Apa tanda jika sistem pengisian pada kendaraan tidak bekerja

Penyebab Lampu Indikator CHG atau Charge Sistem Pengisian Tidak Mau Mati,- Sistem pengisian pada mobil berfungsi untuk mengisi kembali energi listrik ke dalam baterai sehingga energi listrik yang tersimpan di dalam baterai selalu tersedia. Disamping itu sistem pengisian juga berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke seluruh sistem kelistrikan yang terdapat pada kendaraan dalam hal ini mobil.

Gambar Lampu Indikator CHG

Pada sistem pengisian mobil biasanya dilengkapi dengan lampu indikator pengisian atau lampu CHG. Lampu ini berfungsi sebagai indikator apakah terjadi masalah pada sistem pengisian atau tidak yang akan memberikan informasi kepada pengemudi. 

Salah satu masalah yang sering ditemui oleh pemilik mobil dalam hal ini biasanya pengemudi yaitu lampu CHG tidak mau mati atau menyala terus ketika mesin sudah hidup, padahal seharusnya lampu ini harus mati atau padam ketika mesin sudah hidup dan menyala ketika mesin mati pada saat kunci kontak diOn-kan.

Gambar Skema Sistem Pengisian Pada Mobil
Gambar Wiring Diagram Sistem Pengisian Mobil

A. Terminal F pada regulator dan terminal F pada alternator tidak terhubung atau kendor.

Terminal F regulator dan F alternator tidak terhubung dapat disebabkan beberapa hal misalnya sambungan kabel putus atau bisa juga disebabkan sambungan socket yang lepas. Apabila terminal F regulator dengan terminal F alternator tidak terhubung maka hal ini menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir menuju ke rotor coil  alternator sehingga rotor coil tidak akan membangkitkan medan magnet yang berakibat tegangan listrik tidak akan dihasilkan termasuk pada terminal N sehingga lampu indikator CHG tetap menyala meskipun mesin telah hidup. 

B. Socket Terminal E pada Alternator Lepas

Socket terminal E pada alternator lepas atau terminal E alternator tidak mendapatkan massa. Hal ini akan menyebabkan rotor coil alternator tidak akan dapat menghasilkan magnet sehingga tegangan listrik yang dihasilkan alternator juga tidak ada dan akibatnya tegangan pada terminal N juga tidak ada dan akhirnya lampu indikator CHG tidak mau padam. 

C. Sikat atau Brush Alternator Habis atau Dibawah Standar

Apabilat sikat alternator habis atau terlalu pendek dapat berakibat arus listrik tidak dapat mengalir menuju rotor coil alternator melalui slip ring sehingga rotor coil tidak akan membangkitkan medan magnet dan akibatnya alternator tidak menghasilkan tengangan termasuk pada terminal N dan berakibat lampu indikator CHG menyala terus. 

D. Kumparan Alternator Rusak

Pada sebuah alternator sistem pengisian mobil terdapat dua buah kumparan yaitu rotor coil dan stator coil. apabila salah satu kumparan ini rusak atau terbakar maka akibatnya alternator tidak akan menghasilkan tegangan listrik termasuk pada terminal N sehingga lampu indikator CHG tetap menyala. 

E. Terminal N Pada Alternator dan N Pada Regulator Tidak Terhubung atau Lepas

Hal ini dapat disebabkan karena kabel putus atau socket terlepas. Apabila terminal N pada alternator dan terminal N pada regulator tidak terhubung maka tegangan N tidak akan dapat dialirkan ke voltage relay regulator untuk mematikan lampu CHG.

F. Terminal IG Regulator Tidak Terhubung Dengan Kunci Kontak

Hal ini biasanya disebabkan karena kabel putus atau socket lepas. Apabila terminal IG regulator tidak terhubung dengan terminal IG kunci kontak maka tidak ada arus yang mengalir ke terminal IG regulator sehingga rotor coil juga tidak dialiri arus. Akibatnya rotor coil tidak ada magnet dan alternator tidak menghasilkan tengangan listrik termasuk pada terminal N.

G. Regulator Pengisian Rusak

Hal ini dapat disebabkan karena rangkaian terminal IG menuju ke terminal F tidak terhubung sehingga berakibat dapat memutus aliran listrik yang menuju ke rotor coil sehingga alternator tidak dapat menghasilkan tegangan listrik. Selain itu,  kerusakan voltage relay pada regulator pengisian juga dapat menyebabkan lampu indikator CHG akan menyala terus menerus meskipun mesin dalam kondisi hidup. 


Baca juga: Fungsi Brush atau Sikat Pada Alternator Sistem Pengisian

Demikian Artikel tentang penyebab lampu indikator CHG sistem pengisian tidak mau padam ketika mesin sudah hidup, Semoga dapat menambah wawasan tentang otomotif khususnya tentang sistem pengisian, jangan lupa kunjungi juga ulasan berikut ini. 

Fungsi sistem pengisian pada kendaraan adalah menyuplai arus listrik untuk menghidupkan kendaraan. Sebagai pemilik mobil, AutoFamily harus mengetahui betapa pentingnya sistem pengisian ini pada kendaraan Anda. Alasan utamanya karena sistem kelistrikan mobil menjadi salah satu bagian mobil yang harus dipastikan berfungsi dengan normal setiap waktunya.

AutoFamily pastinya sudah mengetahui bahwa setiap kendaraan memerlukan tenaga listrik untuk dapat dinyalakan dan dikendarai. Tentu saja, arus listrik tersebut dapat habis sewaktu-waktu sehingga dibutuhkan sistem pengisian agar AutoFamily bisa mengendarai mobil Anda kembali.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai sistem pengisian pada kendaraan, Auto2000 sudah menyiapkan informasi khusus untuk Anda mengenai fungsi sistem pengisian pada kendaraan berdasarkan dengan tiap-tiap komponen penyusunnya. Silakan simak pembahasan lengkapnya di bawah ini agar Anda semakin memahami sistem pengisian mobil.

6 Fungsi Sistem Pengisian pada Kendaraan Berdasarkan Komponennya

Sistem pengisian tersusun dari 6 komponen utama yaitu baterai, regulator, lampu CHG, fuse, dan juga ignition switch. Mari kita simak satu per satu fungsi dari komponen-komponen tersebut berikut ini:

1. Baterai

Komponen pertama yang terdapat di dalam sistem pengisian adalah baterai. Komponen ini berfungsi sebagai sumber arus listrik pada mobil AutoFamily.

Ketika sistem pengisian diisi dengan alternator, baterai akan menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tersebut untuk nantinya digunakan ketika mobil dinyalakan. Baterai akan menyalurkan tenaga listrik ke seluruh komponen mesin mobil yang membutuhkan arus listrik. 

Baca juga: Kompresor AC Hidup Sebentar Lalu Mati Kembali? Mungkin Ini Masalahnya!

2. Alternator

Sesuai dengan penjelasan fungsi baterai, ada juga alternator yang dibutuhkan dalam sistem pengisian mobil AutoFamily. Alternator berfungsi sebagai penyedia arus listrik yang diisi ke dalam mobil dan disimpan di dalam baterai.

Jadi, ketika alternator menghasilkan arus listrik saat AutoFamily sedang melakukan pengisian ulang kendaraan, arus listrik yang dihasilkan akan disimpan di dalam baterai. Nantinya, baterai yang akan bertugas untuk mendistribusikan arus listrik ke berbagai komponen listrik dalam mobil seperti motor starter, AC, audio, hingga lampu-lampu pada mobil.

3. Regulator

Di dalam sistem pengisian, ada juga regulator yang berfungsi untuk menjaga kestabilan arus listrik. Apabila arus listrik yang dihasilkan oleh alternator terlalu besar, maka akibatnya mobil akan mendapatkan kelebihan muatan arus listrik yang tentu akan berdampak pada kerusakan mesin.

CEK HARGA TOYOTA ALL NEW AVANZA TERBARU DI SINI!

4. Lampu CHG [Lampu Pengisian]

Ketika AutoFamily sedang melakukan pengisian arus listrik, Anda akan menemukan lampu CHG yang berfungsi sebagai penanda apakah sistem pengisian mobil berjalan dengan baik atau tidak. Lampu CHG akan mati ketika alternator sedang melakukan pengisian secara otomatis.

5. Fuse

Segala jenis komponen kelistrikan memiliki potensi untuk mengalami arus pendek atau yang biasa disebut dengan korsleting. Untuk itu, dibutuhkan fuse dalam sistem pengisian ini yang berfungsi sebagai pengaman agar mesin mobil tidak mengalami korsleting. 

6. Kunci Kontak [Ignition Switch]

Komponen terakhir yang ada pada sistem pengisian adalah kunci kontak atau yang biasa juga dikenal dengan ignition switch. Sesuai dengan namanya, kunci kontan hanya berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dalam sistem pengisian.

Baca juga: 4 Fungsi Sensor MAP [Manifold Absolute Pressure]

Jadi, itulah informasi yang dapat Auto2000 berikan kepada Anda mengenai apa saja fungsi sistem pengisian pada kendaraan yang penting untuk diketahui. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda yang memang sedang mencari informasi tentang sistem pengisian pada kendaraan.

Kunjungi Auto2000 Digiroom untuk melakukan booking service secara mudah dan praktis. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk membawa mobil ke bengkel, silakan lakukan booking layanan THS-Auto2000 Home Service melalui website atau aplikasi Auto2000 Mobile kami.

Kunjungi Dealer Toyota sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. Anda bisa jadwalkan kunjungan di sini.

Sistem pengisian pada kendaraan memiliki fungsi utama yaitu untuk mengisi kembali arus listrik di dalam baterai. Selain itu sistem pengisian juga berfungsi untuk mensuplai energi listrik ke sistem-sistem kelistrikan yang berada di kendaraan selama mesin hidup.

Sistem pengisian kendaraan dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu sistem pengisian konvensional dan sistem pengisian IC. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas masalah yang saring ditimbulkan pada sistem pengisian konvensional. Salah satu masalah yang sering terjadi pada sistem pengisian konvensional ini adalah tidak adanya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sistem pengisian.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja antara lain :


1. V-belt putus

V-belt merupakan komponen yang berfungsi untuk menghhubungkan antara putaran mesin dengan alternator. Apabila v-belt putus maka putaran mesin tidak akan terhubung dengan alternator sehingga alternator tidak akan berputar. Akibatnya maka tidak akan terjadi induksi tegangan pada alternator atau tegangan listrik tidak akan dihasilkan oleh alternator walaupun pada alternator terjadi kemagnetan pada field coil atau kumparan rotor.

2. Regulator rusak

Apabila regulator mengalami kerusakan maka dapat mengakibatnya sistem pengisian tidak bekerja. Beberapa komponen yang terdapat pada regulator yang apabila terjadi kerusakan maka sistem pengisian tidak akan bekerja antara lain resistor putus kontak point pada voltage regulator kotor.


Apabila resistor dan kontak point yang ada pada rangkaian voltage regulator ini putus maka aliran listrik dari terminal IG akan terhambat atau bahkan tidak dapat di alirkan ke komponen rotor coil sehingga kemagnetan pada alternator tidak dapat dibangkitkan oleh rotor coil.

3. Alternator rusak

Alternator merupakan bagian penting di dalam sistem pengisian yang berfungsi untuk membangkitkan energi listrik yang nantinya digunakan untuk mengisi kembali baterai dan untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen kelistrikan selama mesin hidup. Bila alternator ini rusak maka tentunya sistem pengisian tidak akan bekerja, komponen-komponen alternator yang dapat mempengaruhi hilangnya tegangan pengisian antara lain :

Rotor coil putus

Rotor coil merupakan kumparan yang ada di dalam alternator yang bergerak bersama-sama dengan pully alternator. Rotor coil ini merupakan bagian alternator yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Rotor coil akan dapat membangkitkan medan magnet apabila ada arus listrik yang melewati rotor coil sehingga apabila arus listrik ini hilang atau tidak ada maka rotor coil tidak akan dapat membangkitkan kemagnetan.

Tegangan listrik dapat dihasilkan jika penghantar atau kumparan stator memotong gaya medan magnet, apabila medan magnet tidak ada maka tegangan listrik juga tidak akan dihasilkan. Arus listrik tidak dapat mengalir ke rotor coil dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sambungan rotor coil dengan slip ring putus, sikat habis, kumparan rotor terbakar atau terjadi hubungan singkat.

Stator coil putus

Stator coil merupakan bagian di dalam alternator yang berfungsi sebagai pemotong garis medan magnet yang dibangkitkan oleh rotor coil. jika kumparan pada stator coil ini putus maka sistem pengisian tidak akan terjadi.

Dioda putus

Dioda atau rectifier merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyearahkan arus, atau merubah arus bolak balik [AC] menjadi arus searah [DC]. Jika doda penyearah ini putus maka arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tidak dapat disearahkan dan tidak dapat dialirkan. Akibatnya tidak akan ada arus pengisian atau sistem pengisian tidak akan bekerja.

4. Wiring dan sirkuit

Komponen-komponen sistem pengisian saling dihubungkan melalui sebuah rangkaian sistem pengisian. Komponen penghubung rangkaian tersebut adalah kabel dan socket.

Bila kabel penghubung ini putus atau sambungan socket lepas maka akan dapat menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja karena sudah tentu bila kabel putus atau socket lepas maka aliran listrik juga akan terputus, misalnya saja kabel yang menghubungkan antara kunci kontak dengan terminal IG regulator putus atau socket IG regulator lepas maka listrik tidak akan dapat dialirkan menuju ke rotor coil sehingga rotor coil tidak akan terjadi kemagnetan dan menyebabkan sistem pengisian tidak bekerja.

5. Komponen pengaman putus

Setiap komponen kelistrikan selalu dilengkapi dengan komponen pengaman yaitu fuse. Fuse atau sekering berfungsi untuk emngamankan komponen-komponen pada sistem pengisian agar tidak rusak bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya terjadi hubungan pendek [konslet] atau arus yang mengalir besar.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas yang penyebabkan tidak adanya tegangan pengisian yang dihasilkan oleh sistem pengisian dapat diatasi dengan cara :

No

Gejala atau gangguan

Cara mengatasi

1

V-belt putus

Ganti V-belt dengan yang baru

2

Regulator terbakar

Ganti regulator

3

Rotor coil terbakar

Perbaiki kumparan rotor coil atau ganti alternator

4

Stator coil terbakar

Perbaiki kumparan stator coil atau ganti alternaor

5

Socket atau sambungan kabel putus atau kendor

Perbaiki sambungan kabel dan socket

6

Sikat [brush] habis

Ganti sikat

7

Dioda putus

Ganti dioda

8

Fuse putus

Ganti fuse dengan spesifikasi yang sama

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề