Apa yang dimaksud drama tragedi komedi

Diakui ataupun tidak, dalam setiap kepenulisan naskah drama yang dipentaskan diatas panggung dengan beragam unsur dinamakan teater pada hakikatnya sangatlah mudah kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa ini bahwa kerapkali diperankan dalam media masa maupun media online yang ada.

Namun pastinya, sebagai bagian karya ilmiah naskah drama yang dibuat tersebut tidak harus disertakan dengan hasil penelitian alasannya karena kadangkala terinspirasi dari cerita fiksi.

Drama

Drama menjadi istilah yang sangat lekat dengan kehidupan kita. Dimana istilah ini pada hakekatnya berasal dari Bahasa Yunani draomai yang memiliki sebuah arti berbuat, bertindakan, atau bereaksi. Adapun dalam sejarahnya sendiri, drama tersebut kemudian pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut tonil dan lebih lanjut diganti lagi dengan istilah sandiwara.

Sandiwara berasal dari bahasa Jawa, sandi ‘rahasia’ dan wara ‘pengajaran’. Jadi, sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.

Pengertian Drama

Drama adalah bagian daripada bentuk tindakan seseorang atas karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku, yang kemudian dipentaskan dalam beberapa babak bahkan dikenal dengan beberapa episode dengan ciri khas drama tergolong rekaan.

Adapun definisi drama menurut para ahli, antara lain;

Drama adalah bagian daripada adanya suatu bentuk gambaran seni yang datang dari berbagai unsur nyanyian dan tarian dengan penyusunan tersistematis ataupun terorganisasi dari adanya dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung.

Drama adalah bagian daripada sistem kepenulisan karya sastra karena media yang biasanya dipergunakan untuk mampu prihal menyampaikan gagasan atau pikiran pengarangnya adalah bahasa.

Drama adalah bagian karya sastra yang proses pembuatannya termasuk ke dalam ragam sastra karena ceritanya bersifat imajinatif dalam bentuk naskah.

Jenis Drama

Bentuk drama secara garis bersar terbagi atas;

Antara lain;

  1. Drama tragedi, adalah drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan.
  2. Drama komedi, adalah drama yang penuh dengan kelucuan.
  3. Drama tragedi komedi, adalah perpaduan antara drama sedih dan lucu.
  4. Opera, adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik.
  5. Melodrama, adalah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi atau  musik.
  6. Farce, ialah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  7. Tablo, adalah jenis drama yang mengutamakan suatu gerak, dari para pemainnya sehingga para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  8. Sendratari, adalah gabungan antara seni drama dan seni tari.

Diantaranya;

  1. Drama panggung: drama yang dimainkan para aktor di atas panggung.
  2. Drama radio/sandiwara radio: tidak bisa dilihat dan diraba hanya bisa didengar oleh penikmat.
  3. Drama wayang: drama yang diiringi pergelaran wayang.
  4. Drama boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

Yaitu;

  1. Drama tradisional: pertunjukan drama yang tidak menggunakan naskah. Pemain bebas berdialog yang terpenting jalan cerita mengalir dan sesuai dengan tema. Contoh: ludruk, lenong, ketoprak.
  2. Drama modern: pertunjukan drama yang menggunakan naskah drama. Para pemain harus mengikuti dialog yang terdapat dalam naskah.

Contoh Drama

Contoh drama yang akan disebutkan ada 6, antara lain;

  1. Nyai Dasimah [Karya, Rustandi]
  2. Bebasari  [Karya, Rustam E  endi]
  3. Kertajaya [Karya, Sanusi Pane]
  4. Lukisan Masa [Karya, Armijn Pane]
  5. Manusia Baru [Karya, Sanusi Pane]
  6. Majapahit [Karya, Sanusi Pane]

Demikianlah ulasan atas penjelasan seputar drama, yang mencangkup pengertian drama menurut para ahli, contoh drama dan jenis-jenis drama. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang akan atau ingin memperdalami materi tentang drama, trimakasih.

Kapanlagi.com - Drama sering menampilkan cerita dengan dialog yang lekat dengan situasi kehidupan sehari-hari. Inilah yang membuat drama bisa jadi tontonan yang menarik bagi penonton. Drama memang sudah jadi tontonan yang populer di kalangan masyarakat. Namun nyatanya, pengertian drama, unsur-unsur, dan seluk beluk lainnya belum banyak orang yang tahu.

Padahal dengan memahami pengertian drama berikut unsur-unsurnya, kita bisa lebih peka terhadap pesan yang disampaikan. Sebab, sebagaimana yang kita tahu, selain jadi seni pertunjukan drama juga bisa jadi sarana menyampaikan pesan, bahkan protes. Lantas, seperti apa pengertian dan unsur-unsur dari drama?

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan mengenai pengertian drama berikut unsur-unsur dalam drama.

1. Pengertian Drama

[credit: flickr]

Di Indonesia, seni pertunjukan drama sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada masa itu, pertunjukan drama dikenal dengan istilah tonil. Namun, seiring berjalannya waktu seni pertunjukan tersebut dikenal dengan istilah drama, yang jika dilacak berasal dari bahasa Yunani 'draomai' yang berarti 'bertindak'.

Sementara itu, dalam kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], kata drama mengandung pengertian sebagai cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, disusun khusus untuk pertunjukan teater.

Sebenarnya, pengertian drama adalah salah satu bentuk karya sastra, sama seperti puisi, prosa, cerpen, atau puisi. Hanya saja drama berbentuk seni pertunjukan. Drama sama halnya karya sastra lain seperti puisi atau novel. Artinya, selain menghibur drama juga memberikan pembelajaran nilai-nilai kehidupan.

Nilai-nilai tersebut akan disampaikan melalui dialog antar tokoh dan adegan-adegan dalam cerita. Lewat adegan-adegan dan dialog-dialog itulah sering kali diselipkan pesan hingga kritik dalam drama.

2. Pengertian Drama Menurut Ahli

[credit: flickr]

Selain dari asal mula kata dan makna dalam kamus, sejumlah ahli juga memberikan penjelasan mengenai pengertian drama versi mereka. Meski tak jauh berbeda antara satu sama lain, tak ada salahnya untuk menyimak penjelasan-penjelasan tersebut. Hal ini akan bisa membuat kita lebih paham mengenai hakikat drama.

1. Menurut Seni Handayani, drama adalah suatu komposisi dari dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan. Maka dari itu, drama dibagi menjadi dua aspek yaitu drama dalam bentuk teks tertulis [naskah] dan drama dipentaskan.

2. Ferdinand Brunetierre berpendapat pengertian drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.

3. Menurut Moulton, pengertian drama adalah kisah hidup yang digambarkan dalam bentuk gerakan atau adegan secara langsung.

4. Anne Civardi menyebut pengertian drama adalah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan tindakan.

5. Budianta dkk [2002] beranggapan bahwa drama adalah genre karya sastra yang menampilkan pertunjukan fisik disertai percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.

3. Ciri-Ciri Drama

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian drama di atas, drama merupakan karya sastra berbentuk seni pertunjukan. Artinya, drama sangat berbeda dengan puisi atau prosa. Drama mempunyai ciri-ciri yang khas, seperti di bawah ini.

1. Drama merupakan prosa modern yang dipentaskan berdasarkan suatu naskah.

2. Naskah drama dapat berbentuk prosa atau puisi.

3. Cerita dalam drama terdiri atas dialog antar tokoh yang disusun sesuai watak yang akan diwujudkan.

4. Drama memuat pemikiran dan gagasan pengarang, yang kemudian disampaikan melalui dialog-dialog watak-wataknya.

5. Drama mengandung konflik. Konflik dalam drama digerakkan oleh watak-watak dalam plot cerita.

6. Gaya Bahasa dalam drama juga harus diperhatikan karena akan menunjukkan latar masa dan sosial masyarakat dalam cerita.

4. Unsur-Unsur Drama

[credit: flickr]

Sama seperti puisi atau prosa, sebagai karya sastra drama juga mempunyai unsur-unsur intrinsik yang membentuk. Unsur-unsur intrinsik dalam drama inilah yang akhirnya membuat suatu pertunjukan drama memukau. Adapun unsur-unsur intrinsik dalam drama adalah sebagai berikut.

1. Tema
Tema merupakan unsur terpenting pada drama. Tema menjadi gagasan yang mendasari cerita dari suatu pementasan drama.

2. Amanat
Tak kalah penting dengan tema, yaitu drama juga harus mengandung amanat di dalamnya. Amanat merupakan makna atau pesan yang akan disampaikan kepada penonton. Amanat bisa disampaikan secara secara gamblang melalui dialog antar pemain, atau bisa juga secara eksplisit, sehingga penonton harus mengartikannya sendiri.

3. Tokoh
Tokoh juga jadi unsur yang penting dalam drama. Tokoh akan menghidupkan cerita melalui dialog-dialog dan adegan-adegan yang dibawakan. Dalam pertunjukan drama dikenal istilah tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis.

4. Dialog
Tak kalah dengan tokoh, dialog juga jadi unsur drama yang penting. Dialog merupakan percakapan antara tokoh. Tanpa dialog, drama akan menjadi monoton dan sulit dipahami.

5. Alur
Alur adalah jalan cerita dalam drama secara keseluruhan. Alur cerita dalam drama meliputi bagian perkenalan, permulaan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan.

6. Setting atau Latar
Setting atau latar merupakan penggambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa yang melatarbelakangi cerita drama. Setting juga jadi hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, setting atau latar yang kuat, drama akan tampak semakin meyakinkan.

5. Jenis-Jenis Drama

[credit: flickr]

Terdapat beberapa jenis drama, tergantung pada karakteristik pementasan dan cerita yang dibawakan. Berikut beberapa jenis drama tersebut.

1. Tragedi
Berkebalikan dengan komedi, tragedi merupakan jenis drama yang menggambarkan kesedihan. Drama jenis ini biasanya dapat menguras emosi penonton.

2. Komedi
Komedi merupakan jenis drama yang jalan ceritanya bisa memancing kelucuan dan gelak tawa para penonton. Drama komedi biasanya dibuat dengan tujuan menghibur penonton.

3. Tragikomedi
Tragikomedi merupakan jenis drama yang terdapat unsur tragedi [kesedihan] dan komedi [kelucuan] sekaligus. Jadi, selain menampilkan kisah sedih drama ini juga diselingi dengan candaan satir.

4. Melodrama
Hampir mirip dengan opera, melodrama adalah jenis drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik. Dalam hal ini, musik berguna untuk membawa emosi penonton turut masuk ke dalam jalan cerita.

5. Opera
Opera adalah jenis drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Jadi, selain menampilkan akting pemain pementasan drama opera juga memperlihatkan pertunjukan musik.

6. Sendratari
Berbeda dengan opera dan melodrama, sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan antara seni drama dan seni tari. Tarian dalam sendratari berguna sebagai penguat ekspresi bahkan pengganti dialog.

7. Farce
Farce merupakan jenis drama yang lebih mirip dagelan, tapi tidak sepenuhnya dagelan. Guyonan pada farce disampaikan dalam bentuk satir atau sindiran halus.

8. Tablo
Tablo merupakan jenis drama yang menonjolkan gerak-gerik tokoh-tokohnya, sehingga penonton harus menebak alur cerita sendiri.

Itulah ulasan mengenai pengertian drama, berikut unsur dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca Artikel Menarik Lainnya:

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề