Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra. /Dok Pikiran Rakyat
PR DEPOK - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang [PBB] Yusril Ihza Mahendra menanggapi deklarasi kembalinya Partai Masyumi.
Menurut Yusril, mendirikan partai sangatlah mudah, tetapi membesarkan partai tidaklah mudah.
"Masyarakat kini bahkan lebih praktikal dalam menjatuhkan pilihan politik. Sebagian malah transaksional, anda sanggup kasih apa dan berapa dan kami akan tentukan sikap kami seperti apa," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Senin 9 November 2020.
Baca Juga: Sempat Bantu Masalah Imigrasi, Mahfud MD Tolak Ajakan Fadli Zon Sambut Kepulangan Rizieq Shihab
Oleh sebab itu, ujar Yusril, partai memerlukan dana yang besar untuk bergerak.
>Bagi partai islam, memperoleh dana yang besar sangatlah sulit, karena yang memiliki dana besar itu para cukong, para pengusaha dalam maupun luar negeri.
"Sepanjang pengalaman saya, tidak ada ada para cukong dan para pengusaha besar itu yang sudi mendanai partai islam. Makanya, partai-partai islam itu hidupnya ‘ngos-ngosan’. Hidup sudah berubah," ujar Yusril.
Baca Juga: Diduga Lakukan Pencurian Ikan, 3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap TNI AL di Perairan Indonesia
Kendati demikian, dirinya menghormati pembentukan Partai Masyumi ini untuk memeriahkan konstelasi politik di Indonesia.
Lambang Partai Masyumi dan Partai Bulan Bintang [PBB]. [Sumber: Istimewa.]
JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia [Masyumi] dideklarasikan kembali, setelah dibubarkan pada Orde Lama oleh Presiden Soekarno.
Partai Bulan Bintang [PBB] selama ini dianggap sebagai anak ideologis dari Masyumi. Apa tanggapan PBB dengan pendeklarasian kembali Masyumi?
"Yang jelas, sikap ketum [Yusril Ihza Mahendra] biasa saja. Malah juga bagus, mengucapkan selamat," kata Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor, dikutip dari Tribunnews, Senin [9/11/2020].
Pendirian Masyumi, lanjut Ferry, tidak menjadi suatu permasalahan bagi PBB. "Semoga bisa lolos di Kemenkumham dan KPU," ujarnya.
Baca Juga: Masyumi Dibangkitkan Lagi, Mahfud MD: Masyumi Bukan Partai Terlarang
Bicara para deklarator Partai Masyumi, Ferry mengungkap, beberapa tokohnya merupakan pihak yang berseberangan dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Lebih jauh, pihak-pihak tersebut juga tidak terakomodir dalam kepengurusan PBB. Pihak tersebut, disebut Ferry, adalah MS Kaban dan Ahmad Yani.
"Kaban sendiri bukan pengurus PBB lagi, Yani juga bukan PBB," ujarnya.
Partai Masyumi Kembali Dideklarasikan
Masyumi, partai yang pernah berjaya di era Orde Lama, kini kembali dideklarasikan. Partai ini dideklarasikan kembali oleh sejumlah tokoh Islam.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV
Politisi Senior, Amien Rais menjadi pembicara saat perayaan milad Partai Masyumi yang ke 75 di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 November 2020. Sejumlah tokoh secara resmi kembali mendeklarasikan serta mengaktifkan kembali Partai Masyumi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Masyumi mengumumkan struktur kepengurusan DPP Masyumi periode 2021-2026. Struktur tertuang dalam SK Majelis Syuro Partai nomor Nomor 01.01/DPP-MS/M/2021 tentang struktur Masyumi masa bakti 2021-2026. Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia [KAMI] Ahmad Yani didapuk menjadi ketua umum. Ahmad Yani didampingi lima wakil, salah satunya adalah pendakwah Alfian Tanjung. Berikut daftar lengkap Pengurus DPP Partai Masyumi periode 2021-2025: Ketua Umum: Ahmad Yani Wakil Ketua Umum: Zulkifli Ali Ahmad Heri Alfian Tanjung Abdul Khair Ahmad Murdjoko
Sekretaris Jenderal: TB. Massa Djafar
Wakil Sekretaris Jenderal : Sayed Rulam Ridwan Umar Irlan Superi Balawi Dedi Suhardadi Irvan Rinaldi Dedi Suhardadi Rahma Yusman Daulo Thedi Aswardi Sunu Baskoro Subhan
Muhammad Farhan
Bendahara Umum: Arif Budiman
Wakil Bendahara: Mizardi Amir Ahmad Hunain Marwanto Wafidah
Solihin Musrofi
Ketua-Ketua Bidang: H. Fachmi Budhi Santoso Elfahmi Anoor Azis Muzakir Ahmad Al Kaba Ali Wardi Ismar Wazri AFifi Ivan Prasetia Jawahir Risda Mardarina Radar Tribaskoro Yusuf Dj.Hasani, Furqon Jurdi Inne Irawati Rachmawati Husni Susiwati Rochendi Arif Jamaluddin Hamka Nur Arifuddin Zulkifli Syamsuddin Dayan Lili Purwati HM Taufik Noerrahman Firman Sriwinarti
Pandu
Mahkamah Partai: A. Rahim Hasibuan Nur Chaniago Nora Yosenovia
Dedi Setiawan
Ketua Majelis Pakar: Masdulhaq
Anggota: Warzi Afifi Happy Tenggrono Ellya Umar Basalim Djoko Eddy Abdur Rahman Amir Hamza Rusman Ghazali Aris Munandar Fahruddin Iramadi
Almizan Ulva
Baca juga: Partai Masyumi Bangkit, Pengamat Sebut Fragmentasi Politik Mengental
DEWI NURITA
Wikimedia Commons
Presiden Sukarno berbicara pada konvensi Partai Masyumi.
KOMPAS.com - Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya [FIB] Universitas Gadjah Mada [UGM] DR. Arif Akhyat, M.A mengatakan bahwa partai politik Masyumi kerap memberi kritik tajam di era kepemimpinan Soekarno.
Jarak politik antara Masyumi dan Soekarno yang pada akhirnya membuat sang proklamator meminta Masyumi mengundurkan diri dengan batas waktu 30 hari.
Hingga batas waktu yang ditentukan, tetap tak ada respons dari Masyumi dan akhirnya partai politik itu dibubarkan oleh Mahkamah Agung berdasar Ketetapan [Tap] Presiden tahun 1959.
Namun di sisi lain, ada sumber yang menyebutkan bahwa Masyumi mempelopori pemberontakan-pemberontakan di era Soekarno hingga akhirnya dibubarkan.
"Partai ini dilarang pada tahun 1960 oleh Presiden Sukarno karena diduga mendukung pemberontakan PRRI," tulis Wikipedia.
Lantas, benarkah partai Masyumi terlibat dalam pemberontakan PRRI terhadap Soekarno di tahun 1958?
Baca juga: Menilik Jejak Masyumi, Partai Politik Besar yang Bubar di Era Soekarno
Bagaimana kebenarannya?
Arif mengatakan, sejarah memang memiliki banyak versi.
Memang ada sumber yang menyebut bahwa partai Masyumi terlibat dalam pemberontakan daerah-daerah di tahun 1958.
"Tetapi pembuktian secara hukum, saya belum banyak belajar tentang keputusan secara hukum ya, tapi itu banyak yang dilawan oleh anggota Masyumi. Mereka [menyebut bahwa] bukan pemberontak," kata Arif melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Senin [9/11/2020].
Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani [tengah] didampingi Ketua DPW Masyumi Aceh Prof Darni Dawod [kanan] saat memberikan keterangan pers, di Banda Aceh, Sabtu dini hari [26/3/2022] [ANTARA/Rahmat Fajri]
Banda Aceh [ANTARA] - Partai Masyumi menargetkan dukungan kaum milenial pada Pemilihan Umum [Pemilu] 2024 sehingga mulai memasifkan sosialisasi lewat media sosial kepada mereka. "Masyumi tidak ingin lepas mendakwahkan kaum milenial, maka kita mengajak kaum milenial untuk dukung Partai Masyuimi," kata Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani, di Banda Aceh, Sabtu. Hal itu disampaikan Ahmad Yani usai membuka Daurah I DPW Partai Masyumi Aceh yang bertajuk "Rajut Kembali Kejayaan Masyumi di Aceh", di Banda Aceh.
Baca juga: "Masyumi Reborn" siapkan panitia pendirian parpol
Yani mengatakan Masyumi memiliki tiga basis kekuatan yang harus dibangun dalam menghadapi pesta demokrasi ke depan, salah satunya kekuatan masjid. "Kekuatan pertama adalah masjid, maka Masyumi mulai dari pusat, provinsi hingga yang paling bawah harus akrab dengan masjid," ujarnya. Kemudian, kata Yani, kekuatan kedua yang terus diperkuat adalah pesantren. Hal itu menjadi bagian dari cara menyelesaikan program kebangsaan karena Masyumi haram mencaci maki melainkan selalu menawarkan solusi dan gagasan.Baca juga: "Masyumi Reborn" digelar, sejumlah tokoh hadir
Kekuatan ketiga, lanjut Yani, Pemilu 2024 akan diisi pemilih pertama dan kedua, artinya 40 persen suara nanti akan disumbang kaum milenial sehingga kelompok ini menjadi targetnya. "Masyumi sudah menyiapkan perangkat media sosial. Dengan kreativitas, kita bisa menyosialisasikan melalui media sendiri, melalui televisi kita, website hingga media sosial," katanya. Yani menambahkan saat ini pihaknya sedang menyiapkan segala kebutuhan untuk menghadapi proses verifikasi partai peserta Pemilu 2024. Ia meyakini semuanya dapat memenuhi ketentuan.Baca juga: Muhammadiyah patut belajar dari Partai Masyumi
Karena itu, dirinya meminta semua kader dan pengurus termasuk Aceh untuk terus melakukan pertemuan dan konsolidasi guna menyiapkan semuanya."Insyaallah kita lolos verifikasi, apalagi sistemnya lebih mudah hanya memberikan data melalui flashdisk saja, bukan seperti dulu membawa berkas pakai kontainer," demikian Ahmad Yani.
Pewarta: Rahmat FajriEditor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022