Menurutmu mengapa pekerjaan tersebut banyak terdapat di pedesaan

Bobo.id - Pada materi kelas 4, tema 8, subtema 1, teman-teman mempelajari tentang mata pencaharian penduduk yang berbeda-beda, sesuai dengan tempat tinggalnya.

Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda-beda sesuai tempat tinggalnya, ya?

Selain itu mengapa mata pencaharian penduduk di desa dan di kota berbeda, serta apa perbedaan petani dataran rendah dan petani dataran tinggi?

Cari tahu kunci jawabannya, yuk!

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 3: Contoh Aktivitas Ekonomi Masyarakat di Bidang Pertambangan, Industri, Perdagangan, dan Jasa

Mengapa Mata Pencaharian Penduduk Berbeda-Beda Sesuai Tempat Tinggalnya?

Lingkungan tempat tinggal memengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu daerah, teman-teman.

Inilah mengapa mata pencaharian penduduk berbeda-beda sesuai tempat tinggalnya, yaitu karena kondisi lingkungan di setiap tempat bisa berbeda-beda.

Misalnya, di Pulau Bali, penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan lebih banyak bekerja sebagai petani. Sedangkan, penduduk yang tinggal di wilayah pantai lebih banyak bekerja sebagai nelayan.

Jika RG Squad amati, pada kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dalam bentuk “rural community” dan “urban community”. Karakteristik masyarakat desa dan kota bisa begitu berbeda akibat adanya beberapa perbedaan signifikan terkait cara hidup sehari-hari dan sistem sosialnya. Ada ciri-ciri yang bisa dijadikan sebagai pembeda antara masyarakat yang tinggal di desa dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan seperti yang dijelaskan oleh Soekanto [1982: 149] antara lain adalah:

Tabel Data Urbanisasi dari Tahun ke Tahun

[Sumber: medcom.id]

  • Kehidupan Keagamaan
  • Kemandirian
  • Pembagian Kerja
  • Peluang Memperoleh Pekerjaan
  • Jalan Pikiran
  • Perubahan Sosial
  • Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
  • Magnet kehidupan di perkotaan masih tinggi yang pada akhirnya menyebabkan bertambahnya penduduk di kota yang berasal dari desa.
  • Daerah yang termasuk pusat pemerintahan atau ibu kota, seperti Jakarta.
  • Letak kota tersebut yang sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan atau perniagaan, misalnya kota pelabuhan atau kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah.
  • Banyaknya ragam industri di daerah itu, yang menyediakan barang maupun jasa.

Kecenderungan bagi masyarakat desa mengarah pada kehidupan agamis dan religius, sedangkan orang-orang kota lebih mengarah pada kehidupan duniawi.

Pada masyarakat kota, individu biasanya tidak terlalu bergantung pada orang lain sedangkan di desa, antar warga biasanya memiliki hubungan yang erat karena satu sama lain sering bergantung dalam berbagai hal dan kegiatan.

Pada masyarakat desa, membangun fasilitas desa pun dilakukan bersama, yang mana menjadikan satu sama lain saling bergantung dalam berbagai hal.

[sumber: radarbangka.co.id]

Di kota, pembagian kerja lebih tegas dan jelas sehingga antar profesi memiliki garis batas yang nyata dan hubungan yang terjalin antar profesi lebih profesional.

Dengan adanya sistem pembagian kerja yang tegas, maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih banyak pada masyarakat kota dibandingkan warga pedesaan.

Dalam pola pikir secara rasional dan profesional pada masyarakat yang tinggal di perkotaan, ada kemungkinan terjadi sebuah interaksi yang didasarkan pada kepentingan bersama.

Baca Juga: Pengertian Kelompok Sosial Menurut Pakar Sosiologi

Di kota, perubahan sosial lebih cepat terjadi dibandingkan di desa karena masyarakat kota yang datang dari berbagai latar belakang cenderung lebih terbuka dengan perubahan.

Karena dinamisnya kehidupan di kota, maka banyak warga desa yang tergiur untuk menetap di kota, yang mana proses ini dinamakan urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terbentuknya masyarakat perkotaan. Proses tersebut menyangkut dua aspek, yaitu:

Nah, jika begitu, apa saja penyebab yang mengakibatkan terjadinya urbanisasi? Penyebabnya ialah:

Sekarang Squad sudah paham kan perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam kelompok sosial? Kalau kamu masih bingung, coba yuk tonton video penjelasan dari Master Teacher Sosiologi di ruangbelajar. Penjelasannya seru dan menarik karena ada banyak animasinya dan ada rangkuman yang bisa kamu baca langsung di handphone kamu.

Sumber referensi:

Sunarto, K.[1993] Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Richard Osborne & Borin Van Loon.[1996]. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan

Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 

Sumber foto:

Foto tabel data urbanisasi dari tahun ke tahun [Daring]. Tautan: //www.medcom.id/nasional/metro/0k8jEGON-tren-urbanisasi-di-jakarta [Diakses: 26 November 2020]

Foto gotong royong [Daring]. Tautan: //www.radarbangka.co.id/berita/detail/belitong/28992/tingkat-ekonomi-desa-pengaruhi-partisipasi-gotong-royong.html [Diakses: 26 November 2020]

Artikel diperbarui pada 26 November 2020

riniisparwati.com – Pekerjaan Yang Ditekuni Masyarakat Desa. Pengertian desa secara formal telah diatur di dalam UU Nomor 6 Tahun 2014. Namun, untuk pemahaman mudahnya, desa bisa digambarkan dengan wilayah di bawah kecamatan dengan lahan kosong yang masih cukup banyak baik itu untuk lahan perkebunan maupun pertanian.

Masyarakat desa biasanya masih kental dengan tradisi, dengan pola pikir kurang terbuka, kecuali untuk anak-anak muda yang sudah mendapatkan pendidikan di daerah perkotaan.

Kelebihan masyarakat pedesaan adalah, orangnya yang ramah-ramah dan suka tolong menolong. Orang desa juga biasanya rajin bangun pagi, memulai aktivitas saat hari masih gelap.

Masyarakat desa sendiri bisa terbagi ke dalam pedesaan di dataran rendah seperti pantai dan dataran rendah selain pantai, serta pedesaan di kompleks pegunungan atau dataran tinggi.

Secara umum, mata pencaharian penduduk desa memang berbeda dengan pekerjaan masyarakat di perkotaan.

Ekonomi di kedua wilayah ini cukup drastis perbedaannya.

Contoh Jenis Pekerjaan Yang Ditekuni Masyarakat Desa

Lokasi desa yang berada di dataran rendah atau di dataran tinggi akan menentukan jenis usaha atau ekonomi apa yang dijalankan masyarakatnya.

Meskipun sama-sama bertani atau berkebun, tentunya jenis tanamannya akan berbeda antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan.

Berbagai macam pekerjaan penduduk desa di antaranya sebagai berikut:

#1. Menjadi seorang petani

petani, pekerjaan penduduk desa

Pekerjaan mayoritas penduduk desa adalah bertani, hal ini sesuai dengan karakteristik utama desa yang masih memiliki lahan pertanian luas.

Jenis pertanian di desa cukup banyak, seperti:

  • bertani padi.
  • bertani jagung.
  • bertani kacang-kacangan.
  • bertani umbi-umbian.

Untuk daerah pegunungan yang kaya akan air, bertani padi menjadi komoditas utamanya.

#2. Buruh tani

Bagi masyarakat desa yang tidak memiliki lahan, mereka bisa saja bekerja sebagai buruh tani di lahan pemilik pertanian.

Pekerjaan yang dilaksanakan bisa berupa buruh menanam, buruh memupuk, buruh membersihkan rumput, hingga buruh panen hasil pertanian.

Buruh tani juga menjadi pekerjaan mayoritas penduduk desa, khususnya untuk desa dengan kepemilikan lahan yang sangat timpang.

#3. Berkebun di pedesaan

Pekerjaan orang-orang di desa selain bertani adalah berkebun. Jenis perkebunan juga bermacam-macam, disesuaikan dengan ketinggian tanahnya.

Untuk daerah pegunungan, jenis perkebunan yang dilakukan ada berkebun sayuran serta berkebun teh.

Lalu, sebagian orang juga menanam buah jangka panjang seperti buah alpukat, jambu kristal, pala, cengkeh, kopi, dan coklat.

Sementara untuk daerah pantai, jenis perkebunan yang cocok biasanya perkebunan kelapa.

#4. Buruh perkebunan

Sama halnya dengan buruh tani, bagi mereka yang tidak memiliki lahan pertanian dan perkebunan, sebagian masyarakat juga memilih untuk menjadi buruh di perkebunan.

Misalkan saja, buruh petik daun teh, buruh pemanenan buah kelapa, buruh panen sayuran, buruh panen buah-buahan, buruh penanaman, dan sebagainya.

#5. Nelayan

mata pencaharian nelayan di kawasan pantai

Bagi masyarakat desa di kawasan pantai, nelayan adalah salah satu profesi mereka.

Tidak hanya di kawasan pantai, masyarakat di pinggiran danau atau sungai juga bisa berprofesi sebagai nelayan pencari ikan.

Nelayan adalah pekerjaan mayoritas penduduk di kawasan pantai.

#6. Petani garam

Penduduk desa di kawasan pantai lainnya, memilih bertani garam sebagai mata pencaharian utamanya.

Hal ini disebabkan sumber daya air laut dan matahari yang begitu kaya sehingga mereka memilih untuk bertani garam.

#7. Beternak

pekerjaan bertani di pedesaan

Kemudahan mencari pakan ternak menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat desa memilik pekerjaan beternak.

Selain itu lahan juga masih cukup lebar untuk usaha beternak.

Jenis peternakan bermacam-macam seperti:

  • tambak udang di kawasan pantai.
  • beternak sapi.
  • beternak kelinci.
  • beternak ayam.
  • beternak bebek.
  • beternak kambing kurban.
  • beternak kambing etawa.
  • beternak jangkring.

#8. Memelihara ikan di kolam atau usaha lele

Pekerjaan yang ditekuni masyarakat desa lainnya adalah memelihara ikan di kolam atau beternak lele menggunakan kolam buatan.

Kolam ikan sangat cocok untuk dikembangkan di daerah pedesaan, karena lahan luas tersedia dan pasokan air juga cukup terjaga.

#9. Penambang pasir dan batu

Bagi masyarakat yang berlokasi di sekitar sungai, biasanya sebagian masyarakatnya ada yang berprofesi sebagai penambang pasir dan batu.

Kekayaan alam ini bisa menjadi berkah dan rejeki masyarakat sekitar.

#10. Pembuat batu bata

Pekerjaan di desa memang rata-rata bekerjaan yang membutuhkan tenaga kuat.

Salah satunya adalah pembuat batu bata.

Karena punya lahan kosong, orang kampung bisa memanfaatkannya untuk membuat batu bata.

#11. Tukang kayu

Tukang kayu menjadi salah satu pekerjaan masyarakat desa yang keberadannya memang tidak terlalu banyak karena punya skill khusus.

Produk yang dihasilkan bisa berupa kusen, pintu, meja, kursi, lemari, dan sebagainya.

Bisa juga untuk pasokan usaha mebel di perkotaan.

#12. Berdagang keliling

Pekerjaan masyarakat kampung selanjutnya, ada yang memilih untuk berjualan keliling.

Dagangan yang dijajakan bermacam-macam.

Ada gorengan, jajajan kampung, hasil bumi, bakso, somay, batagor, jajanan anak, dan masih banyak lagi.

#13. Buruh bangunan

Masyarakat desa juga biasanya bekerja siang hari di kota, menjadi buruh bangunan, menyelesaikan proyek-proyek pembangunan.

Ada bangunan kantor, jalan, jembatan, gedung perusahaan, dan sebagainya.

Atau bisa juga menjadi buruh bangunan pembangunan perumahan serta rumah pribadi.

Kesimpulan

Mayoritas, pekerjaan yang digeluti masyarakat desa adalah pekerjaan kasar yang butuh banyak tenaga.

Meskipun demikian, di era digital, masyarakat desa juga sudah banyak melek ke dunia digital.

Baca: 7 jenis bisnis online dari desa.

Demikian informasi Macam-macam pekerjaan penduduk desa yang banyak ditekuni. Baca juga: 25 Peluang Usaha Menjanjikan di Desa.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề