Apa penyebab konflik dalam masyarakat Indonesia?

Perbesar

Pengunjuk rasa berdemonstrasi untuk mendukung mereka yang dibombardir di Gaza. [JAAFAR ASHTIYEH/AFP]

Terdapat setidaknya 4 faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat, yaitu:

1.    Perbedaan Individual

Penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang pertama adalah adanya perbedaan individual. Setiap manusia adalah individu unik karena tidak pernah ada kesamaan mutlak antara seseorang dengan orang lain. Ketika terjadi interaksi antar individu, terjadilah perbedaan perasaan, pendapat, tujuan, dan keinginan yang menimbulkan konflik sosial.

Setiap pihak yang berkonflik akan berusaha melenyapkan lawannya, baik secara simbolik maupun tidak untuk dapat memenangkan kepentingannya. Sebagai contoh adalah pesta musik yang dilakukan pada malam hari di sebuah kampung. Sebagian individu akan terhibur dengan pesta musik tersebut. Namun, anggota masyarakat lain, yang mungkin memiliki bayi kecil atau yang hanya punya waktu istirahat pada malam hari, bisa saja berpendapat berbeda.

2.    Perbedaan Kebudayaan

Penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang selanjutnya adalah adanya perbedaan kebudayaan. Latar belakang budaya yang berbeda dapat memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku individual dalam sebuah kelompok. Bahkan, dalam kelompok yang sama, tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan kebudayaan, karena budaya lingkungan keluarga yang membesarkan setiap individu berbeda-beda.

Ukuran yang dipakai oleh sebuah kelompok tidak akan sama dengan yang lain. Perbedaan ini dapat menimbulkan sikap etnosentrisme, sikap bahwa kelompok sendiri adalah yang paling baik, biasanya disertai dengan meremehkan kelompok lain. Dari hal ini bisa muncul konflik sosial dengan dasar perbedaan kebudayaan.

3.    Perbedaan Kepentingan

Penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang selanjutnya adalah adanya perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Pada dasarnya, setiap individual atau kelompok memiliki kepentingan berbeda terhadap sesuatu. Jika kepentingan ini dibenturkan, maka yang terjadi adalah "pertarungan" untuk menentukan kepentingan yang lebih dimenangkan.

4.    Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat

Penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang selanjutnya adalah adanya perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak akan menciptakan keguncangan proses sosial di dalam masyarakat. Faktor ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat jadi penting. Perubahan itu dapat berpengaruh pada bergantinya sistem nilai yang berlaku.

Hal ini terjadi karena setiap individual atau kelompok memiliki cara berbeda dalam menanggapi perubahan sosial tersebut. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang menolak, dan sebagainya. Ada individu atau kelompok yang awalnya mendapatkan keuntungan atas sistem nilai terdahulu, kemudian setelah terjadi perubahan sosial, justru dirugikan. Sebaliknya, ada pula individu atau kelompok yang awalnya dirugikan, kemudian diuntungkan. Perbedaan cara pandang atas perubahan sosial inilah yang dapat menimbulkan konflik sosial.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Sobat Zenius pasti sering nih, mendengar berita tawuran. Pasti penasaran, dong, kenapa sih, bisa terjadi tawuran? Apakah karena ada persaingan antarkelompok?

Di artikel ini lo akan mendapatkan jawabannya.

Pertanyaan mengenai apa itu konflik sosial bisa lo baca di bawah ini [Dok. freepik.com]

Sebelum mencari tahu faktor penyebab konflik sosial, lo harus paham dulu pengertian konflik sosial.

Konflik sosial adalah perebutan agensi atau kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketika dua orang atau lebih saling bertentangan dalam interaksi sosial. Masing-masing pihak menggunakan kekuatan sosial dengan timbal balik dalam upaya untuk mencapai tujuan yang tidak sesuai sementara mencegah yang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.

Berikut ini adalah enam faktor penyebab konflik sosial yang lo perlu tahu.

1. Perbedaan Antar Individu

Perbedaan antarindividu bisa memicu konflik sosial [Dok. freepik.com]

Konflik sosial antarindividu dapat terjadi apabila ego masing-masing individu tidak dapat dikendalikan secara tepat.

Baca Juga: Mengenal Resolusi Konflik dan Contoh Lengkapnya – Materi Sosiologi Kelas 11

2. Perbedaan Antar Kebudayaan

Karakter seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Sementara, tidak semua masyarakat memiliki kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Perbedaan kebiasaan, nilai dan norma sosial yang dianut oleh individu atau kelompok dapat menjadi pemicu konflik jika masing-masing pihak tidak mencoba memahami nilai dan norma satu sama lain.

3. Perbedaan Kepentingan

Berbedanya tingkat kebutuhan hidup dapat menyebabkan perbedaan kepentingan antarindividu dan kelompok. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. 

Contohnya, konflik yang muncul ketika pemerintah menetapkan upah minimum regional [UMR]. Pegawai merasa berhak atas kenaikan upah yang lebih tinggi, sementara pemerintah merasa kenaikan upah yang ada telah sesuai.

4. Perbedaan Etnis

Perbedaan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lain dalam masyarakat multikultural dapat memicu konflik. Misalnya, memprioritaskan etnis tertentu dalam perekrutan meski masih ada etnis lain di daerah tersebut.

5. Perbedaan Ras

Perbedaan ras merupakan salah satu penyebab konflik sosial [Dok. pixabay]

Konflik rasial cenderung didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras. Konflik dapat terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang menjadi minoritas, tetapi memiliki kekuatan atau kelebihan yang jauh lebih besar dibandingkan ras mayoritas.

Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11

6. Perbedaan Agama

Agama cenderung bukan pencetus utama terjadinya suatu konflik sosial. Namun dalam banyak kasus yang terjadi, konflik akibat perbedaan agama cenderung merupakan hasil negatif dari rentetan konflik yang terjadi sebelumnya. 

Contohnya adalah kasus penistaan agama akibat interpretasi ayat kitab suci yang berbeda yang menyebabkan konflik antar dua kelompok agama.

Nah, agar bisa lebih memahami konflik sosial secara mendalam, gue mau tantang lo untuk coba jawab contoh soal di bawah ini!

Contoh Soal

1. Berikut ini contoh yang menggambarkan kondisi konflik sosial adalah ….

a. kebencian Arthur terhadap Marmun sebagai pesaing di kelasnya

b. benturan fisik yang menimbulkan cedera pada pemain sepak bola

c. Eren membenci dirinya sendiri karena tidak lolos UTBK

d. pengeroyokan maling oleh warga setempat

e. krisis moneter akibat penurunan nilai mata uang Rupiah pada tahun 1998

Konflik sosial tidak selalu diartikan sebagai suatu kekerasan fisik, akan tetapi konflik sosial sangat berkaitan dengan pelibatan emosi kebencian dan keinginan untuk menyingkirkan pihak lawan. Jadi, jawaban yang benar adalah a.

2. Ilustrasi konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan, yaitu ….

a. perdebatan Andi dan Irwan di kelas karena berbeda pendapat

b. konflik antara masyarakat Indonesia dengan Malaysia yang mengklaim Reog Ponorogo

c. konflik antarpendukung tim sepak bola karena saling mengejek

d. konflik antara pedagang kaki lima yang ditertibkan oleh petugas Satpol PP

e. konflik antara orang tua dengan anak

Konflik kepentingan terjadi ketika dua belah pihak yang memiliki tujuan berbeda, kemudian bertemu dan mengalami eskalasi konflik. Pada jawaban d, terdapat konflik antara pedagang kaki lima dan satpol PP. Pedagang kaki lima memiliki kepentingan ekonomi untuk tetap berjualan di tempatnya, sedangkan satpol PP memiliki kepentingan atau tujuan sesuai tugasnya, yaitu untuk menertibkan pedagang.

Apakah jawaban lo sudah tepat semua? Kalau belum, lo bisa memperdalam pemahaman lo tentang konflik sosial dengan menonton video pembelajaran dari Zenius, lho! Download aplikasinya dan langsung bikin akun, yuk?

Baca Juga: 7 Unsur Kebudayaan dan Contohnya – Materi Sosiologi Kelas 11

Referensi

Investopedia. 2020. “Conflict Theory”.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề