Anak 1 tahun tidur tengkurap

KOMPAS.com - Beberapa bayi ada yang lebih suka dengan posisi tidur tengkurap.

Sejumlah bayi yang sudah punya kemampuan berguling terkadang juga acapkali berganti posisi dari terlentang ke tengkurap.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait bayi tidur tengkurap dalam sudut pandang kesehatan.

Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur

Bolehkah bayi tidur tengkurap?

Boleh atau tidaknya bayi tidur tengkurap sebenarnya terkait usia dan risiko sindom kematian mendadak pada bayi.

Melansir What to Expect, demi mencegah sindrom kematian bayi mendadak, bayi baru boleh tidur tengkurap saat usianya di atas satu tahun. 

Terkadang ada kalanya bayi jadi tidak rewel dan istirahat lebih nyenyak saat tidur tengkurap. Namun, penting bagi para orangtua mengenali risikonya.

Dilansir dari Healthline, penelitian menunjukkan, risiko sindrom kematian mendadak pada bayi paling tinggi terjadi di usia dua sampai tiga bulan.

Baca juga: Cara Menghilangkan Lidah Putih pada Bayi sesuai Penyebabnya

Bahaya tidur tengkurap bagi bayi di bawah usia satu tahun karena posisi tidur ini bisa menghalangi saluran napas bagian atas.

Imbasnya, saluran napas bisa tersumbat dan bayi rentan menghirup kembali napas yang sudah diembuskannya sendiri.

Kondisi seperti itu bisa meningkatkan kandungan karbon dioksida dan membuat bayi kekurangan oksigen.

Selain itu, bayi yang menghirup napas yang sudah dikeluarkan juga bisa membuat panas tubuh sulit keluar. Hal itu menyebabkan panas berlebihan.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Bayi Tersedak ASI

Lantas, bagaimana jika bayi kadung tidur tengkurap?

Setelah usia tiga bulan, biasanya bayi mulai berganti-ganti posisi tidur. Si kecil paling suka berguling dari terlentang ke tengkurap saat tidur.

Risiko sindrom kematian mendadak pada bayi sekitar usia empat sampai enam bulan yang sudah bisa berguling umumnya sudah relatif turun ketimbang bayi yang baru lahir.

Kendati begitu, para orangtua atau pengasuh tetap perlu menata ulang posisi tidur tengkurap pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun.

Secara perlahan-lahan, upayakan untuk mengembalikan posisi tidur bayi dari tengkurap menjadi terlentang.

Usahakan jangan sampai membuat bayi kaget dan susah tidur. Caranya bisa dengan menyusui bayi, memberikan empeng, dan membuat bayi tidak kepanasan.

Selain bisa meminimalkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi, tidur terlentang juga bisa mencegah bayi mengalami demam, hidung tersumbat, infeksi telinga, dan mengantisipasi tersedak.

Baca juga: 7 Penyebab Bilirubin Tinggi Pada Bayi

Tips tidur aman untuk bayi

Para ahli kedokteran anak AS yang tergabung di American Academy of Pediatrics [AAP] sejak 2016 membagikan tips tidur aman bagi bayi untuk mencegah sindrom kematian mendadak, antara lain:

  • Tempatkan bayi di permukaan yang datar dan kokoh
  • Upayakan bayi tidur dalam posisi terlentang
  • Apabila menempatkan bayi di boks, upayakan tidak memberikan bantal, selimut, atau mainan yang rentan menutup wajah bayi saat tidur

Rekomendasi tersebut berlaku untuk bayi berusia di bawah satu tahun. Setelah satu tahun, risiko sindrom kematian mendadak pada bayi tanpa masalah kesehatan bisa menurun drastis.

Jika para orangtua kesulitan mengatasi bayi yang suka tidur tengkurap, konsultasikan pada dokter spesialis anak yang menangani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebagian besar waktu bayi dihabiskan untuk tidur. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui pengaturan tidur untuk bayi. Umumnya, bayi belum dapat mengangkat kepala atau berbalik posisi sampai usia 6 bulan. Bayi dapat tidur tengkurap, menyamping, atau tengkurap.

Posisi tidur tengkurap pada bayi diketahui berkaitan dengan sudden infant death syndrome [SIDS]. SIDS merupakan kematian bayi yang tidak diketahui penyebabnya setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tempat kejadian, autopsi, dan riwayat penyakit. Selain SIDS, kematian bayi yang berkaitan dengan tidur [sleep-related infant deaths] dapat disebabkan oleh kejadian terbekap, terperangkap, infeksi, penyakit metabolik, gangguan irama jantung, dan trauma.

Berkaitan dengan SIDS dan meningkatnya kejadian sleep-relate infant deaths sejak tahun 2005, American Academy of Pediatrics pada tahun 2016 memperluas rekomendasi mengenai lingkungan tidur yang aman untuk bayi. Rekomendasi ini ditujukan untuk orang tua, pengawas bayi dan petugas kesehatan, yang bertujuan mengurangi kejadian SIDS dan kejadian tidak diingingkan lain.

Rekomendasi tidur bayi oleh American Academy of Pediatrics:

  1. Bayi diposisikan terlentang setiap kali tidur sampai usia 1 tahun. Tidur menyamping atau tengkurap tidak aman dan tidak dianjurkan. Posisi terlentang tidak meningkatkan risiko tersedak atau aspirasi karena bayi memiliki sistem perlindungan jalan napas. Bayi usia 1 tahun umumnya dapat berguling dari posisi tengkurap menjadi terlentang, sehingga pada usia ini bayi cukup aman tidur tengkurap.
  2. Jangan gunakan alas tidur yang empuk atau lembut. Disarankan untuk menggunakan matras padat yang dibungkus oleh pelapis dengan ukuran pas. Bantal atau guling sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti alas tidur. Jangan letakkan barang – barang lunak di bawah bayi seperti boneka, kain, atau bantal. Bayi sebaiknya tidak dibiarkan tidur di ranjang dewasa karena terbekap atau terperangkap.
  3. Bayi sebaiknya tidur di ruang yang sama dengan orang tua, namun di tempat tidur terpisah.
  4. Jangan letakkan benda – benda lembut dan jangan gunakan sprei yang longgar pada tempat tidur bayi. Bantal, boneka, rajutan, selimut sebaiknya dijauhkan dari tempat tidur. Bantalan yang ditempel di sekililing tempat tidur tidak terbukti mencegah trauma pada bayi dan tidak perlu digunakan.
  5. Dot dapat digunakan saat menidurkan bayi. Hal ini diketahui dapat menurunkan risiko SIDS. Jika dot terlepas saat bayi tidur, dot tidak perlu dimasukkan kembali ke mulut bayi. Dot sebaiknya tidak dikalungkan di leher bayi karena meningkatkan risiko tercekik.
  6. Pastikan suhu lingkungan tidur bayi tidak terlalu panas. Bayi sebaiknya menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal. Jika bayi tampak berkeringat, gelisah, serta panas saat disentuh, maka pakaian perlu diganti atau suhu ruangan perlu diturunkan. Bayi yang berada di lingkungan panas meningkatkan risiko SIDS.

Selain pengaturan tidur seperti di atas, terdapat beberapa faktor yang diketahui berperan dalam menurunkan risiko SIDS, seperti perawatan rutin ibu selama kehamilan, penghindaran asap rokok dan alkohol selama hamil, dan ASI eksklusif. Bayi disarankan untuk diletakkan pada posisi tengkurap saat bangun penuh dan diawasi [tummy time] untuk membantu proses perkembangan motorik dan mencegah bentuk kepala belakang yang mendatar.

Penulis             : Dr. Natharina Yolanda

Reviewer         : Dr. Rosalina Dewi Roeslani, SpA [K]

Ikatan Dokter Anak Indonesia

*artikel ini ditulis berdasarkan wawancara dengan Dr.Rosalina Dewi Roeslani,Sp.A[K]

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.

Bolehkah anak 1 tahun tidur tengkurap?

Lantas, kapan bayi diperbolehkan tidur dengan posisi tengkurap? Menurut American Academy of Pediatrics [AAP], bayi sebaiknya diposisikan terlentang setiap kali tidur sampai usianya 1 tahun. Ingat, di usia 0-1 tahun tidur menyamping atau tengkurap tidak aman dan tidak dianjurkan.

Apa arti anak tidur tengkurap?

Posisi tengkurap Dikutip dari laman Goodtimes[dot]my, anak yang tidur dalam posisi ini menunjukkan bahwa ia akan tumbuh menjadi anak yang selalu merasa aman, tenang, dan tentunya bahagia. Namun sebenarnya, posisi tidur ini tidak dianjurkan karena tidak baik untuk sirkulasi darah dan alasan keamanan mereka.

Bolehkah anak 2 tahun tidur tengkurap?

Untuk mengurangi resiko SIDS pada bayi, maka para ahli menganjurkan tidur tengkurap baru boleh dilakukan oleh anak-anak setelah usia 1 tahun atau bila ia telah mahir membalikkan tubuhnya. Ibu juga perlu memastikan sprei atau alas tidur tidak terlalu besar dan selalu pas dengan alas/kasurnya yang tidak terlalu lunak.

Apa efek samping anak tidur tengkurap?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur tengkurap pada bayi bisa memberikan tekanan lebih pada rahang dan tenggorokannya sehingga mempersempit saluran pernapasannya. Hal ini bisa membuat bayi lebih sulit bernapas.

Bài mới nhất

Chủ Đề