Apa saja pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing

BAB V

TRANSLASI MATA UANG ASING

Alasan Translasi Mata Uang Asing

Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keungan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing [translation].

Latar Belakang dan Terminologi

Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang menggunakan dolar AS. Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang.  Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.

Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing

Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu :

  1. Kurs saat ini adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
  2. Kurs historia, yang merupakan translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang asing pertama kali di dapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul
  3. Kurs rata – rata yaitu nilai rata – rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat itu.

Transaksi Mata Uang Asing

Faktor Ekonomi Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus kas Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga Jual Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi lokal Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga Pasar Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
Anggaran Biaya Sering terjadi pada daerah lokal Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan Menggunakan mata uang lokal dan dilayani oleh operasional lokal Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal Perusahaan Jarang, tidak ekstensif Sering kali dan transaksi yang ekstensif
  1. Perspektif Transaksi Tunggal

Pada tanggal transaksi, penyesuaian nilai tukar [ baik stabil atau tidak ] dimasukkan sebagai penyesuain terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjian merupakan kejadian tunggal.

Perspektif Transaksi Ganda

Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

  1. Translasi Mata Uang Asing
  2. Metode Nilai Tukar Tunggal
  3. Metode Nilau Tukar Ganda
  4. Metode Current-Noncurrent
  5. Metode Moneter-Nonmoneter
  6. Metode Kurs Sementara

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing

Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, adalah :

  1. Penangguhan
  2. Penangguhan dan Amortisasi
  3. Penangguhan Sebagian
  4. Tidak Ada Penangguhan

Perkembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing

Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara :

Sebelum tahun 1965 Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin [ARB No. 4] yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43

Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.

FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

Gambaran Standar No. 52/Standar Akuntansi Internasional 21

Tujuan translasi menurut FAS No.52 berbeda secara substansial dari tujuan menurut FAS No.8. FAS No.8 menggunakan sudut pandang induk perusahaan dengan mengharuskan laporan keuangan dalam mata uang asing disajikan seakan-akan seluruh transaksinya terjadi dalam mata uang dola AS. Standar No. 52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk perusahaan dan anak perusahaan merupakan kerangka dasar pelaporan yang sah, oleh kerana itu aturan translasinya dirancang untuk :

  1. Mencerminkan, didalam laporan keuangan konsolidasi, hasil dan hubungan keuangan yang diukur dalam mata uang primer [utama] yang digunakan oleh setiap entitas konsolidasi melakukan kegiatan usahanya [mata uang fungsionalnya-functional currency]
  2. Memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas suatu perusahaan.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Prosedur kurs saat ini yang digunakan

  1. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
  3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional

Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laoran keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Spesifiknya :

  1. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter [contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi], yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
  3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional [metode kurs sementara] lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya.

Translasi Mata Uang Asing Di Mana Saja

Sekarang secara singkat dapat melihat mengenai translasi mata uang asing di belahan dunia lainnya. Canadian Institute of Chartered Accountants [ CICA ], Accounting Standards Board Inggris, serta International Accounting Standards Board berpatisipasi dalam pertimbangan yang menghasilkan FAS No. 52. Oleh Karena itu, tidaklah mengejutkan untuk menemukan bahwa standar hubungan sejalan dengan FAS No. 52.

Sumber: Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K, 2005, Akuntansi Internasional, Buku 1 Edisi 5, Jakarta; Salemba Empat.

Jun5TRANSLASI MATA UANG ASINGBAB IIITRANSLASI MATA UANG ASINGALASAN TRANSLASI MATA UANG ASINGTranslasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satumata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabunganyang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaansecara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anakperusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:1.mencatat transaksi mata uang asing;2.memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan3.berkomunikasi dengan peminat saham asing.LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGITransaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkatinflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenaiarah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidaklangsung.Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah matauang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasarforward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkatpalsu pasar forward.Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yangsimultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASIMATA UANG ASINGTiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asingterhadap mata uang domestic, yaitu:Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề