserta didik mengamati tayangan dan tulisan musik yang berkaitan dengan ilmu harmoni. Lembar observasi No Aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Mengamati tayangan dan tulisan dengan tekun 2 Mengidentifikasi perbedaan dengan cermat 3 Mencatat secara lengkap hasil pengamatan 4 Menemukan pengertian improvisasi Keterangan: BT : belum terlihat MT : mulai terlihat MB : mulai berkembang MK : menjadi kebiasaan 2. Instrumen penilaian karakter percaya diri Aktivitas peserta didik. Mempresentasikan rasa percaya diri pemahaman tentang ilmu harmoni dan akor sesuai hasil pengamatan dan diskusi peserta didik. No Aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Menyampaikan pendapat dengan argumentasi yang baik 1 2 3 4 2 Membedakan akor sederhana dan akor yang lebih lengkap. 1 2 3 4 103 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni modern 3. Instrumen penilaian karakter kreatif Aktivitas peserta didik. Mempresentasikan rasa percaya diri pemahaman tentang ilmu harmoni dan akor sesuai hasil pengamatan dan diskusi peserta didik. No Aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1 Mendeskripsikan perbedaan akor 1 2 3 4 2 Menjelaskan manfaat ilmu harmoni modern 1 2 3 4 4. Penilaian tertulis a. Jelaskan pengertian modus. b. Sebutkan bermacam-macam modus. c. Susunlah tangga nada akor dari lagu-lagu dibawah ini: 104 Direktorat Pembinaan SMK 2013 Harmoni Modern

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề