Apa yang dimaksud dengan teknik stek

Ilustrasi Tanaman Hias Credit: pexels.com/Huy

Liputan6.com, Jakarta Stek adalah salah satu cara membiakkan tanaman. Tanaman bisa diperbanyak dengan berbagai cara. Stek adalah salah satu cara termudah yang bisa dilakukan.

Dalam membiakkan tanaman, stek adalah cara yang menawarkan berbagai keuntungan. Perbanyakan dengan stek memastikan bahwa tanaman baru secara genetik identik dengan tanaman induk. Stek adalah cara terbaik untuk memperbanyak tanaman favorit Anda.

Melakukan stek adalah metode mudah dan murah meriah. Alat dan bahan untuk melakukan stek adalah pisau, pot, dan media tanam. Stek adalah cara yang menyenangkan untuk memperbanyak tanaman.

Berikut penjelasan mengenai stek, jenis, dan cara melakukannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu[27/10/2021].

Lahan parkir kantor di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, disulap menjadi petak pertanian hidroponik. Di halaman gedung perkantoran yang diberi nama Jodirexa Building itu, Jodimarlo alih usaha sebagai penjual jus pakcoy.

Ilustrasi Berkebun Credit: pexels.com/cottonbro

Stek adalah pembiakan tanaman melalui potongan tubuh tanaman. Bagian tanaman yang bisa distek biasanya adalah batang, daun, dan akar. Stek batang menghasilkan akar baru dan stek akar menghasilkan batang baru. Ada beberapa daun yang juga bisa distek dan kemudian akan tumbuh batang dan akar.

Stek adalah bentuk pembiakan kloning yang sudah dilakukan ratusan tahun lalu. Mengambil stek sejauh ini merupakan cara termudah untuk memperbanyak tanaman. Perbanyakan dengan stek memastikan bahwa tanaman baru secara genetik identik dengan tanaman induk.

Banyak bagian vegetatif tanaman dapat digunakan untuk stek. Jenis yang paling umum pada stek adalah:

Ilustrasi menanam tomat [sumber: Pixabay]

Stek batang dapat diambil dan diakarkan hampir setiap saat selama masa pertumbuhan aktif tanaman induk. Stek batang dilakukan di mana sepotong batang adalah bagian yang terkubur di dalam tanah, termasuk setidaknya satu ruas daun. Stek kemudian mampu menghasilkan akar baru, biasanya pada buku.

Rooting stek batang paling sering digunakan untuk memperbanyak tanaman hias, tetapi ada banyak tanaman kebun yang bisa perbanyak menggunakan metode ini. Tanaman yang bisa distek batang adalah mawar, krisan, dahlia, mint, dan banyak lagi.

Ilustrasi Bunga Mawar Credit: unsplash.com/Shannon

Berikut cara melakukan stek batang:

1. Pilih batang yang paling sehat untuk dipotong, sebaiknya yang tidak memiliki tunas.

2. Ambil stek batang [3-6 inci tergantung ukuran tanaman], daun dicabut dari bawah, [biarkan daun menempel di bagian atas]

3. Tempatkan batang di kompos bibit yang baik di pot atau wadah sampai akar telah berkembang.

4. Sebagian besar tanaman tidak akan berakar dengan baik di bawah sinar matahari penuh, jadi tempatkan stek di lokasi di mana mereka akan menerima rasio naungan 50/50 terhadap sinar matahari.

5. Periksa stek setiap dua minggu, perhatikan pertumbuhan daun baru dan perkembangan akar.

Ilustrasi berkebun. [Sumber: Unsplash/Benjamin Combs]

Stek akar adalah stek di mana bagian akar ditanam tepat di bawah permukaan tanah, dan menghasilkan tunas baru. Beberapa tanaman dapat diperbanyak dari bagian akar. Stek akar tanaman berkayu biasanya diambil dari tanaman selama musim dorman, ketika kadar karbohidrat tinggi.

Stek akar beberapa spesies menghasilkan tunas baru, yang kemudian membentuk sistem akarnya sendiri, sedangkan stek akar tanaman lain mengembangkan sistem akar sebelum menghasilkan tunas baru.

Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dari stek akar termasuk raspberry, blackberry, mawar, trumpet vine, dan banyak lagi.

Ilustrasi berkebun. [Sumber Unsplash/Neonbrand]

Berikut cara stek akar:

1.Ambil akar yang berukura kecik [1 cm],biasanya di ambil.akar yang lebih besar

2.Akar yang di ambil di potong sekitas 10 cm[harus memperhatikan posisi akar atas dan bawah] agar pada saat tanam,tanaman tidak terbalik.

3.Akar yang di potong tadi kemudian di bersihkan

4. Rendam dengan menggunakan ZPT

5. Potongan-potongan akar kemudian di tanam dalam pot,yang berisi media tanah, disiram, kemudian pot tersebut di singkup dengan plastik transparan, menggunakan bantuan bambu dan tali rafia. Singkup plastik di berikan untuk menjaga kelembaban dan merangsang pertumbuhan tunas pada akar yang di stek.

6. Tunas akan muncul setelah 28 hari dari waktu tanam.

Cara Merawat Sukulen [Image by Pexels from Pixabay]

Stek daun adalah stek di mana di mana daun ditempatkan di tanah yang lembab. Ini harus mengembangkan batang baru dan akar baru. Beberapa daun akan menghasilkan satu tanaman di pangkal daun. Pada beberapa spesies, beberapa tanaman baru dapat diproduksi di banyak tempat pada satu daun, dan ini dapat diinduksi dengan memotong urat daun. Metode stek daun umumnya digunakan pada sukulen.

Beberapa, tetapi tidak semua, tanaman dapat diperbanyak hanya dari daun atau bagian daun. Karena stek daun tidak termasuk tunas ketiak, stek hanya dapat digunakan untuk tanaman yang mampu membentuk tunas adventif. Stek daun digunakan hampir secara eksklusif untuk menyebarkan beberapa tanaman dalam ruangan.

Tanaman dengan daun besar, terutama tanaman pot dalam ruangan, sering ditanam dari stek daun. Contoh tanaman yang bisa distek daun adalah cocor bebek, sukulen, lidah buaya, dan lidah mertua.

Ada beberapa jenis stek daun. Jenis yang dipilih untuk digunakan sebagai metode perbanyakan tergantung pada jenis dan jumlah bahan tanaman yang tersedia.

Ilustrasi tanaman lidah mertua | cottonbro dari Pexels

Berikut cara melakukan stek daun:

Stek pucuk daun

Gunakan metode ini bila ada kekurangan bahan perbanyakan, karena stek ini dapat menghasilkan satu dan mungkin dua tanaman dari setiap simpul. Tanaman ini cocok untuk metode perbanyakan ini: raspberry, lemon, blackberry, camellia, boysenberry, rhododendron, dan pohon karet. Berikut caranya:

1. Pilih tanaman dengan tunas yang berkembang dengan baik.

2. Potong batang menjadi beberapa bagian sehingga setiap pemotongan memiliki batang pendek, daun dan kuncup.

3. Belah batang menjadi dua jika daunnya berseberangan.

4. Celupkan pangkal stek ke dalam bubuk atau gel hormon perakaran.

5. Tanam dalam campuran pot dengan kuncup tepat di bawah permukaan.

6. Tempatkan mereka di unit kabut dengan panas bawah atau dalam kantong plastik di tempat teduh yang hangat.

Stek tangkai daun

Batang beberapa tanaman terlalu pendek untuk digunakan sebagai stek. Anda dapat menggunakan daunnya yang berdaging untuk perbanyakan. Sejumlah tanaman hias dapat ditanam dengan cara ini. Berikut caranya:

1. Pilih daun yang sehat.

2. Potong daun dengan tangkai daun sekitar 2,5 cm.

3. Tempatkan daun dalam campuran pot dengan sedikit miring, sehingga pangkal daun bersih dari permukaan.

4. Tegaskan campuran dengan lembut di sekitar pemotongan.

5. Beri label dan air dengan larutan fungisida encer.

6. Tempatkan di tempat yang hangat. Mereka rentan terhadap penyakit jadi jangan menempatkan mereka di unit kabut.

7. Jaga agar media tetap lembab.

Stek daun tanpa tangkai

Gunakan metode ini untuk tanaman berdaun besar dengan urat besar, seperti lidah mertua atau lidah buaya. Berikut caranya:

1. Ambil daun yang sehat. Potong daun menjadi beberapa bagian, masing-masing dengan vena utama.

2. Jaga agar bagian-bagiannya teratur sehingga Anda tahu mana yang bagian atas pemotongan dan mana yang bagian bawah. Mereka tidak akan tumbuh jika Anda mengangkatnya dengan cara yang salah.

3. Tanam ujung bawah setiap bagian sekitar 10 mm di media.

4. Tempatkan di lingkungan lembab yang hangat.

5. Akar berkembang di dasar stek, dan kemudian kuncup terbentuk.

Stek dan Okulasi merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara menanam di bagian tertentu dari tumbuhan tanpa menunggu munculnya akar baru pada bagian tanaman tersebut. Ada berbagai jenis tanaman yang bisa dilakukan secara stek atau penyetekan. Salah satu keuntungan dari metode stek adalah tanaman yang tumbuh memiliki sifat yang sama dengan sifat induknya.

Perkembangbiakan tanaman dengan metode ini termasuk perkembangbiakan dengan cara vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini lebih mudah jika dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang lain.

Macam-macam Stek

Metode perkembangbiakan stek memiliki beberapa macam diantaranya stek batang, stek daun dan juga stek akar. Untuk lebih lanjut mengenai masing-masing stek, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Stek batang merupakan cara paling umum digunakan sampai dengan saat ini. Ciri-ciri tanaman yang dapat dilakukan stek batang ialah potongan batang tumbuhannya memiliki ruas-ruas atau memiliki mata yang kemudian dapat tumbuh tunas baru. Batang yang akan dilakukan stek harus yang sudah tua jadi tunas baru dapat tumbuh di bagian ruas-ruasnya. Batang tanaman yang sudah dipotong hendaknya ditanam pada tanah yang gembur agar lebih mudah tumbuh kemudian tanahnya juga harus cukup lembab.

proes perbanyakan tanaman melalaui stek batang
via: bacaterus.com

Contoh tanaman yang dapat dilakukan stek batang ialah sirih, jambu air, dan ketela pohon. Stek batang dapat dibagi menjadi 4 macam yakni berkayu keras [hardwood], setengah keras [semi hardwood], kayu lunak [softwood] serta golongan herba [herbaceous].

        • Stek Batang Kayu Keras [Hardwood]

Stek batang kayu keras sebenarnya jenis stek yang mudah dilakukan dan tidak banyak membutuhkan perlakuan khusus. Bahan untuk melakukan stek sebaiknya diambil dari cabang yang sedang dalam kondisi dorman. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak menggunakan metode ini antara lain tanaman anggur.

Bagian dari tanaman yang dapat digunakan untuk stek batang ialah berasal dari cabang yang sehat dan bagian tersebut terletak di daerah yang terkena sinar matahari cukup. Maka dari itu bahan yang dipilih ialah bahan yang banyak mengandung bahan makanan [karbohidrat]  untuk persediaan makanan pada stek.

Di bagian pucuk tanaman biasanya hanya memiliki karbohidrat yang rendah sehingga perlu untuk dibuang. Bahan stek yang bagus untuk metode ini ialah terletak pada bagian tengah dan dasar cabang atau ranting. Pada stek tersebut minimal terbentuk 2 ruas.

        • Stek Batang Berkayu Setengah Keras

Secara umum stek kayu setengah keras ini digunakan untuk tanaman yang mempunyai daun yang lebar. Contoh penggunaan stek ini ialah pada jenis tanaman hias serta tanaman buah-buahan. 

Pada bagian ujung cabang sisa potongan stek tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan stek namun harus diletakkan di bawah kondisi pengabutan. Akan lebih baik jika dilakukan pengambilan stek pada waktu  pagi hari, kemudian dikepak dengan rapat dan dengan kelembaban yang cukup.

        • Stek batang berkayu lunak

Untuk stek batang berkayu lunak biasanya digunakan untuk menyetek tanaman yang memiliki banyak kandungan air atau sukulen. Tanaman jenis ini biasanya memiliki pertumbuhan akar yang lebih cepat dengan persentase stek berakar lebih tinggi jika dibandingkan dengan stek dari tanaman yang berkayu keras.

Untuk posisi daun umumnya akan dibiarkan saja menempel pada stek. Sedangkan untuk ukuran panjang dari stek ini cukup bervariasi yakni antara 10 sampai 15 cm atau tergantung pada jenis tanaman yang akan distek.

Untuk stek tanaman herba atau semak umumnya digunakan untuk menyetek tanaman yang mempunyai banyak kandungan air atau sukulen serta lunak. Contoh tanaman yang dilakukan stek jenis ini ialah tanaman bunga krisan dan kaktus pagar.

Stek daun ialah cara perkembangbiakan dengan cara menanam daun tanaman yang sudah cukup tua yang akan tumbuh tunas baru. Umumnya stek daun ini banyak diterapkan pada tanaman hias seperti sri rejeki, begonia, dan cocor bebek.

proses pengerjaan stek daun
via bacaterus.com

Bagian daun yang bisa dipakai untuk bahan stek ialah berupa helaian daun atau helaian daun berserta tangkai daunnya. Akar dan batang kemudian akan tumbuh pada bagian daun yang terpotong. Sedangkan bagian daun tersebut tidak berkembang menjadi tanaman yang baru.

Cara melakukan stek daun ini ialah daun dipotong memanjang menjadi 2-4 bagian kemudian disemai dan di tanam 1/3 di dalam media tanam. Contoh lain tanaman hias yang dilakukan perbanayakan dengan memakai stek daun adalah Sain folia/ bunga biru.

Beberapa hal perlu diperhatikan ketika menggunakan stek akar dalam perbanyakan tanaman salah satunya ialah jangan sampai penanamannya terbalik. Umumnya stek akar disemai sejajar dengan permukaan tanah atau sedikit masuk ke dalam tanah/ media tanam. Sebagai contoh tanaman yang menggunakan stek akar ialah tanaman apel, sukun, albesia dan beberapa jenis tanaman hias.

stek akar
via: tanamanku.com

Okulasi

Pengertian Okulasi

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan dengan cara vegetatif buatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman. Caranya dengan melakukan penempelan sepotong kulit pohon dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh serta bersatu menjadi individu yang baru.

Maksud batang bagian bawah yang dipakai dalam okulasi ini harus memiliki sistem perakarannya yang baik. Sedangkan batang bagian atas umumnya dipilih yang hasil tanaman yang berkualitas baik. Terdapat dua macam teknik okulasi yang dapat digunakan diantaranya teknik okulasi tradisional dan teknik okulasi hijau.

Okulasi disebut juga juga salah satu teknik perbaikan dari kualitas tanaman secara vegetatif buatan. Sama dengan jenis perbanyakan vegetatif buatan lainnya, okulasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat memperoleh bibit tanaman yang berkualitas baik.

Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui teknik perbanyakan cangkok atau stek, tanaman okulasi juga memiliki kualitas yang lebih baik karena okulasi bisa menggabungkan 2 sifat unggul dari masing-masing bagian tanaman awalnya berupa sifat unggul dari batang bawah. Contohnya sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman entres yang dapat berupa hasil buah yang lebat.

Syarat Okulasi

Syarat tanaman yang dapat digunakan dalam teknik okulasi ini, antara lain yaitu;

      • Tanaman tidak sedang tumbuh daun baru
      • Batang atas dan bawah harus memiliki umur yang sama
      • Kedua tanaman yang akan diokulasi harus dari satu genus
      • Bebas hama dan penyakit
      • Tanaman induk bersifat unggul

Tujuan Okulasi

Tujuan utama dari penggunaan okulasi tanaman ini diantaranya ialah mendapatkan jenis tanaman baru yang memiliki sifat menguntungkan seperti tahan penyakit dan sifat unggul lainnya yang diperoleh, dapat mendapatkan hasil penggabungan dari dua sifat berbagai jeis tanaman di induknya.

Manfaat Okulasi

Manfaat dari dilakukan perkembangbiakan okulasi ini ialah sebagai berikut:

        • Proses Pembuahan dan Perkembangbiakan Lebih Cepat
        • Meningkatkan Produktivitas Tanaman
        • Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam

Proses Okulasi

Metode okulasi  dapat dilakukan dengan melalui proses berikut:

        • Mengiris batang bawah [membuat jendela okulasi]

Pertama, lakukan mengiris batang bawah. Untuk bentuk irisan batang bawah tergantung pada cara melakukan okulasi yang dipilih. Irisan okulasi jangan terlalu dalam dan jangan melukai bagian kayunya sebab bisa mengakibatkan kegagalan okulasi.

Letak jendela okulasi ini usahakan berada disisi yang berlawanan dengan arah matahari. Hal ini karna untuk mencegah agar tempelan terkena sinar matahari secara langsung. Cara ini juga berlaku pada bibit batang bawah yang dibudidayakan dalam bedengan. Tetapi jika batang bawah ditumbuhkan dalam polybag atau pot maka letak jendela okulasi tidak ada masalah karena letak bibit lebih mudah untuk diatur posisinya.

        • Mengambil Mata Tunas atau Tempel

Tahap selanjutnya, melakukan pengambilan mata tunas yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu bentuk pengambilan segi empat, sayatan atau bulat. Adanya macam mata tunas ini dapat diperoleh bentuk mata tempel yang cocok dengan cara okulasi yang digunakan.

        • Penempelan atau Penyisipan Mata Tunas

Ketiga, setelah pengambilan mata tunas, maka dilakukan penempelan mata tunas. Mata tunas yang telah diperoleh kemudian ditempelkan atau bisa juga disisipkan pada jendela okulasi yang sudah dibuat pada batang bawah. Penempelan mata tunas harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak kambium. Hal yang harus diperhatikan pada tahap ini ialah menjaga kebersihan kambium karena dapat mengganggu menyatunya penempelan.

Mengikat tempelan ini menggunakan plastik polianil khlorida dengan ukuran tali panjang sekitar 20 cm dan lebar sekitar 1,5 cm serta tebalnya 0,1 mm. Pengikatan tempelan ini umumnya dilakukan dengan sistem genteng yang diikatkan dari bagian bawah ke atas. Hal yang perlu diperhatikan di dalam proses pengikatan ialah mata tunas jangan diikat terlalu erat sebab dapat mengakibatkan kerusakan pada mata tunas.

Keempat, selanjutnya buka ikatan okulasi kurang lebih setelah 1 bulan dilakukan pengikatan tempelan. Jika mata tempel tersebut masih menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah maka okulasi berhasil dilakukan. Tetapi jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi yang dilakukan gagal.

Kelima, pemotongan batang bawah akan dilakukan jika okulasi telah berhasil. Pemotongan batang bawah bisa dilakukan dengan cara memotong sekitar 1 cm di atas mata tempel tersebut dengan bentuk potongan miring kebelakang. Tujuannya agar air hujan yang jatuh tidak mengenai tempelan tersebut.

Untuk dapat mencegah terjadinya infeksi maka luka bekas potongan itu segera ditutup. Penutupan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan lilin atau bisa juga cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi bisa tegak lurus. Tunas yang sudah tumbuh selanjutnya bisa diikat pada tiang.

Contoh Tanaman Okulasi

Ada beberapa contoh tanaman yang bisa diperkembangbiakan secara okulasi diantaranya sebegai berikut;

      • Tanaman buah alpukat
      • Tanaman buah belimbing
      • Tanaman buah rambutan,
      • dll.

credit image:

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề