Apa satuan tidak baku yang menggunakan jari tangan

Alat ukur tidak baku bukan alat ukur yang bisa menghasilkan nilai yang pasti atau tetap. Karena alat ukur tersebut mencakup tali, langkah, jengkal, depa, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apa itu alat ukur tidak baku, mari kita simak penjelasan berikut.

Pengertian Alat Ukur Tidak Baku

Alat ukur tidak baku adalah alat alternatif yang bisa digunakan untuk mengukur sebuah nilai dari suatu objek tapi nilai yang didapatkan tidak bersifat tetap. Ada banyak yang termasuk alat ukur ini.

Sebagai contoh, jika Anda menggunakan jengkal tangan sebagai alat ukur, hasil yang diperoleh akan berbeda jika orang lain melakukan pengukuran menggunakan jengkal tangannya sendiri.

Ada banyak sekali alat ukur yang termasuk dalam jenis alat ukur ini. Di bawah ini adalah beberapa contoh alat ukur yang tidak baku yang sering kali digunakan untuk mengukur sesuatu.

Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Diantara sekian banyak alat ukur yang bisa digunakan secara tidak baku, yang paling populer alat ukur tidak baku misalnya depa, langkah, jengkal, punggung tangan, jam pasir, posisi matahari, tongkat, hasta, kawat, benang, dan bahkan cangkir.

Selain itu masih banyak lagi alat ukur alternatif yang tidak baku tapi tetap bisa digunakan di saat-saat darurat, misalnya saat Anda terburu-buru dan tidak bisa menemukan alat ukur yang dibutuhkan. Berikut 10 contoh alat ukur tidak baku

#1 Alat Ukur Depa

Alat ukur yang satu ini merupakan bentangan kedua tangan seseorang. Ukurannya dihitung dari bagian ujung jari tengah salah satu tangan ke ujung jari tengah tangan yang lainnya.

Alat ukur depa biasanya digunakan untuk mencari tahu ukuran panjang sebuah permukaan seperti meja, pagar, tembok, atau benda yang lainnya.

Alat ukur ini termasuk alat ukur tidak baku karena setiap orang mempunyai ukuran depa yang berbeda. Hasil yang diperoleh dari alat ukur depa biasanya berbeda-beda, tergantung pengukurnya.

Jika ingin hasil yang lebih akurat atau pasti, Anda bisa menghitung panjang depa Anda. Atau langsung menggunakan alat ukur yang lebih baku untuk mendapatkan hasil pengukuran yang pas.

#2 Alat Ukur Jengkal

Berikutnya ada alat ukur bernama jengkal yang seringkali digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran panjang suatu benda yang berukuran kecil.

Seperti halnya alat ukur yang pertama, jengkal juga mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran tangan orang yang melakukan pengukuran terhadap suatu benda.

Untuk mengukur dengan alat ini, Anda hanya perlu merentangkan telapak tangan hingga semua jari-jarinya melebar. Satu jengkal diambil dari jarak ujung ibu jari ke ujung jari kelingking.

Karena pria dan wanita punya ukuran tangan yang berbeda, perbedaan ukuran jengkal ini bisa sangat berbeda ketika dihitung ulang dengan tangan orang lain.

#3 Alat Ukur Langkah

Alat ukur ini biasanya digunakan untuk mendapatkan perkiraan ukuran jarak dari sebuah titik hingga ke titik yang lainnya. Seperti halnya jengkal, ukuran langkah ini sangat tidak baku.

Cara menggunakan alat ukur tidak baku ini adalah dengan berdiri dengan kedua kaki. Kemudian langkahkan salah satu kaki ke depan seperti ketika Anda akan berjalan seperti biasa.

Ulangi hingga sampai ke titik terakhir yang akan dituju. Jumlah pengukuran yang diperoleh adalah hasil dari berapa kali Anda melangkahkan kaki sejak dari titik pertama hingga titik terakhir.

Panjang kaki kanan dan kiri yang berbeda bisa mengakibatkan panjang langkah menjadi tidak sama. Sehingga hasil pengukuran pun jadi kurang akurat dan kurang bisa diandalkan.

#4 Alat Ukur Posisi Matahari

Alat ukur yang berikutnya adalah sebuah alat ukur yang seringkali digunakan oleh orang-orang yang bekerja di lapangan dan tidak membawa jam untuk melihat waktu, misalnya pekerja bangunan.

Bagaimana cara kerja alat yang satu ini? Misalnya, jika posisi matahari tepat berada di atas kepala, artinya waktu istirahat sudah tiba. Dan kalau posisi matahari ada di barat, berarti waktunya berhenti.

Perhitungan waktu dengan menggunakan posisi matahari juga kurang akurat karena hanya bisa digunakan untuk memperkirakan pagi, siang, dan sore tanpa tahu pukul berapa tepatnya.

Sedangkan untuk mengetahui waktu tepatnya, misalnya untuk mengetahui pukul berapa saat itu, masih belum bisa dilakukan hanya dengan melihat posisi matahari.

#5 Alat Ukur Jam Pasir

Selain posisi matahari, alat ukur tidak baku lain yang bisa digunakan untuk mengukur waktu adalah jam pasir. Alat ini termasuk dalam kategori tidak baku karena ukuran partikelnya berbeda-beda.

Karena ukuran partikel yang berbeda tersebut dan jenis pasir yang berbeda pula, kecepatan pasirnya juga berbeda. Pada zaman dahulu, jam pasir dianggap sangat membantu.

Jam pasir digunakan sebagai sebuah alat penunjuk yang fungsinya memberitahu seseorang tentang durasi atau lamanya waktu sebuah kegiatan. Jadi alat ini bukan untuk menunjukkan jam atau waktu.

Fungsi jam pasir pada waktu itu mirip dengan timer. Tapi saat ini sudah tersedia timer yang lebih akurat yang menghasilkan perhitungan waktu dengan lebih tepat.

#6 Alat Ukur Cangkir

Biasanya, cangkir dipakai untuk mendapatkan hasil volume dari benda cair. Tapi setiap cangkir mempunyai volume yang berbeda-beda. Sehingga cangkir merupakan alat ukur yang tidak baku.

Dan karena tidak mempunyai garis penunjuk, bahkan cangkir yang sama memungkinkan pengambilan benda cair dengan volume yang berbeda pula.

Saat terdesak, menggunakan alat ukur tidak baku bisa sangat membantu. Tapi jika ada kesempatan untuk menggunakan alat ukur yang lebih baku, sebaiknya utamakan untuk memakai alat ukur baku.

Selain hasilnya lebih akurat, Anda juga tidak perlu mengulangi proses pengukuran lagi demi untuk memastikan ukuran yang lebih pasti. Gunakan alat ukur yang tidak baku hanya sebagai alternatif saja.

#7 Potongan Kayu / Tongkat

Kayu dapat digunakan sebagai alat ukur tidak baku. Tata potongan kayu dan tempat pada benda yang ingin diukur. Permukaan harus rata. Selanjutnya, ukur benda yang diukur dengan kayu atau juga bisa dengan bantuan pita pengukur. Anda dapat mengukur panjang serta lebar dan ketebalannya.

#8 Kawat

Kawat memiliki sifat yang elastis namun tetap kuat sehingga kawat ini juga bisa dijadikan alternatif alat ukur panjang yang tidak baku.

#9 Benang / Tali

Sama Halnya seperti kawat, benang atau tali juga bisa dijadikan alat ukur alternatif yang fleksibel dan elastis. Kelebihannya adalah alat ini bisa mengukur bentuk yang memiliki lekukan agak rumit. Alat ini adalah alat ukur alternatif yang bisa digunakan.

#10 Alat ukur tidak baku Hasta

Hasta merupakan salah satu satuan ukuran tradisional yang digunakan di negara India. Alat ukur ini terdiri dari 1/4 depa. Mengapa disebut hasta, karena alat ukur ini menggunakan tulang hasta pada bagian tangan untuk memperkirakan ukuran panjang tertentu.

Alat ukur tidak baku apa saja?

Sebelum mempelajari berbagai macam pengukuran tidak baku, kita cari tahu dulu apa itu alat pengukur yang tidak baku.

Alat ukur tidak baku adalah sebuah instrumen untuk mengukur nilai sebuah objek yang nilainya tidak tetap. Seperti misalnya jengkal, depa, langkah, tali, dan lainnya.

Kenapa disebut tidak baku?

Misalnya saja ketika kita mengukur panjang sebuah benda menggunakan jengkal. Ketika melakukan pengukuran, tentu akan berbeda pada setiap orang yang ukuran jengkal tangannya berbeda.

Begitupun dengan cara pengukuran lainnya.

Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Berikut ini beberapa contoh alat ukur baku beserta fungsinya yang sering digunakan. Lengkap dengan contoh gambar dan fungsinya juga.

1. Langkah

unsplash.com

Tentu kamu pernah menggunakan pengukuran langkah ini kan?

Mengukur jarak menggunakan jarak antara kedua kaki saat melangkah. Biasanya, cara ini digunakan untuk mengukur jarak dari sebuah titik menuju ke titik tertentu.

Walaupun sering digunakan, tapi pengukuran jarak menggunakan langkah ini tidak bisa kamu jadikan patokan. Ya karena itu tadi, tidak baku, dan setiap orang langkahnya berbeda-beda.

Bahkan, satu orang saja yang mengukur, langkah pertama bisa berbeda dengan langkah ke dua dan seterusnya.

2. Depa

nasirullahsitam.com

Depa adalah bentangan tangan, kalau ini masuk alat untuk mengukur yang tidak baku anggota tubuh.

Jadi, kita hanya perlu membantangkan tangan kanan ke kanan, dan tangan kiri ke kiri. Lalu, pengukuran dilakukan dari ujung jadi tengah tangan kanan dan ujung jari tengah tangan kiri.

Biasanya, depa digunakan untuk mengukur panjang permukaan benda, seperti meja, dinding, kasur, dan lain-lain.

Seperti halnya langkah, pengukuran menggunakan depa ini tidak baku. Karena, setiap orang memiliki bentang tangan yang berbeda-beda.

3. Jengkal

topendsports.com

Selain depa, kita bisa menggunakan bagian tubuh lain untuk mengukur, seperti misalnya jengkal. Jengkal biasanya digunakan untuk mengukur panjang benda berukuran kecil.

Cara mengukur jengkal ini mudah banget. Bentangkan telapak tangan, dan ukur benda dari ujung kelingking ke ujung ibu jari.

Tapi, pengukuran ini lagi-lagi tidak baku, karena setiap orang punya panjang jengkal yang berbeda-beda.

4. Punggung Tangan

detik.com

Alat ukur tidak baku suhu biasanya menggunakan punggung tangan. Tentu kamu pernah melakukan cara ini kan? Untuk memastikan apakah suhu tubuh panas atau tidak.

Cara ini bisa digunakan untuk alternatif jika tidak ada termometer di rumah. Tapi, cara ini tidak bisa dijadikan patokan suhu panas atau tidak ya.

Sebab, setelah kamu mandi atau bermain air, maka ketika meletakkan punggung tangan ke kening seseorang, pasti akan terasa lebih hangat.

Kalau memang untuk memastikan berapa suhu tubuh seseorang, gunakan termometer yang sudah terkalibrasi ya.

5. Posisi Matahari

unsplash.com

Posisis matahari biasanya dipakai seorang pekerja lapangan untuk menentukan lama waktu.

Bagiamana caranya?

Contohnya, ketika matahari berada tepat di atas kepala, berarti sudah waktunya istirahat. Atau, ketika matahari sudah berada di barat, itu artinya waktu bekerja sudah selesai, saatnya pulang.

6. Jam Pasir

unsplash.com

Contoh alat ukur tidak baku untuk menghitung waktu adalah jam pasir.

Kenapa tidak baku?

Sebab, ukuran partikel pasir itu berbeda-beda, hal ini akan mempengaruhi kecepatan pasir jatuh.

Zaman dahulu, jam pasir digunakan untuk mengetahui lama waktu seseorang melakukan kegiatan.

7. Cangkir

unsplash.com

Jika kamu sering masak, kadang ada resep yang menggunakan cangkir sebagai ukurannya. Misalnya tepung satu cup, air satu cangkir, dan sebagainya.

Jika menggunakan cangkir, volume yang dimiliki setiap cangkir berbeda-beda. Hal ini yang menyebabkan pengukuran menggunakan cangkir menjadi tidak baku.

Kita jadi tidak tahu ukuran pasti benda yang diambil. Belum lagi jika dilakukan pengambilang berkali-kali, setiap pengambilan bisa jadi memiliki ukuran yang berbeda-beda.

8. Hasta

unsplash.com

Hasta adalah alat ukur panjang tidak baku. Panjang hasta adalah dari ujung jari tengah sampai ke siku [atau 1/4 depa].

Seperti depa, ukuran panjang tangan setiap orang berbeda-beda. Ketika melakukan pengukuran, setiap orang pasti akan memberikan hasil yang berbeda pula.

9. Tongkat

unsplash.com

Tongkat juga merupakan alat ukur yang tidak baku. Biasanya, tongkat digunakan untuk mengukur jarak atau pangjang.

Dikategorikan sebagai alat pengukur tidak baku karena panjang setiap tongkat berbeda-beda. Satuan pengukuran juga tidak diketahui dan tidak bisa tepat.

10. Mayam

unsplash.com

Mayam ini digunakan untuk satuan berat emas. Mungkin kamu asing dengan ukuran ini ya? Memang tidak semua daerah menggunakan satuan mayam ini. Mayam biasanya digunakan di daerah Aceh.

Nilai dari satu mayam berkisar 3,3 gram, tapi ada juga yang menggunakan 3 gram.

Penutup

Sudah tahu kan beberapa alat pengukuran tidak baku yang banyak digunakan masyarakat terutama di Indonesia. Kalau ada tambahan lainnya, kamu bisa tulis di kolom komentar ya.

Pertanyaan

Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan. Biasanya sih untuk tugas sekolah.

Alat ukur tidak baku yang menggunakan jari tangan disebut?

Jengkal, dari ujung kelingking sampai ke ujung ibu jadi dalam satu tangan.

Alat ukur tidak baku menggunakan telapak tangan adalah…

Jengkal.

Alat pengukur tidak baku bagian tubuh adalah…

Jengkal, depa, hasta, langkah.

Alat ukur tidak baku yang menggunakan kedua lengan disebut?

Depa, bentangkan kedua lengan ke kanan dan kiri, ukur dari ujung kanan ke ujung kiri.

Satuan alat ukur tidak baku bisa berupa?

Jengkal, hasta, depa.

Hasil pengukuran menggunakan alat ukur yang tidak baku adalah…

Hasilnya dapat berupa angka dengan satuan pengukuran tergantung alat yang digunakan. Bisa jengkal, hasta, depa, dan lain sebagainya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề