Akhir dari teks negosiasi tersebut dapat diceritakan kembali dalam bentuk narasi menjadi

Artikel ini berisi contoh teks negosiasi dalam bentuk narasi. Beberapa waktu sebelumnya, kita telah merampungkan pembahasan teks negosiasi dalam berbagai bentuk contoh, seperti teks negosiasi yang dilakukan di lingkungan keluarga, negosiasi 4 orang, dan contoh teks negosiasi singkat. Seluruh pembahasan ini bisa Anda baca melalui link berikut ini:

Sekarang, kita masih akan membahas seputar teks negosiasi, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Pada contoh sebelumnya, semua teks negosiasi yang ditampilkan berbentuk dialog atau percakapan, namun pada contoh kali ini teks negosiasi tersebut disajikan dalam sebuah narasi.

Sebagaimana yang diketahui, narasi adalah salah satu bentuk pengembangan paragraf dari sebuah tulisan yang menceritakan rangkaian peristiwa secara urut dari waktu ke waktu [awal, tengah, dan akhir]. Nantinya, kita akan gunakan narasi ini untuk menceritakan proses negosiasi.

Yuk, mari kita simak bersama contoh berikut ini:


Setelah membaca paparan singkat di atas, seharusnya kita telah mendapatkan gambaran mengenai bentuk dari teks negosiasi narasi. Proses tawar-menawar yang terjadi diuraikan dalam bentuk cerita singkat. Berikut ini contohnya:
Pagi itu penjual ikan keliling yang biasa mengelilingi kompleks perumahan di mana Bu Wati tinggal datang. Bu Wati yang memang sudah berlangganan dengan penjual ikan kemudian menghampiri dan mulai mencari ikan yang hendak dibeli. Langsung saja Bu Wati memilih jenis ikan yang di bawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis ikan yang akan dibeli, antara ikan Bandeng dan ikan Baronang, Bu Wati menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis ikan tersebut. Sang penjual mengatakan bahwa semua ikan yang dibawanya kesegarannya terjamin, karena baru subuh tadi di ambil dari tempat pelelangan ikan. Karena, ikan Baronang tampak lebih baik daripada ikan Bandeng maka Bu Wati memilih membeli ikan Baronang. Namun ia tiba-tiba teringat dengan suaminya yang sangat ingin memakan ikan Bandeng, maka ia putuskan untuk membeli ikan Bandeng. Setelah memutuskan membeli ikan Bandeng, Bu Wati kemudian menanyakan berapa harga yang ditawarkan oleh penjual ikan tersebut. Seekor ikan Bandeng dihargai Rp. 15.000, namun jika membeli sebanyak 4 ekor harganya cuma Rp. 50.000 saja. Bu Wati merasa harga yang ditawarkan penjual terlalu mahal, mengingat ikan Bandeng yang sering ia beli di pasar harganya hanya Rp. 10.000 per ekornya. Maka, Bu Wati menawar ikan Bandeng tersebut dengan harga Rp. 40.000 untuk 4 ekor. Sang Penjual menolak dengan alasan ia tidak mendapatkan keuntungan jika menjual ikannya dengan harga yang ditawarkan Bu Wati. Kemudian, penjual ikan menurunkan sedikit dari harga semua yakni Rp. 47.000. Namun, Bu Wati merasa jika harga tersebut masih tergolong mahal untuk ikan Bandeng

Bu Wati kemudian menaikkan sedikit tawarannya menjadi Rp. 43.000. Si penjual ikan menyetujui penawaran kedua Bu Wati karena dia merasa harga ini sudah cocok dan bisa mendapatkan sedikit keuntungan. Di sisi lain, Bu Wati juga merasa harga ini pantas untuk ikan Bandeng. Kalaupun ada perbedaan harga dari ikan yang sering ia beli di pasar, hanya Rp. 3.000 saja. Setelah harga disepakati, Bu Wati membayar ikan Bandeng yang dibelinya.

Sudah sebulan lebih penduduk desa geger karena isu akan dibangunnya jalan melintasi kompleks pekuburan. Rencana ini sebenarnya telah lama di gagas oleh kantor desa karena sangat dibutuhkan untuk mempermudah akses ke jalan utama. Staf Desa pun telah mengukur area yang akan terkena badan jalan. Tiba-tiba pula warga mendatangi Pak RT mengadakan pertemuan mendadak hari Sabtu sore di rumahnya untuk membicarakan rencana pembangunan jalan tersebut. "Para warga yang saya hormati, saya tahu kerisauan bapak-ibu sekalian. Mari kita membicarakan masalah ini dan mencari solusinya. Saya sebagai perpanjangan tangan bapak Kepala Desa akan menjelaskan rencana tersebut," kata Pak RT membuka pertemuan. "Begini Pak RT, kami sebagai warga masyarakat menilai bahwa pembangunan jalan tersebut tidak tepat. Karena, badan jalannya akan mengenai makam. Kami menyatakan tidak setuju dengan pembangunan tersebut," kata seorang warga. "Iya, memang seperti itu nantinya, ada beberapa makam yang akan tepat di lewati badan jalan. Tetapi, jalan ini sangat dibutuhkan oleh seluruh warga desa. Sekarang ini warga harus memutar sangat jauh untuk menuju ke jalan provinsi. Jika jalan baru ini sudah jadi, maka jaraknya akan sangat dekat" kata Pak RT menjelaskan. "Apa tidak sebaiknya pak rencana tersebut dipindahkan ke lokasi lain. Mengingat, area yang akan dibangun adalah pekuburan, kami tidak mau makam keluarga kami dirusak karena pembangunan jalan baru ini," Sahut warga lainnya. "Dipindahkan ke lokasi lain kayaknya tidak mungkin pak, karena dana dari desa sangat terbatas. Kita pasti harus melakukan pembebasan tanah terlebih dahulu dan ini membutuhkan dana yang sangat besar. Berbeda dengan tanah lokasi pekuburan tersebut, tanahnya adalah milik desa," Pak RT menjelaskan. Pak RT melanjutkan; "soal makam keluarga bapak-ibu, tetap akan diperlakukan secara layak. Kita akan pindahkan makam yang terkena dampak ke tempat lain di dalam kompleks pekuburan. Jadi, desa akan menanggung semua biaya pembuatan makam baru." "Kalau begitu memang rencana kantor desa, kami setuju asalkan makam keluarga kami dipindahkan dengan makam yang baru dan layak. Kami juga sadari bahwa jalan itu memang penting buat warga, hanya saja kami risau dengan makam tersebut,". "Baiklah kalau begitu bapak-ibu, kiranya kita semua sudah sepakat dengan pembangunan jalan itu. Saya berterima kasih kepada bapak-ibu sekalian yang mau membicarakan ini secara baik-baik dan menerima rencana pembangunan jalan tersebut" kata Pak RT senang. Pada Minggu sore seorang anak remaja yang bernama Budi berkunjung ke toko hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak. Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan. Sesampainya di toko tersebut, Budi pun bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut. "Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana yah pak?" "Oh iya dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp. 100.000 sampai Rp. 500.000." "Oh begitu yah. Apa boleh melihat model dan warna tasnya pak?" "Boleh dek, di sebelah sini. Ikut bapak saja." Budi pun mengikut si penjual berkeliling melihat-lihat tas. Di salah satu rak, Budi melihat tas yang membuatnya tertarik, ia suka model dan warnanya. Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual. "Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa yah pak?" "Kalau yang ini harganya Rp. 250.000 dek" Budi merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar. "Kok, mahal banget ya pak, apa tidak bisa di tawar?" "Iya dek, karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau di tawar berapa dek?" "Rp. 180.000 aja pak tasnya" "Aduh dek, kalau harga segitu belum bisa." "Saya tambah deh pak Rp. 10.000, jadi Rp. 190.000 bagaimana pak?" "Maaf dek belum boleh turunnya terlalu banyak. Bagini saja, bapak turunkan menjadi Rp. 235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah." "Turunin dikit dong pak, Rp. 220.000 aja." "Iya deh kalau begitu, boleh di ambil dengan harga segitu" Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak menuju tempat kasir untuk membayar harga tas. Akhirnya, Budi mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan. Berikut ini adalah beberapa tips atau cara menyusun teks negosiasi dalam bentuk narasi:

  • Tentukan terlebih dahulu tema negosiasi yang akan disusun
  • Tentukan para pemeran dalam teks negosiasi
  • Bagi proses negosiasi ke dalam bagian awal, perkembangan, dan bagian akhir
  • Di akhir proses, harus ada kesepakatan
Demikianlah materi tentang Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi. Bagikan contoh ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. 

3+ Contoh Teks Negosiasi dalam Bentuk Narasi 2020-01-15T20:23:00-08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana


Mata Pelajaran    :  Bahasa Indonesia

Kelas                        :  X MIA 4/5/6

Perhatikan wacana berikut dengan cermat! [untuk soal no. 1-2]

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan.

1.      Kalimat yang menyatakan tujuan terdapat dalam kalimat berikut ….

a.      Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor.

b.      Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.

c.      Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan.

d.      Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran.

e.      Anda tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan.

2.      Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.

Partisipan dalam kalimat tersebut adalah ….

a.      Melakukan pelanggaran

b.      Pengendara, pihak berwajib

c.      Akan menilangnya

d.      Tentu pihak berwajib

e.      Pengendara melakukan

Simaklah teks prosedur berikut dengan cermat! [untuk soal no. 3-5]

Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok ke kiri, Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.

3.      Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran.Pernyataan  tersebut merupakan kalimat ….

a.      Imperatif

b       Interogatif

c.      Deklaratif

d.      Berita

e.      Jawaban

4.      Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak.

Verba “mengecek” dalam kalimat tersebut merupakan jenis ….

a.      Verba material

b.      Verba tingkah laku

c.      Verba objektif

d.      Verba preposisional

e.      Verba nominal

5.      Jika polisi menyatakan Anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok ke kiri, Anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar-benar ada.

Kalimat tersebut merupakan jenis ….

a.      Kalimat syarat

b.      Kalimat tanya

c.      Kalimat perintah

d.      Kalimat pernyataan

e.      Kalimat majemuk

Simaklah kutipan berikut dengan baik! [untuk soal no. 6-7]

Hasil studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiologi ini menyebutkan resiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas per hari berkurang sampai 41%. Sementara pada pria resiko yang mengkonsumsi minuman lain termasuk teh, kopi, jus, susu, dan alkohol tetap beresiko tinggi terkena serangan jantung.

6.      Partisipan yang terdapat dalam kalimat “Hasil studi yang diterbitkan di Americam Journal of Epidemiologi ini menyebutkan resiko serangan jantung pada responden yang minum lebih dari 5 gelas per hari berkurang sampai 41%” adalah ….

a.      Hasil studi

b.      American Journal

c.      Serangan jantung

d.      Responden

e.      Risiko tinggi

7.      Kosakata serapan yang tepat dalam kutipan paragraf tersebut adalah ….

a.      resiko, responden, mengonsumsi

b.      resiko, responder, mengkonsumsi

c.      risiko,responden,  mengonsumsi

d.      risiko, renponding, mengkonsumsi

e.      risiko, responsif, mengkonsumsi

Bacalah wacana berikut dengan saksama! [untuk soal 8-9]

Beberapa cerpen karangan Seno Gumira Ajidarma menggunakan pola dongeng. Pada dongeng tampak jelas pada perstiwa yang uncul, berkisar pada hal-hal yang bersifat khayal dan luar biasa. Penanda lainnya adalah pada awal cerpen selalu ditandai oleh seorang tokoh lain bercerita kepadanya tentang tema tertentu, kemudian juru cerita mulai mendongeng sesuai dengan tema yang diminta. Cerpen selalu diawali dengan pembuka yang mirip awal dongeng untuk  anak-anak misalnya, “Pada suatu hari ….”

8.      Teks tersebut terdapat langkah-langkah prosedur kompleks tentang ….

a.      Cara menciptakan cerpen yang baik

b.      Cara menulis cerpen dengan metode jelas

c.      Cara menulis cerpen dengan metode dongeng

d.      Cara menilai cerpen dari sudut dongeng

e.      Cara mereka-reka cerpen agar menarik.

9.      Beberapa cerpen karangan Seno Gumira Ajidarma menggunakan pola dongeng.

         Kata “menggunakan” pada kalimat tersebut merupakan verba ….

a.      Temporal

b.      Tingkah laku

c.      Material

d.      Nominal

e.      Numeral

Bacalah paragraf berikut dengan tepat! [untuk soal 10-12]

Keempat, jangan serahkan kendraan atau STNK [surat tanda nomor kendaraan] begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM [surat izin mengemudi] sebagai surat yang ditahan oleh Polantas!

10.   Konjungsi dalam kalimat pertama paragraf tersebut adalah …

a       syarat

b.      temporal

c.      tujuan

d.      sebab

e.      akibat

11.   Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM.

         Kalimat kompleks tersebut dapat diubah menjadi kalimat sederhana. Kalimat sederhana tersebut adalah …

a.      Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK.

b.      Kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana.

c.      Pelanggaran itu mengakibatkan kematian

d.      Pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK.

e.      Utamakanlah SIM  sebagai surat yang ditahan oleh Polantas!

12.   Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM.

Kalimat tersebut merupakan jenis kalimat …

a.      Berita

b.      Pernyataan

c.      Tanya

d.      Perintah

e.      Sederhana

13.   Mereka menanggapi masalah itu dengan santai dan penuh dengan kesabaran.

Kata menanggapi dalam kalimat tersebut merupakan verba …

a.      Material

b.      Temporal

c.      Tingkah laku

d.      Pemilihan

e.      Penambahan

14.   Kalimat, “Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak yang berwajib menilangnya”.

Penanda kebahasaan yang berperan sebagai nomina dalam kalimat tersebut adalah 

a.      Kalimat tanya

b.      Kalimat perintah

c.      Verba material

d.      Verba tingkah laku

e.      Partisipan

Simaklah wacana berikut dengan saksama! [untuk soal 15-18]

Yakinlah bahwa kalian telah mengenakan pakaian dengan rapi atau mengenakan pakaian sesuai dengan isi puisi yang akan kalian baca.

Berdirilah dengan tegak dan tenang di atas pentas sebelum kalian memulai membaca.

Kuasailah pentas dan penonton dengan mengarahkan pandangan ke segala penjuru sambil memberikan penghomatan kepada mereka dengan cara menganggukkan kepala.

15.   Kutipan teks tersebut terdapat struktur …

a.      Latar belakang

b.      Tujuan

c.      Langkah-langkah

d.      Kesimpulan

e.      Saran-saran

16.   Penanda kebahasaan yang berupa partisipan dalam wacana tersebut adalah …

a.      Kalian, mereka, membaca

b.      Kalian, penonton, pakaian

c.      Kalian,  penonton, pentas

d.      Kalian, penonton, mereka

e.      Mereka, kalian, membaca

17.   Tujuan dalam teks prosedur tersebut adalah …

a.      Untuk memahami cara membaca puisi di atas pentas.

b.      Untuk mengetahui cara membaca puisi dengan baik.

c.      Untuk mengembangkan secara kreatif sebuah puisi.

d.      Untuk meningkatkan potensi membaca puisi di pentas.

e.      Untuk mengetahui teknik membaca puisi di atas pentas.

18.   Judul yang relevan dalam teks prosedur yang terdapat dalam wacana tersebut adalah …

a.      Teknik Membaca Puisi secara Kreatif

b.      Teknik Membaca Puisi secaraEkspresif

c.      Teknik Membaca Puisi Indah di Atas Pentas

d.      Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas

e.      Teknik Membaca Puisi yang Baik dan Benar

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!   [untuk soal 19-21]

Walhasil, saya gagal jadi Ketua RT, gagal mendamaikan Pak Dwiyatmo dan Said. Saya, dokter ilmu politik berijazah luar negeri! Entah apa yang akan saya katakan pada Said kalau kebetulan ketemu di kampus. Saya juga menghindar setiap mau ketemu orang yang saya persangkakan dari Ambon,  nyata atau khayalan, hidup atau mati, di mana saja. Saya sangat malu. Leiriza, Luhulima, Tuhuleley, Patirajawane, Raja Hitu, sepertinya semua berwajah Said Tuasikal.

Saya juga gagal memahami Pak Dwiyatmo. Saya sudah pergi ke empat benua untuk belajar, riset, seminar, dan mengajar. Tetapi, bahkan tentang tetangga saya, Pak Dwiyatmo, saya tidak tahu apa-apa. Pak Dwiyatmo, Pak Dwiyatmo. Manusia itu misteri bagi orang lain. Tiba-tiba saya merasa bodoh, sangat bodoh [Kuntowijaya, RT 03 RW 22, Jalan Belimbing atau Jalan “Asmaradana”].

19.   Kutipan cerpen di atas sesuai dengan teks prosedur kompleks perihal …

a.      Tokoh Pak RT berhasil mendamaikan Pak Dwiyatmo dengan Said Tuasikal sehingga ia wajar jika ia berbahagia.

b.      Tokoh Pak RT berusaha mendamaikan warganya, yakni Pak Dwiyatmo dengan Said Tuasikal, namun tak berhasil.

c.      Tokoh Pak RT selalu terbayang-bayang wajah Said Tuasikal orang Ambon dan Pak Dwiyatmo jika bertemu di kampus.

d.      Tokoh Pak RT merupakan sosok yang penuh dengan perasaan, mudah berbangga hati,  dan mudah pula merasa pesimis.

e.      Tokoh Pak RT berpendidikan tinggi namun tak becus menyelesaikan masalah yang terjadi antar para warganya.

20.   Karakter tokoh Saya adalah …

a.      Merasa bodoh, mengakui kekurangan sendiri, jujur

b.      Angkuh, tak mengakui kekurangan sendiri, jujur

c.      Tinggi hati, mengakui kekurangan sendiri, jujur

d.      Baik hati, mengakui kekurangan sendiri, jujur

e.      Pemaaf, tak mengakui kekurangan sendiri, jujur

21.   Sudut pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah …

a.      orang ketiga mahatahu

b.      orang ketiga terbatas

c.      orang ketiga terarah

d.      orang pertama tokoh tambahan

e.      orang pertama tokoh utama

Bacalah kutipan artikel berikut ini! [untuk soal 22-24]

[1] Untuk memeroleh visa. Seseorang harus mempunyai paspor terlebih dahulu, [2] Visa ditempelkan pada paspor itu. [3] Paspor dikeluarkan oleh kantor imigrasi yang ada hampir di setiap kota. [4] Paspor adalah buku kecil yang berisi foto dan informasi identitas diri seseorang. [5] Paspor berfungsi sebagai KTP internasional.

22.   Wacana di atas dapat disusun menjadi paragraf yang koheren sebagai berikut …

a.      [1], [2], [3], [4], [5]

b.      [2], [1], [3], [4], [5]

c.      [2], [3], [1], [4], [5]

d.      [1], [4], [5], [3], [2]

e.      [1], [4], [5], [2], [3]

23.   Dalam teks prosedur kompleks wacana tersebut merupakan bagian … dalam teks.

a.      Pengantar

b.      Dasar pemikiran

c.      Tujuan

d.      Langkah-langkah

e.      Kesimpulan

24.   Paspor dikeluarkan oleh kantor imigrasi yang ada hampir di setiap kota.

Kata dikeluarkan dalam kalimat tersebut termasuk verba …

a.      Nominal

b.      Temporal

c.      Tingkah laku

d.      Material

e.      Konjungsi

25.   Perhatikan judul teks prosedur kompleks, “Cara membuat Botol Kaca”!

Dengan judul tersebut, jenis wacana tulisan yang sesuai adalah …

a.      Narasi

b.      Deskripsi

c.      Eksposisi

d.      Argumentasi

e.      Prosedur

26.   Dari judul tersebut [soal no.25] dapat dirumuskan salah satu tujuannya, yaitu …

a.      Untuk memahami cara membuat botol kaca.

b.      Sebagai pengetahuan dan pengalaman pembaca

c.      Sebagai bahan referensi cara membuat botol.

d.      Agar pembaca memeroleh pengetahuan banyak.

e.      Untuk mengetahui cara membuat botol kaca.

Bacalah teks negosiasi berikut dengan saksama![untuk soal no. 27-30]

Kain sarung ternyata tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat di Negara-negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Flipina, hingga ke negeri Asia Tengah, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Bahkan, masyarakat Negara-negara di kawasan Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Yaman, Dubai, dan Somalia sangat menggemari kain sarung untuk digunakan sebagai pelengkap pakaian sehari-hari.

Kain sarung asal Indonesia, menurut H. Sultoni [53], sangat digemari oleh orang-orang Somalia, Saudi Arabia, dan Yaman. Melihat potensi pasar kain sarung yang cukup besar di Kawasan Timur Tengah itu, pada tahun 2005 ia mengekspor kain sarung ke kawasan tersebut. 

27.   Ide pokok pada paragraf pertama kutipan teks tersebut adalah …

a.      Masyarakat negara-negara di kawasan Timur Tengah  menggemari kain sarung.

b.      Malaysia, Brunei Darussalam, Flipina, hingga Asia Tengah, senang kain sarung.

c.      Kain sarung ternyata tidak hanya digemari oleh masyarakat Indonesia.

d.      Saudi Arabia, Yaman, Dubai, dan Somalia sangat menggemari kain sarung.

e.      Kawasan Timur Tengah menggemari sarung sebagai pelengkap pakaian sehari-hari.

28.   Pertanyaan yang sesuai dengan wacana tersebut adalah …

a.      Mengapa kain sarung digemari oleh masyarakat Indonesia dan Kawasan Timur Tengah?

b.      Bagaimanakah perkembangan perdagangan kain sarung di Kawasan Timur Tengah?

c.      Bagaimanakah cara mengekspor kain sarung hingga ke Kawasan Timur Tengah?

d.      Apakah keistimewaan kain sarung buatan Indonesia hingga ke Kawasan Timur Tengah?

e.      Sampai di negara manakah selain Indonesia, kain sarung digemari oleh konsumennya?

29.   Kutipan paragraf kedua teks negosiasi tersebut merupakan bagian …

a.      Orientasi

b.      Permintaan

c.      Pemenuhan

d.      Penawaran

e.      Pembelia

30.   Jika diperhatikan dari isinya, teks negosiasi tersebut dapat digolongkan pada jenis tulisan…

a.      Narasi

b.      Deskripsi

c.      Eksposisi

d.      Argumentasi

e.      Persuasi

Perhatikan teks negosiasi berikut!

Penjual             :  Goodmorning, Mam. Selamat pagi.

Pembeli            :  Selamat pagi.

Penjual             :  Mari, mau beli apa?

Pembeli            :  Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?

Penjual             :  Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?

[penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli]

Pembeli            :  Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?

Penjual             :  Ya ini tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu.Yang dari kuningan habis.

Pembeli            :  Ya, dari kayu tidak apa-apa.

[patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat]

Penjual             :  Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk souvenir.

Pembeli            :  Saya pakai sendiri. Harganya berapa?

31.   Percakapan antara penjual dan pembeli tersebut secara berurutan melalui penahapan …

a.      Orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran

b.      Orientasi, pemenuhan, permintaan, permintaan

c.      Orientasi, penawaran, permintaan, pemenuhan

d.      Orientasi, permintaan, penawaran, penutup

e.      Orientasi, permintaan, pemenuhan, penutup

32.   Isi percakapan tersebut adalah …

a.      Negosiasi antara penjual dan pembeli

b.      Telah terjadi negosiasi penjual dan pembeli

c.      Sedang terjadi negosiasi antara penjual dan pembeli

d.      Harga barang telah disepakati oleh penjual dan pembeli

e.      Hampir saja terjadi negosiasi penjual dan pembeli

33.   Bahasa yang digunakan oleh penjual dan pembeli merupakan fungsi bahasa sebagai …

a.      Ekspresi

b.      Komunikasi

c.      Sosial

d.      Ekspresi

e.      Deskripsi

34.   Bagian tuturan yang dimiringkan dalam kutipan tersebut merupakan jenis bahasa …

a.      Naratif

b.      Deskriptif

c.      Ekspositif

d.      Argumentatif

e.      Persuasif

Perhatikan teks negosiasi berikut dengan baik! [untuk soal 35-38]

Manajer           :  Tetapi, tanda tangan ini seperti tanda tangan Bapak.

David                 :  Bukan. Ini bukan tanda tangan saya.

Manajer           :                  Coba saya cek sekali lagi. Oh, maaf, saya mohon maaf. Ada orang lain lagi yang bernama David, sama dengan nama Bapak. Beliau bersama isrinya makan malam di restoran hotel ini tadi malam. Jadi, itu bukan Bapak. Saya betul-betul mohon maaf atas kesalahpahaman ini.

David                 :  Ya, tidak apa-apa.

35.   Percakapan dalam teks negosiasi tersebut sesuai jika diberi judul …

a.      Kesimpangsiuran

b.      Ketidakmengertian

c.      Kebelumtahuan

d.      Kesalahpahaman

e.      Kesalahsangkaan

36.   Penahapan proses negosiasi antara Manajer dengan David adalah sebagai berikut …

a.      Meminta-menolak permintaan-pemenuhan-penutup

b.      Menyuruh-memenuhi suruhan-pemenuhan-penutup

c.      Mengancam-menolak ancaman-pemenuhan-penutup

d.      Mengancam-menerima ancaman-pemenuhan-penutup

e.      Memberi informasi-menolak informasi-pemenuhan-penutup

37.   Akhir dari negosiasi tersebut adalah …

a.      Permasalahan salah paham masih mengambang

b.      Permasalahan belum dapat diselesaikan kedua pihak

c.      Telah terjadi penyelesaian yang dapat dimaklumi

d.      Telah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli

e.      Telah terjadi kesepakatan penyelesaian kesalahpahaman

38.   Akhir dari teks negosiasi tersebut dapat diceritakan kembali dalam bentuk monolog sebagai berikut …

a.      Meskipun demikian, David masih canggung untuk memaafkan atas kecerobohan manajer.

b.      Akhirnya, manajer hotel itu meminta maaf kepada David. Tentu saja, David memaafkannya.

c.      Sesaat David berpikir apakah ia akan member maaf kepada sang manajer atau tidak.

d.      Bagaimanapun manajer itu adalah manusia biasa, karenanya David tulus memaafkannya.

e.      Manajer sangat berharap agar David tamu hotelnya memberikan maaf untuknya.

Bacalah teks berikut dengan cermat! [untuk soal 39-40]

Dengan surat ini saya ingin mengajak Tuan untuk bekerja sama. Saya mempunyai kain batik tulis yang berkualitas dengan harga yang murah. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh kain tersebut beserta daftar harganya.

39.   Kutipan tersebut merupakan bagian …. dari teks negosiasi.

a.      Orientasi

b.      Pengajuan

c.      Penawaran

d.      Persetujuan

e.      Penutup

40.   Kutipan tersebut merupakan contoh surat …

a.      Permintaan

b.      Perjanjian

c.      Penawaran

d.      Persetujuan

e.      Penolakan


Nama       : Yuneiska Kartikasari

Kelas         : X MIA 5

No.Absen  : 36

No

Jawaban

No

Alasan Logis

1

C

Karena maksud dari teks tersebut adalah agar pembaca mengetahui prosedur penilangan, dan jawaban yang menurut saya paling tepat adalah jawaban C karena makna pada jawaban C yaitu bahwa pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan yang sesuai dengan tujuan dari teks tersebut.

2

B

Karena partisipan pengendara yang dimaksud adalah pengendara kendaraan bermotor, sedangkan partisipan pihak berwajib yang dimaksud adalah pihak kepolisian. Sehingga partisipan yang sesuai dengan teks tersebut adalah pengendara dan pihak berwajib

3

A

Karena kalimat imperatif adalahb kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu, dan pada kalimat ” Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran” berisi untuk meminta pembaca[yang terkena tilang] untuk memastikan tuduhan pelanggaran, oleh karena kalimat tersebut berisi meminta, kalimat tersebut termasuk kalimat imperatif.

4

A

Kata “mengecek” tersebut termasuk verba material, karena verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, dan kata “mengecek” termasuk tindakan fisik yang dilakukan.

5

C

Kalimat tersebut termasuk kalimat perintah karena pada kalimat tersebut terdapat maksud yaitu agar pembaca[yang terkena tilang]harus memastikan bahwa rambu lalu lintas yang telah dilanggarnya benar benar ada.

6

D

Karena menurut saya responden yang dimaksud pada teks tersebut adalah manusia, sehingga partisipan yang ada pada teks tersebut adalah partisipan manusia.

7

8

C

Teks tersebut merupakan cara menulis cerpen dengan metode dongeng karena pada teks tersebut disebutkan mengenai penulisan awal cerpen yang menyeruapai penulisan awal pada dongeng, serta pada teks tesebut terdapat hal hal pada cerpen yang juga terdapat pada dongeng.

9

C

Karena verba tersebut mengacu pada tindakan fisik.

10

B

Pada teks tersebut merupakan konjungsi temporal karena mengacu pada urutan waktu, yaitu pada awal teks terdapat kata “Kedua”, kata tersebut menunjukkan urutan waktu.

11

12

A

Karena teks tersebut menunjukkan pemberitahuan bahwa polisi tidak berhak menyita kendaraan atau STNK kecuali kendaraan tersebut diduga hasil tindak pidana

13

A

Karena verba tersebut mengacu pada tindakan fisik.

14

C

Karena pada kalimat tersebut terdapat verba material pada akhir kalimat yaitu “menilangnya”

15

C

Karena menurut teks tersebut sudah jelas berisi langkah langkah teknik membaca puisi di atas pentas, sesuai kalimat pertama dan kedua pada teks tersebut.

16

D

Menurut saya, penanda kebahasaan yang berupa partisipan dalam wacana tersebut adalah kalian, penonton dan mereka. Karena kalian yang dimaksud adalah orang yang membaca langkah langkah teknik membaca puisi di atas pentas tersebut, sedangkan penonton adalah para penonton yang menyaksikan pentas membaca puisi, dan mereka yang dimaksud adalah penonton dan pentas yang sedang terjadi yang harus diseimbangkan antara keduanya.

17

E

Karena jika saya baca, menurut saya teks tersebut berisi mengenai langkah langkan membaca puisi di atas pentas yang sesuai dengan kalimat yang terdapat pada teks tersebut, sehingga menurut saya tujuan dari teks prosedur tersebut adalah untuk mengetahi langkah langkah membaca puisi di atas pentas.

18

D

Karena menurut saya judul yang paling tepat untuk langkah langkah pada teks tersebut yaitu “Teknik Membaca Puisi di Atas Pentas” karena sesuai dengan kalimat pada teks tersebut yang mengacu pada langkah langkah membaca puisi di atas pentas.

19

B

Karena jawaban B sesuai dengan isi teks tersebut yaitu Pak RT yang tidak berhasil mendamaikan warganya.

20

A

Karena sesuai dengan kalimat “saya merasa bodoh” yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut yang menggambarkan karakter tokoh “Saya”.

21

E

Karena pelaku “aku” menjadi tokoh utama yang dibicarakan pada teks tersebut, sehingga pelaku “aku” menjadi orang pertama tokoh utama.

22

A

Menurut saya urutan yang sesuai untuk susunan teks tersebut dalah 1, 2, 3, 4, dan 5, yaitu mengenai cara memperoleh visa yang bisa didapatkan melalui paspor.

23

B

Karena menurut saya, teks tersebut merupakan dasar pemikiran pembuatan visa, dan bukan merupakan langkah langkah karena tidak terdapat konjungsi temporal.

24

D

Karena mengacu pada tindakan.

25

E

Karena teks mengenai cara pembuatan sesuatu termasuk teks prosedur yang didalamnya juga terdapat konjungsi temporal.

26

E

Karena dengan judul “cara membuat botol kaca”, sudah jelas bahwa salah satu tujuan dari teks yang berjudul Cara membuat botol kaca adalah untuk mengetahui cara membuat botol kaca sesuai langkah langkah nya.

27

C

Karena yang menjadi ide pokok atau hal utama yang menjadi pembicaraan yaitu bahwa sarung tidak hanya digemari oleh negara Indonesia, yang kemudian dari ide pokok tersebut munculah pembahasan yang semakin luas terkait dengan sarung yang juga digemari oleh negara luar.

28

E

Karena pertanyaan “Sampai di negara manakah selain Indonesia, kain sarung digemari oleh konsumennya?” mempunyai jawaban yang terdapat pada teks tersebut yaitu “Kain sarung digemari oleh konsumen dari Malaysia, Brunei Darussalam, Flipina, hingga ke negeri Asia Tengah, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh”.

29

A

30

C

Karena pada teks tersebut terdapat penegasan ulang pendapat yang memenuhi isi teks eksposisi.

31

A

Pada teks tersebut hanya terdapat orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran. Karena pada teks tersebut berakhir dengan pertanyaan : “Harganya berapa?”, yang menunjukkan bahwa belum terjadi penawaran karena pembeli belum mengetahui harga dari patung tersebut, sehingga struktur penawaran, persetujuan, pembelian dan penutup belum ada karena pembeli belum mengetahui harga sehingga belum terjadi negoisasi antara pembeli dan penjual.

32

E

Pada teks tersebut  tidak terjadi negoisasi, namun hampir terjadi negoisasi karena pembeli belum mengetahui harga patung tersebut, sehingga tidak terjadi tawar menawar diantara penjual dan pembeli karena belum diketahuinya harga patung tersebut. Seandainya harga patung sudah diketahui, memungkinkan akan terjadinya negoisasi antara penjual dan pembeli dengan harga patung tersebut.

33

B

Bahasa yang digunakan pada teks tersebut merupakan fungsi bahasa sebagai komunikasi, karena penggunaan bahasa pada teks tersebut terjadi karena komunikasi antara pembeli dan penjual di tempat penjualan patung.

34

D

Karena pada kalimat yang dicetak mirik tersebut berisi penegasan ulang mengenai hal yang terjadi yang ditunjukkan melalui percakapan.

35

D

Karena percakapan pada teks tersebut berisi mengenai kesalahpaham antara manajer dan David mengenai tanda tangan yang diduga adalah tanda tangan david. Sehingga judul yang tepat untuk teks tersebut adalah “Kesalahpahaman”.

36

E

Karena pada kalimat “Tetapi, tanda tangan ini seperti tanda tangan Bapak” merupakan kalimat yang menyatakan informasi bahwa tanda tangan yang dimaksud seperti tanda tangan Pak David,  namun pada kalimat “Bukan. Ini bukan tanda tangan saya” menyatakan bahwa Pak David menolak informasi tersebut, sehingga tahap tahap pada teks tersebut adalah pemberian informasi, penolakan informasi, pemenuhan lalu penutup.

37

E

Karena pada ahkir percakapan terdapat kalimat “Ya, tidak apa-apa” yang mempunyai makna bahwa telah terjadi kesepakatan penyelesaian kesalahpaham antara Bapak David dan manajer.

38

B

Karena pada jawaban “Akhirnya, manajer hotel itu meminta maaf kepada David. Tentu saja, David memaafkannya” sesuai dengan akhir pada percakapan tersebut yang berisi bahwa manajer meminta maaf kepada David atas kesalahpahamannya dan David pun memaafkan kesalahpahamam yang terjadi antara David dan manajer tersebut.

39

B

Karena pada teks tersebut berisi mengenai pengajuan untuk bekerja sama yang terdapat pada kalimat pertama.

40

A

Teks tersebut erisi mengenai permintaan untuk bekerja sama dalam bidang bisnis.

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề