Apa yang dimaksud olah tubuh olah vokal dan olah rasa?

MESKIPUN terasa sulit, setiap keterampilan tentu dapat dipelajari. Hukumnya, semakin sering dilatih, akan semakin pandai alias bisa karena biasa. Pun demikian seni peran teater, setidaknya terdapat tiga yang menjadi dasar dan wajib dimiliki aktor pertunjukan teater. Apa saja?

“Olah vokal, olah tubuh dan olah rasa. Ketiga elemen tersebut menjadi hal paling mendasar yang harus dikuasai,” ujar Ferry Bhatthara, direktur Eksekutif sanggar seni peran, Belajar Teater, saat diwawancarai Maskulin Selasa petang, pekan lalu.

Dirinya merincikan, kekuatan suara menjadi penting karena dalam seni teater jarang menggunakan pengeras suara sehingga olah vokal merupakan satu-satunya cara menyampaikan pesan kepada penonton. Selanjutnya olah rasa harus terus diasah untuk mendalami sebuah peran agar mampu menyampaikan pesan seperti rasa sedih, kecewa atau gembira. Sementara itu, olah tubuh dibagi menjadi gerak bisnis yang biasa dilakukan sehari-hari dan gerakan absurd di luar aktivitas sehari-hari manusia. “Seperti gerakan menanam padi namun dilakukan sambil menari,” sebutnya.

Untuk pendalaman peran, aktor wajib mempelajari tiga dimensi manusia yaitu sisi sosiologi, antropologi dan fisiologi. Dengan tiga sisi keilmuan tersebut, diharapkan seorang aktor akan mengerti cara pandang karakter dalam melihat dunia. “Selanjutnya aktor melakukan proses mimesis alias peniruan,” jelasnya.

Dalam proses mimesis, seorang aktor akan melakukan peniruan hingga sesuai dengan karakter yang diperankan. Semisal hendak memerankan tokoh Bacharuddin Jusuf Habibie, maka aktor harus rajin melakukan peniruan sesuai cara Habibie melihat dunia. Supaya fasih, rajin berlatih adalah kuncinya. “Sebab, seni peran merupakan ilmu terapan yang harus terus diasah,” kata Ferry.

Menurut Ferry, terdapat perbedaan antara berakting di panggung dan di depan kamera. Ketika akting untuk karya film, seorang aktor harus menyerupai realitas sesuai kebenaran sesungguhnya dan dapat dibantu menggunakan pengeras suara. Sementara ketika berakting di panggung cenderung lebih sulit karena di beberapa adegan perlu melakukan hiperbola, mengandalkan kemampuan vokal alami dan jika terjadi kesalahan juga tak dapat diulang. “Namun bukan berarti aktor teater langsung bisa main film dan sebaliknya, keduanya tetap perlu penyesuaian,” ungkapnya.

Bila tertarik mendalami dunia peran, Ferry mengatakan, dua hal yang perlu dipersiapkan hanyalah rasa penasaran dan ketekunan. Sebab, jika memiliki rasa ingin tahu besar, terus belajar dan meningkatkan kualitas merupakan rutinitas. “Karena ilmu teater pada akhirnya berkembang, ketika luput dari perkembangan maka akan tertinggal,” tambahnya.

Dia juga menyebut, seni peran memiliki manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Selain percaya diri, pelaku teater juga dituntut menjadi pribadi yang disiplin dan mampu berbicara di hadapan banyak orang. Selain itu, menurut Ferry, belajar teater juga akan menjadikan seseorang mudah bergaul dengan orang lain. “Bisa mengendalikan diri di atas panggung juga,” tutupnya. [ypl/k16]

jumaiahfitri2 jumaiahfitri2

Jawaban:

Olah vokal adalah latihan untuk penguasaan intonasi, diksi, dan artikulasi.

Olah rasa adalah latihan untuk keindahan dan keterampilan seorang aktir dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan,sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter.

Olah tubuh adalah latihan tubuh untuk mencerminkan karakter yang sedang diperankan.

Penjelasan:

Maaf bila salah ya

tirto.id - Orang sering disebut berakting jika melakukan tingkah laku yang berbeda dari biasanya, atau bertingkah laku menirukan tingkah laku orang lain. Akting adalah perwujudan peran sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis.

Peran yang dimainkan oleh aktor sebutan populer bagi pemeran teater, harus sesuai tuntutan tokoh bila berlebihan bisa mengakibatkan over acting, atau aktingnya berlebihan. Juga jangan sampai under acting, kekuatan aktingnya kurang, sehingga dibutuhkan modal akting.

Mengutip modul Seni Budaya [2017], modal akting adalah pengalaman hidup sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain yang ditampilkan kembali di depan penonton.

Untuk menampilkan akting yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Latihan itu meliputi olah rasa, tubuh, dan suara [vokal].

Latihan Olah Rasa

Latihan olah rasa bisa diawali dengan latihan pernafasan, konsentrasi dan imajinasi. Olah rasa bertujuan untuk melatih kepekaan rasa seorang aktor untuk mampu memerankan tokoh sesuai karakter dan watak yang diinginkan.

Ia harus mampu menjadi orang lain secara natural. Kepekaan rasa atau sukma ini dapat dilakukan dengan melatih rasa dan emosi, seperti rasa senang, sedih, marah, benci, malas, kecewa, bahagia yang dilakukan secara berulang-ulang.

Latihan Olah Tubuh

Berikut ini adalah cara-cara melakukan latihan olah tubuh untuk akting dalam seni teater.

1. Bagian Leher dan Kepala

Tubuh merupakan elemen dasar yang menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor berada di atas pentas. Gestur tubuh dapat mencerminkan watak dan karakter tokoh yang sedang diperankan.

Untuk memiliki tubuh yang fleksibel agar dapat melakukan akting yang baik, seorang aktor harus melatih tubuhnya agar memiliki stamina dan kelenturan dalam memerankan tokoh.

2. Bagian Tangan

Latihan pada bagian tangan bertujuan untuk menguatkan dan melenturkan otot tangan. Tangan dapat digerakkan lurus ke depan, ke atas, ke samping kiri dan kanan.

Berputar ke belakang dan ke depan. Melentikkan pada bagian jari secara bergantian dan teratur hingga terasa efek pada persendian tangan dan kelenturan otot bagian tangan.

3. Bagian Badan

Bagian badan meliputi bagian perut, dada dan punggung. Bagian ini sangat penting karena berdampak pada sikap tubuh pemain di atas panggung. Latihan pada bagian badan dapat dilakukan dengan membungkukkan badan ke depan sambil duduk dan meletakkan tangan di lantai menjulur ke depan.

4. Bagian Pinggul

Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan fleksibel. Pada bagian pinggul, gerakan tubuh dapat dilakukan ke samping, ke depan,dan membungkuk.

5. Bagian Kaki

Kaki merupakan bagian yang penting untuk dilatih agar bisa berdiri dengan tegak di atas panggung. Latihan kesimbangan dan gerakan-gerakan yang bertumpu pada kaki dapat membantu kekuatan dan kelenturan otot kaki.

Latihan Olah Suara

Suara bagi seorang aktor menjadi faktor yang paling penting karena sebagai penyampai pesan. Aktor harus memilki vokal yang baik, karena setiap kata yang diucapkan harus jelas terdengar oleh penonton.

Untuk itu seorang aktor dapat melatih suaranya dengan melakukan latihan mengucapkan huruf vokal a, i, u, e, o dengan jelas dan berulang-ulang.

Penguasaan diksi, intonasi dan artikulasi juga tekanan kata, tempo, dan irama perlu dilatihkan pada saat membaca naskah, membaca puisi atau pada saat bernyanyi.

Baca juga:

  • Bagaimana Langkah-Langkah Membentuk Tim Pementasan Teater Modern?
  • Apa Saja Unsur-Unsur Seni Teater: Naskah, Pemain hingga Penataan
  • Pengertian Drama Musikal Sebagai Seni Teater: Unsur & Ciri-cirinya

Baca juga artikel terkait SENI TEATER atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
[tirto.id - ulf/ulf]


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề