Apa perbedaan antara khutbah tabligh dan dakwah jelaskan?

Menjelaskan tentang perbedaan khutbah, tabligh dan dakwah. Mendefinisikan ketiga cara tersebut dan mengetahui syarat-syaratnya menurut Al Qur’an dan juga Hadist. Sri Damara, Komunikasi – Organisasi.co.id

Terdapat beberapa cara dalam dalam Islam untuk menyampaikan ajaran-ajaran kepada umat manusia yang sesuai dengan Al Qur’an dan juga Hadits. 

Pesan yang tersirat dalam Al Qur’an dan juga Hadits tersebut disampaikan kepada umat manusia melalui cara yang islami. Adapun cara-cara tersebut meliputi khutbah, tabligh dan juga dakwah.

Organisator lain baca ini: Pidato Gaya Santri; Mukadimah Terkeren dan Contoh Pidato

Kali ini kita akan membahas definisi dari beberapa cara tersebut dalam menyampaikan ajaran Islam. Apa sajakah itu? Mari kita simak bersama-sama ulasannya.

Definisi Khutbah, Tabligh dan Dakwah

Foto: Nu.or.id

a.  Khutbah         

Khutbah merupakan pidato singkat yang berisi pesan tentang ketakwaan terhadap Allah SWT, pada saat memasuki waktu shalat Jumat. 

b. Tabligh

Tabligh dalam bahasa Arab berarti menyampaikan. Sedangkan definisi tabligh menurut istilah yaitu menyampaikan perintah dan juga larangan dari Allah SWT kepada umatnya agar umat manusia beriman kepadanya. 

Mubaligh merupakan sebutan bagi seseorang yang mempunyai keahlian bertabligh. 

c.  Dakwah

Kata dakwah dalam bahasa Arab memiliki arti mengajak atau menyerukan. Sedangkan dakwah menurut istilah yaitu mengajak manusia agar mengikuti kebenaran yang berdasarkan pada Al Quran dan juga hadits sebagai sumber utama dari ajaran Islam. Agar seluruh umat manusia mendapatkan kebahagiaan dunia dan juga di akhirat. 

Ketentuan Khutbah, Tablig, dan Dakwah       

Foto: Mediaumat.news

A.  Ketentuan dan Syarat Pada Khutbah Jum’at   

Khutbah dalam ajaran islam adalah khutbah yang sesuai dengan syari’at dan segala ketentuannya menurut Al Qur’an dan hadits.

Menurut syarat dan rukunnya, khutbah terdiri dari beberapa jenis. Dan dari berbagai jenis khutbah yang ada, yang penting untuk diketahui adalah tentang tata cara khutbah jum’at. 

Rukun khutbah jum’at harus terpenuhi agar sah menurut aturan yang sudah di syari’atkan. Jika rukun tersebut tidak terpenuhi salah satunya maka khutbah tersebut tidak sah.

Khutbah jum’at terdiri atas 2 bagian, yaitu khutbah yang pertama dan khutbah yang kedua. Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh duduk diantara 2 khutbah.

Waktu pelaksanaan khutbah jum’at adalah pada waktu sebelum shalat Jum’at. Durasi khutbah jum’at tidak panjang dan juga tidak pendek.

Organisator lain baca ini: Menjadi Orator, Kuasai 9 Teknik Menguasai Panggung

Khatib jum’at

Foto: Antaranews.com

Khutbah jum’at ialah pidato atau ceramah singkat yang dilakukan untuk memenuhi rukun shalat jum’at.

Tata cara pelaksanaannya yaitu dengan memberikan pesan, petuah atau nasihat tentang keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Khatib merupakan sebutan bagi orang yang memberikan khutbah. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang khatib untuk memimpin khutbah, antara lain adalah:

  • Paham tentang ajaran Islam, terutama tentang aqidah, ibadah, dan juga akhlak.
  • Paham berbagai hal yang berkaitan dengan khutbah Jum’at yang meliputi syarat, rukun dan juga sunah-sunahnya.
  • Dapat membaca syahadat, hamdalah, salawat, Al Qur’an dan juga hadits secara baik dan benar, serta mampu berbicara di depan umum dengan pelafalan yang  jelas dan mudah untuk dipahami.
  • Baligh dan bertakwa kepada Allah SWT, baik akhlaknya, tidak melakukan maksiat dan juga bukan orang yang munafik.
  • Khatib merupakan orang yang sangat dihormati dan juga disegani dalam masyarakat.

Syarat Melakukan Khutbah Jum’at
  • Waktu pelaksanaan khutbah jum’at adalah saat masuk waktu dzuhur [setelah matahari tergelincir].
  • Khutbah 2 kali dilakukan dengan posisi berdiri [jika dimungkinkan].
  • Seorang khatib hendaknya duduk antara 2 khutbah.
  • Saat melakukan khutbah hendaknya diucapkan khatib dengan suara yang keras dan juga jelas.
  • Dilakukan secara berurutan sesuai dengan rukunnya.
Rukun Khutbah
  1. Mengucapkan lafadz hamdalah atau kalimat pujian kepada Allah.
  2. Membaca kalimat syahadat, Rasulullah SAW bersabda, yang tertuang dalam Hadits Riwayat Ahmad dan Abu daud, yang berbunyi: “Tiap-tiap khutbah yang tanpa syahadatnya, layaknya seperti bagian tangan yang terpotong.”
  3. Membaca shalawat atas Rasulullah SAW.
  4. Memberi nasihat atau wasiat tentang iman dan takwa dan juga menyampaikan ajaran tentang aqidah, ibadah, akhlak serta muamalah yang bersumber pada Al Qur’an dan Hadits.
  5. Membaca ayat suci Al Qur’an di salah satu dari kedua khutbah. Rasulullah SAW bersabda: “Dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Rasulullah SAW berkhutbah dengan berdiri, duduk diantara keduanya, membaca ayat-ayat Al Qur’an, mengingatkan dan juga memperingatkan kabar buruk kepada manusia.” [Hadits Riwayat Muslim]
  6. Berdoa pada khutbah yang kedua agar semua kaum muslimin mendapatkan ampunan dosa dan juga rahmat dari Allah SWT.
Sunah Khutbah Jum’at
Foto: Sinar5news.com
  1. Khatib berada pada tempat yang tinggi atau berdiri di atas mimbar dan letak mimbar berada di sebelah kanan tempat berdirinya Imam shalat.
  2. Saat akan mengawali khutbah hendaknya Khatib memberi salam, kemudian duduk sambil mendengarkan muadzin melantunkan adzan.
  3. Saat berkhutbah, hendaknya seorang khatib menyampaikan isi khutbahnya secara jelas dan fasih, agar mudah dipahami oleh para jamaah. Durasi tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu panjang.
  4. Khatib menghadap kepada para jamaah dan jangan melakukan gerakan berputar-putar saat melakukan khutbah.
  5. Menertibkan ketiga rukun yaitu puji-pujian kepada Allah SWT, shalawat atas nabi, dan juga nasihat agar bertaqwa kepada Allah SWT.
  6. Duduk antara 2 khutbah sembari membaca surah Al Ikhlas.

Organisator lain baca ini: Komunikasi Organisasi: Pengertian, 6 Model Dan Fungsi

B. Ketentuan Tabligh dan Dakwah 

Foto: humas.gowakab.go.id

1. Saat ingin menyampaikan tabligh dan juga dakwah sebaiknya mubaligh atau da’i menerapkan dahulu dalam kesehariannya.

Ketika seorang mubaligh ataupun da’i menyerukan orang lain untuk mengajak kepada kebaikan dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah akan lebih baik jika mereka terlebih dahulu memantapkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Seperti yang telah Allah firmankan dalam Al Qur’an Surah AS Saff [3] yang berbunyi: “Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.

2. Mubaligh atau da’i sebaiknya berbicara dengan bahasa sederhana. Sehingga para jamaah bisa menerima pesan yang tersirat.

3. Dakwah merupakan suatu perbuatan baik yang di ridhai oleh Allah, yaitu berupa petuah-petuah atau nasihat dan juga pesan agar nantinya bisa menjadi teladan bagi orang lain [bi al hal].

4. Dakwah bisa disampaikan melalui apa saja dan kapan saja, secara langsung melalui lisan ataupun tulisan-tulisan.

Metode dalam dakwah ada 3 macam, yaitu:

  • Al Hikmah yaitu penyampaian dakwah dengan cara mengetahui tujuan dan juga sasaran dakwahnya terlebih dahulu.
  • Al Mau’izah Al Hasanah yaitu memberi kepuasan kepada masyarakat atau orang yang merupakan sasaran dakwah dengan memberi nasehat, pengajaran serta teladan yang baik.
  • Mujadalah Bi Al Lati Hiya Ahsan yaitu bertukar pikiran atau berdiskusi dengan cara yang baik.

Perbedaan dan Persamaan Khutbah, Tabligh, dan Dakwah

Terdapat beberapa perbedaan khutbah, tabligh dan dakwah serta persamaannya. Lalu apa saja persamaan dan perbedaan dari ketiganya? Berikut ini pemaparannya.

Perbedaan Khutbah, Tabligh dan Dakwah

  1. Dakwah dan tabligh bisa kapan saja, sedangkan khutbah hanya pada waktu tertentu [khusus].
  2. Khutbah terdapat syarat serta rukun, sedangkan tabligh dan juga dakwah tidak mempunyai syarat dan rukun.
  3. Tabligh dan dakwah tidak perlu mimbar, sedangkan khutbah harus ada mimbar.
  4. Tabligh dan dakwah tidak ada batasan waktu, sedangkan khutbah memilki waktu yang terbatas.
  5. Orang yang melakukan khutbah haruslah yang memahami, memiliki wawasan luas tentang agama dan juga fasih berbicara. Sedangkan tidak harus demikian untuk dakwah dan tabligh. 
  6. Khutbah merupakan kajian tentang agama islam secara khusus serta mempunyai tata cara yang tertentu, sedangkan untuk dakwah dan tabligh tidak.
  7. Sebutan untuk orang yang melakukan ketiga kegiatan tersebut berbeda-beda, yaitu khatib untuk khutbah, mubaligh untuk tabligh dan da’i untuk dakwah.

Seluruh perbedaan yang telah dipaparkan di atas membantu kita dalam mempelajari dan memahami dari ketiga cara penyampaian pesan ajaran islam tersebut.

Organisator lain baca ini: Kelebihan Generasi Baby Boomer Pada Zaman Modern

Persamaan Khutbah, Tabligh dan Dakwah

Persamaan antara khutbah, tabligh dan dakwah yaitu kegiatan yang sama-sama menyerukan dan juga mengajak orang untuk berbuat baik sesuai dengan ajaran islam.

Ketiganya mengajarkan tentang cara mempertebal keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah SWT, mengetahui baik dan buruk suatu perbuatan, balasan atas setiap perbuatan dan lain sebagainya.

Sehingga kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.

Ayat atau Hadits yang Terkait dengan Khutbah, Tabligh dan Dakwah

Berikut ini potongan ayat dalam Al Qur’an dan juga Hadits tentang khutbah, tabligh dan juga dakwah:

Khutbah

“Jika kamu berkata “diam” Kepada temanmu, di hari jum’at ketika imam sedang khutbah, maka jum’at kamu akan sia-sia”. [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Hadits di atas menjelaskan bahwa hendaknya para jamaah mendengarkan dan memperhatikan saat khatib sedang menyampaikan khutbahnya.

Tabligh

Allah berfirman dalam Surah Al Ahzab [39] yang berbunyi: “[iaitu] orang-orang yang telah menyampaikan risalah-risalah Allah, kemudian mereka takut kepadanya, mereka tidak merasa takut kepada siapapun kecuali selain kepada Allah. Dan cukup Allah sebagai pembuat perhitungan”. 

Dakwah

“Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa sesungguhnya Nabi SAW bersabda”: ”Sampaikanlah olehmu apa yang telah kalian peroleh dariku walaupun satu ayat”. [Hadits Riwayat Bukhari] 

Rasulullah SAW melakukan dakwah berdasarkan kaidah-kaidah sesuai dengan firman Allah SWT yang tertuang dalam Al Qur’an Surah An Nahl [125], yang berbunyi:

“Serulah [manusia] ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan juga pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu yang lebih mengetahui siapa yang telah tersesat dari jalannya, dan yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

“Barang siapa yang mengajak kebaikan, niscaya dia akan mendapatkan balasan berupa pahala sebanyak pahala dari orang-orang yang juga mengikutinya.” [Hadits Riwayat Muslim].

Demikianlah sedikit penjabaran tentang perbedaan khutbah, tabligh dan dakwah. Sehingga bisa menambah pemahaman kita tentang tata cara, syarat dan rukun dari khutbah, tabligh dan juga dakwah.

Selain itu, kita juga bisa membedakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan menambah pengetahuan kita tentang agama islam.

Organisator lain baca ini: Menjadi Orator, Kuasai 9 Teknik Menguasai Panggung

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề