Apa yang akan terjadi jika kita tidak mempersiapkan diri menghadapi MEA

Sabtu, 28 November 2015 | 11:52 WIB
Oleh : Yeremia Sukoyo / FMB

Tantowi Yahya

Jakarta - Indonesia harus benar-benar mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas bersama Masyarakat Ekonomi ASEAN [ MEA].

Jika tidak, maka MEA bukan saja berdampak secara ekonomi, tetapi juga secara sosia budaya. Sehingga berpotensi menimbulkan konflik, benturan atau bahkan perusakan kultural.

Waki Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, mengakui, kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA masih sangat minim. Padahal, diyakini, Indonesia akan menjadi pasar utama bagi berbagai produk dan jasa dari negara anggota.

"Jangan sampai kita jadi bulan-bulanan, dikepung dan dibanjiri oleh produk-produk mereka tanpa kita mendapatkan manfaat," kata Tantowi dalam Seminar Umum bertema "MEA : Antara Nasionalisme dan Pasar Bebas Tenaga Kesehatan", Sabtu [28/11] di Jakarta.

MEA sendiri akan diikuti oleh 10 negara Asean dengan total penduduk mencapai 600 juta jiwa [9,5 persen penduduk dunia]. Dari jumlah penduduk anggota MEA, sebanyak 43 persennya ada di Indonesia. Tidak heran Indonesia akan menjadi pasar utama yang besar untuk arus barang dan investasi.

Dalam seminar yang digagas Developing Countries Studies Center [DCSC] dan Universitas MH Thamrin, Tantowi menjelaskan, MEA tidak hanya untuk perdagangan barang dan jasa. Namun juga tenaga kerja profesional seperti dokter, pengacara, akuntan dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, jika tidak ada persiapan dengan baik, maka MEA justru akan menciptakan resiko ketenagakerjaan bagi Indonesia. Mengingat tenaga kerja nasional masih kalah bersaing.

Dijelaskan, ada sejumlah tantangan besar bagi Indonesia dalam menghadapi pasar bebas masyarakat Asean. Diantaranya masih tingginya jumlah pengangguran terselubung, rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kerja.

Sebagai perbandingan percepatan wirausahawan baru Indonesia baru sekitar 1,65 persen. Sedangkan Singapura sebesar 7 persen dan Thailand sebesar 4 persen.

Belum lagi, di sektor ketenagakerjaan, pekerja Indonesia masih didominasi oleh pekerja tidak terdidik sehingga produktifitas rendah.

"Pengangguran di Indonesia tertinggi diantara 10 negara ASEAN anggota MEA lainnya. Kemudian, sektor informal masih mendominasi lapangan pekerjaam. Dimana sektor ini justru belum mendapat perhatian dari pemerintah," ucap Tantowi.

Salah satu pekerjaan rumah terbesar Indonesia saat ini, yakni menyiapkan generasi muda yang terampil. Khususnya di bidang kewirausahaan, Iptek dan bahasa.

Termasuk mendorong pemerintah dan DPR untuk menyiapkan seluruh infrastruktur yang diperlukan.

Khusus MEA dan tenaga kesehatan, diingatkan, sampai saat ini di Indonesia juga belum tumbuh dorongan atau kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi internasional.

Di bidang ini pula, tenaga analisis kesehatan nasional masih jauh tertinggal. Sebagai perbandingan, tenaga analisis kesehatan di Asean sebagian besar sudah berpendidikan S1. Sementara di Indonesia masih D-III.

"Perawat di Indonesia juga masih bersifat umum. Padahal kedepan, perawat pun harus memiliki spesifikasi penyakit tertentu," ucap Tantowi.

Selama ini, menurut Tantowi, hampir satu juta orang Indonesia setiap tahun pergi ke luar negeri untuk berobat. Kondisi ini menghabiskan devisa sedikitnya US$ 1,5milyar atau sekitar Rp 20 triliun per tahun.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Suara Pembaruan


Ibarat menghadapi pertempuran, sekelompok pasukan yang ingin pergi bertempur tentu harus melakukan persiapan agar bisa memenangkan pertempuran. Kecil kemungkinan pasukan tersebut akan bisa menang jika datang ke medan pertempuran hanya berbekal nyali dan semangat. Musuh pasti sudah mempersiapkan perlengkapan terbaik mereka agar kesempatan untuk menang kian besar. Karena itu, pasukan mana dengan persiapan yang lebih baik, hampir bisa dipastikan akan menang dalam pertempuran.

Begitu juga dengan datangnya berlakunya pasar bebas ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean [MEA] menjadi arena persaingan antarnegara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya di arena olahraga dalam bentuk SEA Games, tetapi dalam konteks kompetisi dalam bidang ekonomi, satu sama lain negara-negara ASEAN bersaing.

Baca Juga: Karakter Pengusaha yang Bisa Ditiru untuk Menghadapi Pasar Bebas MEA

Agar Bisa Bersaing, Pahami Fakta dan Karakteristik MEA Berikut ini

Karakteristik Negara-Negara ASEAN via foundersguide.com

Meskipun pada dasarnya, MEA membuka kesempatan negara-negara ASEAN untuk bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka, tetapi dalam praktiknya akan ada persaingan antarnegara-negara ini untuk bisa menjadi pemimpin dalam distribusi barang dan jasa yang kian mudah ke depannya. Setiap negara peserta MEA dipastikan akan saling bersaing satu sama lain untuk saling berebut pangsa pasar di Asia Tenggara.

Berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui terkait dengan MEA yang bisa jadi informasi yang bermanfaat, yaitu:

  1. MEA sudah dijadikan rencana sejak lama, tetapi baru pada tahun 2015 diberlakukan untuk pasar perdagangan di Indonesia.
  2. MEA membuka kesempatan bagi seluruh pekerja di kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka karena cakupan ketersediaan lapangan pekerjaan yang luas.
  3. Produk-produk, baik dari Indonesia dan negara lain, dapat diperdagangkan dengan bebas dan legal tentunya. Karena sudah banyak produk Indonesia yang diakui, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
  4. Memacu Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusianya.
  5. Produk dalam negeri mau tidak mau akan bersaing dengan produk luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Berjalannya MEA di negara Asia Tenggara diharapkan akan mewujudkan beberapa tujuan, di antaranya:

  1. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang sangat kompetitif di antara negara-negara Asia Tenggara agar bisa bersaing dengan kawasan lainnya.
  2. MEA menjadikan ASEAN sebagai wilayah untuk melakukan pembangunan ekonomi secara merata tanpa adanya kesenjangan sosial.
  3. Daerah-daerah di tanah air diharapkan bisa fokus secara penuh untuk membangun ekonomi dalam era globalisasi saat ini.
  4. Menjadikan ASEAN sebagai pasar produksi tunggal.

Dengan memperhatikan perkembangan positif dari MEA, secara perlahan mulai terbuka beberapa peluang kerja sama dan manfaat seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Manfaat MEA bagi Indonesia

MEA Terfoukus pada Kerja Sama di Bidang Ekonomi Negara-Negara ASEAN via rumahcitakita.org

Sejak diberlakukan, MEA memberikan banyak kesempatan bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan banyak pebisnis dari negara lain. Bentuk kerja sama yang dilakukan memberi berbagai manfaat, di antaranya:

1. Mestabilkan Perekonomian Negara

Hadirnya MEA diharapkan menjadi tonggak awal dalam menstabilkan perekonomian negara. Hal ini bisa terwujud karena MEA bisa meningkatkan perekonomian negara.

2. Memberi Keuntungan dari Segi Ekspor dan Impor

Nantinya akan ada lebih banyak kemudahan bagi produk-produk dari setiap negara untuk keluar masuk ke negara-negara lain. Tidak ada lagi hambatan di bea cukai sehingga produk akan lebih cepat datang dan lebih aman.

3. Meningkatnya Investasi

MEA bisa menjadi jalan bagi meningkatnya nilai investasi yang dilakukan para pengusaha di perdagangan internasional.

4. Menjadikan Pebisnis Kreatif

Persaingan akan membuat para pebisnis berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi penguasa di bidang yang mereka tekuni. Pebisnis akan mencoba berbagai cara kreatif demi menarik lebih banyak konsumen, yang ujungnya tentu untuk lebih banyak mengeruk keuntungan.

5. Menambah Laba bagi Negara

Tidak bisa dipungkiri bahwa negara yang bisa meningkatkan nilai ekspornya pada era MEA ini otomatis akan meningkatkan laba bagi negara.

6. Menyejahterakan Masyarakat

Berjalan beriringan dengan semakin majunya perekonomian negara pada masa MEA maka kesejahteraan masyarakat di negara tersebut juga akan meningkat. Saat melihat berbagai manfaat yang bisa dihasilkan maka penting bagi setiap pelaku usaha, tenaga kerja, dan Pemerintah untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi MEA.

Beberapa Kiat Praktis dalam Menghadapi MEA

Dengan Berlakunya MEA, Persaingan Kerja Semakin Ketat via chotot.com

Keberadaan MEA perlu disikapi secara positif. Negara yang cepat tanggap, baik dalam inovasi, pembuatan regulasi, maupun penyediaan infrastruktur, berpeluang untuk mendapatkan banyak keuntungan dari penyelenggaraan MEA. Bagi pelaku bisnis, berikut ini beberapa kiat-kiat yang bisa dilakukan agar benar-benar merasakan keuntungan dari penyelenggaraan MEA.

1. Leadership

Jiwa kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan dalam situasi atau pekerjaan apa pun, termasuk pada masa MEA saat ini. Orang-orang dengan jiwa kepemimpinan akan memiliki kemampuan untuk mengatur dan sangat peduli terhadap kemajuan kelompok atau perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin yang memiliki jiwa leadership akan berusaha sekuat tenaga demi kemajuan perusahaannya.

2. Public Speaking

Baik sebagai perwakilan perusahaan maupun tenaga kerja, memiliki kemampuan public speaking jelas penting dalam karier atau menjalankan bisnis apa pun, termasuk dalam penyelenggaraan MEA. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang bisa menarik perhatian orang lain agar mau menuruti kemauannya. Tentu saja hal ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif.

3. Bahasa Asing

Bersaing secara internasional mau tidak mau pasti dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Terlebih jika menguasai bahasa-bahasa yang digunakan negara-negara ASEAN, tentu akan sangat mendukung dalam era MEA ini.

4. Project Management

Project management adalah kemampuan seseorang dalam membuat rancangan sebuah proyek. Dalam hal ini, yang dirancang adalah waktu pengerjaan, kekuatan, dan kelemahan yang bisa membawa proyek akan berhasil atau justru akan menemui kegagalan.

5. Negosiasi dan Mediasi

Pengusaha yang pandai dalam hal negosiasi dan mediasi bisa dengan cepat memutuskan persoalan atau masalah. Pada era pasar bebas, interaksi dengan perusahaan asing tentu akan memberikan perbedaan cara pandang yang berbeda dengan yang kita alami setiap hari. Karena itu, memiliki kemampuan tersebut akan sangat membantu memecahkan persoalan.

6. Networking

Sudah jelas bahwa jaringan yang luas bisa meningkatkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan. Memiliki kemampuan dalam menjalin relasi akan semakin berpeluang dalam meraih kesuksesan pada masa depan.

7. Rendah Hati

Dorong diri kita untuk selalu rendah hati dalam segala hal. Setelah berhasil meningkatkan kemampuan diri dan menguasai banyak keahlian, bukan berarti kita menjadi sombong dan berhenti belajar. Orang yang mau terus belajar akan menjadi aset yang penting dalam perusahaan pada masa MEA.

8. Openness

Berbenturan dengan budaya lain adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dalam pasar bebas internasional. Baik pekerja maupun pebisnis tetap perlu menerima perbedaan pandangan dan budaya agar tercipta harmoni dan keselarasan demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

9. Ingin Tahu dan Kritis

Menjadi orang yang kritis akan mendorong orang tersebut untuk menjadi orang yang selalu berpikir ke depan. Setiap kesalahan bisa menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan. Rasa ingin tahu akan membuat seseorang untuk selalu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari yang sudah mereka miliki.

10. Profesionalisme

Pada era MEA dan sebelumnya, bisa dikatakan profesionalisme adalah karakter yang sangat diperlukan, baik oleh calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri maupun pengusaha Indonesia yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Berpikir dan bekerja secara profesional akan mengundang pujian dari orang lain.

Baca Juga: 8 Profesi yang Penuh Persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA]

Berubah dari Sekarang sebagai Awalan yang Baik

Perubahan diri menjadi personal yang lebih baik dengan memanfaatkan kiat-kiat di atas bisa menjadi awalan yang baik dalam menghadapi era MEA yang penuh dengan persaingan antarnegara, baik produk maupun jasa. Tenaga kerja yang mempunyai persiapan yang baik dan pengusaha yang punya integritas dan inovasi yang kreatif ke depannya akan memiliki peluang yang bagus untuk bisa menjadi pemimpin dalam pasar bebas MEA.

Baca Juga: Daftar Skills yang Wajib Dikuasai Pelajar pada Era MEA

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề