Apa efek tidur telentang saat hamil?

Ilustrasi ibu hamil tidur telentang. Foto: Shutterstock

Perubahan fisik yang signifikan kerap membuat ibu hamil merasa tak nyaman pada tubuhnya, salah satunya saat ibu mencoba untuk tidur. Segala posisi akan dicoba untuk menemukan kenyamanan, termasuk tidur dengan posisi telentang. Namun, apakah hal itu boleh dilakukan?

Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Ibu Hamil Tidur Telentang, Bolehkah?

Ilustrasi ibu hamil tidur telentang. Foto: Shutterstock

Tidur telentang masih diperbolehkan pada trimester pertama dan trimester kedua. Saat memasuki trimester ketiga, ibu hamil sebaiknya menghindari posisi tersebut.

“Tidur telentang selama kehamilan harus dihindari pada trimester ketiga untuk menghindari kompresi vena yang mengembalikan darah ke jantung,” jelas Kim Langdon, MD., seorang obgyn dari Ohio, Amerika Serikat.

Ya Moms, ketika Anda tidur dengan posisi telentang saat hamil, berat rahim akan membebani pembuluh vena yang disebut vena cava inferior. Pembuluh darah tersebut dapat mengembalikan darah dari perut ke perut, sehingga menimbulkan risiko yang membahayakan Anda dan janin.

Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur telentang saat hamil dapat meningkatkan risiko preeklamsia. Selain itu, posisi tersebut juga membawa dampak negatif pada bayi di dalam kandungan, yaitu pertumbuhan terhambat, lahir dengan berat badan rendah, hingga lahir mati. Hal itu disebabkan oleh perut yang bertambah besar, sehingga menekan pembuluh darah di dalam tubuh.

Posisi Tidur yang Aman untuk Ibu Hamil

Ilustrasi posisi tidur yang aman untuk ibu hamil. Foto: Syda Productions/kumparan

Anda mungkin tidak menyangka, namun salah satu posisi tidur yang relatif aman untuk ibu hamil adalah tengkurap. Pasalnya, posisi ini tidak memberi tekanan pada pembuluh darah utama, sehingga lebih aman untuk janin.

Namun, tak sedikit ibu hamil yang justru merasa tidak nyaman dengan posisi ini karena perutnya yang makin membesar. Untuk menyiasatinya, Anda dapat menggunakan bantal di dekat perut agar lebih nyaman, Moms.

Selain itu, ibu hamil juga dapat tidur dengan posisi miring ke kiri. Tidur miring ke kiri dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke plasenta dan janin. Selain itu ginjal ibu hamil juga bisa bekerja lebih efisien. Anda dapat meletakkan bantal atau guling di belakang tubuh untuk membantu menopang tubuh Anda. Hindari tidur miring ke kanan karena posisi tersebut sama bahayanya seperti tidur telentang.

Saat memasuki usia hamil tua, posisi tidur ibu harus diperhatikan. Bolehkah ibu hamil tidur telentang? Adakah bahaya tidur telentang bagi ibu hamil?

Klikdokter.com, Jakarta Semua orang punya posisi tidur favorit masing-masing yang dirasakan lebih nyaman, termasuk pada ibu hamil. Ada suka tidur telentang saat hamil, dan sebagian lebih memilih tidur miring ke kanan atau ke kiri.

Lantas, bagaimana jika kehamilan sudah menginjak trimester kedua dan ketiga atau biasa disebut hamil tua? Seperti apa sih posisi tidur saat hamil tua yang dianjurkan?

Posisi Tidur Ibu Hamil Penting Diperhatikan

Wanita yang baru pertama kali hamil sering kali bingung tentang posisi tidur yang dianjurkan. Pertanyaan yang sering muncul adalah bolehkah ibu hamil tidur telentang?

Saat kehamilan masih trimester 1, ukuran rahim belum membesar sepenuhnya. Di masa ini, posisi tidur ibu hamil bisa sesuai keinginan.

Selama bisa bernapas dengan baik dan tidak ada rasa sesak atau nyeri, ibu hamil tidur tengkurap diperbolehkan.

Lain halnya ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester 2, ukuran rahim sudah semakin membesar. Kebanyakan ibu hamil akan memilih tidur dengan posisi miring karena lebih nyaman dan mengurangi rasa sesak.

Akan tetapi, jika Anda memutuskan untuk tidur dengan posisi telentang, berhati-hatilah! Ada bahaya tidur telentang bagi ibu hamil yang mengintai.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Bayi yang Benar agar Terhindar dari Segala Risiko

1 dari 3

Bahaya Tidur Telentang Saat Hamil Tua

Pada kondisi hamil tua, ukuran rahim ibu hamil kurang lebih berukuran seperti melon atau semangka.

Dengan ukuran sebesar itu, posisi tidur telentang bisa membuat usus, pembuluh darah aorta, dan vena cava inferior tertekan oleh rahim. Kondisi ini dapat memengaruhi aliran darah ke janin dan jantung ibu.

Sebab, semakin besar usia kehamilan, akan semakin besar ukuran rahim, dan semakin besar pula penekanan yang terjadi jika ibu tidur telentang.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Physiology pada 2017 menyatakan bahwa tidur telentang saat hamil tua dapat menyebabkan aliran darah ke janin berkurang drastis.

Hal ini mengakibatkan kemungkinan janin bisa meninggal di dalam kandungan. Meski hal tersebut masih perlu dipelajari lebih lanjut dalam penelitian berskala besar, tidur dalam posisi telentang sebaiknya dihindari saat hamil tua.

Selain berdampak pada janin, tidur telentang saat hamil tua juga bisa menyebabkan ibu tidak dapat tidur nyenyak. Itu karena tekanan darah cenderung lebih rendah dan ibu bisa mengalami rasa tidak nyaman saat bernapas.

Gangguan pernapasan tersebut bisa terjadi karena rahim mendesak ke arah paru-paru saat tidur telentang, sehingga paru-paru tidak bisa mengembang secara optimal.

Selain itu, kebiasaan tidur telentang saat hamil tua juga bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan berupa sembelit dan naiknya asam lambung.

Ini menyebabkan rasa terbakar pada dada, nyeri pada pinggang, serta risiko terbentuknya ambeien.

Itu sebabnya, ibu hamil sebaiknya mengikuti anjuran posisi tidur yang diberikan oleh dokter.

Artikel Lainnya: Waspada, Sleep Apnea Bisa Pengaruhi Kehamilan

2 dari 3

Posisi Tidur yang Dianjurkan Saat Hamil Tua

Memasuki trimester kedua, bentuk tulang belakang Anda sudah berbeda sehingga sering muncul keluhan nyeri pada sekitar pinggang.

Keluhan kerap sesak juga muncul hingga terbangun tengah malam karena naiknya asam lambung sering terjadi.

Agar hal tersebut tidak terjadi, bagaimana sih posisi tidur saat hamil tua yang dianjurkan?

1. Tidak Telentang atau Tengkurap

Hindari tidur telentang karena dapat memperparah keluhan nyeri pinggang, sesak, hingga gangguan aliran darah ke janin dan jantung ibu.

Sebaliknya, jangan pula tidur tengkurap. Semakin besar ukuran perut Anda, tentu sulit untuk bernapas jika berada di posisi tengkurap.

2. Posisi Menyamping

Posisi tidur saat hamil tua yang optimal adalah tidur menyamping. Yang paling baik adalah tidur menghadap ke kiri.

Pada posisi tersebut, pembuluh darah yang mengalirkan darah ibu ke plasenta dan janin tidak mengalami penekanan sama sekali. Darah dan nutrisi pun bisa sampai ke janin dengan optimal.

Jika ibu hamil sering mengalami sakit punggung, tidur menghadap ke samping juga bisa membantu mengurangi keluhan nyeri. Agar punggung lebih rileks, Anda bisa meletakkan sebuah bantal di bawah perut.

3. Gunakan Bantal atau Penyangga

Untuk menambah kenyamanan saat tidur, sebaiknya letakkan sebuah bantal di antara kedua tungkai bawah saat tidur atau di samping bawah dada kiri.

Penggunaan bantal khusus ibu hamil bisa menjadi pilihan untuk membantu Anda lebih nyaman saat tidur.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur Ibu Hamil, Bagaimana Sebaiknya?

Lantas, apakah ini artinya sama sekali tidak boleh ibu hamil tidur terlentang? Tidak juga. Banyak ibu hamil tanpa sadar berubah posisinya saat tidur di malam hari.

Misalnya, ibu hamil awalnya tidur menghadap ke samping, tapi terbangun dalam posisi telentang. Jika ini yang terjadi, Anda tak perlu khawatir.

Berubah posisi saat tidur sesekali umumnya bukanlah suatu hal yang berbahaya. Perhatikan gerakan janin. Jika janin tetap aktif bergerak seperti biasa, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Posisi tidur menghadap ke kiri sebetulnya juga disarankan untuk ibu yang hamil muda.

Namun demikian, pada kondisi hamil muda, posisi tidur tak terlalu menjadi masalah. Karena ukurannya masih kecil, rahim tak menekan organ dan pembuluh darah.

Jadi, demi perkembangan janin yang optimal serta kenyamanan dan kesehatan ibu, sebaiknya tidur telentang saat hamil dihindari.

Jika Anda punya masalah seputar posisi tidur saat hamil tua, tanyakan pada dokter via LiveChat di aplikasi klikdokter.com.

[HNS/AYU]

REAKSI ANDA

Apa yg terjadi jika ibu hamil tidur telentang?

Dalam penelitian, posisi tidur telentang mulai usia kehamilan 28 minggu bisa meningkatkan risiko kematian janin 2,6 kali lipat lebih tinggi daripada posisi tidur miring. Selain itu, tidur telentang bisa menyebabkan sakit punggung, masalah pernapasan, gangguan pencernaan, dan berkurangnya peredaran darah.

Mengapa ibu hamil tidak boleh tidur terlentang terlalu lama?

Hal ini karena tidur telentang di trimester ketiga kehamilan dapat memberikan tekanan pada area pembuluh darah utama. Maka dari itu, ini dapat mengurangi produksi aliran darah ke rahim sehingga suplai oksigen bayi pun menjadi terbatas.

Kapan ibu hamil tidak boleh tidur terlentang?

"Tidur telentang selama hamil harus dihindari pada trimester ketika. Ini karena posisi telentang dapat menyebabkan adanya tekanan pada vena yang berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung," jelas Kim Langdon, MD, Dokter Spesialis Obgyn yang berpraktik di Ohio.

Bolehkah ibu hamil sering berbaring?

Terlalu banyak berbaring justru malah membuat semakin malas, menambah berat badan, mual, dan pusing. Olahraga selama masa kehamilan sangat disarankan tidak hanya untuk kesehatan melainkan juga melainkan perbaikan mood. Kalau ibu hamil mengalami susah tidur, sebaiknya ibu menghindari kopi.

Bài mới nhất

Chủ Đề