Apa rumah khas Papua?

6 Rumah Adat Papua & Gambarnya, Ada Rumah Kaki Seribu!

29 Jan 2020 - Martha

foto: wikipedia.org

Nama rumah adat Papua adalah Honai, ini merupakan pengetahuan umum. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata rumah adat dari Papua itu tak hanya Honai?

Tak seperti daerah lain yang hanya memiliki satu rumah adat, Papua sebagai provinsi yang memiliki daerah terluas di Indonesia juga dihuni oleh banyak suku dengan kebiasaan dan budaya berbeda-beda.

Jadi tak heran jika daerah ini memiliki rumah adat lebih dari satu. Dengan bentuk dan fungsi yang beragam.

Penasaran? Mari kita simak sama-sama 6 nama rumah adat Papua dan penjelasannya di bawah!

Kariwari

foto: budayalokal.id

Nama rumah adat Papua ini adalah Kariwari. Kariwari adalah rumah adat Papua di pinggir Danau Sentani yang dihuni oleh suku Tobati dan Enggros.

Ciri khas rumah adat dari Papua ini adalah atap yang menjulang tinggi menyerupai kerucut.

Dari segi ukuran, rumah ini terbilang besar dengan material yang digunakan antara lain kayu dan jerami.

Ada pula yang menggunakan bahan atap seperti pada rumah modern.

Dapat dilihat dari gambar rumah adat Papua ini, rumah Kariwari memiliki 3 tingkat dengan fungsi berbeda-beda.

Tingkat paling bawah digunakan untuk mendidik anak-anak laki-laki mengenai pengalaman hidup dan cara mencari nafkah.

Pelajarannya antara lain membuat senjata dan memahat.

Di tingkat berikutnya adalah tempat pertemuan para petinggi suku. Dan tingkat teratas untuk berdoa ataupun meditasi.

Rumsram

foto: pioffice.co

Nama rumah adat Papua ini adalah Rumsram.

Dihuni oleh suku Biak Numfor, fungsinya sama dengan Kariwari, yakni tempat untuk mendidik anak laki-laki misalnya untuk belajar memahat, perang dan sebagainya.

Seperti yang dapat dilihat pada gambar rumah adat Papua di atas, bagian bawah rumah adat dari Papua satu ini sama dengan kebanyakan rumah adat lain yang menggunakan kayu dan berbentuk panggung, namun rumah dua lantai ini tingginya bisa sampai 8 meter.

Yang membedakannya dari rumah adat lain adalah atapnya yang menyerupai kapal dan menggunakan material berupa daun sagu.

Kekhasan bentuk rumah ini, terutama di bagian atapnya, bahkan membuat pemerintah setempat menghimbau agar bangunan kantor pemerintahan maupun swasta mengadaptasi Rumsram.

Wamai

foto: romadecade.org

Berbeda dari jenis rumah Papua lainnya yang merupakan hunian dan tempat tinggal, rumah adat ini merupakan tempat yang digunakan sebagai kandang ternak seperti babi dan ayam.

Nama rumah adat dari Papua ini adalah Wamai.

Bentuknya pun bisa bermacam-macam serta menyesuaikan dengan jenis dan ukuran hewan ternak.

Ebai

foto: romadecade.org

Nama rumah adat Papua ini adalah Ebai.

Rumah adat dari Papua satu ini digunakan untuk pendidikan bagi anak perempuan khususnya mengenai hal yang akan dilakukan setelah menikah.

Ebai juga sebagai tempat tinggal bagi ibu-ibu, anak perempuan dan anak laki-laki.

Namun jika anak laki-laki sudah beranjak dewasa, harus pindah ke rumah lain yang disebut Honai.

Kedua rumah ini memiliki bentuk yang mirip namun Ebai memiliki ukuran yang lebih kecil.

Dengan melihat gambar rumah adat Papua ini, mungkin banyak ya yang belum tahu jenis rumah Papua di atas?

Selama ini memang kebanyakan orang mengetahui bahwa rumah adat Papua dikenal dengan nama Honai saja, padahal banyak jenisnya, lho.

Honai

foto: merahputih.com

Bisa dibilang rumah adat Papua Honai adalah yang paling populer. Ini karena bentuknya yang unik seperti tumbuhan jamur.

Umumnya dihuni oleh Suku Dani, namun sebenarnya tak hanya satu suku, karena rumah adat Papua satu ini banyak dijumpai di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya yang notabene juga dihuni oleh suku lainnya.

Material utama rumah adat dari Papua adalah kayu dan bahan-bahan yang diambil dari alam, misalnya kayu besi, tali rotan dan papan.

Termasuk ada jerami atau alang-alang untuk bagian atap yang dibuat mengerucut dengan tujuan melindungi permukaan dinding dari air hujan.

foto: nusantara-cultures.blogspot.com

Rumah Honai juga dibuat tanpa jendela dan berukuran kecil [tinggi maksimal 3 meter dan diameter 5 meter] dengan tujuan untuk mengatasi hawa dingin.

Lembah Baliem yang ada di Pegunungan Jayawijaya ini dikenal sangat dingin dengan suhu 10 derajat Celcius pada malam hari.

Makanya dalam satu rumah Papua yang kecil bisa dihuni oleh hampir 10 orang, yang tujuannya untuk membuat suhu di dalam rumah tetap hangat, ditambah dengan adanya tempat perapian.

Bicara pembagian ruang di dalam rumah adat dari Papua satu ini terbilang sederhana, yakni dibagi jadi dua, ruang tamu untuk tempat berkumpul dan ruang tidur.

Selain bentuknya yang menarik, Rumah Honai juga mengandung filosofi dan aturan tertentu yang tidak sembarangan.

Mulai dari proses pembangunannya yang hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki, dengan waktu yang sudah ditentukan secara spesifik dan tidak boleh dilanggar agar tidak ada kendala dan halangan berarti saat pembangunan.

foto: cnnindonesia.com

Lalu aturan lainnya terkait penempatan pintu yang harus menghadap arah matahari terbit atau tenggelam.

Dan seperti rumah adat dari Papua yang sudah dibahas di atas yakni Kariwari dan Rumsram, rumah Papua Honai juga menjadi tempat pengajaran khususnya bagi para pemuda mengenai tanggung jawab dan cara bertahan hidup termasuk jadi tempat diskusi serta menyusun strategi perang.

Dan selain untuk menjaga suhu tetap hangat, tujuan Rumah Honai diisi hingga 10 orang adalah untuk menjaga persatuan dan bisa satu pemikiran dalam menyelesaikan pekerjaan.

Honai juga menjadi simbol kepribadian dan harga diri suku yang harus dijaga secara turun temurun.

foto: majalahbaliem.wordpress.com

Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Adat Honai pun memiliki fungsi lain, misalnya untuk menyimpan bahan makanan, hingga ada pula yang digunakan untuk pengasapan mumi.

Biasanya jasad yang diasapkan adalah tokoh penting desa setempat, misalnya saja kepala suku.

Dan Rumah Adat Honai dengan fungsi satu ini posisinya ada di tengah-tengah bangunan Honai lainnya.

Mod Aki

foto: wikipedia.org

Sedikit berbeda dengan rumah adat Papua Barat, yang dihuni oleh Suku Arfak di kawasan lereng Gunung Arfak.

Nama rumah adat Papua satu ini adalah Mod Aki Aksa atau rumah kaki seribu.

Nama ini diambil melihat struktur bangunan dan desain dari rumah yang dibuat berbentuk panggung dengan tiang pondasi yang ada di seluruh bagian bawah rumah.

Sama halnya dengan Rumah Honai, rumah Papua ini juga dibuat dari material alami dengan bahan utama dari kayu, rotan dan juga ada ilalang untuk bagian atap.

foto: Lensa Budaya

Namun berbeda dengan Honai, rumah ini lebih luas dan tinggi, seperti yang bisa dilihat pada gambar rumah adat Papua ini di atas.

Rumah adat dari Papua Mod Aki cukup luas, yakni sekitar 48 meter persegi dengan tinggi mencapai 5 meter.

Tujuannya adalah keamanan, baik dari serangan hewan buas, termasuk terjangan badai maupun dari kondisi sosial masyarakatnya yang kerap bertikai.

Karena itu pula rumah Papua ini hanya memiliki 2 pintu tanpa adanya jendela dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan.

foto: merahputih.com

Sayangnya, kini rumah kaki seribu ini sudah mulai jarang ditemukan. Kalaupun ada yang menggunakan rumah ini biasanya mereka yang berada di bagian pedalaman.

Lain lagi dengan rumah Papua Honai yang bisa dengan mudah Anda jumpai dan makin populer dengan adanya Festival Budaya Lembah Baliem.

Festival ini di antaranya merupakan pertunjukan budaya dan seni masyarakat Pegunungan Tengah yang biasanya diadakan di Bulan Agustus.

Wisatawan yang ingin datang dan menyaksikan festival ini termasuk ingin berkunjung ke Rumah Honai sudah cukup dimudahkan dengan transportasi yang memadai dan penginapan berupa hotel maupun penginapan tradisional.

Jadi, apa Anda tertarik untuk melihat langsung rumah adat Papua?

Tak lupa, kunjungi 99.co Indonesia dan laman properti pilihan 99.co untuk memenuhi kebutuhan properti Anda secara lebih gampang dan cepat!

Baca juga:

Banyak yang Menarik, Yuk, Kenali Lebih Dekat Rumah Adat Suku Dayak

Author:

Martha

Rumah Dijual di Papua

Dijual
Rp630jt,-
Rumah Cantik Siap Huni, d...

, Papua

  • 3
  • 1
  • 95 m2
  • 100 m2
Dijual
Rp820jt,-
HUNIAN BARU, DI DOYO BARU...

, Papua

  • 3
  • 2
  • 110 m2
  • 287 m2
Dijual
Rp1,55mily,-
Banting Harga Rumah Luas ...

, Papua

  • 3
  • 2
  • 342 m2
  • 661 m2
Selengkapnya

Tags

Info

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề