Apa itu teknik pengambilan sampel

Ilustrasi Teknik Penelitian, Foto: Dok. Freepik.com

Teknik pengambilan sampel penelitian digunakan oleh peneliti untuk mencari data. Terdapat dua jenis teknik pengambilan sampel, yakni probability sampling serta non probability sampling. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan tahap awal dalam menentukan kualitas suatu data hasil pengujian.

Teknik sampling atau pengambilan sampel dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan sampel dari populasi yang akan diteliti. Teknik ini digunakan untuk menentukan karakter maupun sifat populasi yang diteliti.

Teknik sampling bertujuan untuk menghemat tenaga, waktu, dan biaya saat mengambil data penelitian. Sebab tidak memungkinkan untuk mengambil data keseluruhan populasi. Lalu apa saja teknik pengambilan sampel penelitian? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Ilmiah

Data penelitian diambil dari populasi. Populasi merupakan suatu objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dalam suatu wilayah.

Sementara sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti. Secara umum teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua, yaitu secara probabilitas dan non probabilitas.

1. Probability Sampling [Sampel Probabilitas]

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari suatu populasi, dimana setiap sampel dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel uji penelitian.

Teknik ini terdiri atas beberapa metode sampling, yaitu simple random sampling, proportionate stratified random sampling, sampling area [cluster], dan disproportionate stratified random.

2. Non Probability Sampling [Sampel Non Probabilitas]

Berbeda dengan sampel probabilitas, sampel non probabilitas atau non probability sampling dapat diartikan sebagai metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang sama pada setiap anggota populasi.

Pengambilan sampel sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, serta snowball sampling adalah metode pengambilan sampel non probabilitas.

Nah itulah dua teknik pengambilan sampel penelitian ilmiah yang harus diketahui oleh mahasiswa sebelum melakukan penelitian. Semoga pembahasan ini dapat menjadi wawasan baru dan bermanfaat untuk penelitianmu ya!

Perbesar

Ilustrasi Ilmuwan, Peneliti, Penelitian, Laboratorium - Kredit: Freepik

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.

Mengutip dari eprints.ums.ac.id, random sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel. Menurut Djarwanto PS dan Subagyo [2000:114], ada 2 cara pengambilan sampel, yaitu random sampling dan non random sampling.

Random Sampling

Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.

Menurut Arikunto [2006:124], pengambilan sampel dengan random sampling adalah teknik yang bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu cara undian, cara ordinal, dan cara randomisasi.

Non Random Sampling

Sementara itu, non random sampling adalah cara pengambilan sampel di mana tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih dengan sampel. Menurut Slameto [2007: 12], pengambilan sampling dengan non random sampling dapat dicari dengan quota sampling, purposive sampling, area sampling, proporsioal sampling, stratified sampling, double sampling dan combined sampling”. Berikut penjabarannya.

- Quota sampling, adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan subyek yang akan diteliti.

- Purposive sampling, adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.

- Area sampling, adalah cara pengambilan dengan menunjukkan cara atau bagian sampel yang memiliki cara-cara populasi.

- Proposional sampling, adalah pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori di dalam populasi penelitian.

- Stratified sampling, adalah cara pengambilan sampel dari populasi yang terdiri dari strata yang mempunyai susunan bertingkat.

- Double sampling, adalah pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel kembar.

- Combined sampling, adalah pengambilan sampel dengan mengkombinasikan sampel.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

ilustrasi | ©ID techinasia

Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hasil penelitian bisa dikatakan membuat manusia dapat bertahan hidup hingga saat ini. Hampir semua elemen kehidupan manusia berasal dari penelitian [studi].

Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah, seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang digunakan agar penelitian tersebut tepat. Salah satu bagian dari metodologi penelitian adalah teknik pengambilan sampel penelitian [sampling]. Sampling merupakan pengambilan atau memilih objek/unsur dari populasi.

Pengambilan teknik sampling

Pada umumnya teknik sampling terbagi menjadi 2 yakni probability sampling dan non probability sampling.

Probability sampling

Metode pengambilan sampel ini terbagi lagi menjadi 5 bagian yakni simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionaten stratified random sampling, cluster sampling, dan sistematis sampling.

  1. Simple randon sampling:Pengambilan sampel yang dilakukan secara acak. Cara ini digunakan jika anggota populasi dianggap homogen. Tujuan yang ingin dicapai dengan cara ini adalah agar dapat melakukan pengamatan dan pemeriksaan pada sebagaian populasi yang dapat ditarik kesimpulan secara umum. Metode pengambilan sampel dapat menggunakan lotre technique, melempar mata uang atau dadu, dan random number.
  2. Proportionate stratified random sampling: Teknik ini dapat digunakan jika populasi tidak homogen dan proporsional. Contoh: suatu perusahaan mempunyai pegawai dengan latar belakang pendidikan S1: 30. S2: 40, SMA: 80. Jumlah sampel yang harus diambil adalah meliputi strata pendidikan diambil perwakilan sesuai kebutuhan.
  3. Disproportionaten stratified random sampling: Digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi kurang proporsional. Contohnya: Pegawai PT A memiliki 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 400 orang SMA, 600 oran SMP, maka khusus lulusan S3 dan S2 harus diambil semuanya sebagai sampel karena kedua kelompok tersebut paling kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya.
  4. Cluster sampling: Cluster berarti pengelompokan berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Teknik ini dapat digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas. Peneliti dapat menggunakan teknik ini dengan alasan jarak dan biaya serta peneliti tidak mengetahui alamat dari populasi secara pasti. Contohnya: satu kecamatan terdiri dari 15 desa, kemudian kita ambil hanya dua desa. Teknik ini bisa disebut sebagai teknik sampling daerah.
  5. Sistematis sampling: Teknik inii merupakan modifikasi dari simple random sampling. Keuntungan cara ini lebih mudah dan lebih murah. Contoh: Teknik penentuan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya ada populasi 100 orang kemudian diambil yang ganjil saja atau yang genap saja [1,3,4,7,…99].

Non probability sampling

Teknik ini tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri dari purposive sampling, consekutive sampling, quota sampling, insidental sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

  1. Purposive sampling: Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti. Contoh: akan melakukan penelitian tentang asuhan keperawatan covid-19, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli atau bekerja melakukan perawatan pasien covid-19.
  2. Consekutive sampling: Pemilihan sampel dengan cara berurutan [consekutive] yaitu penentuan sampel dengan menetapkan subjek yang memnuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden yang diperlukan terpenuhi.
  3. Quota sampling: Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah [kuota] yang diinginkan].
  4. Insidental sampling: Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan oleh peneliti.
  5. Sampling jenuh: Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil misalnya kurang dari 30 orang, atau peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. 
  6. Snowball sampling: Penentuan sampel yang awalnya jumlah sedikit atau kecil, kemudian sampel tersebut diminta untuk memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Dengan mengetahui proses pengambil sampel penelitian di atas, maka penelitian yang akan kita lakukan dapat berjalan dengan baik dan tepat sesuai kaidah penulisan ilmiah.

Sumber:

  • Setiadi, Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan ed. 2. GRAHA ILMU.
  • TEKNIK SAMPLING

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề