Apa saja kekurangan dari perbankan syariah saat ini?

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan [OJK] mengungkapkan beberapa kelemahan perbankan syariah. Hal ini pun menghambat pertumbuhan perbankan syariah, sehingga kalah saing dengan perbankan konvensional.

"Kami telah melakukan kajian mengenai perbankan syariah dengan beberapa expert, didapati hasil bahwa perbankan syariah masih memiliki kelemahan. Antara lain belum memiliki diferensiasi model bisnis yang signifikan, indeks literasi dan inklusi yang masih rendah," ungkap Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK Nyimas Rohmah dalam diskusi virtual, Jumat [15/10/2021].

Baca Juga: BSI Salurkan Pembiayaan hingga Rp159,1 Triliun

Lanjutnya, kata Nyimas, dari data OJK menunjukkan bahwa literasi masyarakat soal keuangan perbankan syariah masih di bawah 9 persen. Angka ini masih jauh dari perbankan konvensional yang mencapai 40 persen. Kemudian angka inklusi keuangan syariah yakni 9,1 persen, di mana angka tersebut juga masih di bawah bank konvensional yakni 76,2 persen.

Baca Juga: Wapres Sebut Bank Syariah Lebih Dulu Lahir di Inggris dan Singapura

Selain kelemahan tersebut, Nyimas menyebut masih ada yang lainnya. Hal itu mencakup kuantitas dan kualitas sumber daya manusia kurang optimal serta teknologi informasi [TI] yang belum memadai.

Oleh sebab itu, ia menerangkan, dibutuhkan transformasi syariah yang berdaya saing tinggi, serta berperan lebih nyata pada perekonomian nasional dan pembangunan sosial.

"Perbankan syariah Indonesia diharapkan menjadi perbankan yang terdepan dalam menjalankan layanan keuangan yang berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga, menerapkan prinsip creating shared value yang di mana sejatinya merupakan prinsip dasar dalam ekonomi syariah," ungkapnya.

Dengan melakukan transformasi ini, Nyimas bilang, bank syariah akan mempunyai identitas baru yang ditunjukkan dengan keunikan model bisnis, mengoptimalkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, mengintegrasikan fungsi keuangan komersial dan sosial, sumber daya manusia berkualitas, dan teknologi informasi yang mutakhir.

JAKARTA - Menteri Keuangan [Menkeu] Sri Mulyani, memberikan penjelasan terkait kelemahan yang belum bisa membuat majunya bank syariah di Indonesia. Ada tiga kelemahan yang mesti diperharikan bank-bank syariah.

"Untuk kelemahan yang pertama yakni sumber daya manusia [SDM], di mana masih 11-12 orang yang sama seperti 10 tahun kemarin, saya minta wajah-wajah baru yang mampu bisa menekuni dan akulturasi," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis [1/11/2018].

Baca Juga: Bank NTB Bakal Dikonversi Jadi Syariah

Dia menjelaskan, kelemahan kedua yakni tata kelola, karena semua pihak menganggap kalau sudah sukuk syariah tak ada masalah tata kelola itu salah. untuk transaksi pencatatan dan saksi sikap dari saksi dan transaksi sangat luar biasa, bahwa untuk suatu transaksi harus dicatat dengan detail sampe dia lunas.

"Tata kelola dan moralitas dari pengelolaan seluruh sektor keuangan syariah kalau tetap terjadi korupsi, abuse of power, konflik of interest itu sama saja menghianati. Jadi saya anggap itu penting karena yang kita lakukan di sini mengelola kepercayaan masyarakat," jelasnnya.

Untuk ketiga, lanjut dia, yakni konsekuensi dari sisi risikonya, karena pada segmen yang kecil. Oleh karena itu, apabila risikonya besar, tidak mampu kompetisi dengan konvensional yang opsinya begitu sangat luas. Karenanya agak sulit kompetisi dari sisi cost dan return karena dia hanya pada segmen aktivitas yang terbatas.

"Jadi tantangan ketiga bagaimana kita bisa memperjuangkan agar basis kegiatan ekonominya menjadi luas sehingga risikonya bisa dikurangi dan rate of return jadi lebih besar karena punya opsi berbagai jenis proyek," ungkapnya.

Baca Juga: Data OJK Ungkap Kredit Bermasalah Bank Syariah 4,12%, Lebihi Konvensional 2,96%

Maka itu, tutur dia, pihaknya berharap agar para influencer bisa mulai penetrasi lebih luas dalam mengkomunikasikan instrumen sebagai pilihan logis dan natural. Kalau bisa disosialisasikan tidak ekslusif pasti bisa membuat share atau pasar dari apakah ini perbankan.

"Apakah surat berharga, atau SBSN jadi sangat besar dengan investor base yang juga makin luas dan kemampuan untuk investasinya juga makin tinggi," pungkasnya.

[Feb]

[rhs]

  • #Industri Perbankan Syariah
  • #Bank Syariah
  • #Aset Bank Syariah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Perbankan syariah di Indonesia masih berada dalam jebakan market share di bawah 10 persen. Dibandingkan negara-negara lain, kondisi ini bisa dikatakan cukup memprihatinkan.

Otoritas Jasa Keuangan [OJK] pun memberikan penilaian dan evaluasi atas progres industri perbankan syariah di Indonesia. Ada bagian yang longgar dari perbankan syariah yang harus diperbaiki.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan bank syariah perlu mencetak dan membentuk diferensiasi atau perbedaan dalam berbisnis. Heru menyatakan hal itu harus dilakukan karena sejauh ini perbankan syariah dinilai belum memiliki diferensiasi atau ciri khas dan keunikan dalam berbisnis dibandingkan dengan bank konvensional.

“Kami melihat perbankan syariah belum memiliki diferensiasi atau ciri khas dan keunikan dalam bisnis,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis [8/10].

Menurut Heru, belum adanya diferensiasi dan ciri khas dalam bisnis perbankan syariah terjadi karena masih kurangnya optimalisasi kapasitas SDM dan teknologi informasi serta rendahnya tingkat literasi maupun inklusi.

OJK mendorong perbankan syariah menjawab tantangan tersebut sehingga memiliki image baru dan berdaya saing tinggi sekaligus berdampak bagi pembangunan ekonomi serta sosial.

Heru menjelaskan pengembangan industri perbankan syariah nasional ke depan akan fokus pada penguatan permodalan, digitalisasi, keunikan produk, serta pengaturan pengawasan yang terintegrasi dengan ekosistem ekonomi syariah.

OJK menyebutkan ekosistem syariah terdiri dari sektor riil seperti industri halal, sektor keuangan syariah yang mencakup perbankan syariah, pasar modal syariah dan non bank syariah, serta sektor dana sosial islam mencakup zakat, infak, wakaf, dan sedekah.

Heru mengingatkan dalam mendorong sektor riil secara optimal maka sinergi tidak hanya terbatas pada lembaga keuangan syariah tetapi juga dengan industri halal, lembaga dana sosial syariah, dan kementerian/lembaga.

mengapa pangsa pasar negara indonesia masih di exploitasi negara lain padahal sudah ada afta

Joni memiliki penghasilan kena pajak RP1.300.000.000 selama setahun dia memiliki istri yang bekerja dan dua orang anak hitunglah PPh yang harus dibaya … rnya setiap bulan​

Cara menghitung S, MPC, MPS, APC, APS

Apakah kualitas dan kuantitas suatu produk dapat menjamin besarnya peluang produk tersebut untuk bersaing dalam pemasaran?Sekian, terima kasih​

1 Ratih memiliki tanah seluas 10 meter x 17 meter dengan nilai jual objek pajak Rp500.000,00 per meter?. Di atas tanahnya, dia mendirikan rumah ukuran … 10 meter x 11 meter dengan nilai jual objek pajak sebesar Rp400.000,00 meter2 Hitunglah PBB terutang untuk Ratih! 2

Jelaskan tahap pertanggungjawaban atas pelaksanaan UU APBN​

Untuk membuat uang kertas Rp. 100.000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang harganya Rp. 10.000,00. Maka nilai intrinsik uang tersebut adalah​

Berikut ini adalah dampak dari penggunaan kredit terhadap perekonomian: Dapat memperlancar transaksi dagang sehingga cepat, praktis dan aman Menimbulk … an para pengusaha untuk memproduksi secara berlebihan Bunga pinjaman memberi keuntungan bagi pihak pemberi kredit Jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah meningkatkan peredaran barang Sesorang harus mengeluarkan uang dan tabungan untuk membayar hutang dari pernyataan di atas, dampak positif penggunaan kredit ditunjukkan oleh nomor....

Penghasilan suami 65jt perthn Penghasilan istri 40jt perthn Pot pribadi 54jt Untuk istri 4jt Untuk anak 4jt Potongan pajak brp

Donald merupakan pegawai tetap suatu perusahaan swasta dengan gaji Rp 5.500.000 sebulan, sudah menikah tapi belum memiliki anak. Setiap bulan Donald m … embayar iuran pensiun Rp 40.000 dan Iuran jaminan hari tua Rp 50.000. Perusahaan tempatnya bekerja membayar iuran jaminan kecelakaan kerja dan iuran jaminan kematian masing-masing Rp60.000 dan Rp20.000 dari gaji. Berapa jumlah pengurang penghasilan bruto adalah ….​

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề