Yang menarik tentang gus dur

Jakarta, [Tagar 21/12/2018] - Abdurrahman Wahid akrab disapa Gus Dur merupakan tokoh muslim Indonesia yang dikenal progresif. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pendiri dan pemimpin salah satu partai politik nasional, dan juga Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Keberagaman yang sejak semula diusung cucu dari pendiri organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama KH Hasjim Asy'ari tersebut menjadikan Gus Dur dikenal sebagai sosok humanis yang bukan hanya milik umat Islam saja.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Gus Dur saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden kerap menuai banyak pujian dari kalangan minoritas. Kebijakan penghapusan pelarangan peringatan Imlek dan atribut berbau Tiongkok, baik budaya, simbol maupun bahasa misalnya, menjadikan sosok Gus Dur dilekati gelar "Bapaknya Orang Tionghoa" sampai sekarang.

Dalam rangka turut memperingati Haul ke-9 Gus Dur yang jatuh pada 30 Desember 2018, berikut ini Tagar News rangkumkan 5 fakta fenomenal Gus Dur yang barangkali Anda belum pernah dengar.

1. Tidak Punya Dompet

Mantan Staf Pribadi Ibu Negara ke-4 yang juga Ketua dan Pendiri Barikade Kader Gus Dur, Priyo Sambadha membeberkan rahasia perihal Gus Dur yang tidak memiliki dompet.

"Gus Dur itu tidak punya dompet karena tidak punya ATM, tidak punya kartu kredit. Tidak punya uang tunai juga. Kalau pas punya uang, pasti nggak tahan lama, karena terus dikasihkan orang-orang yang minta bantuan. Selalu begitu. Saya lihatnya suka bingung sendiri," cuit Priyo lewat akun Twitternya pada 12 Oktober 2018.

Pernyataan Priyo didukung cerita dari Kiai Husein Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren Pesantren Dar Al Tauhid yang juga merupakan keponakan Gus Dur. Kiai Husein menceritakan perihal kebaikan Gus Dur yang memberikan seluruh uang yang ia punya, saat adik Husein yang juga keponakan Gus Dur, Nanik Zahiro mengalami kesulitan keuangan.

Gus Dur memberikan amplop honor seminar yang didapatnya kepada Nanik, seraya menyuruhnya untuk  mengambil uang isi dari amplop yang masih tertutup rapat tersebut seperlunya saja.

"Dia membuka amplop itu, tetapi sesudah menghitung isi amplop tersebut, dia bilang bahwa keperluannya adalah seluruh isi amplop itu. Gus Dur diam saja lalu berkata, 'Ya sudah gak apa-apa. Ambil saja semua'," kisah Kiai Husein melalui akun Twitternya pada 11 Oktober 2018.

2. Meledek Yahudi di Depan Presiden Israel, Shimon Peres

Abdurrahman Wahid memang terkenal sebagai sosok yang jenaka. Banyak pejabat dan pemimpin negara yang dibuat tergelak oleh cerita-cerita lucu Gus Dur. Tak terkecuali Presiden ke-9 Israel, Shimon Peres.

Gus Dur menyarankan kepada Shimon agar Israel melakukan kebijakan impor kutang dari negara Perancis, karena menurut Gus Dur akan menghasilkan keuntungan dua kali lipat. Bingung dengan saran Gus Dur, Shimon bertanya bagaimana caranya. Gus Dur kemudian membeberkan ide brilian yang sungguh lucu, sampai konon Presiden negara penginvasi Palestina tersebut tertawa hingga terbatuk-batuk.

"Imporlah kutang dari Perancis, setelah itu potong jadi dua, setelah dipotong baru dijual. Kutang yang aslinya hanya bisa dipakai satu orang, di Israel bisa dipakai dua orang asal dipotong dulu. Jangan lupa tali-tali pengikatnya dibuang dulu. Kalian bisa memakai kutang sebagai topi untuk pergi ke tembok ratapan," celoteh Gus Dur

Lelucon tersebut langsung membuat Presiden Shimon Peres terbahak-bahak, mengingat topi khas Yahudi di Israel yang bernama Kipah, memiliki bentuk bulat dan dipakai hanya menutupi ubun-ubun.

3. Mengaku Sebagai Keturunan Tionghoa

Gus Dur pernah melontarkan pernyataan mengejutkan dengan membuat sebuah pengakuan bahwa dirinya memiliki darah keturunan Tionghoa. Tidak hanya sebatas melontarkan pernyataan, pria yang merupakan anak kandung  dari Pahlawan Nasional KH Wahid Hasyim itu juga memberikan otoritas kepada peneliti negeri tirai bambu tersebut untuk melakukan penelitian dan penelusuran terkait leluhurnya di negeri China.

Sayangnya, sampai saat Gus Dur meninggal dunia, hasil riset tidak terlalu lengkap dan tidak bisa membuktikan kalau Gus Dur merupakan keturunan seorang yang bernama Tan Kwee Liang, yang ikut dalam ekspedisi Laksamana Cengho, seperti klaim Gus Dur waktu itu.

4. Makamnya Diziarahi Ribuan Orang Per Hari

Bagi santri dari kalangan Nahdlatul Ulama, menghargai Guru, Wali atau Tokoh Ulama Besar tidak hanya dilakukan saat yang bersangkutan masih hidup. Saat sang ulama besar telah wafat sekalipun, iringan doa dan ziarah ke tanah makam dilakukan sebagai bentuk penghormatan. Hal tersebut juga dilakukan oleh para Gusdurian, sebutan bagi para pengagum Gus Dur.

Meski belum pernah ada riset dan penghitungan pasti mengenai jumlah peziarah yang mendatangi makam Gus Dur tiap harinya, mantan orang terdekat Gus Dur saat ia masih menghuni Istana Negara, Priyo Sambadha menceritakan kalau jumlah santri atau pengagum yang datang menziarahi makam Gus Dur mencapai ribuan orang tiap harinya.

"Belum pernah disurvei secara ilmiah. Tapi sebagai gambaran saja, makam #GusDur tiap hari diziarahi 3000 orang. Weekend bisa 5000. Ramadan bisa sampai 10000. Setiap hari," terang Priyo lewat akun Twitter pribadinya, 27 September 2018.

5. Bisa Berbicara Enam Bahasa Asing

Abdurrahman Wahid muda sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Saat itu bahkan Gus Dur aktif dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia bersama karibnya, KH Ahmad Mustofa Bisri akrab disapa Gus Mus.

Sebagai mantan pelajar di Kairo, Mesir sudah tentu kemampuan Bahasa Arab Gus Dur tak bisa diragukan lagi. Tapi nyatanya, Gus Dur tidak hanya fasih berbahasa Arab. Gus Dur juga kerap melakukan pembicaraan dengan menggunakan setidaknya enam bahasa asing sepanjang hidupnya.

Fakta tersebut dilontarkan kembali oleh Priyo Sambadha lewat akun Twitter pribadinya.

"Sampai detik ini saya tidak tahu pasti berapa bahasa #GusDur menguasai. Tapi saya pernah dengar beliau bicara dalam Bahasa Arab, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda dan Perancis. Minimal berbasa-basi beberapa saat dengan jurnalis asing. Kalau Bahasa Arab dan Inggris sih jelas sangat fasih," tutur Priyo Sambadha. []

Kompasianer yang pernah melakukan perjalanan wisata religi ke makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid [Gus Dur] yang terletak di kompleks Pesantren Tebuireng pasti sudah tidak kaget dengan fenomena yang ada. Fenomena apakah? Kompleks makam Gus Dur yang tidak pernah sepi peziarah dari berbagai penjuru Indonesia bahkan dari beberapa negara.

Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di kompleks makam, yaitu KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dulu jumlah peziarah sudah banyak, tapi tidak sebanyak sekarang semenjak ada makam Gus Dur. Apalagi menjelang bulan Ramadhan, jumlah peziarah makin banyak. 

Saat memasuki area makam Gus Dur, peziarah akan disambut oleh lorong panjang, di kanan kirinya terdapat puluhan penjual suvenir. Dulunya lorong itu adalah kamar para santri namun kini telah berubah menjadi lorong yang dilewati para peziarah untuk menuju makam Gus Dur.

Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, pengurus pondok, keluarga hingga Dzuriah. Makam Gus Dur sendiri terletak di pojok utara.

Dari berbagai sumber, saya sajikan 10 fakta unik makam Gus Dur untuk Kompasianer:

1. Gus Dur dimakamkan di lokasi yang sama dengan kakeknya, KH M Hasyim Asy'ari dan ayahnya, KH Wahid Hasyim di kompleks Pesantren Tebuireng. Gus Dur meninggal pada 31 Desember 2009.

2. Kompleks Makam Gus Dur [KMGD] merupakan destinasi wisata religi nasional bahkan internasional. Kawasan wisata religi ini ditetapkan menjadi yang terbaik pada East Java Tourism Award [AWJ] 2017 untuk kategori Daya Tarik Wisata Budaya.

3. Wisata religi ini dikunjungi setiap hari oleh 2.000-3.000 peziarah. Pada hari libur pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.

4. Di makam Gus Dur ada jadwal kunjungannya, pintu masuk ditutup sesaat sebelum mahgrib. Usai salat Isya, pintu menuju makam dibuka kembali, sehingga peziarah bisa masuk ke makam. Menuju makam, peziarah juga bisa leluasa duduk untuk berdoa. Menjelang subuh pintu makam akan ditutup kembali dan baru dibuka setelah para siswa berangkat sekolah. Maka sesi pertama dibuka mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan sesi kedua pukul 20.00 hingga pukul 03.00 WIB.

5. Di makam Gus Dur terdapat sebuah prasasti dalam bahasa Cina dan Indonesia yang berbunyi "Disini terbaring pejuang kemanusiaan [disini bersemayam seorang humanis]". Tulisan ini dalam empat bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa China.


Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

Admin fakta, fakta menarik, fakta tokoh, indonesia, kaumsantri, pengusaha, presiden, tokoh, tokoh agama, tokoh nasional, unik Edit

-fakta tokoh-

Siapa yang tidak paham dan tahu tentang fakta unik yang ada di dalam Presiden Republik Indonesia ke-empat. Yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Perjalanan karir Gus Dur sangatlah menginspirasi bagi banyak orang. Oleh karena itulah dalam artikel ini akan menuliskan secara singkat fakta Gus Dur.

Setidaknya ada sederatan fakta yang sangat baik bagi tokoh bangsa ini, yang juga dikenal sebagai bapak pluralisme. Diantarnya, sebagai berikut;

Lahir dari Kalangan Pesantren

Secara genealogi, Gus Dur lahir dari pasangan KH. Wahid Hasyim, putra pertama dari Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Menteri Agama Pertama Republik Indonesia menikah dengan Ibu Nyai Sholikhah, Putri dari Pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Peterongan Jombang yaitu KH. Bisri Syansuri. Jadi tidak mengherankan kalau Gus Dur bisa menjadi orang besar baik secara fisik maupun dari segi yang lainnya.

Hidup di Lingkungan Pesantren

Fakta kedua, bahwasanya Gus Dur sejak kecil hidup di lingkungan pesantren yang di mana pesantren mencetak para tokoh yang secara kualitas ilmunya tidak diragukan lagi begitu pula komitmen dan kesetiaan cinta kepada negara [tanah air].

Belum lagi kakek Gus Dur dari jalur ayah maupun ibu adalah termasuk dari Pendiri Organisasi Islam terbesar di dunia yaitu NU [Nahdlatul Ulama]. Jadi tidak mengagetkan ketika Gus Dur menjadi Presiden sangat menolak gagasan negara Islam [khilafah]. Baca, juga; Tokoh Pendiri NU/Nahdlatul Ulama [Nama dan Biografi]

Melakukan Perjalanan Sprirutual

Gus Dur pernah melakukan perjalanan spiritual dengan mengunjungi makam Para Wali Songo dengan berjalan kaki. Sampai-sampai Gus Dur harus menutupi wajahnya karena khawatir kalau ada orang yang mengenalnya dan memberikan tumpangan kepadanya.

Gus Dur Menikah dengan Murid [Santri] Nya

Fakta keempat, Gus Dur menikah dengan Ibu Sinta Nuriyah yang dulu murid Gus Dur ketika masih mondok di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Kabupaten Jombang. Tetapi yang menarik ketika akad nikah, mempelai prianya [Gus Dur] tidak bisa hadir karena masih kuliah di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Sehingga yang mewakili calon mempelai adalah Kakek Gus Dur dari jalur ibu yaitu KH. Bisri Syansuri.

Fakta kelima, menjadi seorang pemimpin harus banyak membaca dan menulis. Gus Dur ketika kecil sangat gemar membaca sampai bukunya Karl Max selesai dibacanya. Sehingga ketika Gus Dur menjadi Presiden, banyak sekali kebijakan yang itu tidak asal-asalan.

Karena Gus Dur gemar membaca maka ilmu pengetahuannya juga luas. Semakin banyak membaca maka semakin toleran pandangannya. Begitu Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden, Gus Dur semakin aktif menulis di koran-koran. Apabila ingin mengenal dunia maka membacalah dan apabila ingin dikenal dunia maka menulislah. Selengkapnya, baca; K.H. Abdurrahman Wahid dan 6 Karyanya Yang Harus Kamu Baca!

Fakta keenam, ternyata wafatnya seorang Gus Dur bisa menghidupi orang hidup. Apalagi ketika Gus Dur masih hidup pasti berkah dan manfaatnya jauh lebih besar khususnya kepada nusa dan bangsa. Hal ini penulis buktikan sebelum dan sesudah Gus Dur wafat.

Bahwasanya sebelum Gus Dur wafat dan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Rombongan yang berziarah ke kompleks makam Masyayikh Tebuireng termasuk sepi dan masih bisa dihitung dengan jari.

Sedangkan sesudah Gus Dur wafat, seakan-akan berbanding terbalik. Hampir setiap hari di kompleks makam Tebuireng selalu ramai apalagi pas Kamis malam Jumat dan Weekend sampai malam para peziarah tidak pernah sepi. Sehingga ekonomi warga yang tinggal di sekitar area dusun Tebuireng secara tidak langsung mengalami peningkatan finansial.

Fakta ketujuh adalah Gus Dur yang terkenal dengan Bapak Pluralisme membuat masyarakat Indonesia khususnya etnis Tionghoa dan anak keturunan mantan tahanan politik tahun 1965 menjadi aman dan nyaman hidup di Indonesia.

Berbeda jauh ketika masa orde baru, terutama pada fakta Soeharto yang begitu memusuhi kelompok ini. Gus Dur dengan penuh kearifan dan bijaksana merangkul mereka. Gus Dur pernah berkata, “kemajemukan harus bisa diterima tanpa adanya perbedaan”


Demikianlah tulisan mengenai fakta menarik Gus Dur [K.H. Abdurrahman Wahid]. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Penulis artikel adalah Khoirurroziqin. Trimakasih, 

-FaktaTokoh-

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề